Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012 DENGAN Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial.

(1)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

LILA HERAWATY MALAU 072407086

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSISTA SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

072407086


(3)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan berjalan dengan lancar.

Ucapan terimakasih penulis ucapakan kepada Bapak Drs.Ridfe Johannes P.Matanari,MSi, selaku Dosen Pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir yang telah memberi panduan, bimbingan, arahan dan nasehat serta penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih penulis juga ditujukan kepada Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua pelaksana program studi D3 Komputer dan statistik fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Seluruh Staf dan Pegawai di FMIPA USU, rekan STATISTIKA khususnya stambuk 2007, dan juga teman yang lain yang telah membantu penulis. Dan secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang sangat penulis sayangi, saudara-saudara penulis, dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan semangat dan do’a, dan semua orang yang penulis kenal yang tidak dapat tersebutkan namanya satu persatu terimakasih atas segala dukungan, semangat, dan perhatian yang telah diberikan selama penulis kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal Amin.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Pengharagaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan tujuan Penelitian 3

1.5 Tinjauan Pustaka 4

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Lokasi Penelitian 5

1.8 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Landasan Teori 8

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Pengertian Penduduk 8

2.3 Teori-teori Kependudukan 10

2.4 Rasio Jenis Kelamin 10

2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk 11

Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 12

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Dairi 12

3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Dairi 12

3.1.2 Lokasi dan Keadaan Geografis 16


(5)

3.2 Sejarah singkat Badan Pusat statistika 18

3.2.1 Latar Belakang BPS 18

3.2.2 Visi dan Misi BPS 21

Bab 4 Analisa dan Pengolahan Data 23

4.1.Arti dan Kegunaan Analisa Data 23

4.2 Model Peramalan 24

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 25

4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 26

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk 34

Bab 5 Implementasi Sistem 43

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 43

5.2 Tahap Implementasi 44

5.3 Pengaktifan Microsoft Excel 44

5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel 45

5.5 Pengisian Data 46

5.6 Pembuatan Grafik 47

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 49

6.1 Kesimpulan 49

6.2 Saran 50 Daftar Pustaka


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Dairi

Tahun 2000-2008 25

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 27 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 29 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Laki-laki dan Perempuan 32

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan,

dan Jumlah keseluruhan dari Penduduk Laki-laki dan Perempuan 33 Tabel 4.6 Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2012 36 Tabel 4.7 Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-012 38 Tabel 4.8 Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Jumlah

Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012 40

Tabel 4.9 Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

Laki-laki 28

Gambar 4.3 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 30 Gambar 4.4 Tampilan Analisa Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan

Penduduk Laki-laki dan Perempuan 32

Gambar 4.5 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 37 Gambar 4.6 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan 39 Gambar 4.7 Tampilan Analisa Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk

Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan

Tahun 2010-2012 41

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 45 Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 45

Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 47

Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisa Data 48


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tesedia makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah atau negara maka perlu didalami kajian demografi karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Dimana demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah terutama mengenai jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk karena pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya.


(9)

Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan karena hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Disamping itu, manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan manusia.

Sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada, tingkat kehidupan manusia menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas penduduk. Seperti banyak dikemukakan oleh para ahli demografi, bahwa ledakan penduduk yang terjadi pada abad-abad terakhir ini terutama karena menurunnya tingkat kematian dengan cepat, sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik.

Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut umur. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat dibuat, misalnya komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan agama. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memilih judul “ PERAMALAN JUMLAH

PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010-2012 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL “


(10)

1.2 Identifikasi Masalah

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Penulis ingin mengetahui apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijaksanaan menyangkut pembangunan yang ditinjau berdasarkan rasio penduduk, juga ingin meramal berapa persen pertambahan penduduk tiap tahunnya.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data jumlah penduduk di Kabupaten Dairi dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan dari tahun 2000-2008

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperlihatkan berapa persentase jumlah perubahan pertumbuhan penduduk dan untuk meramalkan jumlah penduduk di Kabupeten Dairi 3 (tiga) tahun mendatang berdasarkan data dari tahun 2000-2008. Adapun tujuannya adalah untuk membuat ramalan penduduk dari tahun 2010-2012 diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kependudukan yang terjadi.


