a. Port A PA0-PA7
Port A berfungsi sebagai input analog ke ADC. Port A juga dapat berfungsi sebagai port IO 8 bit bidirectional, jika ADC tidak digunakan
maka port dapat menyediakan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit.
b. Port B PB0-PB7
Port B merupakan IO 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit
c. Port C PC0-PC7
Port C merupakan IO 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit
d. Port D PD0-PD7
Port D merupakan IO 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit
2.3. EEPROM ATMega8535
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki EEPROM sebesar 2 Kbyte untuk tempat penyimpanan data dan 256 byte memori Ram. 128 byte dari memori tersebut
menempati ruang sejajar dengan register fungsi khusus. Hal ini berarti memori yang 128 byte tersebut memiliki alamat yang sama tetapi beda pada ruang yang
terpisah dengan SFR. Bila suatu perintah diperlukan menuju alamat memori dengan alamat di
atas 7FH, maka diperlukan mode pengalamatan yang berbeda sehingga CPU dapat menuju RAM atau menuju memori. Sebagai contoh, perintah pengalamatan
langsung berikut akan menuju SFR dengan alamat 0A0H, yaitu P2. Mov 0A0H,data. Sementara perintah yang untuk menuju memori dengan alamat
0A0H dikerjakan dengan cara pengalamatan tidak langsung, memori akan dituju buka alamat P2. Mov R0.data. Dalam hal ini, operasi stack adalah contoh
untuk pengalamatan tidak langsung, sehingga memori dengan alamat di atas 128 pada RAM tersedia untuk keperluan stack.
Demikian juga dengan EEPROM yang ada pada ATMega8535, data pada memori tersebut diset dengan memberikan nilai logika 1 pada bit EEMEM, yaitu
bit pada register WMCOM pada alamat SFR dengan nilai lokasi 96H. EEPROM memiliki alamat mulai dari 000H sampai dengan 7FF. Untuk mencapai data
dengan alamat tersebut di atas digunakan MOVX, sementara untuk mencapai data dengan alamat tersebut di atas digunakan perintah yang sama tetapi dengan
mengatur nilai EEMEN dengan logika LOW. Selama penulisan ke EEPROM dapat juga dilakukan pembacaan tetapi
harus dimulai dari bit MSB, sekali penulisan telah selesai data yang benar telah tersimpan dengan baik pada lokasi memori EEPROM tersebut.
2.4. LCD Liquid Crystal Display
LCD Liquid Crystal Display sering diartikan dalam bahasa indonesia sebagai tampilan kristal cair merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD dapat menampilkan karakter ASCI sehingga kita bisa menampilkan
campuran huruf dan angka sekaligus berwarna ataupun tidak berwarna, hal ini disebabkan karena terdapat banyak sekali titik cahaya piksel yang terdiri dari
satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya
didalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih dibagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu
bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik
yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Dalam menampilkan karakter untuk membantu menginformasikan proses dan kontrol yang terjadi dalam suatu program robot kita sering menggunakan
LCD. Ada beberapa jenis LCD perbedaannya hanya terletak pada alamat menaruh karakternya.Salah satu LCD yang sering dipergunakan adalah LCD 16x2 artinya
LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris. LCD ini sering digunakan karena harganya yang relatif murah dan pemakaiannya yang mudah. LCD yang kita
gunakan masih membutuhkan agar dapat dikoneksikan dengan sistem minimum dalam suatu mikrokontroler. Driver tersebut berisi rangkaian pengaman, pengatur
tingkat kecerahan backligt maupun data serta untuk mempermudah pemasangan di mikrokontroler portable-red.
Gambar 2.4. LCD 16 x 2
Modul LCD memiliki karakteristik sebagai berikut: 1.
Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa ditampilkan. 2.
Setiap terdiri dari 5 x 7 dot-matrix cursor. 3.
Terdapat 192 macam karakter. 4.
Terdapat 80 x 8 bit display RAM maksimal 80 karakter . 5.
Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun dengan 4 bit. 6.
Dibangun oleh osilator lokal. 7.
Satu sumber tegangan 5 Volt. 8.
Otomatis reset saat tegangan dihidupkan. 9.
Bekerja pada suhu 0
o
C sampai 55 C.
