Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining
SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS
DENGAN MENGGUNAKAN METODE
FORWARD CHAINING
SKRIPSI
ELLYS R. SITUMEANG
091421001
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
(2)
SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer
ELLYS R. SITUMEANG 091421001
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
(3)
PERSETUJUAN
Judul : SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI
PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Kategori : SKRIPSI
Nama : ELLYS R. SITUMEANG
Nomor Induk Mahasiswa : 091421001
Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juli 2011
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Drs. Agus Salim Harahap, M.Sc Dr. Poltak Sihombing, M.Kom
NIP. 195408281981031004 NIP. 196203171991021001
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Ilmu Komputer FMIPA – USU Ketua,
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom NIP. 196203171991021001
(4)
PERNYATAAN
SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2011
ELLYS R. SITUMEANG 091421001
(5)
PENGHARGAAN
Puji syukur saya sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta segala sesuatunya dalam hidup, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, Program Studi Ekstensi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs Agus Salim Harahap sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya kepada Dosen Penguji Bapak Ade Candra, ST, M.Kom dan Ibu Dian Rachmawati, S.Si, M.Kom atas saran dan kritikan yang sangat berguna bagi saya. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Ilmu Komputer, Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom dan Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc.,M.Sc, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen serta pegawai di Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU. Skripsi ini terutama saya persembahkan untuk kedua orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan dukungan dan motivasi, Ayahanda Manerep Situmeang dan Ibunda Herta Sihombing yang selalu sabar dalam mendidik saya. Untuk semua saudara – saudara saya yang telah memberikan semangat. Terima kasih juga buat semangat dan doa teman – teman di GKPI Padang Bulan Medan dan di RSU. Prof. Dr. Boloni yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu per satu.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
(6)
ABSTRAK
Sistem pakar adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk masalah - masalah dalam suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program komputer sedemikian sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Tugas akhir ini akan membahas tentang Sistem Pakar untuk Diagnosis Infeksi Penyakit Tropis. Metode yang digunakan adalah forward chaining dengan penelusuran ke depan, dengan rancangan yang mudah dan sesuai dengan aturan yang ada. Program yang di buat diharapkan bisa mewakili seorang pakar dalam mendiagnosa infeksi penyakit tropis. Sistem Pakar yang dibuat digunakan sebagai alat bantu bagi seseorang untuk mengetahui solusi dari permasalahan pada infeksi penyakit tropis. Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.
(7)
EXPERT SYSTEM DIAGNOSIS OF TROPICAL INFECTIOUS DISEASES USING FORWARD CHAINING METHOD
ABSTRACT
Expert systems are knowledge-based program that provides solutions of the problems with the quality of expert problems in a specific domain. Expert systems are computer programs that mimic the thought processes and expert knowledge to solve a specific problem. Implementation of expert systems are widely used for commercial purposes because an expert system is seen as a way of storing expert knowledge in specific areas into a computer program so that it can provide decision and reasoning intelligently. This review will discuss the Expert System for Diagnosis of Tropical Infections Diseases. The method used is the forward chaining to search forward, with a design that is easy and in accordance with existing rules. So the program that created is expected to represent an expert in diagnosing infectious tropical disease. Expert System is built to use as a tool for someone to find out the solution of problems in infectious tropical diseases. The system will be built using programming language PHP with MySQL database.
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Landasan Teori 7
2.1 Kecerdasan Buatan 7
2.2 Sistem Pakar 9
2.2.1 Ciri – ciri Sistem Pakar 11
2.2.2 Kategori dan Area Permasalahan Sistem Pakar 11
2.2.3 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar 12
2.2.4 Struktur Sistem Pakar 13
2.3 Infeksi Tropis 20
2.3.1 DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) 21
2.3.2 Demam Malaria 21
2.3.3 Demam Chikungunya 22
2.4 PHP 23
2.5 MySQL 25
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 26
3.1 Perancangan Sistem 26
3.2 Model Proses 27
3.2.1 Diagram Konteks ( Context Diagram ) 27
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 28
3.3 Perancangan Data 29
3.3.1 Data – data Penyakit dan Gejala Klinisnya 30
3.3.2 Pohon Keputusan 31
3.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) 35
3.3.4 Penyusunan Basis Data 36
(9)
3.4.1 Perancangan Antarmuka Untuk Pengguna (User) 41
3.4.1.1 Perancangan Antarmuka Konsultasi 42
3.4.1.2 Perancangan Antarmuka halaman Artikel 44
3.4.1.3 Perancangan Antarmuka halaman Daftar Penyakit 45
3.4.1.4 Perancangan Antarmuka halaman Profil 46
3.4.2 Perancangan Antarmuka untuk Administrator 47
3.4.2.1 Perancangan Antarmuka Input Tips 48
3.4.2.2 Perancangan Antarmuka Input Artikel 49
3.4.2.3 Perancangan Antarmuka Input Daftar Masalah 50
3.4.2.4 Perancangan Antarmuka Input Masalah 51
3.4.2.5 Perancangan Antarmuka Input Ciri - Ciri Masalah 52
3.4.2.6 Perancangan Antarmuka Pertanyaan Tahapan 53
Bab 4 Implementasi Sistem 55
4.1 Deskripsi Pembuatan Apliksi 55
4.2 Implementasi Sistem 56
4.2.1 Menu User 56
4.2.1.1 Submenu Konsultasi 58
4.2.1.2 Submenu Artikel 60
4.2.1.3 Submenu Daftar Penyakit 61
4.2.1.4 Submenu Profil 61
4.2.2 Menu Administrator 63
4.2.2.1 Submenu Input Tips 64
4.2.2.2 Submenu Input Artikel 64
4.2.2.3 Submenu Input Daftar Masalah 65
4.2.2.4 Submenu Input Masalah 67
4.2.2.5 Submenu Input Ciri-Ciri Masalah 68
4.2.2.6 Submenu Pertanyaan Tahapan 69
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 71
5.1 Kesimpulan 72
5.2 Saran 64
Daftar Pustaka Lampiran
(10)
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Macam – macam Sistem Pakar 10
3.1 Tabel Gejala 37
3.2 Tabel Penyakit 37
3.3 Tabel Aturan 38
3.4 Tabel Tanya 38
3.5 Tabel Daftar 39
3.6 Tabel Tips 39
3.7 Tabel Berita 40
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Bagian Utama Sistem Pakar 8
2.2 Struktur Sistem Pakar 14
2.3 Metode Forward Chaining 18
2.4 Metode Backward Chaining 19
3.1 Konteks Diagram atau DFD Level 0 27
3.2 DFD Level 1 28
3.3 DFD Level 2 untuk proses 3 (Manajemen Data) 29
3.4 Pohon Keputusan Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis 32
3.5 ERD Sistem 36
3.6 Perancangan Halaman Utama User 41
3.7 Rancangan Anrtarmuka Halaman Konsultasi 42
3.8 Rancangan Antarmuka halaman hasil diagnosa 43
3.9 Rancangan Antarmuka halaman artikel 44
3.10 Rancangan Antarmuka halaman daftar penyakit 45
3.11 Rancangan Antarmuka halaman Profil 46
3.12 Rancangan Halaman Utama Administrator 47
3.13 Rancangan Antarmuka halaman Input Tips 48
3.14 Rancangan Antarmuka halaman Input Artikel 49
3.15 Rrancangan Antarmuka halaman Input Daftar Masalah 50
3.16 Rancangan Antarmuka halaman Input Masalah 51
3.17 Rrancangan Antarmuka halaman Input Ciri - Ciri Masalah 52
3.18 Rancangan Antarmuka halaman Pertanyaan Tahapan 53
4.1 Tampilan Halaman Utama User 57
4.2 Form Konsultasi 58
4.3 Hasil Diagnosa 59
4.4 Tampilan Halaman Artikel 60
4.5 Halaman Daftar Penyakit 61
4.6 Halaman Profil 62
4.7 Login Administrator 63
4.8 Halaman Utama Administator 63
4.9 Halaman Input Tips 64
4.10 Halaman Input Artikel 65
4.11 Halaman Input Daftar Masalah 66
4.12 Halaman Input Masalah 67
4.13 Input Ciri – ciri Masalah 68
4.14 Halaman Pertanyaan Tahapan 69
(12)
ABSTRAK
Sistem pakar adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk masalah - masalah dalam suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program komputer sedemikian sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Tugas akhir ini akan membahas tentang Sistem Pakar untuk Diagnosis Infeksi Penyakit Tropis. Metode yang digunakan adalah forward chaining dengan penelusuran ke depan, dengan rancangan yang mudah dan sesuai dengan aturan yang ada. Program yang di buat diharapkan bisa mewakili seorang pakar dalam mendiagnosa infeksi penyakit tropis. Sistem Pakar yang dibuat digunakan sebagai alat bantu bagi seseorang untuk mengetahui solusi dari permasalahan pada infeksi penyakit tropis. Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.
