Peramalan Jumlah Penduduk Di Kota Sibolga Tahun 2012 Dengan Metode Pertumbuhan Eksponensial
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA SIBOLGA TAHUN 2012 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
LALA KARTIKA HASIBUAN 072407074
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
(2)
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA SIBOLGA TAHUN 2012 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
LALA KARTIKA HASIBUAN 072407074
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
(3)
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA
SIBOLGA TAHUN 2012 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : LALA KARTIKA HASIBUAN
Nomor Induk Mahasiswa : 072407074
Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juni 2010
Komisi Pembimbing : Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Djakaria Sebayang NIP. 196401091988031004 NIP : 195112271985031002
(4)
PERNYATAAN
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA SIBOLGA TAHUN 2012 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa Kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2010
LALA KARTIKA HASIBUAN 072407074
(5)
PENGHARGAAN
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Sang Maha pemberi inspirasi, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Tugas akhir ini saya persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Ibunda Elvi Hanum Nst dan Ayahanda Syaiful Bachri Hsb yang tidak terhingga atas doa restunya beserta dukungan yang diberikan baik secara moral maupun materil sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini, serta terima kasih kepada saudari kembarku tersayang Lulu Karina Hsb yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan perkuliahan dan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya juga menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dekan FMIPA USU yang telah memberikan fasilitas selama perkuliahaan hingga selesainya tugas akhir ini. Bapak Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si.,dan kepada Bapak Drs.Djakaria Sebayang selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh perhatian dan kesabaran kepada saya selama mengerjakan tugas akhir ini hingga selesainya penulisan tugas akhir ini. Bapak dan Ibu staf pengajar Jurusan Statistika FMIPA USU yang telah mendidik saya selama masa pendidikan. Dan terima kasih juga kepada Raja Ade Syahputra Lbs atas dorongan dan motivasinya selama saya mengerjakan tugas akhir ini, juga Sahabat-sahabatku tersayang Reni, Irda, Pipit, Sharun dan Adit. Teman-teman seperjuangan selama mengikuti kuliah dikelas A, B dan C Stat’07.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan kepada mereka yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu saya. Dan semoga Ia memberi ridho-Nya atas semua yang telah kita lakukan.
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Tinjauan Pustaka 3
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Tinjauan Teoritis 8
2.1 Pengertian Demografi 8
2.2 Tujuan Demografi 9
2.3 Penggunaan Demografi 9
2.4 Pengertian Penduduk 10
2.5 Teori-teori Kependudukan 11
2.6 Rasio Jenis Kelamin 12
2.7 Angka Pertumbuhan Penduduk 13
Bab 3 Sejarah Singkat Kota Sibolga 15
3.1 Latar Belakang Terbentuknya Kota Sibolga 15
3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis 17
3.3 Iklim 18
3.4 Pemerintahan 18
3.5 Pegawai Negeri Sipil 19
3.6 Penduduk 19
(7)
Bab 4 Analisis dan Pengolahan Data 21
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis data 21
4.2 Model Peramalan 22
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 23
4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 24
4.3 Peramalan Jumlah Penduduk 35
Bab 5 Implementasi Sistem 43
5.1 Tahap Implementasi 43
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 44
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel 45
5.4 Pengolahan Data 46
5.5 Pembuatan Grafik 46
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 49
6.1 Kesimpulan 49
6.2 Saran 50
Daftar Pustaka Lampiran
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun
1998-2008 23
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 26 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 29 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
Laki-laki dan Perempuan 32
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki,Perempuan, dan Jumlah Keseluruhan dari Penduduk Laki-laki dan
Penduduk Perempuan 34
Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2009-2012 37 Tabel 4.7 Ramalan Penduduk Perempuan Tahun 2009-2012 39 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan
Perempuan Tahun 2009-2012 41
Tabel 4.9 Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Sibolga
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Sibolga 24 Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah
Penduduk Laki-laki 27
Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah
Keseluruhan Penduduk Perempuan 30
Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah
Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan 33 Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel
dari Windows 44
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 45 Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Type 47 Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisis Data
(10)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan karena penduduk menjadi pelaksana sekaligus juga menjadi sasaran dari pembangunan. Sejak proklamasi kemerdekaan 64 tahun yang lalu kesejahteraan hidup lahir dan batin masyarakat Indonesia merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita-cita luhur perjuangan bangsa Indonesia.
Untuk itu dalam pembangunan masalah kependudukan, taraf kehidupan masyarakat harus terus ditingkatkan, agar terciptanya kehidupan yang layak baik secara jasmani dan rohani.
Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara maka perlu didalami kajian Demografi karena kependudukan sangat erat kaitannya dengan Demografi sebab Demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk yang bersifat analitis matematis yang berarti analisis demografi didasarkan atas analisis kuantitatif. Karena sifatnya demikian maka demografi sering juga disebut dengan
(11)
Statistik Penduduk, yang dapat memproyeksikan penduduk untuk masa mendatang dan juga masa lalu.
Dewasa ini masalah kependudukan juga merupakan salah satu masalah di dunia, karena masalah ini bukan saja dihadapi oleh negara-negara berkembang tetapi juga oleh negara-negara maju. Oleh sebab itu studi tentang kependudukan menjadi hal yang menarik untuk diteliti, maka penulis memilih judul ”PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA SIBOLGA TAHUN 2012 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL”.
I.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kota Sibolga pada masa lalu dan kecenderungan pada masa akan datang. Penulis juga ingin mengetahui apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijaksanan menyangkut pembangunan yang ditinjau dari rasio penduduk, juga ingin meramalkan berapa persen pertambahan penduduk tiap tahunnya.
(12)
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data jumlah penduduk di Kota Sibolga dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dari tahun 1998-2008.
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperlihatkan berapa persentase jumlah perubahan pertumbuhan penduduk dan meramalkan jumlah penduduk di Kota Sibolga 4 (empat) tahun mendatang berdasarkan data dari tahun 1998-2008. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan di Kota Sibolga, dengan diketahuinya ramalan penduduk dari tahun 2009-2012 diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kependudukan yang terjadi.
1.5 Tinjauan Pustaka
Ida Bagoes Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus untuk menghitung
(13)
Peramalan (Assauri,1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama, karena dalam waktu yang sangat singkat tidak dibutuhkan peramalan. Didalam peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketepetan peramalan yaitu bagaiman mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan penulis antara lain : 1. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir. 2. Metode Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data sekunder yaitu data yang dikutip penulis dari instansi terkait dengan penulisan tugas akhir ini yakni Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
3. Metode Analisa Data
Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kota Sibolga adalah dengan menggunakan rumus:
(14)
a. Pertumbuhan Geometri : Pt = P0 . (1+r)t
b. Pertumbuhan Eksponensial :
Pt = P0 . ert
r =
e
t
P
P
tlog
)
log(
0
Dimana :
Pt P
= Jumlah penduduk pada tahun t 0
r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu P0 dan P
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma,besarnya 2,718282 t
(15)
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisaan Tugas Akhir ini secara garis besarnya di bagi dalam 6 Bab yang masing-masing bab dibagi atas beberapa sub-sub bab yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian demografi, tujuan demografi, penggunaan demografi, pengertian kependudukan, teori-teori kependudukan, rasio jenis kelamin dan angka pertumbuhan penduduk.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT KOTA SIBOLGA
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat perkembangan Kota Sibolga, lokasi dan keadaan geografis, pemerintahan, serta uraian singkat tentang data kependudukan.
(16)
BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan metode eksponensial untuk meramalkan jumlah penduduk Kota Sibolga sampai tahun 2012.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang pemakaian Excel yang digunakan dalam analisa dan pengolahan data.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dari karya tulis yang berisikan kesimpulan dan saran penulis sehubungan dengan uraian permasalahan pada bab-bab sebelumnya.
(17)
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Demografi
Keadaan penduduk sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan atau karangan mengenai rakyat ataupun penduduk.
Menurut Donald J. Bouge (Dasar-dasar Demografi 1981) defenisi demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Sedangkan menurut Philips M. Houser & Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah persebaran tutorial dan komposisis penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut. Dari kedua defenisi menurut para pakar demografi tersebut maka dapat disimpulkan pengertian demografi secara umum adalah ilmu yang mempelajari tentang persoalan dan keadaan perubahan penduduk, atau dengan kata lain secara ikhwal yang berhubungan dengan komponen-komponen tersebut seperti : kelahiran,
(18)
kematian, migrasi sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
2.2 Tujuan Demografi
Adapun Tujuan dari demografi adalah:
1. Untuk mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. menjelaskan pertumbuhan masa lampau, persebarannya dengan data yang tersedia.
3. mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang.
2.3 Penggunaan Demografi
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting bagi lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, Perencanan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, produksi barang dan jasam jalan, rumah sakit, pusat pertokoan dan pusat-pusat rekreasi akan lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan.
