UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR T.A 2015/2016.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE
DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII
SMP PAB 21 PEMATANG JOHAR T.A 2015/2016

Oleh:
Sofia Loris Saragih
NIM 409311050
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Sofia loris Saragih dilahirkan di Tanjungbalai pada tanggal 12 Juni 1991. Ayah
bernama Mariun Alpinus Saragih dan Ibu bernama Flora br.Napitupulu (+) dan
merupakan anak keempat dari 3 bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk di
sekolah SD Swasta Rom Katolik Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada
tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2
Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Tanjungbalai Kabupaten Asahan,
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di program studi
Pendidikan Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG
DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR
T.A 2015/2016
SOFIA LORIS SARAGIH (409311050)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga di
kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran 2015/2016. Subjek
dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar dan
objek penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi bangun
ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga. Instrumen dalam
penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Pada siklus I
diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 58% dan pada
pertemuan II sebesar 64,54%. Siklus II diperoleh rata-rata persentase aktivitas
siswa pada pertemuan I sebesar 71,07% dan pada pertemuan II sebesar 78,75%.
Banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 14
dari 35 orang (40%) dengan rata-rata kelas 46,85. Hasil analisis data pada siklus I
setelah dilakukan penerapan metode diskusi, banyaknya siswa yang mencapai
ketuntasan belajar adalah 16 dari 35 orang (45,71 %) dengan rata-rata kelas

54,14. Hasil analisis data pada akhir siklus II dengan strategi pembelajaran yang
berbeda pada Siklus I dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga yang
pengelompokannya ditentukan berdasarkan menurut absen dan nilai yang
tertinggi. Banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 22 dari 35 orang
(62,85) dan rata-rata kelas 66,28. Maka pembelajaran ini telah meningkat dari
pembelajaran sebelumnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Saran yang diajukan yaitu bagi
guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun
ruang dapat menerapkan metode diskusi dengan membuat Lembar Hasil Siswa
(LHS) yang bertujuan lebih melatih dan membimbing siswa.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Dengan Metode diskusi dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada

Materi Bangun Ruang Di Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A
2015/2016 ” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak Dr. Syafari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M. Pd, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si, Ph.D dan Bapak Dr. H. Banjarnahor, M. Pd

yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Rektor Unimed

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, beserta seluruh Pembantu

rektor, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr.

Edy Surya, M.Si selaku ketua Jurusan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak

Muhadik, M.Pd. M.M., selaku Kepala sekolah SMP Negeri PAB 21 Pematang
Johar, Ibu Nurul Ira Andiny, S. Pd selaku guru matematika SMP PAB 21
Pematang Johar dan staf pegawai SMP PAB 21 Pematang Johar yang namanya
tidak memungkinkan penulis menyebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
arahan bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.

v

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ibunda tersayang
Flora Napitupulu S.Pd (+)

dan ayahanda tercinta M.A Saragih

yang selalu


memberi kasih sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Serta kedua abang saya
tersayang yaitu Nicho Rencius Saragih, S.E dan Alpo Zuricho Sayer Saragih, S.T
beserta istrinya Siti Dahliana Siregar, dan Opung tersayang Dameria
Lumbantobing yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis dan tak
lupa juga kepada keponaan ku yang selalu menghibur penulis pada saat
mengerjakan skripsi yaitu Luqmanul Hakim dan Azril Muttaqin Saragih. Terima
kasih juga buat sahabat saya : Thohap Gayatri Puspa Kirana S.Pd, Desi Manurung
S.Pd, dkk beserta seluruh keluarga saya di Tebing tinggi. Terima kasih atas doa
dan dukungannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

2016


Penulis,

Sofia Loris Saragih
NIM. 409411050

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak


iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran


xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.

Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

1
5
5

5
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis

7

2.1.1. Pengertian Belajar

7

2.1.2. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Belajar

9

2.1.3. Prinsip - prinsip Belajar

11


2.1.4. Pengertian Hasil Belajar

12

2.1.5. Hakekat Matematika

13

2.1.6. Pengertian Metode Diskusi Kelompok

14

2.1.7. Pengertian Alat Peraga Dalam Pembelajaran

16

2.1.7.1. Fungsi Alat Peraga

16

2.1.7.2. Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika 18
2.1.8. Model Alat Peraga Bangun Ruang