(13)
EXPERT SYSTEM DIAGNOSIS OF TROPICAL INFECTIOUS DISEASES USING FORWARD CHAINING METHOD
ABSTRACT
Expert systems are knowledge-based program that provides solutions of the problems with the quality of expert problems in a specific domain. Expert systems are computer programs that mimic the thought processes and expert knowledge to solve a specific problem. Implementation of expert systems are widely used for commercial purposes because an expert system is seen as a way of storing expert knowledge in specific areas into a computer program so that it can provide decision and reasoning intelligently. This review will discuss the Expert System for Diagnosis of Tropical Infections Diseases. The method used is the forward chaining to search forward, with a design that is easy and in accordance with existing rules. So the program that created is expected to represent an expert in diagnosing infectious tropical disease. Expert System is built to use as a tool for someone to find out the solution of problems in infectious tropical diseases. The system will be built using programming language PHP with MySQL database.
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat
pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.
Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademisi dan militer, kini
telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya bisnis, kesehatan,
pendidikan, psikologi, permainan dan sebagainya. Hal ini mendorong para ahli untuk
semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja manusia atau bahkan
melebihi kemampuan kerja manusia. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence
merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. [1]
Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang
menyediakan solusi-solusi untuk problema-problema dengan kualitas pakar. Sistem
pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar dapat
(15)
terutama penderita penyakit untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita sebagai
diagnosa awal. Pengetahuan yang disimpan di dalam sistem pakar umumnya diambil
dari seorang manusia yang pakar dalam masalah tersebut dan sistem pakar itu
berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance). Salah satu implementasi
yang diterapkan sistem pakar dalam bidang kesehatan yaitu sistem pakar untuk
diagnosa penyakit.
Infeksi penyakit tropis merupakan penyakit yang kompleks dan sering diderita
oleh kebanyakan orang. Infeksi merupakan reaksi tubuh setempat atau umum dan
biasanya reaksi setempat ini disertai dengan reaksi umum tubuh yang hidup karena
invasi dari kuman serta toksinnya dan berkembang biak. Seringkali orang bingung
dengan penyakit yang diderita dan harus ke dokter untuk berobat atau berkonsultasi.
Karena infeksi penyakit tropis sangat beragam jenis dan gejalanya, maka
seorang pakar atau dokter perlu mengkaji lebih dalam gejala yang dialami pasien
untuk dapat menentukan penyakit yang diderita. Oleh karena itu dibangun suatu
sistem pakar yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan metode forward chaining.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan yang akan
diteliti dalam tugas akhir ini yaitu bagaimana membuat sistem pakar untuk diagnosa
(16)
1.3Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan,
maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Perancangan program aplikasi sistem pakar menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya.
2. Sistem Pakar ini membatasi hanya 3 dari jenis Infeksi Penyakit Tropis
yang akan dibahas yaitu DHF (Dengue haemorrhagic fever) atau DBD,
Demam Malaria, dan Demam Chikungunya.
3. Pembuatan sistem pakar ini hanya berdasarkan gejala-gejala spesifik
dari ketiga jenis infeksi penyakit tropis yang akan dibahas.
4. Solusi yang diberikan berupa informasi untuk diketahui oleh
masyarakat umum khususnya penderita berdasarkan data-data
masukan yang dapat membantu untuk penanganan selanjutnya.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi sistem pakar dalam
mendiagnosa infeksi penyakit tropis yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan
(17)
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadi media perantara bagi pengguna aplikasi (masyarakat / user
non-expert) untuk membantu mendiagnosa infeksi penyakit tropis dan
mendapatkan solusinya.
2. Memberikan kemudahan informasi tentang seputar Infeksi Penyakit Tropis.
1.6Metodologi Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini penulis melakukan beberapa penerapan metode penelitian
untuk menyelesaikan permasalahan. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah
dengan cara:
1. Pembelajaran Literatur
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui
membaca buku-buku maupun artikel-artikel yang dapat mendukung penulisan
Tugas Akhir.
2. Analisis
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan fakta-fakta seputar infeksi penyakit
tropis berupa gejala – gejala awal dan terapi (pengobatan) yang mendukung
perancangan sistem dengan menggunakan konsultasi dengan seorang pakar
(dokter spesialis penyakit dalam) dan membandingkan hasil penelitian dengan
yang ada pada buku penuntun.
(18)
Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem pakar untuk diagnosa
infeksi penyakit tropis. Termasuk di dalamnya yaitu perancangan basis data,
data flow diagram , desain interface dan perancangan sistem.
4. Implementasi
Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat dan diimplementasikan ke dalam
bentuk kode program menggunakan PHP dan MySQL.
5. Pengujian
Setelah proses pengkodean selesai maka akan dilakukan proses pengujian
terhadap program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program sudah
berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.
6. Penyusunan laporan dan kesimpulan akhir.
Membuat laporan hasil analisa dn perancangan ke dalam format penulisan
tugas akhir dengan disertai kesimpulan akhir.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam perancagan sistem
(19)
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisa yang dilakukan dalam merancang dan
membuat sistem pakar yang meliputi Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relationship Diagram (ERD), dan Rancangan Database.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara
keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat
untuk mengetahui aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat
(20)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kecerdasan Buatan
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan otomisasi tingkah
laku cerdas dalam system kecerdasan komputer. Sistem memperlihatkan sifat – sifat
khas yang dihubungkan dengan kecerdasan dalam kelakuan atau tindak-tanduk yang
sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia, seperti pengertian bahasa,
pengetahuan, pemikiran, pemecahan masalah dan lain sebagainya.[2]
Agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti dan sebaik manusia) maka harus diberi
bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar. Dua bagian utama
yang dibutuhkan untuk aplikasi kecerdasan buatan:
a. Basis pengetahuan (knowledge base): berisi fakta-fakta, teori, pemikiran
dan hubungan antara satu dengan lainnya.
b. Motor inferensi (inference engine) : kemampuan menarik kesimpulan
(21)
Ouput, Jawaban, solusi
Gambar 2.1 Bagian Utama Sistem Pakar
Implementasi dari kecerdasan buatan saat ini dapat ditemui dalam bidang-bidang
antara lain:
1. Fuzzy logic : suatu metode kecerdasan buatan yang banyak terdapat pada alat
elektronik dan robot. Dimana alat – alat elektronik atau robot tersebut mampu
berpikir dan bertingkah laku sebagaimana layaknya manusia.
2. Computer vision: Suatu metode kecerdasan buatan yang memungkinkan
sebuah sistem komputer mengenali gambar sebagai inputnya. Contohnya
adalah mengenali dan membaca tulisan yang ada gambarnya.
3. Artificial intelegence dalam game: suatu metode kecerdasan buatan yang
berguna untuk meniru cara berpikir seorang manusia dalam bermain game.
Contohnya adalah program Deep Blue yang mampu berpikir setara dengan
seorang grandmaster catur.