(11)

1.5 Tinjauan Pustaka

Dr. Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus untuk menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan eksponensial

yaitu Pt =Po.ert

Peramalan (Assauri, 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Didalam peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketepatan peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksankan penelitian ini adalah: 1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku atau literatur pelajaran-pelajaran yang didapat di dalam perkuliahan, diluar perkuliahan serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.


(12)

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini dilakukan penulis dengan mengumpulkan data sekunder dari BPS (Badan Pusat Statistika). Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dirangkum ulang berdasarkan data yang telah tersedia atau disusun oleh BPS. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut. 3. Metode Analisa

Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kabupaten Dairi adalah dengan menggunakan rumus:

rt o t P e

P = .

Dimana: Pt P

= Jumlah penduduk pada tahun t

o

r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar

t = Jangka waktu antara Po dan P

e = Bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282 t

1.7 Lokasi Penelitian

Untuk mempermudah penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan data dan memilih lokasi pengumpulan data pada kantor Badan Pusat Statistika (BPS) Kecamatan Sidikalang, jalan Pelita no 15 Sidikalang. Selanjutnya penelitian untuk keperluan menganalisis data dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dilakukan di perpustakaan USU dan perpustakaan FMIPA USU.


(13)

1.8 Sistematika Penulisan

Karya tulis ini disajikan secara berurutan dengan tidak mengabaikan keterkaitan antara satu bab dengan bab lainnya. Adapun sistematika penulisan ini diuraikan untuk memberikan keterangan atau gambaran Tugas Akhir, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, lokasi penelitian.serta sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian–pengertian, teori-teori kependudukan dan angka pertumbuhan penduduk

.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini berisikan sejarah singkat Kabupaten Dairi, lokasi, dan keadaan geografis, pemerintah serta uraian singkat tentang data kependudukan.


(14)

BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisa data dengan menggunakan pertumbuhan eksponensial.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang dasar-dasar Microsoft Excel, alasan penggunaan sistem, model penggunaan, dan cara pengolahan data.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan dari pembahasan serta saran penulisan berdasarkan kesimpulan yang di dapat.


(15)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Dimana ramalan dapat diperoleh dari berbagai metode peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi dimasa depan dengan dasar data yang relevan pada masa yang lalu. Umumnya ramalan ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Jadi, baik atau tidaknya suatu keputusan sangat ditentukan oleh baik atau tidaknya suatu ramalan.

2.2 Pengertian Penduduk

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu, kelahiran, kematian, migrasi keluar dan migrasi masuk. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor


(16)

demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrilisasi.

Pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, dimana masalah kependudukan saat ini memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah.

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat atau penduduk, dan Grafien yang artinya menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Menurut Donald J. Bogue (Dasar-dasar Demografi, 1981), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui 5 komponen yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi, dan mobilitas penduduk.

Pure Demografi (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa lampau, dimana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun


(17)

sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel dependen.

2.3 Teori-Teori Kependudukan

Teori kependudukan di kembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

2.4 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:

xk perempuan penduduk

jumlah

laki laki penduduk jumlah

SR

⋅⋅ ⋅ −

=

Dimana, k = konstanta. Biasanya nilainya 100 ( Ida Bagoes Mantra, 2004) Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah di pengaruhi oleh: 1. Sex Ratio At Berth


(18)

Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi perempuan.

2. Pola Mortalitas Antara Penduduk Laki-Laki Dan Penduduk Perempuan. Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka rasio jenis kelamin semakin kecil.

3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan.

Jika di suatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan.

2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu:

1. Pertumbuhan Geometri

( )

t o

t P r

P = 1+

2. Pertumbuhan Eksponensial

P Dimana:

t

P

= jumlah penduduk pada tahun t

o

r = tingkat pertumbuhan penduduk = jumlah penduduk pada tahun dasar

t = jangka waktu antara Po dan P

e = bilangan pokok dari sistem logaritma napier, besarnya 2,718282 t

rt o t P e


(19)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Dairi

3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Dairi

Setelah kemerdekaan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 dibentuklah Komite Nasional di daerah Dairi untuk mengatur pemerintahan. Untuk melengkapi dan menampung aspirasi masyarakat dipilih pula anggota komite daerah Dairi dan setiap Urung (kewedanan) dibentuk pula pembantu Komite Nasional.

