UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR T.A 2015/2016.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE
DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII
SMP PAB 21 PEMATANG JOHAR T.A 2015/2016
Oleh:
Sofia Loris Saragih
NIM 409311050
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Sofia loris Saragih dilahirkan di Tanjungbalai pada tanggal 12 Juni 1991. Ayah
bernama Mariun Alpinus Saragih dan Ibu bernama Flora br.Napitupulu (+) dan
merupakan anak keempat dari 3 bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk di
sekolah SD Swasta Rom Katolik Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada
tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2
Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Tanjungbalai Kabupaten Asahan,
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di program studi
Pendidikan Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG
DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR
T.A 2015/2016
SOFIA LORIS SARAGIH (409311050)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga di
kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran 2015/2016. Subjek
dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar dan
objek penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi bangun
ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga. Instrumen dalam
penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Pada siklus I
diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 58% dan pada
pertemuan II sebesar 64,54%. Siklus II diperoleh rata-rata persentase aktivitas
siswa pada pertemuan I sebesar 71,07% dan pada pertemuan II sebesar 78,75%.
Banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 14
dari 35 orang (40%) dengan rata-rata kelas 46,85. Hasil analisis data pada siklus I
setelah dilakukan penerapan metode diskusi, banyaknya siswa yang mencapai
ketuntasan belajar adalah 16 dari 35 orang (45,71 %) dengan rata-rata kelas
54,14. Hasil analisis data pada akhir siklus II dengan strategi pembelajaran yang
berbeda pada Siklus I dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga yang
pengelompokannya ditentukan berdasarkan menurut absen dan nilai yang
tertinggi. Banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 22 dari 35 orang
(62,85) dan rata-rata kelas 66,28. Maka pembelajaran ini telah meningkat dari
pembelajaran sebelumnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Saran yang diajukan yaitu bagi
guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun
ruang dapat menerapkan metode diskusi dengan membuat Lembar Hasil Siswa
(LHS) yang bertujuan lebih melatih dan membimbing siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Dengan Metode diskusi dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada
Materi Bangun Ruang Di Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A
2015/2016 ” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak Dr. Syafari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M. Pd, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si, Ph.D dan Bapak Dr. H. Banjarnahor, M. Pd
yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Rektor Unimed
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, beserta seluruh Pembantu
rektor, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr.
Edy Surya, M.Si selaku ketua Jurusan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak
Muhadik, M.Pd. M.M., selaku Kepala sekolah SMP Negeri PAB 21 Pematang
Johar, Ibu Nurul Ira Andiny, S. Pd selaku guru matematika SMP PAB 21
Pematang Johar dan staf pegawai SMP PAB 21 Pematang Johar yang namanya
tidak memungkinkan penulis menyebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
arahan bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.
v
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ibunda tersayang
Flora Napitupulu S.Pd (+)
dan ayahanda tercinta M.A Saragih
yang selalu
memberi kasih sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Serta kedua abang saya
tersayang yaitu Nicho Rencius Saragih, S.E dan Alpo Zuricho Sayer Saragih, S.T
beserta istrinya Siti Dahliana Siregar, dan Opung tersayang Dameria
Lumbantobing yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis dan tak
lupa juga kepada keponaan ku yang selalu menghibur penulis pada saat
mengerjakan skripsi yaitu Luqmanul Hakim dan Azril Muttaqin Saragih. Terima
kasih juga buat sahabat saya : Thohap Gayatri Puspa Kirana S.Pd, Desi Manurung
S.Pd, dkk beserta seluruh keluarga saya di Tebing tinggi. Terima kasih atas doa
dan dukungannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
2016
Penulis,
Sofia Loris Saragih
NIM. 409411050
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1
5
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Pengertian Belajar
7
2.1.2. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Belajar
9
2.1.3. Prinsip - prinsip Belajar
11
2.1.4. Pengertian Hasil Belajar
12
2.1.5. Hakekat Matematika
13
2.1.6. Pengertian Metode Diskusi Kelompok
14
2.1.7. Pengertian Alat Peraga Dalam Pembelajaran
16
2.1.7.1. Fungsi Alat Peraga
16
2.1.7.2. Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika 18
2.1.8. Model Alat Peraga Bangun Ruang
19
vii
2.2. Kerangka Konseptual
28
2.3. Hipotesis Tindakan
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
30
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
30
3.2.1. Lokasi Penelitian
30
3.2.2. Waktu Penelitian
30
3.3. Subjek dan Objek Penelitian
30
3.3.1. Subjek Penelitian
30
3.3.2. Objek Penelitian
30
3.4. Definisi Variabel
31
3.5. Desain Penelitian
31
3.6. Prosedur Penelitian
32
3.7. Alat Pengumpul Data
36
3.7.1. Tes
36
3.7.2. Observasi
37
3.8. Teknik Analisa Data
37
3.9. Indikator Keberhasilan
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Permasalahan I
4.2. Siklus I
40
40
45
4.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan I
45
4.2.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan I
46
4.2.3. Observasi I
48
4.2.4. Analisis Data I
49
4.2.4.1. Analisis data hasil Observasi I
49
viii
4.2.4.2. Analisis Tes Hasil Belajar I
4.2.5. Refleksi I
51
52
4.2.5.1. Kegagalan Pada Siklus I
52
4.2.5.2. Keberhasilan Pada Siklus I
53
4.3.Siklus II
54
4.3.1. Permasalahan II
54
4.3.2. Tahap Perencanaan Tindakan II
54
4.3.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan II
55
4.3.4. Observasi II
58
4.3.5. Analisis Data II
59
4.3.5.1. Analisis Data Hasil Observasi II
59
4.3.5.2. Analisis Data Tes Hasil Belajar II
60
4.3.6. Refleksi II
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
62
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
66
5.2. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
68
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Bangun Ruang