4. Speech recognition: suatu metode kecerdasan buatan yang berguna untuk
mengenali suara manusia dengan cara dicocokkan dengan acuan atau pattern
yang telah diprogramkan sebelumnya. Contohnya adalah suara dari user dapat
diterjemahkan menjadi sebuah perintah bagi komputer. Basis
Pengetahuan
Motor Inferensi Masukan,
Masalah, Pertanyaan, dll
(22)
5. Expert system : suatu metode kecerdasan buatan yang berguna untuk meniru
cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan
berdasarkan situasi yang ada.
2.2 Sistem Pakar
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya mencari informasi berkualitas yang
sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem
pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang
berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam
penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh
satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut
disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu computer. Pengetahuan ini kemudian
disimpan di dalam computer. Pada saat pengguna menjalankan computer untuk
mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat
penalaran (inferensi) dan sampai pada suatu kesimpulan. Kemudian, sistem
memberikan penjelasan (memberikan kesimpulan atas hasil konsultasi yang telah
(23)
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan
masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud seperti pembuatan keputusan
(decision making), pemandu pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosa (diagnosing), perumusan (prescribing),
penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising), dan pelatihan (tutoring).[3]
Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose solver (GPS) yang
dikembangkan oleh Newl dan Simon. Sampai saat ini sudah banyak sistem pakar yang
dibuat, seperti MYCIN, DENDRAL, XCON & XSEL, SOPHIE, Prospector, FOLIO,
DELTA, dsb.
Tabel 2.1 Macam-macam sistem pakar
Sistem Pakar Kegunaan
MYCIN Diagnosa Penyakit
DENDRAL Mengidentifikasi struktur molecular campuran kimia yang tidak
dikenal
XCON & XSEL Membantu Mengkonfigurasi sistem komputer besar
SOPHIE Analisis sirkit elektronik
Prospector Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan
menemukan deposit.
FOLIO Membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam
hal stok broker dan investasi.
DELTA Pemeliharaan lokomotif listrik diesel.
(24)
Sistem pakar memiki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terbatas pada bidang yang spesifik
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak
pasti
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang
dapat dipahami
4. Berdasarkan rule atau kaidah tertentu
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
6. Outputnya tergantung dari dialog dengan user
7. Knowledge base dan inference engine terpisah
2.2.2 Kategori dan Area Permasalahan Sistem Pakar
Berikut adalah kategori dan area permasalahan sistem pakar:
a. Interpretasi, adalah mebuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah.
b. Prediksi, adalah memproyeksikan akibat –akibat yang dimungkinkan
situasi-situasi tertentu
c. Diagnosa, adalah menentukan sebab malfungsi dalam situasi yang didasarkan
pada gejala-gejala yang teramati.
d. Desain, adalah menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang
cocok dengan tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala – kendala
(25)
e. Perencanaan, adalah merencanakan serangkaian tindakan yang dapat
mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu,
f. Debugging dan Repair, adalah menentukan dan menginterpresentasikan
cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
g. Instruksi, adalah mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman
domain subyek.
h. Pengendalian, adalah mengatur tingkah laku suatu lingkungan yang kompleks.
i. Seleksi, adalah mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan
kemungkinan.
j. Simulasi, adalah pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.
k. Monitoring, adalah membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan.
2.2.3 Keuntungan dan kelemahan Sistem Pakar
Keuntungan sistem pakar:
a. Memungkinkan orang awam dapat mengerjakan pekerjaan para ahli.
b. Dapat melakukan proses secara berulang secara otomatis.
c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
d. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan
mengurangi kesalahan.
e. Meningkatkan hasil dan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekerja lebih
cepat dari manusia.
f. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
(26)
g. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
h. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
i. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
Kelemahan sistem pakar:
a. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya
sangat mahal.
b. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di
bidangnya.
c. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam
pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang
secara teliti sebelum digunakan.
d. Kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia.
e. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bias
berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.
f. Sangat sulit bagi seorang pakar untuk mengabstraksi atau menjelaskan langkah
mereka dalam menangani masalah.
g. Sistem pakar bekerja baik untuk suatu bidang yang sempit.
h. Istilah dan jargon yang dipakai oleh pakar dalam mengekspresikan fakta
seringkali terbatas dan tidak mudah dimengerti oleh orang lain.
i. Transfer pengetahuan dapat bersifat subyektif dan bias.
2.2.4 Struktur Sistem Pakar
(27)
a. Lingkungan pengembangan (development environment), yaitu bagian yang
digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem
pakar.
b. Lingkungan konsultasi (consultation environment), yaitu bagian yang
digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan.
Gambar 2.2 Struktur Sistem Pakar
Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur / struktur system pakar:
a) Antarmuka Pengguna (user interface)
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan system pakar untuk
berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya
kedalam bentuk yang dapat diterima oleh system. Selain itu antarmuka menerima
dari system dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh
(28)
b) Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman formulasi, dan
penyelesaian masalah. Pengetahuan itu dapat berasal dari ahli, buku, basis data,,
penelitian dan gambar.
Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan:[4]
• Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning)
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan
menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita
memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si
pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu,
bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak
(langkah–langkah) pencapaian solusi.
• Penalaran berbasis kasus (case-based reasoning)
Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi
yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi
untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini
digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada
kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu bentuk ini juga
digunakan bila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu
(29)
Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian
dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program
komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap
pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan.
Pengetahuan yang diakuisisi adalah pengetahuan procedural (apa yang harus
dilakukan, berupa aturan, prosedur, metode, dan lain-lain) serta pengetahuan
deklaratif (termasuk dan tidak termasuk, berupa fakta, konsep, dan lain-lain).
Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan
penelitian dan pengalaman pemakai. Ada beberapa tantangan dalam melakukan
akuisisi, yaitu pengetahuan yang tidak lengkap, pengetahuan yang salah,
kemampuan menjelaskan pengetahuan dan pandangan yang berbeda dari beberapa
pakar.
Metode akuisisi pengetahuan :
- Wawancara : metode yang paling banyak digunakan, yang melibatkan
pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara
- Analisis protokol : dalam metode ini pakar diminta untuk melakukan suatu
pekerjaan dan mengungkapkan proses pemikirannya dengan
menggunakan kata-kata. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan, dan
dianalisis.
c) Mesin/Motor Inferensi (Inference Engine)
Mesin Inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari Sistem Pakar, juga
(30)
mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam
menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer
yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam
basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan
kesimpulan.
Kerja mesin inferensi meliputi:
- Menentukan aturan mana akan dipakai
- Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan.
- Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar.
- Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan.
- Menambahkan fakta tadi ke dalam memori.
Ada 2 cara dalam melakukan inferensi :
- Forward Chaining
Yaitu sebuah metode pelacakan kedepan, dimana diawali dari fakta – fakta
yang diberikan user kemudian dicari dibasis pengetahuan lalu dicari rule yang
sesuai dengan fakta – fakta. Setelah itu diadakan hipotesa untuk memperoleh
kesimpulan. Metode inferensi ini yang akan digunakan dalam system pakar
yang akan dibangun dengan contoh penalaran sebagai berikut:
IF Badan Demam
AND Menggigil
AND Sendi-sendi kaku
AND Air Seni Berkurang Volumenya
(31)
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri. Dengan kata
lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu, lalu dicari rule yang sesuai
dengan fakta – fakta yang diberikan untuk menguji kebenaran hipotesa. Metode
Forward Chaining akan ditunjukkan pada gambar berikut: [4]
Gambar 2.3 Metode Forward Chaining
- Backward Chaining adalah suatu teknik pelacakan yang dimulai dari
sekumpulan kesimpulan, lalu hipotesa yang diinginkan, kemudian dengan
mempergunakan kaidah–kaidah yang ada akan dicari sejumlah besar kondisi
awal fakta – fakta yang mendukung kaidah – kaidah tersebut. Pencocokan fakta
atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan.Dengan kata lain, penalaran
dimulai dari kesimpulan, lalu hipotesa terlebih dahulu, dan untuk menguji
kebenaran hipotesa tersebut harus dicari rule yang sesuai, lalu fakta yang ada
dalam basis pengetahuan. Contoh penalaran Backward Chaining :
Lampu 1 rusak,
IF Lampu 1 dinyalakan
AND Lampu 1 tidak nyala
(32)
AND sekering masih utuh
Metode Backward Chaining akan ditunjukkan pada gambar berikut:[4]
Gambar 2.4 Metode Backward Chaining
d) Workplace / Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory), digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.
e) Fasilitas Penjelasan (Explaination Facility).
Kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil
merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan
pemecahan masalah. Fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan
yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar.
f) Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan
kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan
(33)
program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang
dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan- pengetahuan yang ada
masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.
2.3 Infeksi Tropis
Infeksi merupakan reaksi tubuh setempat atau umum dan biasanya reaksi setempat ini
disertai dengan reaksi umum tubuh yang hidup karena invasi dari kuman (masuknya
kuman kedalam tubuh) serta toksinnya (racun) dan berkembang biak. Syarat
timbulnya infeksi adalah bahwa organisme yang menular harus mampu melekat,
menduduki atau memasuki hospes (tubuh manusia) dan berkembang biak paling tidak
sampai taraf tertentu. Tubuh kemudian mempunyai mekanisme pertahanan tertentu
pada berbagai tempat yang berhubungan dengan lingkungan. Faktor mikroba yang
berpengaruh terhadap infeksi antara lain adalah daya transmisi, daya invasi, dan
kemampuan untuk menimbulkan penyakit. Sedangkan reaksi tubuh terhadap
masuknya kuman tergantung pada jenis kuman, hospes, keadaan tubuh, keadaan sosial
ekonomi, sistem imunitas, dan ada atau tidaknya alergi.[10]
Pada infeksi, sering menimbulkan gejala-gejala umum seperti menggigil dan
badan terasa lemah. Hal ini disebabkan karena eksotoksin kuman, tetapi bagaimana
kuman dengan endotoksin dapat menimbulkan gejala belum diketahui secara jelas.
Diduga ada kuman yang mati, dan setelah mati endotoksinnya keluar sehingga
(34)
2.3.1 DHF (Dengue Haemorrhagic Fever)
DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) atau lebih sering kita dengar dengan sebutan
Demam Berdarah, merupakan adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus
dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Demam berdarah umumnya ditandai oleh
demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, dan ruam. Gejala pada anak-anak dapat
berupa demam ringan yang disertai ruam. Demam berdarah yang lebih parah ditandai
dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 40-41◦C selama dua sampai tujuh hari,
wajah kemerahan, dan gelaja lainnya yang menyertai demam berdarah ringan.
Berikutnya dapat muncul kecenderungan pendarahan, seperti memar, hidung dan gusi
berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh.[5] Pada kasus yang sangat parah,
mungkin berlanjut pada kegagalan saluran pernapasan, shock dan kematian Demam
berdarah ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk betina Aedes yang
terinfeksi virus dengue. Penyakit ini tidak dapat ditularkan langsung dari orang ke
orang. Penyebar utama virus dengue yaitu nyamuk Aedes aegypti, namun virus
dengue juga dapat disebarkan oleh spesies lain yaitu Aedes albopictus.
2.3.2 Demam Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, dan
manusia dapat terinfeksi oleh Plasmodium ini melalu gigitan nyamuk Anopheles, yang
(35)
memasuki sel – sel hepatosit, dan kemudian melalui sirkulasi darah akan memasuki
sel – sel eritrosit. Didalam sel – sel eritrosit plasmodium selanjutnya berreplikasi.
Replikasi ini merangsang sitolisis sel eritrosit dan menyebabkan lepasnya hasil
metabolisme Plasmodium yang bersifat toksis ke sirkulasi darah. Hal ini mencetuskan
sejumlah gejala klinik yang ringan sampai berat yang dapat menyebabkan
kematian.[8]
Infeksi parasit malaria pada mulai ketika nyamuk anopheles betina menggigit
manusia dan nyamuk akan melepaskan sporozoit dalam pembuluh darah yang
sebagian besar menuju ke hati dan sebagian kecil sisanya akan mati di darah. Gejala
biasanya mulai timbul dalam waktu 10-35 hari setelah parasit masuk ke dalam tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk. Gejala awalnya seringkali berupa demam ringan
yang hilang-timbul, sakit kepala, sakit otot dan menggigil, bersamaan dengan
perasaan tidak enak badan (malaise). Kadang gejalanya diawali dengan menggigil
yang diikuti oleh demam. Gejala ini berlangsung selama 2-3 hari dan sering diduga
sebagai gejala flu. [5]
2.3.3 Demam Chikungunya
Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia,
masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Chikungunya adalah
(36)
gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Secara mendadak penderita akan
mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima
hari. Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Mata
biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam.
Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi,
serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi
dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa
sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah[5]. Pada
umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau
sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Bedanya dengandemam berdarah
dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun
kematian.
Gejala yang umum biasanya diawali oleh salah satu dari gejala berikut yaitu :
demam, nyeri kepala, nyeri otot dan nyeri sendi. Gejala timbul tiba-tiba dan terkadang
disertai kemerahan pada kulit. Nyeri sendi yang hebat merupakan gejala utama dan
gejala yang paling menjadi permasalahan pada penderita chikungunya. Kasus yang
lebih jarang mengenai mata, sistem saraf dan jantung, juga beberapa kasus didapatkan
gangguan pencernaan. Komplikasi yang berat jarang terjadi tetapi pada usia tua,
penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Sering gejala infeksi bersifat ringan atau
sedang, sehingga tidak dihiraukan atau terdiagnosa sebagai demam berdarah pada
(37)
2.4 PHP
PHP (hypertext Prepocessor) adalah sebuah bahasa pemograman yang
berbentuk scripting.[6] PHP merupakan script untuk pemrograman script web server
side, script yang membuat dokumen HTML secara on the Fly, dokumen
HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML
yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dengan
menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah.
Proses Update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan
menggunakan script PHP. Sistem kerja ini adalah interpreter bukan sebagai
kompiler.Bahasa interpreter adalah bahasa yang script-script program tidak
harus diubah kedalam bentuk source code. Sedangkan bahasa kompiler
adalah bahasa yang akan mengubah script-script program kedalam source
code, selanjutnya dari bentuk source code akan diubah menjadi object code, bentuk
dari obyek code akan menghasilkan file yang lebih kecil dari file mentah
sebelumnya.
PHP merupakan software yang open source (gratis) dan mampu
lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan web server
apapun. PHP mampu berjalan di Windows dan beberapa versi Linux. PHP juga
dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang
dapat berjalan sebagi CGI. PHP dapat mengirim HTTP Header, dapat mengeset
cookies, mengatur authentication dan redirect users. PHP menawarkan koneksitas
ynag baik dengan beberapa basis data, antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL,
(38)
semua database ber-interface ODBC. Juga dapat berintegrasi dengan
beberapa library eksternal yang dapat melakukan segalanya mulai dari membuat
dokumen PDF hingga mem-parse XML.