Pada tanggal 6 juli 1947, Agresi Belanda menduduki Sumatera Timur sehingga putera Dairi yang berada disana mengungsi kembali ke Dairi, demikian juga halnya dengan putera asal Tapanuli. Untuk melancarkan pemerintahan serta menghadapi perang melawan agresi Belanda, maka Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumban Tobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli menetapkan Tapanuli menjadi 4 kabupaten sesuai dengan suratnya tanggal 12 September 1947 Nomor 1526 dengan pembagian wilayah sebagai berikut: Silindung, Humbang, Toba


(20)

Samosir dan Dairi, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 1947, yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Dairi.

Menjelang Agresi Kedua tanggal 23 Desenber 1948, Belanda menduduki Sidikalang dan Tiga Lingga sehingga Bupati Dairi Paulus Manurung menyerah, sedangkan sebagian besar Pegawai Negeri mengungsi dari kota untuk menghindari serangan Belanda. Untuk menyusun strategi melawan agresi Belanda, maka Mayor Slamat Ginting selaku komandan sektor III Sub teritorium VII memanggil G.B Pinem serta J.S Meliala sebagai Sekretarisnya, berdasarkan surat perintah Komandan sektor III Sub Teritorium VII tanggal 11 Januari 1949 No. 2/PM/1949. Untuk lebih menyempurnakan Pemerintahan Militer dimekarkan dari 6 Kecamatan menjadi 12 Kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Sidikalang 2. Kecamatan Sumbul 3. Kecamatan Parbuluan 4. Kecamatan Silalahi Paropo 5. Kecamatan Pegagan Hilir 6. Kecamatan Tiga Lingga 7. Kecamatan Gunung Sitember 8. Kecamatan Tanah Pinem

9. Kecamatan Silima Pungga-pungga 10. Kecamatan Siempat Nempu 11. Kecamatan Kerajaan


(21)

Setelah penyerahan kedaulatan, maka Pemerintahan Militer Dairi kembali dalam Pemerintahan Sipil dan J.O.T Sitohang diangkat menjadi Bupati Dairi pada 10 Desember 1949 menggantika G.B Pinem yang telah meninggal dunia. Sejak itu pula Daerah Dairi dibagi dari 12 menjadi 8 Kecamatan, yakni:

1. Kecamatan Sidikalang 2. Kecamatan Sumbul 3. Kecamatan Salak

4. Kecamatan Silima Pungga-pungga 5. Kecamatan Kerajaan

6. Kecamatan Siempat Nempu 7. Kecamatan Tiga Lingga

8. Kecamatan Tanah Pinem I dan II

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 21 tahun 1948, bahwa semua Kabupaten yang dibentuk sejak Agresi I dan II harus kembali dan dilebur sehingga Kabupaten Dairi harus menjadi bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara, dimana Kabupaten Dairi tetap terdiri dari 8 Kecamatan, hal pengambilan dimaksud berlaku 1 April 1950. akibat dari peleburan ini maka masyarakat Dairi dan tokoh masyarakat berjuang dalam satu tekad meminta kepada pemerintahan pusat melalui Propinsi Sumatera Utara agar keinginan menjadi daerah otonom Tingkat II Dairi segera disetujui dengan Undang-Undang, namun belum membuahkan hasil.

Pada tahun 1958 hubungan daerah Dairi terputus dengan Tapanuli Utara (Tarutung) karena terjadinya pemberontakan PRRI sehingga jalannya pemerintahan sangat erat. Maka untuk menjaga kefakuman pemerintahan, Gubernur KDH sumatera


(22)

Utara mengeluarkan Surat Perintah tanggal 28 Agustus 1958 No. 565/UPS/1958 dengan menetapkan daerah Dairi menjadi wilayah Administrasi yakni Koordinator Shap langsung berususan dengan Propinsi Sumatera Utara.