19
Gambar 2.2. Kerangka Bangun Ruang
20
Gambar 2.3. Bangun Ruang Transparan
20
Gambar 2.4. Gambar Kubus
21
Gambar 2.5. Diagonal Bidang Kubus
22
Gambar 2.6. Diagonal Ruang Kubus
22
Gambar 2.7. Bidang Diagonal Kubus
22
Gambar 2.8. Jaring - jaring Kubus
23
Gambar 2.9. Volume Kubus
23
Gambar 2.10. Gambar Balok
24
Gambar 2.11. Diagonal Bidang Balok
25
Gambar 2.12. Diagonal Ruang Balok
26
Gambar 2.13. Bidang Diagonal Balok
26
Gambar 2.14. Jaring - jaring Balok
26
Gambar 2.15. Volume Balok
27
Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas
31
Gambar 4.1. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas
dan Belum Tuntas Pada Siklus I
64
Gambar 4.2. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas
dan Belum Tuntas Pada Siklus II
65
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai Tes Awal
44
Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar BerdasarkanTes Awal
45
Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus I
50
Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I
50
Tabel 4.5. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB I
51
Tabel 4.6. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB I
52
Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus II
59
Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Observasi SiswaSiklus II
60
Tabel 4.9. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB II
61
Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB II
61
Tabel 4.11. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas
63
0
dan Belum Tuntas pada Siklus I
Tabel 4.12. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas
64
dan Belum Tuntas pada Siklus II
Tabel 4.13. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas
dan Belum Tuntas pada Siklus I& II
65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP Kelas PTK Pertemuan Pertama
70
Lampiran 2. RPP Kelas PTK Pertemuan Kedua
79
Lampiran 3. RPP Kelas PTK Pertemuan Ketiga
89
Lampiran 4. RPP Kelas PTK Pertemuan Keempat
99
Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I
111
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I
114
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II
117
Lampiran 8. Lembar AktivitasSiswa II Siklus II
119
Lampiran 9. Kisi - Kisi Tes Awal
121
Lampiran 10. Tes Awal
122
Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Tes Awal
124
Lampiran 12. Lembar Validasi Tes Awal
126
Lampiran 13. Kisi - Kisi Tes Hasil Belajar I
129
Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I
130
Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I
133
Lampiran 16. LembarValidasi Tes Hasil Belajar I
138
Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II
141
Lampiran 18. Tes Hasil Belajar II
142
Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I
144
Lampiran 20. Lembar Validasi Hasil Belajar II
148
Lampiran 21. Analisis Tes Awal
151
Lampiran 22. Analisis Tes Hasil Belajar I
153
Lampiran 23. Analisis Tes Hasil Belajar II
155
Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus I
157
Lampiran 25. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus I
159
xii
Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus II
161
Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus II
163
Lampiran 28. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I
165
Lampiran 29. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II
168
Lampiran 30. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus I
171
Lampiran 31. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I
172
Lampiran 32. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II
176
Lampiran 33. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus II
180
Lampiran 34. Lembar Observasi Guru I Siklus I
181
Lampiran 35. Lembar Observasi Guru II Siklus I
184
Lampiran 36. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus I
187
Lampiran 37. Lembar Observasi Guru I Siklus II
188
Lampiran 38. Lembar Observasi Guru II Siklus II
191
Lampiran 39. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus II
194
Lampiran 40. Dokumentasi
195
Lampiran 41. Kelompok Diskusi
201
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari
oleh semua siswa dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas bahkan juga di
Perguruan Tinggi. Matematika memiliki peranan yang sangat penting karena
matematika merupakan landasan dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak
yang harus dikuasai untuk melatih siswa berpikir logis, sistematis, dan kritis untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan
yang diperoleh dengan bernalar”. (Elea Tinggih). Hal ini dimaksudkan bukan
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika
lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu
lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. (Suherman dan Winataputra, 1999 : 119).
Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2009 : 252)
bahwa : “Matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi
teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.”
Jadi, dapat disimpulkan matematika adalah ilmu universal yang dapat
meningkatkan kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis, sistematis, aktifitas
kreatif, dan pemecahan masalah.
Pendidikan dasar memegang peranan yang sangat penting oleh sebab itu
harus mendapat perhatian yang serius khususnya mata pelajaran matematika.
Meskipun kita mengetahui betapa pentingnya pengetahuan matematika tetapi
banyak orang yang tidak suka mempelajari matematika, termasuk anak yang
1
2
masih duduk dibangku sekolah dasar. Mereka menganggap bahwa matematika
merupakan suatu pelajaran yang sulit dipelajari.
Matematika dipelajari oleh semua siswa dari tingkatan SD hingga SMA
dan bahkan sampai Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan perlunya siswa
belajar matematika menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009 : 253)
karena matematika merupakan: (1) sarana berpikir yang jelas dan logis,
(2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana
mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana
untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa
pada hakikatnya dapat disimpulkan karena masalah kehidupan seharihari. Suherman dan winataputra (1999: 134) mengemukakan bahwa:
Matematika sekolah berperan: (1) Untuk mempersiapkan anak didik agar
sanggup menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan
dunia yang senantiasa berubah, melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran logis dan rasional, kritis dan cermat, objektif, kreatif, efektif,
dan diperhitungkan secara analitis-sintetis. (2) Untuk mempersiapkan
anak didik agar menggunakan matematika secara fungsional dalam
kehidupan sehari-hari dan di dalam menghadapi ilmu pengetahuan.