(19)
Apabila seseorang ingin mengetahui perkembangan perekonomian suatu Negara, maka dapat dilihat dari pertumbuhan lapangan kerja, persentasi penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa-jasa.
Untuk melihat peningkatan standar kehidupan di suatu Negara dapat dilihat pada tingkat harapan hidup rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup seseorang di Negara tersebut
2.4 Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu wilayah atau daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dari jumlah penduduk yang berkurang.
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat factor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahny kelahiran dapat dibagi menjadi dua factor demografi dan non-demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain keadaan penduduk, tingkat pendidikan status wanita, urbanisasi dan industrilisasi.
(20)
Pure Demografi (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal yang menghasilkan teknik dan cara untuk menhitung data kependudukan. Dengan teknik tarsebut maka dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau di masa lampau, dimana bila seorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan penduduk tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel dependen.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi yang terdiri penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.
2.5 Teori-teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di Negara-negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi sosial.
(21)
Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population) bahwa penduduk apabila tidak ada pembatas akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia
2.6 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:
perempuan penduduk
Jumlah
laki laki penduduk Jumlah
SR
. .
.
. −
(22)
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh: 1. Sex Ratio at Birth
Dibeberapa Negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi perempuan.
2. Pola Mortalitas antara penduduk Laki-laki dan Perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada kematian perempuan, maka rasio jeniskelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
Jika di suatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan.
2.7 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu:
1. Pertumbuhan Geometri:
t
t P r
(23)
2. Pertumbuhan Ekponensial:
rt
T P e
P = 0.
e t
P P r
t
log log
0 =
dimana:
P t P
= Jumlah penduduk pada tahun t 0
r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu antara P 0 dan P
e = Bilangan pokok dari system logaritma, besarnya 2,718282 t
(24)
BAB 3
SEJARAH SINGKAT KOTA SIBOLGA
3.1 Latar Belakang Terbentuknya Kota Sibolga
Kota Sibolga dahulunya merupakan Bandar kecil di Teluk Tapian Nauli dan terletak di Poncan Ketek. Pulau kecil ini letaknya tidak jauh dari Kota Sibolga yang sekarang ini. Diperkirakan Bandar tersebut sejak abad delapan belas dan sebagai penguasa adalah “ Datuk Bandar ”.
Kemudian pada zaman Pemerintahan Kolonial Belanda, pada abad Sembilan belas didirikan Bandar Baru yaitu Kota Sibolga yang sekarang , karena Bandar di Pulau Poncan Ketek dianggapnya akan berkembang, disamping pulaunya terlalu kecil juga tidak memungkinkan menjadi Kota Pelabuhan yang fungsinya bukan saja sebagai tempat bongkar muat barang tetapi juga akan berkembang sebagai Kota Perdagangan. Akhirnya Bandar Pulau Poncan Ketek mati bahkan bekas-bekasnya pun tidak terlihat lagi saat ini. Sebaliknya Bandar Baru yaitu Sibolga yang sekarang berkembang Pesat menjadi Kota Pelabuhan dan Perdagangan
Pada zaman awal Kemerdekaan Republik Indonesia Kota Sibolga menjadi Ibu Kota Keresidenan Tapanuli dibawah Pimpinan seorang Residen dan membawahi
(25)
kedudukan Gubernur Militer Wilayah Tapanuli dan Sumatera Utara Nomor : 102 tanggal 17 Mei 1946, Sibolga menjadi Daerah Otonom Tingkat “D” yang luas Wilayah nya ditetapkan dengan Surat Keputusan Residen Tapanuli Nomor : 999 tanggal 19 November 1946 yaitu Daerah Kota Sibolga yang sekarang. Sedang Desa-desa sekitarnya yang sebelumnya masuk Wilayah Sibolga On Omne Landen menjadi atau masuk Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 Sibolga ditetapkan menjadi Daerah Swatantra Tingkat II dengan Nama Kotapraja Sibolga yang dipimpin oleh seorang Walikota dan Daerah Wilayahnya sama dengan Surat Keputusan Residen Tapanuli Nomor : 999 tanggal 19 November 1946.
Selanjutnya dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 Daerah Swatantra Tingkat II Kotapraja Sibolga diganti sebutannya menjadi Daerah Tingkat II Sibolga yang pengaturan selanjutnya ditentukan oleh Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah yang di Pimpin oleh Walikota Kepala Daerah. Kemudian hingga sekarang Sibolga merupakan Daerah Otonom Tingkat II Kota Daerah Tingkat II yang di Pimpin oleh Walikota Kepala Daerah.