19

vii

2.2. Kerangka Konseptual

28

2.3. Hipotesis Tindakan

29

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian

30

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

30

3.2.1. Lokasi Penelitian

30

3.2.2. Waktu Penelitian

30

3.3. Subjek dan Objek Penelitian

30

3.3.1. Subjek Penelitian

30

3.3.2. Objek Penelitian

30

3.4. Definisi Variabel

31

3.5. Desain Penelitian

31

3.6. Prosedur Penelitian

32

3.7. Alat Pengumpul Data

36

3.7.1. Tes

36

3.7.2. Observasi

37

3.8. Teknik Analisa Data

37

3.9. Indikator Keberhasilan

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Permasalahan I
4.2. Siklus I

40
40
45

4.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan I

45

4.2.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan I

46

4.2.3. Observasi I

48

4.2.4. Analisis Data I

49

4.2.4.1. Analisis data hasil Observasi I

49

viii

4.2.4.2. Analisis Tes Hasil Belajar I
4.2.5. Refleksi I

51
52

4.2.5.1. Kegagalan Pada Siklus I

52

4.2.5.2. Keberhasilan Pada Siklus I

53

4.3.Siklus II

54

4.3.1. Permasalahan II

54

4.3.2. Tahap Perencanaan Tindakan II

54

4.3.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan II

55

4.3.4. Observasi II

58

4.3.5. Analisis Data II

59

4.3.5.1. Analisis Data Hasil Observasi II

59

4.3.5.2. Analisis Data Tes Hasil Belajar II

60

4.3.6. Refleksi II
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

62
62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

66

5.2. Saran

67

DAFTAR PUSTAKA

68

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Bangun Ruang

19

Gambar 2.2. Kerangka Bangun Ruang

20

Gambar 2.3. Bangun Ruang Transparan

20

Gambar 2.4. Gambar Kubus

21

Gambar 2.5. Diagonal Bidang Kubus

22

Gambar 2.6. Diagonal Ruang Kubus

22

Gambar 2.7. Bidang Diagonal Kubus

22

Gambar 2.8. Jaring - jaring Kubus

23

Gambar 2.9. Volume Kubus

23

Gambar 2.10. Gambar Balok

24

Gambar 2.11. Diagonal Bidang Balok

25

Gambar 2.12. Diagonal Ruang Balok

26

Gambar 2.13. Bidang Diagonal Balok

26

Gambar 2.14. Jaring - jaring Balok

26

Gambar 2.15. Volume Balok

27

Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas

31

Gambar 4.1. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas
dan Belum Tuntas Pada Siklus I

64

Gambar 4.2. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas
dan Belum Tuntas Pada Siklus II

65

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai Tes Awal

44

Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar BerdasarkanTes Awal

45

Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus I

50

Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I

50

Tabel 4.5. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB I

51

Tabel 4.6. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB I

52

Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus II

59

Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Observasi SiswaSiklus II

60

Tabel 4.9. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB II

61

Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB II

61

Tabel 4.11. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas

63

0

dan Belum Tuntas pada Siklus I

Tabel 4.12. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas

64

dan Belum Tuntas pada Siklus II
Tabel 4.13. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas
dan Belum Tuntas pada Siklus I& II

65

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP Kelas PTK Pertemuan Pertama