Namun di lihat pada kenyataannya mutu pendidikan matematika di
Indonesia sangatlah rendah, seperti hasil penelitian Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMMS) 1999, matematika Indonesia berada di
peringkat ke 34 dari 38 negara (data UNESCO). Sementara itu, menurut penelitian
Leung,Frederick KS, (2003), (http://Rendah,Prestasi Matematika Indonesia-Topix
.html) menyatakan bahwa:
Jumlah jam pengajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak
dibandingkan Malaysia dan Singapura. Dalam satu tahun, siswa kelas
VIII di Indonesia rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika.
Sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam.
Namun prestasi Indonesia berada jauh di bawah kedua negara tersebut.
Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411.
Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400 = rendah,
475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut). Waktu yang
dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi
yang diraih.
3
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia
masih jauh dibawah rata-rata dibandingkan kemampuan matematika di negara lain
di dunia.
Kondisi yang tidak jauh berbeda dapat dijumpai di kelas VIII SMP PAB
21 Pematang Johar. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada
tanggal 19 Mei 2015 berupa wawancara kepada guru mata pelajaran matematika
ibu Nurul S.Pd. Beliau mengatakan bahwa: Hasil belajar matematika di kelas VIII
sangatlah rendah. Hal tersebut terlihat dari nilai ulangan harian mereka yang
masih dibawah KKM (≤ 65) dan nilai-nilai tugas mereka yang sangat rendah.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar tersebut adalah pada saat
proses belajar mengajar berlangsung kebanyakan dari mereka yang kurang serius
dalam belajar dan minat belajar mereka yang kurang.
Dari hasil wawancara tersebut juga diketahui bahwa secara umum
kondisi siswa di kelas VIII adalah memiliki pemahaman konsep yang masih
kurang, motivasi belajar yang kurang, pasif dalam pembelajaran, sehingga di
dalam proses belajar mengajar guru yang lebih berperan aktif.
Hal ini juga sejalan dengan tes yang diberikan kepada siswa kelas VIII
berupa soal-soal tentang Bangun ruang. Dari hasil tes awal tersebut diperoleh
sebanyak 12 orang ( 34,30 %) siswa telah memenuhi KKM dan sebanyak 35
orang ( 65, 71 %) siswa tidak memenuhi KKM. (Lampiran 24).
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya kesadaran
guru menggunakan alat peraga, terutama dalam menyampaikan materi bangun
ruang sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Pada proses pembelajaran sering sibuk sendiri
menerangkan materi sedangkan siswa juga sibuk dengan aktifitas lainnya yang
tidak berhubungan dengan pembelajaran.
Dengan demikian guru harus terampil dalam menggunakan alat peraga
pada proses pemebelajaran agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkatkan. Seperti yang diungkapkan
oleh Ruseffendi (1992:140) bahwa : “Dengan disajikannya konsep abstrak
matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat – tingkat yang lebih
rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti”.
4
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika terutama pada
materi bangun ruang sangat penting yaitu untuk memberikan penguatan,
kemudahan pemahaman materi pelajaran, dan untuk lebih melekatkan pelajaran
dalam pola pikir dan tindakan siswa. Alat peraga dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi pelajaran yang bersifat verbalisme atau dengan kata – kata, sehingga
dengan adanya alat peraga tersebut dapat membantu guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru untuk membuat
alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan, misalnya alat
peraga yang terbuat dari kertas, karton atau benda lainnya.
Akan tetapi masih banyak guru yang belum menggunakan alat peraga
dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh guru SMP PAB 21 P.
Johar bahwa guru tersebut menyampaikan pelajaran hanya dengan menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Karena guru tersebut merasa
sulit dan membutuhkan waktu dalam membuat serta memanfaatkan alat peraga
yang sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga banyak siswa yang kurang
menguasai konsep matematika yang diajarkan. Padahal guru tersebut menyadari
bahwa alat peraga akan sangat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Karena adanya alat peraga maka minat belajar siswa akan meningkat, sehingga
siswa akan merasa mudah untuk memahami materi yang disampaikan guru.
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tradisional
tidak efektif dan tidak seharusnya dilakukan lagi dalam pembelajaran matematika,
karena dapat mengakibatkan siswa bosan, jenuh dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Sementara itu menurut Sardiman (2011 : 97) dalam kegiatan belajar
mengajar, subyek didik/siswa harus berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam
belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak
mungkin berjalan dengan baik. Hal ini dapat membantu guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
5
Berdasarkan uraian, peneliti merasa tertarik untuk melakukan peneliti
yang berjudul :
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Diskusi
dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada Materi Bangun Ruang di
Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A 2015/2016”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di indentifikasikan
sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
2. Hasil belajar pada materi bangun ruang masih rendah
3. Kurangnya guru dalam menggunakan alat peraga
4. Kurang minat siswa dalam belajar matematika
5. Siswa cenderung hanya mendalami materi yang diperoleh dari guru tanpa
menggunakan alat peraga.
1.3
Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar
dengan metode diskusi kelompok dan menggunakan alat peraga pada bangun
ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun Ajaran 2015/2016.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan
maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan
menerapkan pembelajaran metode diskusi kelompok dan menggunakan alat
peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun
ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun Ajaran 2015/2016?
6
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini
adalah : Untuk mengetahui apakah pembelajaran metode diskusi kelompok dan
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
bangun ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran
2015/2016?
