3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan sebagai
sarana yang dapat diwujudkan dalam benda Ridwan, 2002. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan panduan wawancara. Pada penelitian ini, panduan wawancara digunakan untuk metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam yang
dibantu oleh alat perekam dengan menggunakan handphone dan alat tulis.
3.7 Teknik Penyajian Dan Analisis Data
3.7.1 Teknik Penyajian Data Teknik penyajian data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat berupa cerita pendek Bungin, 2001. Data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam
dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk uraian kata-kata dan kutipan- kutipan langsung dari informan yang disesuaikan dengan bahasa dan pandangan
informan. Menurut Hamidi 2010 hasil wawancara yang diperoleh dikumpulkan dan diupayakan untuk dideskripsikan berdasarkan ungkapan, bahasa tidak formal,
dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti. Kemudian
berdasarkan cerita dengan bahasa dan ungkapan asli informan atau responden tersebut mulai dikemukakan temuan penelitian yang nanti akan disajikan dengan
perspektif atau teori-teori yang telah dipilih.
3.7.2 Analisis data Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,
karena analisis data dapat memberikan arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan Sugiyono, 2010. Analisis data dalam penelitian kualitatif
pada prinsipnya berfokus dalam bentuk induksi-interpretasi-konseptualisasi Hamidi, 2010. Analisis data dalam penelitian ini antara lain, meliputi:
a. Proses analisis telah dimulai sejak peneliti menetapkan fokus permasalahan
dan lokasi penelitian, kemudian lebih intensif pada saat turun ke lapangan. b.
Peneliti mengumpulkan dan menyajikan data sebagai tahap awal untuk membuktikan adanya perspektif, dimana data dikumpulkan dari hasil transkrip
wawancara mendalam, rekaman dan dianalisis setiap meninggalkan lapangan. c.
Melakukan uji validitas data dengan triangulasi data yaitu suatu teknik pengecekan data dari berbagai sumber.
d. Selanjutnya adalah peneliti mulai menangkap secara jelas jawaban dan respon
informan kemudian dilakukan interpretasi terhadap pernyataan informan. e.
Mendeskripsikan pernyataan informan dalam bentuk kalimat langsung dan mengkategorikannya.
f. Tahap selanjutnya adalah konseptualisasi yaitu peneliti memberikan
pernyataan singkat tentang apa yang sebenarnya dialami oleh informan kemudian dihubungkan dengan teori yang ada.
Tahap terakhir dari analisis data adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data Moleong, 2010. Keabsahan data sangat mendukung dalam
penentuan hasil akhir suatu penelitian. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik pemeriksaan data. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi. c.
Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan.
3.8 Alur Penelitian Langkah