Untuk mengisi Koordinator Shap dihunjuk sebagai pimpinan yakni Nasib Nasution, pada kantor Gubernur Sumatera Utara yang berikutnya diserahkan kepada Djauli Manik sebagai koordinator pemerintahan Dairi yang sedang berusaha menjadi Otonomi Daerah tingkat II. Pada tahun 1958 dua orang putera Dairi diutus ke Jakarta untuk menyampaikan keinginan dimaksud untuk disetujui, namun tuntutan tersebut dipenuhi setelah pengutusan yang kedua kali pada tahun 1964. akhirnya pertimbangan persetujuan otonomi daerah diproses melalui sidang DPR RI yang menghasilkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 4 tahun 1964 tentang pembentukan Kabupaten Dairi, Undang-undang No. 15 tahun 1964 tentang wilayah kecamatan di Kabupaten Dairi, oleh pemerintah RI, Menteri Dalam Negeri Bapak Sanusi Harjadinata pada tahun itu menyetujui daerah Tingkat II Kabupaten Dairi menjadi otonomi daerah Kabupaten yang terpisah dari Tapanuli Utara dan berlaku surut sejak 1 Januari 1964.

Untuk mempersiapkan pembentukan DPRD Dairi serta pemilihan Bupati yang defenitif maka dihunjuklah Rambio Muda Aritonang sebagai pejabat Bupati KDH Dairi sementara dan setelah beliau menyusun anggota DPRD sebanyak 20 orang dilanjutkan dengan pemilihan Bupati dimana dari suara terbanyak Mayor Raja Nembah Maha terpilih menjadi Bupati KDH Tingkat II Dairi yang defenitif, sedangkan Walmantas Habeahan terpilih menjadi sekretaris Wilayah Daerah. Peresmian Otonomi Tingkat II Kabupaten Dairi oleh Gubernur KDH Propinsi


(23)

Sumatera Utara dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1964 di Gedung Nasional Sidikalang.

3.1.2 Lokasi dan Keadaan Geografis

Daerah Kabupaten Dairi mempunyai Luas 191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 % dari luas Propinsi Sumatera Utara (7.160.000 Hektar) dimana Kabupaten Dairi terletak sebelah Barat Laut Propinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit yang terletak antara 98°00’ - 98°30’ dan 2°15’ - 3°00’ LU. Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 1.066 meter diatas permukaan laut.

Di kabupaten Dairi terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan dipergunakan untuk irigasi teknis maupun ½ teknis, dimana sebagian besar sudah dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan Air minum.

Kabupaten Dairi yang terletak disebelah barat laut propinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan: sebelah utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi NAD) dan Kabupaten Tanah Karo, sebelah timur dengan Kabupaten Toba Samosir, sebelah selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat, sebelah barat dengan Kabupatn Aceh Selatan (Popinsi Nanggroe Aceh Darussalam)


(24)

3.1.3 Penduduk

Jumlah desa kelurahan di Kabupaten Dairi tahun 2008 sebanyak 169 buah dengan luas wilayah 1.927,82 Km membuat tingkat kepadatan tertingggi terdapat di Kecamatan Sidikalang (625 jiwa/km) dan Kecamatan Siempat Nempu (343 jiwa/km). sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Tanah Pinem (46 jiwa/ km) dan Kecamatan Silahisabungan (61 jiwa/ km).

Ditinjau dari sudut kelompok umur, penduduk Kabupaten Dairi tergolong dalam penduduk muda karena penduduk usia 0-14 tahun masih sebanyak 39,96 persen, dimana 41,24 persen untuk penduduk laki-laki dan 38,9 persen untuk penduduk perempuan. Persentase penduduk usia muda tesebut merupakan beban yang sangat berarti bagi penduduk usia produktif (15-64 tahun), yang berjumlah 150.387 jiwa (55,95 %). Angka tersebut mengakibatkan angka beban tanggungan (Depedency ratio) mencapai 78,72 persen, berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 79 orang penduduk non produktif.

Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2004, angka ini mengalami penurunan, dimana pada tahun tersebut mencapai 78,74 persen. Penurunan angka beban tanggungan tersebut menunjukkan keberhasilan Pemerintah menekan angka kelahiran.