70

Lampiran 2. RPP Kelas PTK Pertemuan Kedua

79

Lampiran 3. RPP Kelas PTK Pertemuan Ketiga

89

Lampiran 4. RPP Kelas PTK Pertemuan Keempat

99

Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I

111

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I

114

Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II

117

Lampiran 8. Lembar AktivitasSiswa II Siklus II

119

Lampiran 9. Kisi - Kisi Tes Awal

121

Lampiran 10. Tes Awal

122

Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Tes Awal

124

Lampiran 12. Lembar Validasi Tes Awal

126

Lampiran 13. Kisi - Kisi Tes Hasil Belajar I

129

Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I

130

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I

133

Lampiran 16. LembarValidasi Tes Hasil Belajar I

138

Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II

141

Lampiran 18. Tes Hasil Belajar II

142

Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I

144

Lampiran 20. Lembar Validasi Hasil Belajar II

148

Lampiran 21. Analisis Tes Awal

151

Lampiran 22. Analisis Tes Hasil Belajar I

153

Lampiran 23. Analisis Tes Hasil Belajar II

155

Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus I

157

Lampiran 25. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus I

159

xii

Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus II

161

Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus II

163

Lampiran 28. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I

165

Lampiran 29. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II

168

Lampiran 30. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus I

171

Lampiran 31. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I

172

Lampiran 32. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II

176

Lampiran 33. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus II

180

Lampiran 34. Lembar Observasi Guru I Siklus I

181

Lampiran 35. Lembar Observasi Guru II Siklus I

184

Lampiran 36. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus I

187

Lampiran 37. Lembar Observasi Guru I Siklus II

188

Lampiran 38. Lembar Observasi Guru II Siklus II

191

Lampiran 39. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus II

194

Lampiran 40. Dokumentasi

195

Lampiran 41. Kelompok Diskusi

201

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari

oleh semua siswa dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas bahkan juga di
Perguruan Tinggi. Matematika memiliki peranan yang sangat penting karena
matematika merupakan landasan dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak
yang harus dikuasai untuk melatih siswa berpikir logis, sistematis, dan kritis untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan
yang diperoleh dengan bernalar”. (Elea Tinggih). Hal ini dimaksudkan bukan
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika
lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu
lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. (Suherman dan Winataputra, 1999 : 119).
Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2009 : 252)
bahwa : “Matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi
teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.”
Jadi, dapat disimpulkan matematika adalah ilmu universal yang dapat
meningkatkan kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis, sistematis, aktifitas
kreatif, dan pemecahan masalah.
Pendidikan dasar memegang peranan yang sangat penting oleh sebab itu
harus mendapat perhatian yang serius khususnya mata pelajaran matematika.
Meskipun kita mengetahui betapa pentingnya pengetahuan matematika tetapi
banyak orang yang tidak suka mempelajari matematika, termasuk anak yang

1

2

masih duduk dibangku sekolah dasar. Mereka menganggap bahwa matematika
merupakan suatu pelajaran yang sulit dipelajari.
Matematika dipelajari oleh semua siswa dari tingkatan SD hingga SMA
dan bahkan sampai Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan perlunya siswa
belajar matematika menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009 : 253)
karena matematika merupakan: (1) sarana berpikir yang jelas dan logis,
(2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana
mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana
untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa
pada hakikatnya dapat disimpulkan karena masalah kehidupan seharihari. Suherman dan winataputra (1999: 134) mengemukakan bahwa:
Matematika sekolah berperan: (1) Untuk mempersiapkan anak didik agar
sanggup menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan
dunia yang senantiasa berubah, melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran logis dan rasional, kritis dan cermat, objektif, kreatif, efektif,
dan diperhitungkan secara analitis-sintetis. (2) Untuk mempersiapkan
anak didik agar menggunakan matematika secara fungsional dalam
kehidupan sehari-hari dan di dalam menghadapi ilmu pengetahuan.
Namun di lihat pada kenyataannya mutu pendidikan matematika di
Indonesia sangatlah rendah, seperti hasil penelitian Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMMS) 1999, matematika Indonesia berada di
peringkat ke 34 dari 38 negara (data UNESCO). Sementara itu, menurut penelitian
Leung,Frederick KS, (2003), (http://Rendah,Prestasi Matematika Indonesia-Topix
.html) menyatakan bahwa:
Jumlah jam pengajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak
dibandingkan Malaysia dan Singapura. Dalam satu tahun, siswa kelas
VIII di Indonesia rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika.
Sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam.
Namun prestasi Indonesia berada jauh di bawah kedua negara tersebut.
Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411.
Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400 = rendah,
475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut). Waktu yang
dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi
yang diraih.

3

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia
masih jauh dibawah rata-rata dibandingkan kemampuan matematika di negara lain
di dunia.
Kondisi yang tidak jauh berbeda dapat dijumpai di kelas VIII SMP PAB
21 Pematang Johar. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada
tanggal 19 Mei 2015 berupa wawancara kepada guru mata pelajaran matematika
ibu Nurul S.Pd. Beliau mengatakan bahwa: Hasil belajar matematika di kelas VIII
sangatlah rendah. Hal tersebut terlihat dari nilai ulangan harian mereka yang
masih dibawah KKM (≤ 65) dan nilai-nilai tugas mereka yang sangat rendah.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar tersebut adalah pada saat
proses belajar mengajar berlangsung kebanyakan dari mereka yang kurang serius
dalam belajar dan minat belajar mereka yang kurang.
Dari hasil wawancara tersebut juga diketahui bahwa secara umum
kondisi siswa di kelas VIII adalah memiliki pemahaman konsep yang masih
kurang, motivasi belajar yang kurang, pasif dalam pembelajaran, sehingga di
dalam proses belajar mengajar guru yang lebih berperan aktif.
Hal ini juga sejalan dengan tes yang diberikan kepada siswa kelas VIII
berupa soal-soal tentang Bangun ruang. Dari hasil tes awal tersebut diperoleh
sebanyak 12 orang ( 34,30 %) siswa telah memenuhi KKM dan sebanyak 35
orang ( 65, 71 %) siswa tidak memenuhi KKM. (Lampiran 24).
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya kesadaran
guru menggunakan alat peraga, terutama dalam menyampaikan materi bangun
ruang sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Pada proses pembelajaran sering sibuk sendiri
menerangkan materi sedangkan siswa juga sibuk dengan aktifitas lainnya yang
tidak berhubungan dengan pembelajaran.
Dengan demikian guru harus terampil dalam menggunakan alat peraga
pada proses pemebelajaran agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkatkan. Seperti yang diungkapkan
oleh Ruseffendi (1992:140) bahwa : “Dengan disajikannya konsep abstrak
matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat – tingkat yang lebih
rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti”.