2.5 MySQL
MySQL merupakan database server yang mampu untuk memanajemen database
dengan baik. MySQL dijadikan sebagai sebuah database yang paling banyak
digunakan selain database yang bersifat shareware seperti Ms Access,
penggunaan MySQL biasanya dipadukan dengan menggunakan program
aplikasi PHP, karena dengan menggunakan kedua program tersebut di atas telah
terbukti akan kehandalan dalam menangani permintaan data. Kemampuan lain
yang dimiliki MySQL adalah mampu mendukung Relasional Database Manajemen
Sistem (RDBMS), sehingga dengan kemampuan ini MySQL akan mampu menangani
data-data berukuran sangat besar hingga Giga Byte. MySQL merupakan sebuah
bentuk database yang berjalan sebagai server, artinya peletakan database
tersebut tidak harus dalam satu mesin dengan aplikasi yang digunakan, sehingga
dapat meletakan sebuah database pada sebuah mesin khusus dan dapat diletakan pada
(39)
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perancangan Sistem
Prosedur perancangan sistem secara umum untuk pembangunan sistem pakar untuk
diagnosa infeksi penyakit tropis ini terdiri atas beberapa tahap, antara lain meliputi
perancangan :
1. Data
Perancangan data yang dimaksudkan adalah perancangan data-data yang berkaitan
dengan pembuatan perangkat lunak, meliputi :
a. Data input
Termasuk di dalamnya data-data penunjang berupa gejala dari penyakit
sebagai inputan pembuatan sistem.
b. Data output
Dari data input di atas, bagaimana sistem akan menggunakannya hingga
didapatkan data baru sebagai output system yaitu diagnosa awal atau
(40)
2. Proses
Perancangan proses yang dimaksudkan adalah bagaimana sistem akan bekerja,
proses-proses apa yang digunakan, mulai dari masuknya data input yang kemudian
diproses oleh sistem hingga menjadi data output.
3. Antarmuka
Perancangan antarmuka disini mengandung penjelasan tentang desain homepage dari
sistem.
3.2 Model Proses
Model proses akan menjelaskan bagaimana sistem bekerja untuk mengolah data input menjadi data output dengan fungsi-fungsi yang telah direncanakan. Sistem ini akan digunakan oleh 2 user yaitu user umum dan administrator.
3.2.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks pada sistem pakar ini adalah sebagai berikut :
Hasil Konsultasi User 0 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis Admin
Gejala Penyakit Data login
Pengetahuan update tampil Nama Penyakit Gejala Penyakit Informasi Penyakit Aturan Konfirmasi Login
(41)
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1
DFD Level 1 pada sistem ini adalah sebagai berikut :
user 1* konsultasi 2* Pelaporan 3 Manajemen Data 4* Validasi login admin aturan admin pertanyaan ,
Data hasil konsultasi Data hasil
konsultasi
Lihat rekam medis jawaban Tanya konsultasi pertanyaan jawaban Id_ pertanyaan Data pertanyaan Data pertanyaan update
Data Aturan update Data aturan Data admin update Data admin Data admin -Pengetahuan update Data Pengetahuan update
Gambar 3.2 DFD Level 1
Keterangan :
(42)
DFD level 1untuk proses manajemen data pada sistem ini adalah : 3.2 * Manajemen Data Jenis Penyakit 3.3 * Manajemen Data Gejala Penyakit 3.1 * Manajemen Data Aturan
Data Jenis Penyakit ADMINISTRATOR
Data Gejala Penyakit Data Aturan Data Aturan Data Gejala Penyakit Data Jenis Penyakit Data Aturan Valid
Data Jenis Penyakit Valid
Data Gejala Penyakit Valid
Gambar 3.3 DFD Level 2 Untuk Proses 3 (Manajemen Data)
Keterangan :
Bintang ( * ) = proses akhir kerja sistem
3.3 Perancangan Data
Dalam perancangan data, akan dijelaskan bagaimana data-data yang terdapat dalam
sistem sesuai dengan fungsinya sebagai data input ataupun data output sistem.
(43)
1. Dengue Haemorragic Fever (DHF)
Gejala klinis :
a. Demam lebih dari 3 hari
b. Sakit Kepala berat
c. Nyeri tulang
d. Perdarahan pada hidung dan gusi.
e. Melena (BAB Berdarah)
f. Ruam atau bintik – bintik merah pada badan
g. Radang perut (Mual Muntah)
2. Malaria
Gejala klinis :
a. Demam lebih dari tiga hari
b. Demam ringan hilang timbul
c. Riwayat keluar kota dalam 2 minggu terakhir
d. Menggigil
e. Berkeringat
f. Ikterus ( kulit dan mata menguning )
g. Anemia
3. Demam Chikungunya
Gejala klinis :
a. Demam Lebih dari 3 hari Bersifat hilang timbul.
(44)
c. Nyeri otot dan nyeri sendi
d. Rasa sakit pada tulang-tulang
e. Volume air seni berkurang
3.3.2 Pohon Keputusan
Diagram pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk
membangun sebuah sistem pakar, Di dalam diagram pohon keputusan tersebut akan
dicari solusi hasil akhir dari setiap pemeriksaan. Diagram pohon keputusan akan
mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan serta menentukan
faktor kepastian dari setiap pelaksanaan identifikasi gejala pada infeksi penyakit
tropis. Berikut ini adalah perancangan pohon keputusan (decision tree) untuk sistem
(45)
G 0 0 1
G 0 1 8 G 0 1 7
G 0 1 6 G 0 1 5
G 0 1 4 G 0 1 3
G O 1 2 G 0 1 1
G 0 1 0 G 0 0 9
G 0 0 8 G 0 0 7
G 0 0 6 G 0 0 5 G 0 0 4
G O O 3 G 0 0 2
D 1 D 3
D 2
(46)
(47)
Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat. Dengan rule
dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir nanti berdasarkan rule-rule yang ada.
Berikut adalah keterangan dari pohon keputusan :
Dx : Diagnosa
Gxxx : Gejala – gejala Penyakit
Daftar Gejala :
G001 : Demam Lebih dari 3 hari
G002 : Sakit Kepala Berat
G003 : Nyeri Tulang
G004 : Perdarahan Pada Hidung dan Gusi
G005 : Melena (BAB Berdarah)
G006 : Ruam atau Bintik – Bintik Merah pada Badan
G007 : Radang Perut (Mual Muntah)
G008 : Demam Tinggi
G009 : Demam Ringan Hilang Timbul
G010 : Riwayat Keluar Kota dalam 2 Minggu Terakhir
G011 : Menggigil
G012 : Berkeringat
G013 : Ikterus (Kulit dan Mata Menguning)
G014 : Anemia
G015 : Nyeri Kepala
G016 : Nyeri Oto dan Nyeri Sendi
G017 : Rasa Sakit Pada Tulang – Tulang
(48)
Daftar Diagnosa
D1 : Demam Berdarah (Dengue Haemorraghic Fever)
D2 : Demam Malaria
D3 : Demam Chikungunya
Dari data penyakit dan gejala tersebut di atas dapat drepresentasikan pada tabel hasil. Representasi pengetahuan ini digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan dari diagnosa. Berdasarkan relasi tersebut dapat menyimpulkan ada 3 aturan atau rule. Berikut adalah pembahasannya :
1. Rule 1 penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorragic Fever)
If Demam lebih dari 3 hari
And Sakit Kepala berat
And Nyeri tulang
And Perdarahan pada hidung dan gusi.
And Melena (BAB Berdarah)
And Ruam atau bintik – bintik merah pada badan
And Radang perut (Mual Muntah)
Then Demam Berdarah Dengue (DHF)
2. Rule 2 penyakit Malaria
If Demam lebih dari tiga hari
And Demam Hilang Timbul
And Riwayat keluar kota dalam 2 minggu terakhir
And Menggigil
And Berkeringat
And Ikterus ( kulit dan mata menguning )
(49)
Then Malaria
3. Rule 3 penyakit Demam Chikungunya
If Demam tinggi lebih dari 3 hari hilang timbul
And Nyeri kepala
And Nyeri otot dan nyeri sendi
And Rasa sakit pada tulang-tulang
And Volume Air Seni bekurang
Then Demam Chikungunya
3.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini adalah ERD awal yang digunakan untuk mendapatkan sebuah rancangan
database yang minimal dapat mengakomodasi penyimpanan data terhadap sistem yang
(50)
ADMIN INPUT CIRI KONSULTASI USER USER_ID USER_NAME PASSWORD ATURAN MASALAH MENGETAHUI N N KODE MASALAH OBAT KODE_MASALAH KODE_CIRI KODE_MASALAH CIRI PERBAIKAN N N KODE_CIRI
1 N INPUT
1
N PROFILE_ID
LAST_UPDATE
ID
Gambar 3.5 ERD Sistem
3.3.3 Penyusunan Basis Data
Untuk sistem ini, digunakan database MySQL dengan menggunakan 8 tabel data,
yaitu table berita, table cirri, table daftar, table hasil, table masalah, table tanya, table
tips, dan table user. Untuk perancangan databasenya dapat dilihat pada tabel-tabel
(51)
1. Tabel Gejala
Table ini digunakan untuk menyimpan daftar gejala yang mungkin terjadi pada
infeksi penyakit tropis.