1.6
Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat
bermanfaat untuk :
1. Bagi siswa, melalui metode diskusi kelompok dan penggunaan alat peraga
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat berinteraksi dengan
sesama teman sehingga saling kerja sama yang baik,
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan khususnya bagi guru yang mengajar
matematika tentang pentingnya alat peraga dalam pengajaran untuk
menigkatkan hasil belajar siswa,
3. Bagi sekolah, Sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengajaran pada
sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan sekolah lain pada
umumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa matematika,
4. Bagi peneliti, Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain
yang ingin meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari hasil peembahasan pada Bab IV dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Dalam mempelajari materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi, siswa sulit
memahami materi bangun ruang karena kurang menguasai materi prasyarat yaitu materi
unsur-unsur, jarung-jaring, luas permukaan, dan volume pada kubus dan balok. Kesulitan
siswa membedakan mana yang namanya digonal bidang, diagona ruang, dan bidang
diagonal sehingga tidak mampu menemukan sendirinya unsur-unsur kubus dan balok.
2. Strategi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode diskusi dalam
pembelajaran bangun ruang yaitu :
Menciptakan suasana nyaman dalam belajar dengan mengatur posisi kursi dan duduk
sesuai kelompok yang telah ditentukan oleh guru.
Memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan siswa bahwa mempelajari
materi bangun ruang banyak manfaatnya bagi mereka.
Menyampaikan materi dengan menunjukkan alat peraga dan gambar yang digambar
dipapan tulis sebagai alat bantu siswa lebih tertarik untuk belajar.
Memberikan LAS untuk kelompok belajar siswa agar dapat bekerjasama dan berani
mempresentasikan hasil yang mereka dapat.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berani mempresentasikan hasil
kelompok dan sama-sama bertepuk tangan merayakan keberhasilan atas segala yang
telah dilakukan siswa dalam belajar.
3. Dengan menerapkan metode diskusi dengan bantuan LAS diperoleh adanya peningkatan
hasil belajar siswa pada materi bangun ruang yakni sebelum pemberian tindakan diperoleh
rata-rata tes awal sebesar 46,85 dengan ketuntasan belajar 40%. Setelah pemberian
tindakan melalui metode diskusi nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar I mencapai
54,14 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 45,72. Karena hasil yang diperoleh belum
memenuhi peningkatan, maka dilanjutkan ke siklus II dengan upaya-upaya pembelajaran
yang telah direvisi. Nilai tes hasil belajar II mencapai nilai rata-rata kelas 66,28 dengan
tingkat ketutasan 62,86%. Hal ini telah memenuhi kriteria peningkatan hasil belajar siswa,
setelah tuntas dalam belajar yang sudah terpenuhi pada siklus II dan diperoleh hasil
observasi pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dalam kategori
baik. Dengan penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi bangun ruang kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun ajaran 2015/2016.
67
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun
ruang kubus dan balok hendaknya menerapkan meode diskusi dan menggunakan alat
peraga serta pengelompokan yang berdasarkan nilai.
2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan
temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.
3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama hendaknya terus melakukan
perubahan (modifikasi) yang diperlukan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan
khususnya matematika, tidak statis dalam menyesuaikan metode yang ada dengan materi
maupun kondisi siswa, serta meneliti dalam batas yang lebih luas dapat menjadikan
penelitian ini sebagai bahan masukan dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan
dalam penelitian ini seperti menyesuaikan alokasi waktu yag ada dengan rencana
pembelajaran yang dibuat dan mampu mengembangkn penelitian dengan mempersiapkan
metode diskusi dengan lebih baik.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono., (2003),
Rineka Cipta, Jakarta.
Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar,
Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono., (2007), Matematika untuk SMP Kelas VIII,
Penertbit Erlangga, Jakarta.
Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas
VIII SMP/MTs, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Arikunto, S., (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Rieka Cipta, Jakarta.
Arsyad., (2002), Peningkatan Hasil Belajar, PT Rosdyakarya, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2006) Belajar dan Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah., (2006), Alat Peraga Matematika, PT Media Persada, Surabaya.
FMIPA Unimed, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA Medan, Unimed, Medan.
Habsullah., (1991), Pembelajaran Hasil Belajar Siswa, Media Pustaka, Surabaya.
Estingsih., (2011) (http://handono-eksak
.blogspot.com/2007/12/belajarmatematika-menggunakan-media.html) (diakses 14 Februari 2013)
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada, Medan.
Mulyasa, E., (2009) Menjadi Guru Profesional “ Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nuharuni, Dewi, Tri Wahyuni., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
Untuk SMP/ MTs kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ruseffendi., (1993), Pembelajaran dan Penggunaan Alat Peraga Pada
Matematika, PT Rieka Cipta, Yogyakarta.
Roestiah., (2001), Metode Diskusi, Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabet, Bandung..
69
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses pendidikan,
Kencana, Jakarta.
Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada.
Sihombing, W. L., 2009. Telaah Kurikulum Matematika Sekolah, Medan : FMIPA
UNIMED.
Slameto., (2003), Hasil Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudjana, Nana., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdyakarya, Jakarta.
Suherman,Erman dan Winataputra, Udin S., (1999), Strategi Belajar Mengajar
Matematika, Universitas Terbuka, Jakarta.
Suryosubroto., (1997), Penggunaan Diskusi Kelompok, PT Grasindo, Bandung.
http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/mendidik-dan-mengajar.html. (diakses 12
Februari 2013)
http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.Sains.dan.Matema
tika Indonesia. Menurun html. (diakses 14 Februari 2013).
DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII
SMP PAB 21 PEMATANG JOHAR T.A 2015/2016
Oleh:
Sofia Loris Saragih
NIM 409311050
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Sofia loris Saragih dilahirkan di Tanjungbalai pada tanggal 12 Juni 1991. Ayah
bernama Mariun Alpinus Saragih dan Ibu bernama Flora br.Napitupulu (+) dan
merupakan anak keempat dari 3 bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk di
sekolah SD Swasta Rom Katolik Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada
tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2
Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Tanjungbalai Kabupaten Asahan,
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di program studi
Pendidikan Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG
DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR
T.A 2015/2016
SOFIA LORIS SARAGIH (409311050)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga di
kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran 2015/2016. Subjek
dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar dan
objek penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi bangun
ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga. Instrumen dalam
penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Pada siklus I
diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 58% dan pada
pertemuan II sebesar 64,54%. Siklus II diperoleh rata-rata persentase aktivitas
siswa pada pertemuan I sebesar 71,07% dan pada pertemuan II sebesar 78,75%.
Banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 14
dari 35 orang (40%) dengan rata-rata kelas 46,85. Hasil analisis data pada siklus I
setelah dilakukan penerapan metode diskusi, banyaknya siswa yang mencapai
ketuntasan belajar adalah 16 dari 35 orang (45,71 %) dengan rata-rata kelas
54,14. Hasil analisis data pada akhir siklus II dengan strategi pembelajaran yang
berbeda pada Siklus I dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga yang
pengelompokannya ditentukan berdasarkan menurut absen dan nilai yang
tertinggi. Banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 22 dari 35 orang
(62,85) dan rata-rata kelas 66,28. Maka pembelajaran ini telah meningkat dari
pembelajaran sebelumnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Saran yang diajukan yaitu bagi
guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun
ruang dapat menerapkan metode diskusi dengan membuat Lembar Hasil Siswa
(LHS) yang bertujuan lebih melatih dan membimbing siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Dengan Metode diskusi dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada
Materi Bangun Ruang Di Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A
2015/2016 ” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak Dr. Syafari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M. Pd, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si, Ph.D dan Bapak Dr. H. Banjarnahor, M. Pd
yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Rektor Unimed
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, beserta seluruh Pembantu
rektor, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr.
Edy Surya, M.Si selaku ketua Jurusan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak
Muhadik, M.Pd. M.M., selaku Kepala sekolah SMP Negeri PAB 21 Pematang
Johar, Ibu Nurul Ira Andiny, S. Pd selaku guru matematika SMP PAB 21
Pematang Johar dan staf pegawai SMP PAB 21 Pematang Johar yang namanya
tidak memungkinkan penulis menyebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
arahan bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.
v
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ibunda tersayang
Flora Napitupulu S.Pd (+)
dan ayahanda tercinta M.A Saragih
yang selalu
memberi kasih sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Serta kedua abang saya
tersayang yaitu Nicho Rencius Saragih, S.E dan Alpo Zuricho Sayer Saragih, S.T
beserta istrinya Siti Dahliana Siregar, dan Opung tersayang Dameria
Lumbantobing yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis dan tak
lupa juga kepada keponaan ku yang selalu menghibur penulis pada saat
mengerjakan skripsi yaitu Luqmanul Hakim dan Azril Muttaqin Saragih. Terima
kasih juga buat sahabat saya : Thohap Gayatri Puspa Kirana S.Pd, Desi Manurung
S.Pd, dkk beserta seluruh keluarga saya di Tebing tinggi. Terima kasih atas doa
dan dukungannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
2016
Penulis,
Sofia Loris Saragih
NIM. 409411050
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1
5
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Pengertian Belajar
7
2.1.2. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Belajar
9
2.1.3. Prinsip - prinsip Belajar
11
2.1.4. Pengertian Hasil Belajar
12
2.1.5. Hakekat Matematika
13
2.1.6. Pengertian Metode Diskusi Kelompok
14
2.1.7. Pengertian Alat Peraga Dalam Pembelajaran
16
2.1.7.1. Fungsi Alat Peraga
16
2.1.7.2. Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika 18
2.1.8. Model Alat Peraga Bangun Ruang
19
vii
2.2. Kerangka Konseptual
28
2.3. Hipotesis Tindakan
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
30
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
30
3.2.1. Lokasi Penelitian
30
3.2.2. Waktu Penelitian
30
3.3. Subjek dan Objek Penelitian
30
3.3.1. Subjek Penelitian
30
3.3.2. Objek Penelitian
30
3.4. Definisi Variabel
31
3.5. Desain Penelitian
31
3.6. Prosedur Penelitian
32
3.7. Alat Pengumpul Data
36
3.7.1. Tes
36
3.7.2. Observasi
37
3.8. Teknik Analisa Data
37
3.9. Indikator Keberhasilan
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Permasalahan I
4.2. Siklus I
40
40
45
4.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan I
45
4.2.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan I
46
4.2.3. Observasi I
48
4.2.4. Analisis Data I
49
4.2.4.1. Analisis data hasil Observasi I
49
viii
4.2.4.2. Analisis Tes Hasil Belajar I
4.2.5. Refleksi I
51
52
4.2.5.1. Kegagalan Pada Siklus I
52
4.2.5.2. Keberhasilan Pada Siklus I
53
4.3.Siklus II
54
4.3.1. Permasalahan II
54
4.3.2. Tahap Perencanaan Tindakan II
54
4.3.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan II
55
4.3.4. Observasi II
58
4.3.5. Analisis Data II
59
4.3.5.1. Analisis Data Hasil Observasi II
59
4.3.5.2. Analisis Data Tes Hasil Belajar II
60
4.3.6. Refleksi II
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
62
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
66
5.2. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
68
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Bangun Ruang
19
Gambar 2.2. Kerangka Bangun Ruang
20