4

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika terutama pada
materi bangun ruang sangat penting yaitu untuk memberikan penguatan,
kemudahan pemahaman materi pelajaran, dan untuk lebih melekatkan pelajaran
dalam pola pikir dan tindakan siswa. Alat peraga dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi pelajaran yang bersifat verbalisme atau dengan kata – kata, sehingga
dengan adanya alat peraga tersebut dapat membantu guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru untuk membuat
alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan, misalnya alat
peraga yang terbuat dari kertas, karton atau benda lainnya.
Akan tetapi masih banyak guru yang belum menggunakan alat peraga
dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh guru SMP PAB 21 P.
Johar bahwa guru tersebut menyampaikan pelajaran hanya dengan menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Karena guru tersebut merasa
sulit dan membutuhkan waktu dalam membuat serta memanfaatkan alat peraga
yang sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga banyak siswa yang kurang
menguasai konsep matematika yang diajarkan. Padahal guru tersebut menyadari
bahwa alat peraga akan sangat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Karena adanya alat peraga maka minat belajar siswa akan meningkat, sehingga
siswa akan merasa mudah untuk memahami materi yang disampaikan guru.
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tradisional
tidak efektif dan tidak seharusnya dilakukan lagi dalam pembelajaran matematika,
karena dapat mengakibatkan siswa bosan, jenuh dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Sementara itu menurut Sardiman (2011 : 97) dalam kegiatan belajar
mengajar, subyek didik/siswa harus berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam
belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak
mungkin berjalan dengan baik. Hal ini dapat membantu guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.

5

Berdasarkan uraian, peneliti merasa tertarik untuk melakukan peneliti
yang berjudul :
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Diskusi
dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada Materi Bangun Ruang di
Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A 2015/2016”.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di indentifikasikan

sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
2. Hasil belajar pada materi bangun ruang masih rendah
3. Kurangnya guru dalam menggunakan alat peraga
4. Kurang minat siswa dalam belajar matematika
5. Siswa cenderung hanya mendalami materi yang diperoleh dari guru tanpa
menggunakan alat peraga.

1.3

Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar
dengan metode diskusi kelompok dan menggunakan alat peraga pada bangun
ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan

maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan
menerapkan pembelajaran metode diskusi kelompok dan menggunakan alat
peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun
ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun Ajaran 2015/2016?

6

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini

adalah : Untuk mengetahui apakah pembelajaran metode diskusi kelompok dan
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
bangun ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran
2015/2016?

1.6

Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat

bermanfaat untuk :
1. Bagi siswa, melalui metode diskusi kelompok dan penggunaan alat peraga
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat berinteraksi dengan
sesama teman sehingga saling kerja sama yang baik,
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan khususnya bagi guru yang mengajar
matematika tentang pentingnya alat peraga dalam pengajaran untuk
menigkatkan hasil belajar siswa,
3. Bagi sekolah, Sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengajaran pada
sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan sekolah lain pada
umumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa matematika,
4. Bagi peneliti, Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain
yang ingin meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

66

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari hasil peembahasan pada Bab IV dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Dalam mempelajari materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi, siswa sulit
memahami materi bangun ruang karena kurang menguasai materi prasyarat yaitu materi
unsur-unsur, jarung-jaring, luas permukaan, dan volume pada kubus dan balok. Kesulitan
siswa membedakan mana yang namanya digonal bidang, diagona ruang, dan bidang
diagonal sehingga tidak mampu menemukan sendirinya unsur-unsur kubus dan balok.
2. Strategi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode diskusi dalam
pembelajaran bangun ruang yaitu :
 Menciptakan suasana nyaman dalam belajar dengan mengatur posisi kursi dan duduk
sesuai kelompok yang telah ditentukan oleh guru.
 Memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan siswa bahwa mempelajari
materi bangun ruang banyak manfaatnya bagi mereka.
 Menyampaikan materi dengan menunjukkan alat peraga dan gambar yang digambar
dipapan tulis sebagai alat bantu siswa lebih tertarik untuk belajar.
 Memberikan LAS untuk kelompok belajar siswa agar dapat bekerjasama dan berani
mempresentasikan hasil yang mereka dapat.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berani mempresentasikan hasil
kelompok dan sama-sama bertepuk tangan merayakan keberhasilan atas segala yang
telah dilakukan siswa dalam belajar.
3. Dengan menerapkan metode diskusi dengan bantuan LAS diperoleh adanya peningkatan
hasil belajar siswa pada materi bangun ruang yakni sebelum pemberian tindakan diperoleh
rata-rata tes awal sebesar 46,85 dengan ketuntasan belajar 40%. Setelah pemberian
tindakan melalui metode diskusi nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar I mencapai
54,14 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 45,72. Karena hasil yang diperoleh belum
memenuhi peningkatan, maka dilanjutkan ke siklus II dengan upaya-upaya pembelajaran
yang telah direvisi. Nilai tes hasil belajar II mencapai nilai rata-rata kelas 66,28 dengan
tingkat ketutasan 62,86%. Hal ini telah memenuhi kriteria peningkatan hasil belajar siswa,
setelah tuntas dalam belajar yang sudah terpenuhi pada siklus II dan diperoleh hasil
observasi pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dalam kategori
baik. Dengan penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi bangun ruang kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun ajaran 2015/2016.