Kemudian dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintahan Nomor : 19 Tahun 1979 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Sumatera Utara, Sibolga ditetapkan sebagai Pusat Pembangunan Wilayah I Pantai Barat Sumatera Utara. Perkembangan terakhir yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor : 35 Tahun 1981, Kota Sibolga Daerah Tingkat II Sibolga dipecah menjadi 3 (tiga) Kecamatan yaitu:
(26)
1. Kecamatan Sibolga Utara 2. Kecamatan Sibolga Kota 3. Kecamatan Sibolga Selatan
Pada tahun 2002 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Sibolga, Kota Sibolga dibagi menjadi 4 (empat) wilayah kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Sibolga Utara 2. Kecamatan Sibolga Kota 3. Kecamatan Sibolga Selatan 4. Kecamatan Sibolga Sambas
3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis
Kota Sibolga terletak pada 1044’ Lintang Utara dan 98047’ Bujur Timur. Sebelah utara, timur, selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Luas wilayah Kota Sibolga adalah 10,77 Km2 atau 1.077 Ha yang terdiri dari daratan Sumatera 889,16 Ha dan daratan kepulauan 187,84 Ha.
(27)
3.3 Iklim
Kota Sibolga berada antara 1-50 meter di atas permukaan laut dan beriklim cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32,50C di Februari 2008.
Curah hujan di Kota Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi di Bulan Maret (716,8), hari hujan terbanyak juga terjadi di Bulan Maret (26 hari).
3.4 Pemerintahan
Administrasi Pemerintahan Kota Sibolga terdiri atas 4 kecamatan dan 17 kelurahan, yaitu kecamatan Sibolga Utara terdiri dari 5 kelurahan, kecamatan Sibolga Kota 4 kelurahan, Kecamatan Sibolga Selatan 4 kelurahan, dan Kecamatan Sibolga Sambas terdiri dari 4 kelurahan.
Anggota DPRD Kota Sibolga hasil PEMILU 2004 sebanyak 20 orang. Keanggotaan terbesar dari partai Golkar yang berjumlah 5 orang; PAN,PDIP, dan PDS masing-masing 2 orang, kemudian PPP, PKS, PBB, Partai Patriot. PPDI, Partai Merdeka, Partai Demokrat dan PPKB masing-masing berjumlah 1 orang anggota.
(28)
3.5 Pegawai Negeri Sipil
Dalam menjalankan tugas-tugas dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat, Pemko Sibolga dibantu oleh aparaturnya (PNS) yang berjumlah 2.578 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 17,26 persen dari golongan IV; 47,50 persen dari golongan III; 33,50 persen dari golongan II; sedangkan PNS dengan golongan I masih terdapat 1,74 persen.
Banyaknya pegawai honor bulanan/harian lepas Pemko Sibolga masih sama dengan jumlah pada tahun sebelumnya yaitu 100 orang.
3.6 Penduduk
Pada dasarnya penduduk adalah merupakan modal dasar pembangunan, oleh karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran.
Jumlah penduduk Kota Sibolga tahun 2008 sebesar 94.614 jiwa terdiri dari 47.420 jiwa penduduk laki-laki dan 47.194 jiwa penduduk perempuan serta 20.565 rumah tangga. Sedangkan hasil sensus penduduk 1000 berjumlah 82.310 jiwa, dengan demikian rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (2000-2008) sebesar 1,99 persen.
(29)
Bila dibandingkan dengan luas Kota Sibolga (10,77 Km2), maka rata-rata tingkat kepadatan penduduknya mencapai 8.785 jiwa per km2 dan rata-rata sebanyak 5 jiwa disetiap rumah tangga.
Dilihat menurut agama yang dianut hasil sensus penduduk 2000, Penduduk Sibolga sebagian besar adalah beragama Islam 58,46 persen kemudian Protestan 32,36 persen, Katolik 5,21 persen, Budha 3,67 persen dan sisanya Hindu dan lainnya sebanyak 0,3 persen.
3.7 Tenaga Kerja
Jika dilihat dari status pekerjaannya 48,72 persen angkatan kerja Sibolga adalah buruh karyawan/pegawai. Penduduk yang berusaha berdiri tanpa bantuan orang lain ada sekitar 29.22 persen, berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar 8,49 persen, berusaha dengan buruh tetap 4,62 persen, pekerja bebas din in pertanian sebesar 2,43 persen dan penduduk yang berprofesi sebagai pekerja keluarga sebesar 5,00 persen.