Tabel 3.1 Tabel Gejala
Field Type Data Panjang Keterangan
Id Int 1 Primary key
kd_penyakit Int 3
kd_gejala Int 3
Gejala varchar 100
Perbaikan Text
2. Tabel Penyakit
Table ini berguna untuk menyimpan daftar penyakit infeksi penyakit tropis
termasuk dengan pengobatannya.
Tabel 3.2 Tabel Penyakit
Field Type Data Panjang Keterangan
Id Int 11 Primary key
Kode Int 31
Penyakit Varchar 200
(52)
3. Tabel Relasi
Tabel ini berguna untuk menghubungkan antara tabel penyakit dan gejala,
sehingga dapat membuat daftar gejala yang terjadi pada suatu penyakit
tertentu.
Tabel 3.3 Tabel Aturan
Field Type Data Panjang Keterangan
kd_gejala Int 31
kd_penyakit Int 31
4. Tabel Tanya
Berisi data pertanyaan serta pilihan gejala yang akan ditampilkan pada setiap
pertanyaan.
Tabel 3.4 Tabel Tanya
Field Type Data Panjang Keterangan
Id Int 11 Primary key
Kode Int 3
Gejala Int 3
Pertanyaan Text
5. Tabel Daftar
Tabel ini berguna sebagai tempat penyimpanan daftar penyakit, gejala dan
(53)
Tabel 3.5 Tabel Daftar
Field Type Data Panjang Keterangan
Id Int 11 Primary key
Gejala varchar 200
Penyakit varchar 200
Pengobatan Text
6. Tabel Tips
Table ini berisi tentang informasi penyakit.
Tabel 3.6 Tabel Tips
Field Type Data Panjang Keterangan
Id Int 11 Primary key
Judul Varchar 100
Tips Text
Link Varchar 100
7. Tabel Berita
Berisi tentang artikel – artikel kesehatan yang berhubungan dengan system
(54)
Tabel 3.7 Tabel Berita
Field Type Data Panjang Keterangan
Id Int 11 Primary key
Judul Varchar 50
Text Text
8. Tabel Admin
Tabel ini berisi data administrator selaku pengelola system
Table 3.8 Tabel Admin
Field Type Data Panjang Keterangan
admin_id Varchar 15 Primary key
admin_nama Varchar 25
Password Varchar 45
profile_id Bigint 20
last_update varchar 15
3.4 Perancangan Antarmuka (interface)
Antarmuka (interface) merupakan bagian dari system pakar yang digunakan sebagai
alat komunikasi antara system dan user. Perancangan user dalam system pakar
diagnosa infeksi penyakit tropis dibedakan atas dua bagian, yaitu:
1. Perancangan Antarmuka Untuk Pengguna (User)
Antarmuka untuk user dirancang agar user dapat mencari informasi seputar infeksi
(55)
2. Perancangan Antarmuka Untuk Pakar (Admin)
Antarmuka untuk admin dirancang agar admin dapat melakukan proses
pengelolaan system.
3.4.1 Perancangan Antarmuka Untuk Pengguna (User)
Perancangan antarmuka menu utama sistem pakar untuk mendiagnosis infeksi
penyakit tropis seperti yang ditunjukkan pada gambar. Yang terdiri dari empat
halaman utama yaitu konsultasi, artikel, daftar penyakit, dan profil . Halaman ini
berisi ucapan selamat datang dan tujuan sistem pakar ini. Perancangan tampilan dapat
dilihat pada gambar 3.5
Gambar 3.6 Perancangan Halaman Utama User Image dan Title
Konsultasi Tips
Artikel . . .
Daftar Penyakit Selamat datang . . . Profil Sistem Pakar ini , , , ,
Login Admin
Username:
Cari Artikel Password:
Login
Cari
1
2
3
4
5
(56)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg 2. Menu untuk user
3. Link Login untuk administrator 4. Isi / Halaman Selamat Datang 5. Menu Tips
6. Link untuk pencarian artikel.
3.4.1.1 Perancangan Antarmuka Halaman Konsultasi
Perancangan antarmuka halaman konsultasi merupakan tempat menjawab
pertanyaan-pertanyaan antar sistem dan user. Perancangan tampilan dapat dilihat pada
gambar 3.6
Gambar 3.7 Rancangan Antarmuka halaman konsultasi
Image dan Title
Konsultasi Tips
Artikel . . .
Daftar Penyakit Pertanyaan 1 Profil Ya
Tidak Login Admin
Username: Cari Artikel
Password: Login Cari Next 1 2 3 4 5 6 7
(57)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg 2. Menu untuk user
3. Link Login untuk administrator
4. Radio button untuk jawaban ya atau tidak 5. Tombol input tipe submit
6. Menu Tips
7. Tombol pencarian artikel tipe submit.
Gambar 3.8 Rancangan Antarmuka halaman hasil diagnosa
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg 2. Menu untuk user
3. Link Login untuk administrator
4. Menampilkan hasil konsultasi dari basis data 5. Link untuk mencoba kembali
6. Menu Tips
7. Tombol pencarian artikel tipe submit.
Image dan Title
Konsultasi Tips
Artikel . . .
Daftar Penyakit masalah yang Anda alami adalah: Profil . . .
Pengobatan: Cari Artikel . . . ..
Login Admin dengan cirri - ciri
Username: . . .
Password: Cari
Login Coba Kembali 2 1 3 4 5 6 7
(58)
3.4.1.2 Rancangan Antarmuka halaman Artikel
Berisi tentang berita – berita yang berhubungan dengan informasi infeksi penyakit
tropis yang akan dibahas.
Gambar 3.9 Rancangan Antarmuka halaman artikel
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg 2. Menu untuk user
3. Link Login untuk administrator 4. Isi Artikel
5. Menu Tips
6. Link untuk pencarian artikel.
Image dan Title
Konsultasi Artikel Tips
Artikel . . .
. . . .
Daftar Penyakit Demam berdarah Dengue Profil . . .
Cari Artikel Malaria
Login Admin . . .
Username: . . .
Password: Cari Login 2 1 3 4 5 6
(59)
3.4.1.3 Rancangan Antarmuka halaman Daftar Penyakit
Berisi tentang jenis – jenis infeksi penyakit tropis, beserta dengan gejala dan
pengobatannya.
Gambar 3.10 Rancangan Antarmuka halaman daftar penyakit
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk user
3. Link Login untuk administrator
4. Bentuk tabel menggunakan border untuk menampilkan daftar penyakit Image dan Title
Daftar Masalah
NO Masalah Ciri Penyembuhan
KONSULTASI ARTIKEL
DAFTAR PENYAKIT PROFIL
LOGIN ADMIN USERNAME: PASSWORD
LOGIN
2
3
1
(60)
3.4.1.4 Rancangan Antarmuka halaman Profil
Berisi tentang informasi programmer.
Gambar 3.11 Rancangan Antarmuka halaman profil
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk administrator
3. Link Login untuk administrator
4. Isi / Halaman Profil
5. Menu Tips
6. Link untuk pencarian artikel.
Image dan Title
Profil ___________________________________ Ellys. Situmeang . . . KONSULTASI ARTIKEL DAFTAR PENYAKIT PROFIL LOGIN ADMIN USERNAME: PASSWORD LOGIN Tips . . . Cari Artikel Cari 1 2
3 4
5
(61)
3.4.2 Perancangan Antarmuka untuk Administrator
Perancangan antarmuka halaman administrator untuk diagnosa infeksi penyakit
tropis terdiri dari enam halaman utama, yaitu input tips, input artikel, input daftar
masalah, input masalah, input ciri – ciri masalah, dan pertanyaan tahapan.. Halaman
ini berisi ucapan selamat datang dan tujuan sistem pakar ini. Perancangan tampilan
dapat dilihat pada gambar 3.12
Gambar 3.12 Perancangan Halaman Utama Administrator Image dan Title
Input Tips Tips
Input Artikel . . .