2.4.1. Konfigurasi Pin LCD Tabel 2.1. Konfigurasi Pin LCD
No Simbol
Level Fungsi
1 Vss
- 0 Volt
2 Vcc
- 5+10 Volt
3 Vee
- Penggerak LCD
4 RS
HL H=Memasukkan Data,L=Memasukkan Ins
5 RW
HL H=Baca, L=Tulis
6 E
Enable Signal 7
DB0 HL
Data Bus 8
DB1 HL
9 DB2
HL 10
DB3 HL
11 DB4
HL 12
DB5 HL
13 DB6
HL 14
DB7 HL
15 V+BL
Kecerahan LCC 16
V-BL
2.5 Relay
Relay adalah Saklar Switch yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian
utama yakni Elektromagnet Coil dan Mekanikal seperangkat Kontak Saklar atau Switch. Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil low power dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
2.5.1 Jenis – Jenis Relay
1. Berdasarkan Cara Kerja
a. Normal terbuka. Kontak sakelar tertutup hanya jika relay
dihidupkan. b.
Normal tertutup. Kontak sakelar terbuka hanya jika relay dihidupkan.
c. Tukar-sambung. Kontak sakelar berpindah dari satu kutub ke kutub
lain saat relay dihidupkan. d.
Bila arus masuk Pada gulungan, maka seketika gulungan akan berubah menjadi medan magnet. Gaya magnet inilah yang akan
menarik luas sehingga saklar akan bekerja 2.
Berdasarkan Konstruksi
a. Relai menggrendel. Jenis relai yang terus bekerja walaupun sumber
tenaga kumparan telah dihilangkan.
b. Relai lidi. Digunakan untuk pensakelaran cepat daya rendah.
Terbuat dari dua lidi feromagnetik yang dikapsulkan dalam sebuah tabung gelas. Kumparan dililitkan pada tabung gelas.
2.6. Pengertian Debit Air
Debit adalah suatu koefesien yang menyatakan banyaknya air yang mengalir dari suatu sumber persatuan waktu, biasanya diukur dalam satuan liter perdetik, untuk
memenuhi keutuhan air pengairan, debit air harus lebih cukup untuk disalurkan ke saluran yang telah disiapkan. Ada juga yang mengartikan debit adalah satuan
besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai DAS. Satuan debit yang digunakan dalam system satuan SI adalah meter kubik per detik m
3
s. Istilah debit biasanya berkaitan dengan air, aliran dan sungai. Debit air
adalah ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu. Debit aliran
adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air
sungai. Dari beberapa pengertian diatas sebenarnya membahas satu hal yang sama yaitu jumlah air yang ditampung.
Selain debit air, debit aliran dan debit air sungai terdapat juga debit yang diberi nama debit andalan. Debit andalan adalah debit maksimum yang dapat
digunakan untuk irigasi. Penghitungan debit andalan bertujuan agar dapat mengoptimalkan sumber air yang digunakan sebagai irigasi. Untuk mengetahui
debit air maka harus mengetahui satuan ukuran volume dan satuan ukuran waktu
terlebih dahulu, karena debit air berkaitan dengan satuan volume dan satuan waktu.
Tabel 2.2 Konversi Volume dan Waktu Untuk Dapat Mengetahui Debit Air Satuan Waktu
Satuan Volume
1 Jam = 60 Detik 1 Liter = 1 dm
3
=1.000cm
3
=1.000.000 mm
3
= 0,001m
3
1 Menit = 60 Detik 1cc = 1mL = 1 cm
3
1 Jam = 3.600 Detik 1 Menit = 160 Jam
1 Jam = 13.600 Detik
Debit air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Q = V T …………………………………………………………………………………………… I
Dimana : Q : Debit liters
V : Volume liter T : Waktu s
Fungsi dari pengukuran debit aliran adalah untuk mengetahui seberapa banyak air yang mengalir pada suatu sungai dan seberapa cepat air tersebut
mengalir dalam waktu satu detik. Aliran air, dibedakan menjadi dua yaitu: aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar adalah aliran fluida yang bergerak
dengan kondisi lapisan-lapisan lanima-lamina membentuk garis-garis alir yang
tidak berpotongan satu sama lain. Sedangkan aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan
berfluktuasi yang saling interaksi. Cara mengetahui aliarn tersebut laminar atau turbulen yaitu dengan melihat bagaimana air tersebut mengalir apakah dia
membentuk benang atau membentuk gelombang. Debit aliran dapa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: besar kecilnya aliran dalam sungai, angin, hujan dan
lain sebagainya.
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
3.1. Diagram Blok Rangkaian
Mikrokontroler Suplay
Sensor water Flow Pompa air
Display
Driver Relay
Tombol Reset
Tombol 1 liter
Tombol 2 liter
Tombol 3 liter
Wadah Penampungan
Air
Gambar 3.1.Diagram Blok Sistem 3.1.1. Fungsi Tiap Blok
1. Blok mikrokontroller
: Mengkonversi data dari sensor ke LCD
2. Blok Sensor Water flow
: Sebagai Sensor untuk memberikan