Berdasarkan lapangan usaha utama dapat dilihat bahwa penduduk yang bekerja di sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel menempati urutan teratas yaitu 29,12 persen, kemudian sector jasa kemasyarakatan 23,00 persen dan sector pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan yaitu 21,25 persen.
(30)
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat:
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitas dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya.
(31)
4.2 Model Peramalan
Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kota Sibolga sampai tahun 2012. Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
rt
t
P
e
P
=
0.
e t
P P
r t
log log
log − 0
=
Atau
e t
P P r
t
log log
0
=
Dimana:
t
P = Jumlah penduduk pada tahun t
0
P = Jumlah penduduk pada tahun dasar
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antara P dan 0 t
P
(32)
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1998-2008
Tahun
Penduduk
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1998 40.400 40.600 81.000
1999 40.824 41.496 82.320
2000 41.022 40.085 81.107
2001 42.820 41.212 84.032
2002 43.398 41.842 85.240
2003 44.092 42.349 86.441
2004 44.118 43.142 87.260
2005 44.887 43.830 88.717
2006 46.523 45.418 91.941
2007 46.690 46.517 93.207
2008 47.420 47.194 94.614
(33)
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Sibolga
4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Secara Manual
04 , 1 100 0104 , 0 718282 , 2 log 400 . 40 824 . 40 log
1999 = =
= x r 48 , 0 100 0048 , 0 718282 , 2 log 824 . 40 022 . 41 log
2000 = =
= x r 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 100000 Ju m la h Tahun
Penduduk Kota Sibolga
(34)
30 , 4 100 043 , 0 718282 , 2 log 022 . 41 820 . 42 log
2001 = =
= x r 34 , 1 100 0134 , 0 718282 , 2 log 820 . 42 398 . 43 log
2002 = =
= x r 60 , 1 100 016 , 0 718282 , 2 log 398 . 43 092 . 44 log
2003 = =
= x r 06 , 0 100 0006 , 0 718282 . 2 log 092 . 44 118 . 44 log
2004 = =
= x r 73 , 1 100 0173 , 0 718282 , 2 log 118 . 44 887 . 44 log
2005 = =
= x r 60 , 3 100 036 , 0 718282 , 2 log 887 . 44 523 . 46 log
2006 = =
= x r 36 , 0 100 0036 , 0 718282 , 2 log 523 . 46 690 . 46 log
2007 = =
= x r
(35)
60 , 1 100 016 , 0 718282 , 2 log 690 . 46 420 . 47 log
2008 = =
= x r
2. Analisis Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki Dengan Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
Tahun Penduduk
Bilangan Perubahan Persentase
Pokok Jumlah
Perubahan Jumlah Logaritma Penduduk Penduduk (%)
1998 40.400 2,718282 - -
1999 40.824 2,718282 0,010440358 1,044035814 2000 41.022 2,718282 0,004838364 0,483836409 2001 42.820 2,718282 0,042896772 4,289677229 2002 43.398 2,718282 0,013408073 1,340807309 2003 44.092 2,718282 0,015865002 1,5865002 2004 44.118 2,718282 0,000589502 0,05895023 2005 44.887 2,718282 0,017280357 1,7280357 2006 46.523 2,718282 0,035798591 3,579859117 2007 46.690 2,718282 0,003583195 0,358319479 2008 47.420 2,718282 0,015514071 1,551407068
(36)
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual
2 , 2 100 22 , 0 718282 , 2 log 600 . 40 496 . 41 log
1999 = =
= x r 40 , 3 100 034 , 0 718282 . 2 log 496 . 41 085 . 40 log
2000 =− =−
= x r
(37)
80 , 2 100 028 , 0 718282 , 2 log 085 . 40 212 . 41 log
2001 = =
= x r 52 , 1 100 0152 , 0 718282 , 2 log 212 . 41 842 . 41 log
2002 = =
= x r 20 , 1 100 012 , 0 718282 , 2 log 842 . 41 349 . 42 log
2003 = =
= x r 86 , 1 100 0186 , 0 718282 , 2 log 349 . 42 142 . 43 log
2004 = =
= x r 60 , 1 100 016 , 0 718282 , 2 log 142 . 43 830 . 43 log
2005 = =
= x r 60 , 3 100 036 , 0 718282 , 2 log 830 . 43 148 . 45 log
2006 = =
= x r 4 , 2 100 024 , 0 718282 , 2 log 418 . 45 517 . 46 log
2007 = =
= x r
(38)
44 , 1 100 0144 , 0 718282 ,
2 log
517 . 46
194 . 47 log
2008 = =
= x
r
Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan
Tahun Penduduk
Bilangan Perubahan Persentase Pokok Jumlah Perubahan Jumlah Logaritma Penduduk Penduduk (%)
1998 40.600 2,718282
1999 41.496 2,718282 0,021828969 2,182896906 2000 40.085 2,718282 -0,034594835 -3,459483537 2001 41.212 2,718282 0,027727275 2,772727484 2002 41.842 2,718282 0,015171143 1,517114272 2003 42.349 2,718282 0,012044188 1,204418755 2004 43.142 2,718282 0,018552191 1,855219133 2005 43.830 2,718282 0,015821513 1,582151286 2006 45.418 2,718282 0,035589986 3,558998557 2007 46.517 2,718282 0,023909333 2,390933343 2008 47.194 2,718282 0,014448928 1,444892778
(39)
Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan
4. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Secara Manual
6 , 1 100 016 , 0 718282 , 2 log 000 . 81 320 . 82 log
1999 = =
= x r 48 , 1 100 0148 , 0 718282 , 2 log 320 . 82 107 . 81 log
2000 = − =−
= x r
(40)
5 , 3 100 035 , 0 718282 , 2 log 107 . 81 032 . 84 log
2001 = =
= x r 4 , 1 100 014 . 0 718282 , 2 log 032 . 84 240 . 85 log
2002 = =
= x r
4
,
1
100
014
,
0
718282
,
2
log
240
.