Gambar 2.3. Bangun Ruang Transparan
20
Gambar 2.4. Gambar Kubus
21
Gambar 2.5. Diagonal Bidang Kubus
22
Gambar 2.6. Diagonal Ruang Kubus
22
Gambar 2.7. Bidang Diagonal Kubus
22
Gambar 2.8. Jaring - jaring Kubus
23
Gambar 2.9. Volume Kubus
23
Gambar 2.10. Gambar Balok
24
Gambar 2.11. Diagonal Bidang Balok
25
Gambar 2.12. Diagonal Ruang Balok
26
Gambar 2.13. Bidang Diagonal Balok
26
Gambar 2.14. Jaring - jaring Balok
26
Gambar 2.15. Volume Balok
27
Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas
31
Gambar 4.1. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas
dan Belum Tuntas Pada Siklus I
64
Gambar 4.2. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas
dan Belum Tuntas Pada Siklus II
65
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai Tes Awal
44
Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar BerdasarkanTes Awal
45
Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus I
50
Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I
50
Tabel 4.5. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB I
51
Tabel 4.6. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB I
52
Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus II
59
Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Observasi SiswaSiklus II
60
Tabel 4.9. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB II
61
Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB II
61
Tabel 4.11. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas
63
0
dan Belum Tuntas pada Siklus I
Tabel 4.12. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas
64
dan Belum Tuntas pada Siklus II
Tabel 4.13. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas
dan Belum Tuntas pada Siklus I& II
65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP Kelas PTK Pertemuan Pertama
70
Lampiran 2. RPP Kelas PTK Pertemuan Kedua
79
Lampiran 3. RPP Kelas PTK Pertemuan Ketiga
89
Lampiran 4. RPP Kelas PTK Pertemuan Keempat
99
Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I
111
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I
114
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II
117
Lampiran 8. Lembar AktivitasSiswa II Siklus II
119
Lampiran 9. Kisi - Kisi Tes Awal
121
Lampiran 10. Tes Awal
122
Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Tes Awal
124
Lampiran 12. Lembar Validasi Tes Awal
126
Lampiran 13. Kisi - Kisi Tes Hasil Belajar I
129
Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I
130
Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I
133
Lampiran 16. LembarValidasi Tes Hasil Belajar I
138
Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II
141
Lampiran 18. Tes Hasil Belajar II
142
Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I
144
Lampiran 20. Lembar Validasi Hasil Belajar II
148
Lampiran 21. Analisis Tes Awal
151
Lampiran 22. Analisis Tes Hasil Belajar I
153
Lampiran 23. Analisis Tes Hasil Belajar II
155
Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus I
157
Lampiran 25. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus I
159
xii
Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus II
161
Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus II
163
Lampiran 28. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I
165
Lampiran 29. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II
168
Lampiran 30. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus I
171
Lampiran 31. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I
172
Lampiran 32. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II
176
Lampiran 33. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus II
180
Lampiran 34. Lembar Observasi Guru I Siklus I
181
Lampiran 35. Lembar Observasi Guru II Siklus I
184
Lampiran 36. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus I
187
Lampiran 37. Lembar Observasi Guru I Siklus II
188
Lampiran 38. Lembar Observasi Guru II Siklus II
191
Lampiran 39. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus II
194
Lampiran 40. Dokumentasi
195
Lampiran 41. Kelompok Diskusi
201
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari
oleh semua siswa dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas bahkan juga di
Perguruan Tinggi. Matematika memiliki peranan yang sangat penting karena
matematika merupakan landasan dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak
yang harus dikuasai untuk melatih siswa berpikir logis, sistematis, dan kritis untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan
yang diperoleh dengan bernalar”. (Elea Tinggih). Hal ini dimaksudkan bukan
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika
lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu
lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. (Suherman dan Winataputra, 1999 : 119).
Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2009 : 252)
bahwa : “Matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi
teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.”
Jadi, dapat disimpulkan matematika adalah ilmu universal yang dapat
meningkatkan kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis, sistematis, aktifitas
kreatif, dan pemecahan masalah.
Pendidikan dasar memegang peranan yang sangat penting oleh sebab itu
harus mendapat perhatian yang serius khususnya mata pelajaran matematika.
Meskipun kita mengetahui betapa pentingnya pengetahuan matematika tetapi
banyak orang yang tidak suka mempelajari matematika, termasuk anak yang
1
2
masih duduk dibangku sekolah dasar. Mereka menganggap bahwa matematika
merupakan suatu pelajaran yang sulit dipelajari.
Matematika dipelajari oleh semua siswa dari tingkatan SD hingga SMA
dan bahkan sampai Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan perlunya siswa
belajar matematika menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009 : 253)
karena matematika merupakan: (1) sarana berpikir yang jelas dan logis,
(2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana
mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana
untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa
pada hakikatnya dapat disimpulkan karena masalah kehidupan seharihari. Suherman dan winataputra (1999: 134) mengemukakan bahwa:
Matematika sekolah berperan: (1) Untuk mempersiapkan anak didik agar
sanggup menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan
dunia yang senantiasa berubah, melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran logis dan rasional, kritis dan cermat, objektif, kreatif, efektif,
dan diperhitungkan secara analitis-sintetis. (2) Untuk mempersiapkan
anak didik agar menggunakan matematika secara fungsional dalam
kehidupan sehari-hari dan di dalam menghadapi ilmu pengetahuan.
