PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MULTIPLE BOX TO BOX JUMP DENGAN LATIHAN SINGLE LEG BOUND BOX TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI PUTRA CLUB TVRI MEDAN TAHUN 2015/2016.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MULTIPLE BOX TO BOX JUMP DENGAN LATIHAN SINGLE LEG BOUND BOX TERHADAP

PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI PUTRA CLUB TVRI MEDAN

TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat - Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

EVREDI GINTING NIM : 6113321018

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

. ABST RAK

Evredi Ginting NIM: 6113321018, Perbedaan Pengaruh Latihan mltiple box to box jump Dengan Latihan single leg bound box Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Hasil Smash Bola Voli Pada club TVRI Medan Tahun 2015/2016.

( Pembimbing : MAHMUDDIN S.Pd,M.Pd )

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh Latihan

mltiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil smash bola voli club TVRI Medan Tahun

2015/2016.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian ini 12 orang, Selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok menggunakan teknik matching pairing dengan melihat hasil power otot tungkai dan hasil smash yaitu kelompok mltiple box to box jump dengan kelompok single leg bound box. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dengan volume latihan 3 kali setiap minggunya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur power otot tungkai adalah tes vertical jump dan hasil smash bola voli adalah melakukan penghitungan skor sasaran dan waktu.

Kesimpulan penelitian (1). Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan

mltiple box to box jump terhadap peningkatan power otot tungkai pemain club

TVRI Medan Tahun 2015/2016. dengan thitung = 0,178 > ttabel = 0,319 pada taraf signifikan α = 0.05 ; (2). Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan single leg

bound box terhadap peningkatan power otot tungkai pemain club TVRI Medan

Tahun 2015/2016 dengan thitung = 0,206 > ttabel =0,319 pada taraf signifikan α = 0.05 ; (3). Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan multiple

box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan power

otot tungkai pada pemain bolavoli club TVRI Medan Tahun 2015/2016 dengan thitung = 2,23 < ttabel = 5,30 pada taraf α = 0.05 ; (4). Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan mltiple box to box jump terhadap hasil smash bolavoli pada club TVRI Medan Tahun 2015/2016dengan thitung = 4,12> ttabel = 2,57 pada taraf α = 0.05 ; (5). Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan single leg bound box terhadap hasil smash bolavoli pada pemain TVRI Medan Tahun 2015/2016 dengan thitung = 2,57 > ttabel = 3,32 pada taraf α = 0.05 ; (6). Tidak Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antar latihan mltiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap hasil smash bolavoli pada pemain club TVRI Medan Tahun 2015/2016 dengan thitung = 1,65 > ttabel = 2,23 pada taraf α = 0.05.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “ Perbedaan Pengaruh Latihan multiple box to box jump Latihan single leg bound box Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Hasil Smash Pada Atlet Putra Bola Voli Club TVRI Medan Tahun 2015/2016”

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Suharjo M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Syamsul Gultom, S.KM, M.Kes selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

5. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Mahmuddin, S.Pd.,M.Pd pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Bapak Dr. Imran akhmad M.Pd selaku dosen pengarah I dan Ibu Dewi

Endriani S.Pd, M.Pd selaku dosen pengarah II, yang memberi arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalaman selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan..


(6)

iii

10.Bapak dan Ibu Perpustakaan dan Kepegawaian FIK Unimed, yang telah banyak membantu.

11.Pelatih yang telah memberikan izin penelitian dan memberi arahan tentang pelaksanaan penelitian, serta para Atlet Club TVRI Medan yang juga ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

12.Ter-istimewa kepada kedua orangtua saya, Ibu Timbun BR Sembiring, Bapak Rawen Ginting, dan semua keluarga saya yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis baik moral maupun material, sehingga pembuatan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

13.Sahabat-sahabat, deby sembiring, andi barus, aditia novem, sandi natalna sembiring, deni anwar siregar, S.Pd, dedi sitorus, dede sumarna, , dan seluruh teman-teman PKO Ekstensi A 2011 beserta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu

14.Sahabat-sahabat PPL, ian rendi, ira, enda, cristinta, selpinus, ridho afandi, Begitu banyak memberikan dukungan dan Do’a, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

15.Teman-teman kos, deby sembiring, jepry pinem, tobat nangin, semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi pembaca, terutama bagi penulis sendiri.