85
441
.
86
log
2003
=
=
=
x
r
94
,
0
100
0094
,
0
718282
,
2
log
441
.
86
260
.
87
log
2004
=
=
=
x
r
60 , 1 100 016 , 0 718282 , 2 log 260 . 87 717 . 88 log2005 = =
= x r 6 , 3 100 036 , 0 718282 , 2 log 717 . 88 941 . 91 log
2006 = =
= x r 37 , 1 100 0137 , 0 718282 , 2 log 941 . 91 207 . 93 log
2007 = =
= x r
(41)
5 , 1 100 015 , 0 718282 , 2 log 207 . 93 614 . 94 log
2008 = =
= x r
5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tahun Penduduk
Bilangan Perubahan Persentase Pokok Jumlah Perubahan Jumlah Logaritma Penduduk Penduduk (%)
1998 81.000 2.718282 - -
1999 82.320 2.718282 0.016164936 1.616493583 2000 81.107 2.718282 -0.01484482 -1.484482 2001 84.032 2.718282 0.035428406 3.542840585 2002 85.240 2.718282 0.014273128 1.427312765 2003 86.441 2.718282 0.013991292 1.399129218 2004 87.260 2.718282 0.009430067 0.943006681 2005 88.717 2.718282 0.016559359 1.655935948 2006 91.941 2.718282 0.035695537 3.56955365 2007 93.207 2.718282 0.013675758 1.367575833 2008 94.614 2.718282 0.01498263 1.498262954
(42)
Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
(43)
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki,Perempuan,dan Jumlah Keseluruhan dari Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tahun
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Laki-Laki
Laki-laki (%) Perempuan (%)
dan Penduduk Perempuan
(%)
1998 - - -
1999 1,04 2,20 1,61
2000 0,48 -3,45 1,48
2001 4,30 2,80 3,54
2002 1,34 1,52 1,42
2003 1,60 1,20 1,40
2004 0,06 1,86 0,94
2005 1,73 1,60 1,65
2006 3,60 3,60 3,60
2007 0,36 2,40 1,37
2008 1,60 1,44 1,50
Tabel diatas menunjukkan persentase perubahan (r) jumlah penduduk perempuan pada tahun 1999-2000 mengalami penurunan yang sangat drastis. Penurunan atau berkurangnya jumlah penduduk pada tahun tersebut kemungkinan dikarenakan oleh imigrasi dan mortalitas akibat fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Sedangkan pada tahun 2000-2001 perubahan jumlah penduduk laki-laki mengalami peningkatan yang kemungkinan dikarenakan oleh bertambahnya jumlah angka kelahiran atau banyaknya pendatang yang ingin menetap di kota Sibolga pada tahun tersebut. Hal ini juga Berpengaruh pada perubahan jumlah penduduk pada tahun lainnya.
(44)
Dari perubahan angka-angka yang terjadi diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk di kota sibolga selalu berubah terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Keadaan yang demikian ada kemungkinan berkaitan dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah disarankan pemerintah,dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Factor-faktor lainnya adalah perpindahan penduduk baik untuk menetap ataupun sementara waktu.