67

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun
ruang kubus dan balok hendaknya menerapkan meode diskusi dan menggunakan alat
peraga serta pengelompokan yang berdasarkan nilai.
2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan
temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.
3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama hendaknya terus melakukan
perubahan (modifikasi) yang diperlukan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan
khususnya matematika, tidak statis dalam menyesuaikan metode yang ada dengan materi
maupun kondisi siswa, serta meneliti dalam batas yang lebih luas dapat menjadikan
penelitian ini sebagai bahan masukan dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan
dalam penelitian ini seperti menyesuaikan alokasi waktu yag ada dengan rencana
pembelajaran yang dibuat dan mampu mengembangkn penelitian dengan mempersiapkan
metode diskusi dengan lebih baik.

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono., (2003),
Rineka Cipta, Jakarta.

Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar,

Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono., (2007), Matematika untuk SMP Kelas VIII,
Penertbit Erlangga, Jakarta.
Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas
VIII SMP/MTs, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Arikunto, S., (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Rieka Cipta, Jakarta.
Arsyad., (2002), Peningkatan Hasil Belajar, PT Rosdyakarya, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2006) Belajar dan Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah., (2006), Alat Peraga Matematika, PT Media Persada, Surabaya.
FMIPA Unimed, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA Medan, Unimed, Medan.
Habsullah., (1991), Pembelajaran Hasil Belajar Siswa, Media Pustaka, Surabaya.
Estingsih., (2011) (http://handono-eksak

.blogspot.com/2007/12/belajarmatematika-menggunakan-media.html) (diakses 14 Februari 2013)
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada, Medan.
Mulyasa, E., (2009) Menjadi Guru Profesional “ Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nuharuni, Dewi, Tri Wahyuni., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
Untuk SMP/ MTs kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ruseffendi., (1993), Pembelajaran dan Penggunaan Alat Peraga Pada
Matematika, PT Rieka Cipta, Yogyakarta.
Roestiah., (2001), Metode Diskusi, Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabet, Bandung..

69

Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses pendidikan,
Kencana, Jakarta.
Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada.
Sihombing, W. L., 2009. Telaah Kurikulum Matematika Sekolah, Medan : FMIPA
UNIMED.
Slameto., (2003), Hasil Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudjana, Nana., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdyakarya, Jakarta.
Suherman,Erman dan Winataputra, Udin S., (1999), Strategi Belajar Mengajar
Matematika, Universitas Terbuka, Jakarta.
Suryosubroto., (1997), Penggunaan Diskusi Kelompok, PT Grasindo, Bandung.
http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/mendidik-dan-mengajar.html. (diakses 12
Februari 2013)
http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.Sains.dan.Matema
tika Indonesia. Menurun html. (diakses 14 Februari 2013).

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELAS Va SDN BUMI AGUNG KALIANDA TP.2011-2012

0 10 38

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU

0 22 49

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA ASLI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TP 2011/2012

0 21 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DI KELAS IV SD NEGERI 3 MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 31 213

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IX.2 SEMESTER GENAP SMP PGRI BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 62

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IX.2 SEMESTER GENAP SMP PGRI BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 63

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI A SDN 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 35

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL AUDITORI KINESTETIK) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN MATERI PASAR DI KELAS VIII

0 0 8

PEMANFAATAN MEDIA ”GeoBiManiKKa” SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS PADA SISWA KELAS VIII A SMP N. 25 SURAKARTA TAHUN 20092010

0 0 13

PENERAPANMETODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

0 0 21