Semoga kebaikan bapak/ibu/saudara/I menjadi amal yang baik dan dapat balasan yang setimpal dari Tuhan. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Evredi Ginting NIM. 6113321018


(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFATAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kajian Teoritis ... 8

1. Hakikat Permainan Bola Voli ... 8

2. Hakikat Smash ... 12

3. Hakikat power otot tungkai ... 19

4. Hakikat Latihan ... 19

5. Hakikat Multiple box to box Jump ... 27

6. Hakikat single leg bound box ... 29

B. Kerangka Berfikir ... 30


(8)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Waktu Penelitian ... 34

B. Populasi Dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel... 35

C. Metode Penelitian ... 35

D. Desain Penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 36

1. Tes power otot tungkai ... 36

2. Tes smash ... 38

F. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 43

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 45

C. Penguji Hipotesis ... 49

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA...56


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Hasil desain penelitian ... 36

2. Hasil pre-test power otot tungkai ... 60

3. Hasil pre-test smash ... 62

4. Hasil post-test power otot tungkai ... 66

5. Hasil post-test smash ... 66

6. Uji Normalitas Pre-Test kelompok A power otot tungkai ... 70

7. Uji Normalitas Pre-Test kelompok B power otot tungkai ... 71

8. Uji Normalitas Post-test kelompok A power otot tungkai ... 71

9. Uji Normalitas Post-test kelompok B power otot tungkai ... 72

10. Uji Normalitas Pre-Test kelompok A Smash ... 73

11. Uji Normalitas Pre-Test kelompok B Smash ... 74

12. Uji Normalitas Post-Test kelompok A Smash ... 74

13. Uji Normalitas Post-Test kelompok B Smash ... 76


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Lapangan bola Voli ... 11

2. Tahap awalan dalam smash ... 14

3. Tahap meloncat dalam smash ... 15

4. Tahap memukul bola dalam smash ... 16

5. Tahap mendarat dalam smash ... 17

6. Penambahan latihan secara bertahap ... 22

7. Latihan multiple box to box jump ... 29

8. Latihan single leg bound box ... 29

9. Sikap menentukan tinggi raihan ... 38

10.Sikap awal loncat tegak ... 38

11.Meloncat setinggi mungkin ... 38


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Pre-test Power Otot Tungkai ... 60

2. Hasil Pre-Tes Smash ... 62

3. Hasil Post-Test Power Otot Tungkai ... 66

4. Hasil post-test smash ... 66

5. Tabel Matching by Pairing ... 36

6. Uji Normalitas ... 77

7. Uji Homogenitas... 85

8. Pogram Latihan... 102


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prinsip permainan bola voli adalah untuk memenangkan pertandingaan yang dalam hal ini berarti mengusahakan agar bola jatuh ke daerah lawan. Tujuan utama permainan bola adalah memasukkan bola ke daerah lawan sebanyak-banyaknya. Awal dari serangkaian latihan bermain bola voli adalah pelatih yang mendiagnosis hasil kondisi awal atletnya dan menganalisis gerak teknik yang diajarkan. Dengan cara demikian, pelatih akan mengatahui kondisi awal atlet, sehingga dapat memilih bentuk latihan yang tepat dan sesuai dengan kondisi mereka. Untuk itu tentulah diperlukan seorang pelatih yang berkualitas dan teliti dalam mendiagnosis serta menganalisis hasil dan teknik yang akan diajarkan.