4.3 Peramalan Jumlah Penduduk
a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki
611 , 1 10
11 , 16
10 = =
= r
r
b. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan
1,517
10 17 , 15
10 = =
= r
r
c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
851 , 1 10
51 , 18
10 = =
= r
r
Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk di atas diharapakan perubahan penduduk yaitu : r <1,851
(45)
mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial yaitu ; Pt =P0.ert
1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kota Sibolga Secara Manual
rt
e P P2009 = 2008.
= 47420 . 2,7182820,01611 = 48190
rt
e P P2010 = 2008.
= 47420 . 2,7182820,01611.2 = 47420 . 2,7182820,03222 = 48973
rt
e P P2011 = 2008.
= 47420 . 2,7182820,016113 = 47420 . 2,7182820,04833 = 49768
rt
e P P2012 = 2008.
= 47420 . 2,7182820,01611.4 = 47420 . 2,7182820,06444 = 50576
(46)
Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki tahun 2009-2012
Tahun Penduduk e r
1998 40.400 2,718282 0,01611
1999 40.824 2,718282 0,01611
2000 41.022 2,718282 0,01611
2001 42.820 2,718282 0,01611
2002 43.398 2,718282 0,01611
2003 44.092 2,718282 0,01611
2004 44.118 2,718282 0,01611
2005 44.887 2,718282 0,01611
2006 46.523 2,718282 0,01611
2007 46.690 2,718282 0,01611
2008 47.420 2,718282 0,01611
2009 48.190,12 2,718282 0,01611
2010 48.972,75 2,718282 0,01611
2011 49.768,09 2,718282 0,01611
(47)
2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kota Sibolga Secara Manual
rt
e P P2009 = 2008.
= 47194 . 0,01517
718282 ,
2 = 47915
rt
e P P2010 = 2008.
= 47194 . 2,7182820,01517.2 = 47194 . 2,7182820,03034 = 48648
rt
e P P2011 = 2008.
= 47194 . 0,01517.3
718282 ,
2
= 47194 . 0,04551
718282 ,
2 = 49391
rt
e P P2012 = 2008.
= 47194 . 2,7182820,01517.4 = 47194 . 2,7182820,06068 = 50146
(48)
Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2009-2012
Tahun Penduduk e r
1998 40.600 2,718282 0,01517
1999 41.496 2,718282 0,01517
2000 40.085 2,718282 0,01517
2001 41.212 2,718282 0,01517
2002 41.842 2,718282 0,01517
2003 42.349 2,718282 0,01517
2004 43.142 2,718282 0,01517
2005 43.830 2,718282 0,01517
2006 45.418 2,718282 0,01517
2007 46.517 2,718282 0,01517
2008 47.194 2,718282 0,01517
2009 47915,39 2,718282 0,01517
2010 48647,80 2,718282 0,01517
2011 49391,42 2,718282 0,01517
2012 50146,40 2,718282 0,01517
3. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kota Sibolga Secara Manual
rt
e P P2009 = 2008.
(49)
rt
e P P2010 = 2008.
= 94614 . 2,7182820,01851.2 = 94614 . 2,7182820,03702 = 98182
rt
e P P2011 = 2008.
= 94614 . 0,01851.3
718282 ,
2
= 94614 . 2,7182820,05553 = 100016
rt
e P P2012 = 2008.
= 94614 . 2,7182820,01851.4 = 94614 . 2,7182820,07404 = 101885
(50)
Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2009-2012
Tahun Penduduk e r
1998 81.000 2,718282 0,01851
1999 82.320 2,718282 0,01851
2000 81.107 2,718282 0,01851
2001 84.032 2,718282 0,01851
2002 85.240 2,718282 0,01851
2003 86.441 2,718282 0,01851
2004 87.260 2,718282 0,01851
2005 88.717 2,718282 0,01851
2006 91.941 2,718282 0,01851
2007 93.207 2,718282 0,01851
2008 94.614 2,718282 0,01851
2009 96381,61 2,718282 0,01851
2010 98182,25 2,718282 0,01851
2011 100016,52 2,718282 0,01851
(51)
Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kota Sibolga dari tahun 2009-2010 dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Sibolga Tahun 2009-2012
Tahun
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan
Laki-laki dan Perempuan
2009 48190 47915 96382
2010 48973 48648 98182
2011 49768 49391 100016
2012 50576 50146 101885
Dari Tabel diatas dapat diketahui ramalan penduduk tahun 2012 mendatang adalah sebesar 101885 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 50576 jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah sebesar 50146 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada tahun 2012 yang akan datang jumlah penduduk di Kota Sibolga akan mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran tinggi, dan juga semakin meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kota Sibolga dan sebagainya.
