Zakiah Fitri Hsb : Penggunaan Air Kelapa Sebagai Penyeimbang Fruktosa Dalam Pengencer Terhadap Kualitas Sperma Sapi Simmental, 2009.
USU Repository © 2009
LAMPIRAN
I. Prosedur Pembuatan Bahan Pengencer
Komposisi bahan pengencer Bahan komposisi
S0 S1
S2 S3
Tris amino methanegr 1,16
1,16 1,16
1,16 Asam Sitrat gr
0,65 0,65
0,65 0,65
Air Kelapa ml -
11,1 16,6
22,1 Kuning telur ml
6 6
6 6
Penicilin ml 0,15 0,15 0,15
0,15 Sterptomycin ml
0,3 0,3
0,3 0,3
Gliserol ml 1,9
1,9 1,9
1,9 Aquabidest ml
22,1 11
5,5 -
Fruktosa mg 0,46 - - - Alat : - Beaker gelas
- Tissue
- Pipet
- Kertas saring
- Timbangan elektrik
- Gelas erlenmeyer
- Stirer
Cara kerja : Prosedur Pembuatan Larutan Kuning Telur :
Zakiah Fitri Hsb : Penggunaan Air Kelapa Sebagai Penyeimbang Fruktosa Dalam Pengencer Terhadap Kualitas Sperma Sapi Simmental, 2009.
USU Repository © 2009
1. Siapkan telur segar yang diperlukan, bersihkan dan gosok dengan alkohol 70
dan biarkan kering, 2.
Pecahkan telur memakai pinset steril dan pisahkan dari kuning telur yang masih terbungkus selaput vitellin, ditempatkan pada suatu kertas penyerap untuk
menyerap semua putih telur yang tersisa, 3.
Kemudian pecahkan selaput vitellin dan alirkan kuning telur memasuki beaker gelas dengan meninggalkan sisa-sisa putih telur dan selaput vitellin pada kertas
penyerap. Prosedur Pembuatan Bahan Pengencer :
1. Tris aminomethan ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer,
2. Tambahkan air kelapa kemudian aduk dengan menggunakan stirer sampai hangat,
3. Tambahkan kuning telur dengan menggunakan spuit,
4. Ambil penicillin dan streptomycin dengan menggunakan spuit yang berbeda
kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer yang telah berisi Tris aminomethan, air kelapa dan kuning telur,
5. Tambahkan asam sitrat,
6. Tambahkan gliserol.
Pembuatan bahan pengencer dilakukan sehari sebelum pengenceran. II. Prosedur Penampungan Semen
1. Persiapan Penampungan Semen a.
Mempersiapkan pejantan yang akan ditampung beserta teasernya jantan, sesuai dengan jadwal penampungan pada hari yang bersangkutan, baik pejantan yang
akan ditampung maupun teaser harus dalam keadaan bersih dan kondisi yang sehat terutama pada bagian preputium harus bersih dari kotoran sehingga akan
Zakiah Fitri Hsb : Penggunaan Air Kelapa Sebagai Penyeimbang Fruktosa Dalam Pengencer Terhadap Kualitas Sperma Sapi Simmental, 2009.
USU Repository © 2009
memperlancar dalam pelaksanaan penampungan dan mendapatkan hasil sperma yang baik,
b. Memasukkan teaser atau pemancing ke dalam kandang kawin yang telah tersedia
dengan cara leher teaser dijepit dengan besi penjepit pada kandang kawin agar teaser tidak terlepas, serta ekor teaser diikat dengan tali pengikat agar ekor
tersebut seakan – akan menutupi vulva vagina, c.
Mendekatkan pejantan dengan teaser dan mengusahakan pejantan tersebut menaiki teaser beberapa kali sampai libidonya tinggimemuncak. Pada saat
pejantan menaiki teaser, penisnya harus keluar dan penampung collector mengarahkan penis pejantan tersebut dengan memegang pangkal dari preputium
ke posisi samping atau ke arah collector, dengan tangan kiri menggunakan sarung tangan plastik baru untuk setiap pejantan. Diusahakan penis jangan sampai
menyentuh ekor teaser, hal demikian diuang 3 - 4 kali pejantan menaiki teaser teasing,
d. Tempat penampungan harus selalu dalam keadaan tenang dan alas penampungan
diberi lapisan serbuk gergaji agar pada saat turun dari menaiki teaser hentakan kaki pejantan tidak terlalu keras dan akan mengurangi rasa sakit pada kuku
pejantan. 2. Melakukan Penampungan
a. Collector harus selalu dalam posisi siap untuk menampung dengan kaki kiri
sejajar kaki kanan yang telah menggunakan sepatu khusus collcting shoes, b.
Pada saat pejantan menaiki teaser dan penisnya keluar serta libidonya telah memuncak, maka collector menangkapnya pada bagian preputium dan
mengarahkan penis ke VB yang terletak sejajar dengan vagina asli, di samping pantat teaser. Setelah ujung penis menempel pada ujung mulut VB maka tangan
28
Zakiah Fitri Hsb : Penggunaan Air Kelapa Sebagai Penyeimbang Fruktosa Dalam Pengencer Terhadap Kualitas Sperma Sapi Simmental, 2009.
USU Repository © 2009
kiri dilepaskan dan pejantan tersebut akan menekan penis ke dalam VB maka terjadilah ejakulasi,
c. Semen yang telah tertampung segera dibawa dan diserahkan ke bagian
laboratorium untuk dievaluasidiadakan pemeriksaan, d.
Mengembalikan pejantan dan teasernya ke kandang masing-masing, e.
Mengembalikan peralatan lapangan dan menyimpannya ke tempat semula.
III. Prosedur Evaluasi Semen