Dalam permainan bola voli terdapat beberapa tehnik dasar yang harus di kuasai seorang pemain bola voli. M. Yunus ( 1992 : 113 ) mengatakan bahwa tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash, dan block. Salah satu diantara tehnik tersebut ada yang memiliki karakteristik gerak yang spesifik yaitu smash. Tehnik memukul bola seperti halnya smash merupakan suatu tehnik yang sangat efektif dalam mencetak angka apabila dilaksanakan secara tepat. Pukulan yang sangat keras dengan aliran laju bola yang kencang serta penempatan bola yang akurat di daerah yang sulit di jangkau lawan akan sangat merepotkan permainan lawan dan yang pastinya akan menghasilkan


(13)

2

angka yang akhirnya akan membawa pada suatu kemenangan. Selain tehnik yang baik, pelaksanaan smash juga harus didukung kondisi fisik yang baik pula.

Berdasarkan pengamatan dan informasi yng diperoleh dari pelatih bola voli klub TVRI Medan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2015, para atlet masih belum memiliki power otot tungkai dan smash yang baik. Hal ini dapat dilihat ketika atlet melakukan power otot tungkai dan smash dalam latihan serta dapat dilihat dari data pada tabel power otot tungkai dan smash yang telah dilampirkan.

Penulis menduga terdapat faktor penyebab masalah, dalam hal ini penulis memfokuskan pada masalah power otot tungkai dan smash. Lebih lanjut lagi dari data yang telah dilakukan maka penulis mengunci masalah pada power otot tungkai dan smash . berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih bapak Dirman, bahwa Atlet klub bola Voli TVRI Medan mengalami kesulitan dalam melakukan

smash dikarenakan lompatan Atlet masih rendah.oleh sebab itu bola sering keluar

dari lapangan dan ketepatan jatuhnya arah bola masih kurang tepat pada saat melakukan smash. Sehingga arah bola yang dihasilkan tidak terarah.

Data tes pendahuluan vertical jump dan tes smash,yang dilakukan penulis bersama pelatih pada tanggal 21-23 Desember 2016.

Power otot tungkai sangat berperan dalam melakukan lompatan,karena sangat penting untuk melakukan smash.semakin baik power otot tungkai soerang pemain bola voli, maka akan semakin tinggi loncatannya dan akan semakin memudahkan posisi tubuh pada saat akan melakukan smash.apabila power otot tungkai telah terbentuk,maka akan semakin mudah bagi seoran pemain untuk melakukan smash.karena dengan power otot tungkai,diharapkan dengan


(14)

3

melakukan smash akan menjadi terarah dan tepat pada sasaran ke daerah lawan,dan menghasilkan skor.

Peneliti melihat dari latar belakang masalah yang ada dan hasil wawancara dengan pelatih bahwa perlu diberikan latihan fisik yang berhubungan dengan dengan meningkatkan kualitas lompatan Atlet klub TVRI Medan pada saat melakukan smash.oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meningkatkan power otot tungkai para Atlet TVRI Medan.Adapun latar belakang peneliti memilih latihan

multiple box to box jump dengan single leg bound box adalah untuk mengetahui

apakah latihan ini dapat meningkatkan power otot tungkai dan hasil smash klub bola voli TVRI Medan. Mengingat power otot tungkai dan hasil smash dalam permainan bola voli merupakan salah satu bentuk latihan kondisi fisik untuk memperoleh kondisi fisik yang baik, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan pengaruh multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil smash klub bola voly putra TVRI Medan Tahun 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti teridentifikasikan sebagai berikut :

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan power otot tungkai ? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan hasil smash bola voli ? Metode-metode apakah yang dapat meningkatkan hasil smash bola voli ? Apakah ada pengaruh latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan power otot tungkai ? Seberapa besarkah pengaruh latihan multiple box to box jump terhadap


(15)