(52)
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi adalah tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa programan tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software Excel. Selain berfungsi sebagai manipulasi atau pengolahan angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
(53)
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikutilah langkah berikut ini:
1. Dari Windows,klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil.
2. Klik Microsoft Excel.
(54)
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel
Sebuah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri atas 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang dimiliki fungsi
(55)
5.4 Pengolahan Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau pengetikkan data ke dalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.
3. Tekan Enter atau klik mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya, sedangkan alternative kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pda menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, akan memiliki banyak pilihan yaitu : down, up, right, left dan series (autofill)
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bias menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah:
1. Sorot sel range sel yang ingin dibuat grafik.
(56)
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Type
3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog chart source data akan tampil.
4. pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka kotak dialog chart options. 5. Pada chart options, klik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog
chart options akan tampil.
6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish. Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih.
(57)
(58)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kota Sibolga tahun 2008-2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kota Sibolga 4 tahun mendatang.
2. Dari analisis yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 1,611 % setiap tahun, dan rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 1,517 %, serta rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk keseluruhan adalah sebesar 1,851 % per tahun.
3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kota Sibolga menurut jenis kelamin laki-laki pada tahun 2012 sebesar 50576 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar 50146 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin laki-laki dan perempuan) sebesar 101885 jiwa.
(59)
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kota Sibolga yaitu sebagai berikut:
1. Pemerintah hendaknya selalu memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Sibolga setiap tahunnya.
2. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun maka pemerintah hendaknya mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang akan terjadi, misalnya dengan mencanangkan program KB yang terarah dan berkesinambugan terhadap masyarakat.
3. Mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yng berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat guna memeratakan penyebaran penduduk.
(60)
DAFTAR PUSTAKA
Sumatera Utara,BPS.2009.Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Kota Sibolga,BPS.2009.Kota Sibolga Dalam Angka.Kota Sibolga Mantra,Ida Bagoes.2004.Demografi Umum.Jakarta:Pustaka Pelajar Munir,Rozy Drs.1985.Pendidikan Kependudukan.Jakarta:Bumi Aksara FEUI.1981.Dasar-dasar Demografi.Jakarta:Lembaga Demografi
(61)
(62)
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1998-2012
Tahun
Penduduk
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1998 40.400 40.600 81.000
1999 40.824 41.496 82.320
2000 41.022 40.085 81.107
2001 42.820 41.212 84.032
2002 43.398 41.842 85.240
2003 44.092 42.349 86.441
2004 44.118 43.142 87.260
2005 44.887 43.830 88.717
2006 46.523 45.418 91.941
2007 46.690 46.517 93.207
2008 47.420 47.194 94.614
(1)
(2)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kota Sibolga tahun 2008-2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kota Sibolga 4 tahun mendatang.
2. Dari analisis yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 1,611 % setiap tahun, dan rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 1,517 %, serta rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk keseluruhan adalah sebesar 1,851 % per tahun.
3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kota Sibolga menurut jenis kelamin laki-laki pada tahun 2012 sebesar 50576 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar 50146 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin laki-laki dan perempuan) sebesar 101885 jiwa.
(3)
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kota Sibolga yaitu sebagai berikut:
1. Pemerintah hendaknya selalu memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Sibolga setiap tahunnya.
2. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun maka pemerintah hendaknya mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang akan terjadi, misalnya dengan mencanangkan program KB yang terarah dan berkesinambugan terhadap masyarakat.
3. Mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yng berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat guna memeratakan penyebaran penduduk.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Sumatera Utara,BPS.2009.Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Kota Sibolga,BPS.2009.Kota Sibolga Dalam Angka.Kota Sibolga Mantra,Ida Bagoes.2004.Demografi Umum.Jakarta:Pustaka Pelajar Munir,Rozy Drs.1985.Pendidikan Kependudukan.Jakarta:Bumi Aksara FEUI.1981.Dasar-dasar Demografi.Jakarta:Lembaga Demografi
(5)
(6)
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1998-2012
Tahun
Penduduk
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1998 40.400 40.600 81.000
1999 40.824 41.496 82.320
2000 41.022 40.085 81.107
2001 42.820 41.212 84.032
2002 43.398 41.842 85.240
2003 44.092 42.349 86.441
2004 44.118 43.142 87.260
2005 44.887 43.830 88.717
2006 46.523 45.418 91.941
2007 46.690 46.517 93.207
2008 47.420 47.194 94.614
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Medan