Input Masalah Selamat datang . . . Input Daftar Masalah Sistem Pakar ini , , , , Input Ciri2 Masalah
Pertanyaan tahapan Login Admin
Username: Cari Artikel
Password: Logout
Cari
1
2
3
4
5
(62)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk administrator
3. Link Logout untuk administrator
4. Isi / Halaman Selamat Datang
5. Menu Tips
6. Link untuk pencarian artikel.
3.4.2.1 Rancangan Antarmuka Input Tips
Berfungsi untuk menginput data - data yang akan ditampilkan pada menu tips di
halaman utama.
Gambar 3.13 Rancangan Antarmuka halaman input tips Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg Image dan Title INPUT TIPS
Judul : Tips : Link :
ADD CLEAR
NO Judul Tips Link edit delete
INPUT TIPS INPUT ARTIKEL INPUT MASALAH
INPUT DAFTAR MASALAH INPUT CIRI2 MASALAH PERTANYAAN TAHAPAN LOGIN ADMIN User ID: Name: LOGOUT 1 2 3 4 6 5
(63)
2. Menu untuk administrator
3. Link Logout untuk administrator
4. Tabel tanpa border untuk menampilkan data tambah tips.
5. Tombol add untuk menambah data type submit, Tombol Clear untuk menghapus
data type reset.
6.Bentuk tabel menggunakan border untuk menampilkan daftar tips
3.4.2.2 Rancangan Antarmuka Input Artikel
Berfungsi untuk menginput data - data yang akan ditampilkan pada submenu Artikel
di halaman utama user.
Gambar 3.14 Rancangan Antarmuka halaman input artikel
Image dan Title INPUT ARTIKEL
Judul : Teks :
ADD CLEAR
NO Judul Teks edit delete
INPUT TIPS INPUT ARTIKEL INPUT MASALAH
INPUT DAFTAR MASALAH INPUT CIRI2 MASALAH PERTANYAAN TAHAPAN LOGIN ADMIN User ID: Name: LOGOUT 2 3 1 4 5 6
(64)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk administrator
3. Link Logout untuk administrator
4. Tabel tanpa border untuk menampilkan data tambah artikel.
5. Tombol add untuk menambah data type submit, Tombol Clear untuk menghapus
data type reset.
6.Bentuk tabel menggunakan border untuk menampilkan artikel.
3.4.2.3 Rancangan Antarmuka Input Daftar Masalah
Berfungsi untuk menginput data - data yang akan ditampilkan pada menu daftar
penyakit di halaman utama.
Gambar 3.15 Rancangan Antarmuka halaman input daftar masalah
2
3
1
4
5
(65)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk administrator
3. Link Logout untuk administrator
4. Tabel tanpa border untuk menampilkan data tambah masalah / pemyakit.
5. Tombol add untuk menambah data type submit, Tombol Clear untuk menghapus
data type reset.
6.Bentuk tabel menggunakan border untuk menampilkan artikel.
3.4.2.4 Rancangan Antarmuka Input Masalah
Berfungsi untuk menginput data - data penyakit untuk hasil diagnose beserta
pengobatannya.
Gambar 3.16 Rancangan Antarmuka halaman input masalah
Image dan Title INPUT MASALAH
Kode Masalah : Pengobatan :
ADD CLEAR
NO kode Nama masalah Pengobatan edit delete
INPUT TIPS INPUT ARTIKEL INPUT MASALAH
INPUT DAFTAR MASALAH INPUT CIRI2 MASALAH PERTANYAAN TAHAPAN LOGIN ADMIN User ID: Name: LOGOUT 2 1 3 4 5 6
(66)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk administrator
3. Link Logout untuk administrator
4. Tabel tanpa border untuk menampilkan data tambah masalah / pemyakit.
5. Tombol add untuk menambah data type submit, Tombol Clear untuk menghapus
data type reset.
6.Bentuk tabel menggunakan border untuk menampilkan daftar masalah setelah
diinput.
3.4.2.5 Rancangan Antarmuka Input Ciri-Ciri Masalah
Berfungsi untuk menginput data ciri – ciri setiap penyakit yang akan digunakan untuk
pembanding dalam menentukan diagnosa akhir.
Gambar 3.17 Rancangan Antarmuka halaman input ciri masalah
Image dan Title INPUT CIRI MASALAH Kode
Nama Masalah : Ciri - Ciri :
ADD CLEAR
NO Nama masalah Ciri-ciri edit delete
INPUT TIPS INPUT ARTIKEL INPUT MASALAH
INPUT DAFTAR MASALAH INPUT CIRI2 MASALAH PERTANYAAN TAHAPAN LOGIN ADMIN User ID: Name: LOGOUT 1 2 3 4 5 6
(67)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk administrator
3. Link Logout untuk administrator
4. Tabel tanpa border untuk menampilkan data tambah ciri (gejala) masalah /
pemyakit.
5. Tombol add untuk menambah data type submit, Tombol Clear untuk menghapus
data type reset.
6.Bentuk tabel menggunakan border untuk menampilkan daftar gejala setelah diinput.
3.4.2.6 Rancangan Antarmuka Pertanyaan Tahapan
Berfungsi untuk menginput pertanyaan – pertanyaan untuk melakukan diagnosa
berdasarkan ciri – ciri yang sudah ada.
Gambar 3.18 Rancangan Antarmuka halaman pertanyaan tahapan
Image dan Title INPUT PERTANYAAN
Kode :
Pertanyaan/ Step : Ciri :
ADD CLEAR
NO Kode Ciri-ciri Pertanyaan edit delete
INPUT TIPS INPUT ARTIKEL INPUT MASALAH
INPUT DAFTAR MASALAH INPUT CIRI2 MASALAH PERTANYAAN TAHAPAN LOGIN ADMIN User ID: Name: LOGOUT 2 1 4 5 6 3
(68)
Keterangan Gambar:
1. Judul dan Gambar header dalam bentuk .jpg
2. Menu untuk administrator
3. Link Logout untuk administrator
4. Tabel tanpa border untuk menampilkan data tambah pertanyaan.
5. Tombol add untuk menambah data type submit, Tombol Clear untuk menghapus
data type reset.
6.Bentuk tabel menggunakan border untuk menampilkan daftar pertanyaan setelah
(69)
(70)
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
Pada tahap implementasi ini akan dibahas mengenai penerapan dan aplikasi dari hasil
analisis dan rancangan yang telah dilakukan, serta perangkat yang dibutuhkan untuk
menjalankan aplikasi ini. Hal ini diharapkan agar aplikasi dapat berjalan sebagaimana
mestinya, dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna dan pakar sebagai pengguna
langsung dari aplikasi ini.
4.1 Deskripsi Pembuatan Aplikasi
Implementasi sistem mencakup dua kebutuhan yaitu kebutuhan perangkat keras
(hardware) dan kebutuhan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang
digunakan untuk mengimplementasikan “Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Tropis” ini
mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1. PC dengan processor Intel Pent ium IV 1,8 GHz
2. RAM 256 MB
3. Harddisk kapasitas 40 GB
4. Monitor VGA
5. Keyboard dan mouse yang standar
(71)
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan “Sistem
Pakar diagnosa Infeksi Penyakit Tropis”ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. PHP Versi 5.0, bahasa pemrograman yang digunakan untuk merancang sistem
b. MySQL 5.2, merupakan sarana yang digunakan untuk membangun basis data.