4

peningkatan power otot tungkai ? Apakah ada pengaruh latihan multiple box to

box jump terhadap hasil smash bola voli ? Seberapa besarkah pengaruh latihan single leg bound box terhadap hasil smash bola voli ? Latihan manakah yang

dapat lebih meningkatkan power otot tungkai ? Latihan manakah yang dapat lebih meningkatkan hasil smash bola voli ? Apakah terdapat perbedaan pengaruh latihan multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap

power otot tungkai dan hasil smash bola voli ?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti adalah : “perbedaan pengaruh latihan multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil smash klub bola voly putra TVRI Medan”.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah, yakni :

1. Apakah ada pengaruh latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ?

2. Apakah ada pengaruh latihan single leg bound box terhadap peningkatan

power otot tungkai pada atlet putra club bola voli TVRI Medan Tahun


(16)

5

3. Apakah ada pengaru latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan hasil smash bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ?

4. Apakah ada pengaruh latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ?

5. Apakah terdapat perbedaan pengaruh latihan multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra club bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ? 6. Apakah terdapat perbedaan pengaruh pengaruh latihan multiple box to box

jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash bola voli pada atlet putra club bola voli TVRI Medan Tahun

2015/2016 ? E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun2015/2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan hasil smash pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.


(17)

6

4. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.

5. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan

multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap

peningkatan power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan

multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap

peningkatan hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi dan wawasan bagi mahasiswa olahraga tentang bentuk-bentuk latihan peningkatan power otot tungkai dan hasil smash bola voli. 2. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyaknya masalah

dalam peningkatan prestasi bola voli.

3. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan pembina olahraga bola voli dalam menyusun program latihan.

4. Sebagai informasi bagi atlet bola voli betapa pentingnya latihan multiple

box to box jump dan latihan single leg bound box terhadap power otot


(18)

7

5. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan prestasi olahraga khususnya bola voli.

6. Menambah pengetahuan serta keterampilan dalam penulisan karya ilmiah. Bagi penulis dapat mengetahui lebih kongkrit kedua bentuk latihan tersebut khususnya dalam peningkatan prestasi atlet bola voli.


(19)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan multiple box to box jump terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2012/206.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan single leg bound box terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

3. Latihan multiple box to box jump lebih besar pengaruhnya dari pada latihan single leg

bound box terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan double leg box bound terhadap peningkatan hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

6. Latihan multiple box to box jump lebih besar pengaruhnya dari pada latihan single leg

bound box terhadap peningkatan hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI

Medan 2015/2016.

B. Saran

1. Untuk para pelatih bola voli disarankan untuk menerapkan latihan multipl box to box jump dengan latihan single leg bound bok untuk meningkatkan power otot tungkai dan smash bola voli.


(20)

54

2. Kepada para atlet bola voli disarankan agar melatih power otot tungkai dan smash bola voli melalui latihan yang terprogram agar menghasilkan teknik yang baik.

3. Bagi para mahasiswa, terbuka kesempatan untuk meneliti tentang pengaruh dan latihan yang sama namun dengan teknik atau cabang olahraga yang berbeda.

4. Dapat dijadikan pedoman pada pembinaan dan peningkatan prestasi atlet putra klub bola voli TVRI Medan.

5. Khususnya kepada atlet, untuk berlatih secara sungguh sungguh dengan melakukan berbagai bentuk latihan agar dapat menghasilkan Smash dengan baik.

6. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih banyak, waktu penelitian yang lebih lama dan program latihan yang lebih baik.


(21)

55

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Nuril (2007), Panduan Olahraga Bola Voli. Era Pustaka Utama, Solo

Barbara L. Viera, (2004). Bola Voli Tingkat Pemula. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta

Bompa. 1988. Teory of Methodology of Training Second Edition. Bandung: Ghalia Indonesia.

Donald. A. Chu. Phd,(2000). Jumping Into Plyometrics

Durwachter, D. (1990). Bola Voli Belajar dan Berlatih Sambil Bermain. Jakarta. Imran Akhmad, (2013). Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. Unimed Press, Medan.

Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

James c. Radcllffe. Bs, (1985). Plyometrics Explosive Power Training

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Yudhistira

Muhajir. (2003). Pendidikan Jasmani. Bandung. Bandung: Yhudistira

Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Jendral Olahraga

Sajoto, M. (1998). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung : Tarsito


(1)

5

3. Apakah ada pengaru latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan hasil smash bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ?

4. Apakah ada pengaruh latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ?

5. Apakah terdapat perbedaan pengaruh latihan multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra club bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ? 6. Apakah terdapat perbedaan pengaruh pengaruh latihan multiple box to box

jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash bola voli pada atlet putra club bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun2015/2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan hasil smash pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.


(2)

4. Untuk mengetahui pengaruh bentuk latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.

5. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan multiple box to box jump dengan latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan Tahun 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi dan wawasan bagi mahasiswa olahraga tentang bentuk-bentuk latihan peningkatan power otot tungkai dan hasil smash bola voli. 2. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyaknya masalah

dalam peningkatan prestasi bola voli.

3. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan pembina olahraga bola voli dalam menyusun program latihan.

4. Sebagai informasi bagi atlet bola voli betapa pentingnya latihan multiple box to box jump dan latihan single leg bound box terhadap power otot tungkai dan smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan.


(3)

7

5. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan prestasi olahraga khususnya bola voli.

6. Menambah pengetahuan serta keterampilan dalam penulisan karya ilmiah. Bagi penulis dapat mengetahui lebih kongkrit kedua bentuk latihan tersebut khususnya dalam peningkatan prestasi atlet bola voli.


(4)

53 A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan multiple box to box jump terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2012/206.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan single leg bound box terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

3. Latihan multiple box to box jump lebih besar pengaruhnya dari pada latihan single leg bound box terhadap power otot tungkai atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan multiple box to box jump terhadap peningkatan

hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan double leg box bound terhadap peningkatan hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

6. Latihan multiple box to box jump lebih besar pengaruhnya dari pada latihan single leg bound box terhadap peningkatan hasil smash bola voli atlet putra klub bola voli TVRI Medan 2015/2016.

B. Saran

1. Untuk para pelatih bola voli disarankan untuk menerapkan latihan multipl box to box jump dengan latihan single leg bound bok untuk meningkatkan power otot tungkai dan smash bola voli.


(5)

54

2. Kepada para atlet bola voli disarankan agar melatih power otot tungkai dan smash bola voli melalui latihan yang terprogram agar menghasilkan teknik yang baik.

3. Bagi para mahasiswa, terbuka kesempatan untuk meneliti tentang pengaruh dan latihan yang sama namun dengan teknik atau cabang olahraga yang berbeda.

4. Dapat dijadikan pedoman pada pembinaan dan peningkatan prestasi atlet putra klub bola voli TVRI Medan.

5. Khususnya kepada atlet, untuk berlatih secara sungguh sungguh dengan melakukan berbagai bentuk latihan agar dapat menghasilkan Smash dengan baik.

6. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih banyak, waktu penelitian yang lebih lama dan program latihan yang lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Nuril (2007), Panduan Olahraga Bola Voli. Era Pustaka Utama, Solo

Barbara L. Viera, (2004). Bola Voli Tingkat Pemula. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta

Bompa. 1988. Teory of Methodology of Training Second Edition. Bandung: Ghalia Indonesia.

Donald. A. Chu. Phd,(2000). Jumping Into Plyometrics

Durwachter, D. (1990). Bola Voli Belajar dan Berlatih Sambil Bermain. Jakarta. Imran Akhmad, (2013). Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. Unimed Press, Medan.

Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

James c. Radcllffe. Bs, (1985). Plyometrics Explosive Power Training

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Yudhistira

Muhajir. (2003). Pendidikan Jasmani. Bandung. Bandung: Yhudistira

Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Jendral Olahraga

Sajoto, M. (1998). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung : Tarsito