Namun di lihat pada kenyataannya mutu pendidikan matematika di
Indonesia sangatlah rendah, seperti hasil penelitian Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMMS) 1999, matematika Indonesia berada di
peringkat ke 34 dari 38 negara (data UNESCO). Sementara itu, menurut penelitian
Leung,Frederick KS, (2003), (http://Rendah,Prestasi Matematika Indonesia-Topix
.html) menyatakan bahwa:
Jumlah jam pengajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak
dibandingkan Malaysia dan Singapura. Dalam satu tahun, siswa kelas
VIII di Indonesia rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika.
Sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam.
Namun prestasi Indonesia berada jauh di bawah kedua negara tersebut.
Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411.
Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400 = rendah,
475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut). Waktu yang
dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi
yang diraih.
3
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia
masih jauh dibawah rata-rata dibandingkan kemampuan matematika di negara lain
di dunia.
Kondisi yang tidak jauh berbeda dapat dijumpai di kelas VIII SMP PAB
21 Pematang Johar. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada
tanggal 19 Mei 2015 berupa wawancara kepada guru mata pelajaran matematika
ibu Nurul S.Pd. Beliau mengatakan bahwa: Hasil belajar matematika di kelas VIII
sangatlah rendah. Hal tersebut terlihat dari nilai ulangan harian mereka yang
masih dibawah KKM (≤ 65) dan nilai-nilai tugas mereka yang sangat rendah.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar tersebut adalah pada saat
proses belajar mengajar berlangsung kebanyakan dari mereka yang kurang serius
dalam belajar dan minat belajar mereka yang kurang.
Dari hasil wawancara tersebut juga diketahui bahwa secara umum
kondisi siswa di kelas VIII adalah memiliki pemahaman konsep yang masih
kurang, motivasi belajar yang kurang, pasif dalam pembelajaran, sehingga di
dalam proses belajar mengajar guru yang lebih berperan aktif.
Hal ini juga sejalan dengan tes yang diberikan kepada siswa kelas VIII
berupa soal-soal tentang Bangun ruang. Dari hasil tes awal tersebut diperoleh
sebanyak 12 orang ( 34,30 %) siswa telah memenuhi KKM dan sebanyak 35
orang ( 65, 71 %) siswa tidak memenuhi KKM. (Lampiran 24).
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya kesadaran
guru menggunakan alat peraga, terutama dalam menyampaikan materi bangun
ruang sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Pada proses pembelajaran sering sibuk sendiri
menerangkan materi sedangkan siswa juga sibuk dengan aktifitas lainnya yang
tidak berhubungan dengan pembelajaran.
Dengan demikian guru harus terampil dalam menggunakan alat peraga
pada proses pemebelajaran agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkatkan. Seperti yang diungkapkan
oleh Ruseffendi (1992:140) bahwa : “Dengan disajikannya konsep abstrak
matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat – tingkat yang lebih
rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti”.
4
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika terutama pada
materi bangun ruang sangat penting yaitu untuk memberikan penguatan,
kemudahan pemahaman materi pelajaran, dan untuk lebih melekatkan pelajaran
dalam pola pikir dan tindakan siswa. Alat peraga dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi pelajaran yang bersifat verbalisme atau dengan kata – kata, sehingga
dengan adanya alat peraga tersebut dapat membantu guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru untuk membuat
alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan, misalnya alat
peraga yang terbuat dari kertas, karton atau benda lainnya.
Akan tetapi masih banyak guru yang belum menggunakan alat peraga
dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh guru SMP PAB 21 P.
Johar bahwa guru tersebut menyampaikan pelajaran hanya dengan menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Karena guru tersebut merasa
sulit dan membutuhkan waktu dalam membuat serta memanfaatkan alat peraga
yang sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga banyak siswa yang kurang
menguasai konsep matematika yang diajarkan. Padahal guru tersebut menyadari
bahwa alat peraga akan sangat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Karena adanya alat peraga maka minat belajar siswa akan meningkat, sehingga
siswa akan merasa mudah untuk memahami materi yang disampaikan guru.
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tradisional
tidak efektif dan tidak seharusnya dilakukan lagi dalam pembelajaran matematika,
karena dapat mengakibatkan siswa bosan, jenuh dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Sementara itu menurut Sardiman (2011 : 97) dalam kegiatan belajar
mengajar, subyek didik/siswa harus berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam
belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak
mungkin berjalan dengan baik. Hal ini dapat membantu guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
5
Berdasarkan uraian, peneliti merasa tertarik untuk melakukan peneliti
yang berjudul :
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Diskusi
dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada Materi Bangun Ruang di
Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A 2015/2016”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di indentifikasikan
sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
2. Hasil belajar pada materi bangun ruang masih rendah
3. Kurangnya guru dalam menggunakan alat peraga
4. Kurang minat siswa dalam belajar matematika
5. Siswa cenderung hanya mendalami materi yang diperoleh dari guru tanpa
menggunakan alat peraga.
1.3
Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar
dengan metode diskusi kelompok dan menggunakan alat peraga pada bangun
ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun Ajaran 2015/2016.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan
maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan
menerapkan pembelajaran metode diskusi kelompok dan menggunakan alat
peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun
ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun Ajaran 2015/2016?
6
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini
adalah : Untuk mengetahui apakah pembelajaran metode diskusi kelompok dan
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
bangun ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran
2015/2016?