4.2 Implementasi Sistem
Pada sistem pakar untuk diagnosa infeksi penyakit tropis secara garis besar desain
menu utamanya adalah sebagai berikut :
4.2.1 Menu User
Pada tampilan awal menu user, kita akan dihadapkan pada beberapa pilihan submenu
yaitu, konsultasi, daftar penyakit, artikel, profil dan login administrator. Untuk
submenu login administrator terdapat autentifikasi yang hanya diketahui oleh admin
(72)
(73)
4.2.1.1 Submenu Konsultasi
Pada pilihan submenu konsultasi, informasi yang didapatkan adalah representasi dari
metode forward chaining. Pada proses ini, pertama-tama user akan diberikan
pertanyaan mengenai berbagai jenis gejala spesifik pada infeksi penyakit tropis yang
dibahas. Pertanyaan mengenai gejala penyakit user akan menentukan diagnosa yang
berhubungan dengan jenis gejala yang dipilih untuk ditampilkan informasinya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 berikut ini :
(74)
(75)
4.2.1.2. Submenu Artikel
Halaman ini berisi tentang berita – berita atau artikel – artikel yagn berkaitan dengan
infeksi penyakit tropis. Sehingga user dapat mengetahui lebih banyak mengenai
penyakit tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini :
(76)
4.2.1.3. Submenu Daftar Penyakit
Submenu ini berisi tentang informasi ketiga jenis infeksi penyakit tropis, berupa ciri –
ciri atau gejala spesifik dan pengobatannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 4.5 berikut
Gambar 4.5 Halaman Daftar Penyakit
4.2.1.4. Submenu Profil
Menu profil adalah biodata programmer yang membuat rancangan rekayasa perangkat
lunak sistem pakar untuk mendiagnosa infeksi penyakit tropis. Berikut adalah
(77)
(78)
4.2.2 Menu Administrator
Setelah admin berhasil login, admin dapat memilih manajemen data yang akan
dilakukan. Manajemen yang diberikan yaitu berupa data penyakit, gejala, tips, artikel,
dan pertanyaan tahapan. Submenu logout digunakan untuk keluar dari menu admin
menuju halaman utama menu user. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
(79)
4.2.2.1. Submenu Input Tips
Halaman ini berfungsi untuk menginput data – data atau informasi tentang penyakit
dan memberikan link yang berkaitan dengan tips tersebut.
Gambar 4.9 Halaman Input Tips
4.2.2.2. Submenu Input Artikel
Halaman ini berfungsi untuk memasukkan data tentang artikel – artikel kesehatan
yang berhubungan dengan system pakar.
(80)
Gambar 4.10 Halaman Input Artikel
4.2.2.3. Submenu Input Daftar Masalah
Halaman ini menampilkan form yang akan digunakan untuk mengisi daftar masalah /
penyakit yang akan dibahas pada system pakar ini yang akan berhubungan dengan
(81)
(82)
4.2.2.4. Submenu Input Masalah
Submenu administrator ini, menampung semua gejala dan pengobataan (therapy) dari
ketiga jenis penyakit yang akan dibahas pada system pakar ini.
(83)
4.2.2.5. Submenu Input Ciri – ciri masalah
Halaman ini berisi form yang harus diisi oleh admin, mengenai seputar nama penyakit
serta genjala – gejala speseifik dari setiap penyakit yang akan berhubungan pada
system pakar.
B
(84)
4.2.2.6. Submenu Pertanyaan Tahapan
Submenu ini berisi tentang pertanyaan - pertanyaan, berupa gejala spesifik dari
penyakit yang diderita pasien.
(85)
Dan setelah admin selesai melakukan manajemen data berupa input, update, dan
delete, maka administrator harus logout dari system menu administrator.
(86)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Hasil pengujian “Sistem Pakar Infeksi Penyakit Tropis dengan Menggunakan
Metode Forward Chaining” menunjukkan bahwa sistem pakar ini dapat
melakukan penambahan data penyakit, data gejala dan data pengobatan
(therapy).
2. Sistem pakar yang dibuat dapat melakukan diagnosis penyakit berdasarkan
gejala-gejala yang diinputkan, serta dapat memberikan therapy atau
pengobatan yang ditujukan kepada pengguna yang terkena infeksi penyakit
(87)
5.2 Saran
Berikut adalah saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap skripsi ini
antara lain:
1. Interaksi antara program aplikasi dengan pengguna sistem harus lebih
ditingkatkan dengan tetap memperhitungkan aspek-aspek interaksi manusia
dan komputer, hal ini bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan selama
pengguna menggunakan program dalam waktu yang lama.
2. Sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat dengan
melakukan percobaan – percobaan menggunakan banyak kombinasi data
penyakit sehingga dapat menjadi perbandingan dalam penentuan jenis
(88)
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Hartati , Sri. Iswanti, S. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu
[2]. Kristanto, Andi. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.
[3]. Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
[4]. Kusumadewi, Sri. 2003 . Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta : Graha Ilmu.
[5]. Sudoyo, Aru W., Bambang, Idrus, Marcellus, Siti. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
[6]. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Gava Media
[7]. Turban, E. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.
[8]. Indah, Mutiara. 2007.” Hubungan defisiensi G6PD dan infeksi malaria”. Dalam Farmedia(eds). Malaria Update: hal. 3. Medan: USU Press.
[9]. Chandra. 2011. Mewaspadai Penyakit Chikungunya di Sumut. http//:www.waspada.co.id. Diakses pada tanggal 23 April 2011.
[10]. http://www.dinkestasikmalayakota.go.id/doc//Infeksi-Virus-Kedokteran-Tropis. Diakses pada tanggal 27 April 2011
(1)
4.2.2.5. Submenu Input Ciri – ciri masalah
Halaman ini berisi form yang harus diisi oleh admin, mengenai seputar nama penyakit serta genjala – gejala speseifik dari setiap penyakit yang akan berhubungan pada system pakar.
B
(2)
4.2.2.6. Submenu Pertanyaan Tahapan
Submenu ini berisi tentang pertanyaan - pertanyaan, berupa gejala spesifik dari penyakit yang diderita pasien.
Gambar 4.14 Halaman Pertanyaan Tahapan
(3)
Dan setelah admin selesai melakukan manajemen data berupa input, update, dan delete, maka administrator harus logout dari system menu administrator.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Hasil pengujian “Sistem Pakar Infeksi Penyakit Tropis dengan Menggunakan Metode Forward Chaining” menunjukkan bahwa sistem pakar ini dapat melakukan penambahan data penyakit, data gejala dan data pengobatan (therapy).
2. Sistem pakar yang dibuat dapat melakukan diagnosis penyakit berdasarkan gejala-gejala yang diinputkan, serta dapat memberikan therapy atau pengobatan yang ditujukan kepada pengguna yang terkena infeksi penyakit tropis.
(5)
5.2 Saran
Berikut adalah saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap skripsi ini antara lain:
1. Interaksi antara program aplikasi dengan pengguna sistem harus lebih ditingkatkan dengan tetap memperhitungkan aspek-aspek interaksi manusia dan komputer, hal ini bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan selama pengguna menggunakan program dalam waktu yang lama.
2. Sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat dengan melakukan percobaan – percobaan menggunakan banyak kombinasi data penyakit sehingga dapat menjadi perbandingan dalam penentuan jenis penyakit.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Hartati , Sri. Iswanti, S. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu
[2]. Kristanto, Andi. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.
[3]. Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
[4]. Kusumadewi, Sri. 2003 . Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta : Graha Ilmu.
[5]. Sudoyo, Aru W., Bambang, Idrus, Marcellus, Siti. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
[6]. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Gava Media
[7]. Turban, E. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.
[8]. Indah, Mutiara. 2007.” Hubungan defisiensi G6PD dan infeksi malaria”. Dalam Farmedia(eds). Malaria Update: hal. 3. Medan: USU Press.
[9]. Chandra. 2011. Mewaspadai Penyakit Chikungunya di Sumut. http//:www.waspada.co.id. Diakses pada tanggal 23 April 2011.
[10]. http://www.dinkestasikmalayakota.go.id/doc//Infeksi-Virus-Kedokteran-Tropis. Diakses pada tanggal 27 April 2011