1.6
Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat
bermanfaat untuk :
1. Bagi siswa, melalui metode diskusi kelompok dan penggunaan alat peraga
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat berinteraksi dengan
sesama teman sehingga saling kerja sama yang baik,
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan khususnya bagi guru yang mengajar
matematika tentang pentingnya alat peraga dalam pengajaran untuk
menigkatkan hasil belajar siswa,
3. Bagi sekolah, Sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengajaran pada
sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan sekolah lain pada
umumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa matematika,
4. Bagi peneliti, Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain
yang ingin meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari hasil peembahasan pada Bab IV dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Dalam mempelajari materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi, siswa sulit
memahami materi bangun ruang karena kurang menguasai materi prasyarat yaitu materi
unsur-unsur, jarung-jaring, luas permukaan, dan volume pada kubus dan balok. Kesulitan
siswa membedakan mana yang namanya digonal bidang, diagona ruang, dan bidang
diagonal sehingga tidak mampu menemukan sendirinya unsur-unsur kubus dan balok.
2. Strategi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode diskusi dalam
pembelajaran bangun ruang yaitu :
Menciptakan suasana nyaman dalam belajar dengan mengatur posisi kursi dan duduk
sesuai kelompok yang telah ditentukan oleh guru.
Memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan siswa bahwa mempelajari
materi bangun ruang banyak manfaatnya bagi mereka.
Menyampaikan materi dengan menunjukkan alat peraga dan gambar yang digambar
dipapan tulis sebagai alat bantu siswa lebih tertarik untuk belajar.
Memberikan LAS untuk kelompok belajar siswa agar dapat bekerjasama dan berani
mempresentasikan hasil yang mereka dapat.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berani mempresentasikan hasil
kelompok dan sama-sama bertepuk tangan merayakan keberhasilan atas segala yang
telah dilakukan siswa dalam belajar.
3. Dengan menerapkan metode diskusi dengan bantuan LAS diperoleh adanya peningkatan
hasil belajar siswa pada materi bangun ruang yakni sebelum pemberian tindakan diperoleh
rata-rata tes awal sebesar 46,85 dengan ketuntasan belajar 40%. Setelah pemberian
tindakan melalui metode diskusi nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar I mencapai
54,14 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 45,72. Karena hasil yang diperoleh belum
memenuhi peningkatan, maka dilanjutkan ke siklus II dengan upaya-upaya pembelajaran
yang telah direvisi. Nilai tes hasil belajar II mencapai nilai rata-rata kelas 66,28 dengan
tingkat ketutasan 62,86%. Hal ini telah memenuhi kriteria peningkatan hasil belajar siswa,
setelah tuntas dalam belajar yang sudah terpenuhi pada siklus II dan diperoleh hasil
observasi pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dalam kategori
baik. Dengan penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi bangun ruang kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun ajaran 2015/2016.
67
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun
ruang kubus dan balok hendaknya menerapkan meode diskusi dan menggunakan alat
peraga serta pengelompokan yang berdasarkan nilai.
2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan
temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.
3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama hendaknya terus melakukan
perubahan (modifikasi) yang diperlukan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan
khususnya matematika, tidak statis dalam menyesuaikan metode yang ada dengan materi
maupun kondisi siswa, serta meneliti dalam batas yang lebih luas dapat menjadikan
penelitian ini sebagai bahan masukan dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan
dalam penelitian ini seperti menyesuaikan alokasi waktu yag ada dengan rencana
pembelajaran yang dibuat dan mampu mengembangkn penelitian dengan mempersiapkan
metode diskusi dengan lebih baik.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono., (2003),
Rineka Cipta, Jakarta.
Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar,
Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono., (2007), Matematika untuk SMP Kelas VIII,
Penertbit Erlangga, Jakarta.
Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas
VIII SMP/MTs, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Arikunto, S., (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Rieka Cipta, Jakarta.
Arsyad., (2002), Peningkatan Hasil Belajar, PT Rosdyakarya, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2006) Belajar dan Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah., (2006), Alat Peraga Matematika, PT Media Persada, Surabaya.
FMIPA Unimed, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA Medan, Unimed, Medan.
Habsullah., (1991), Pembelajaran Hasil Belajar Siswa, Media Pustaka, Surabaya.
Estingsih., (2011) (http://handono-eksak
.blogspot.com/2007/12/belajarmatematika-menggunakan-media.html) (diakses 14 Februari 2013)
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada, Medan.
Mulyasa, E., (2009) Menjadi Guru Profesional “ Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nuharuni, Dewi, Tri Wahyuni., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
Untuk SMP/ MTs kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ruseffendi., (1993), Pembelajaran dan Penggunaan Alat Peraga Pada
Matematika, PT Rieka Cipta, Yogyakarta.
Roestiah., (2001), Metode Diskusi, Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabet, Bandung..
69
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses pendidikan,
Kencana, Jakarta.
Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada.
Sihombing, W. L., 2009. Telaah Kurikulum Matematika Sekolah, Medan : FMIPA
UNIMED.
Slameto., (2003), Hasil Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudjana, Nana., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdyakarya, Jakarta.
Suherman,Erman dan Winataputra, Udin S., (1999), Strategi Belajar Mengajar
Matematika, Universitas Terbuka, Jakarta.
Suryosubroto., (1997), Penggunaan Diskusi Kelompok, PT Grasindo, Bandung.
http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/mendidik-dan-mengajar.html. (diakses 12
Februari 2013)
http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.Sains.dan.Matema
tika Indonesia. Menurun html. (diakses 14 Februari 2013).