(25)

3.2 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistika

3.2.1 Latar Belakang BPS

Sejarah Badan Pusat Statistika dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan jepang.

1. Masa Pemerintahan Belanda

a. pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan ( Direktur Van Landbouw Nijerverheid en Handel) yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik.

b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistika yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika Indonesia.

c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistika (CKS) atau kantor statistika dan pindah ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistika perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang sekarang di sebut kantor bea dan cukai


(26)

2. Masa Pemerintahan Jepang

a. Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistika yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan militer.

b. Pada masa ini CKS di ganti namanya menjadi Shomobu Chosasitsu Gunseikanbu

3. Masa Kemerdekaan Republik

a. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistika ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS

b. Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219/ S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistika (KPS) dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran.

c. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS berada di bawah tanggung jawab menteri perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 Desember 1953 No. 18.009/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B


(27)

d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementerian Perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistika dan urusan statistika yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah Perdana Menteri.

4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang

a. Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistika yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistika.

b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu:

1. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS

2. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1980 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintahan No. 2 Tahun 1992 tentang organisasi BPS dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistika

4. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistika 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tentnag BPS


(28)

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS

7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistika

c. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintahan No. 16 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintahan No. 6 tahun 1968. berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi. Di Kabupaten/Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang Statistik sebagai pengganti undang-undang No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistika sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.2.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistika

1. Visi

Badan Pusat Statistika mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan regional, di dukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.


(29)

2. Misi

Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistika mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan Badan Pusat Statistika dan pengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.


(30)

BAB 4

ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti Dan Kegunaan Analisa Data

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian di ambil kesimpulan

2. menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat:

a. mengetahui komponen yang menonjol

b. membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya

c. membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan

3. memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian terhadap kejadian lainnya


(31)

Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Dairi sampai tahun 2010. model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

rt o t P e

P = .

e t

P P

r t o

log log log = Atau e t P P r o t log log     =

Dimana: Pt P

= Jumlah penduduk pada tahun t

o

r = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jumlah penduduk pada tahun dasar

t = Jangka waktu antara Po dan Pt


(32)

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Dairi Tahun 2000-2008

Tahun

Penududuk

Jumlah

Laki-laki Perempuan

2000 152874 154892 307766

2001 147112 148211 295323

2002 144132 145192 289324

2003 127455 128392 255847

2004 129104 130054 259158

2005 130252 131035 261287

2006 133426 134203 267629

2007 134003 134777 268780

2008 135029 136954 271983

Sumber : BPS Kabupaten Dairi

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2000-2008

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000

JUMLAH PENDUDUK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TAHUN

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS

KELAMIN


(33)

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk di Kabupaten Dairi yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih tinggi dari jumlah penduduk laki-laki. Hal ini mungkin dapat dikarenakan pola moralitas penduduk antara laki-laki dan perempuan, dimana jumlah kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan.

4.2.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

1. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Secara Manual

r2001 -0,0384 100 3,84

718282 , 2 log 152874 147112 log − = =       x =

r2002 -0,0204 x 100 -2,04 718282 , 2 log 147112 144132 log = =       =

r2003 -0,1229 x 100 -12,29 718282 , 2 log 144132 127455 log = =       =

r2004 0,0128 x 100 1,28

718282 , 2 log 127455 129104 log = =       =

r2005 0,0088 x 100 0,88

718282 , 2 129104 130252 log = =       =

r2006 0,0240 x 100 2,40

718282 , 2 log 130252 133426 log = =       =

r2007 0,0043 x 100 0,43

718282 , 2 log 133426 134003 log = =       =


(34)

r2008 0,0076 x 100 0,76 718282 , 2 log 134003 135029 log = =       =

2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.2

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki

Tahun Penduduk

Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Perubahan Jumlah Penduduk (%)

2000 152874 2,718282

2001 147112 2,718282 -0,038419849 -3,841984883

2002 144132 2,718282 -0,020464654 -2,046465379

2003 127455 2,718282 -0,122966177 -12,29661775

2004 129104 2,718282 0,012854919 1,285491917

2005 130252 2,718282 0,008852754 0,885275394

2006 133426 2,718282 0,02407598

2,407597992

2007 134003 2,718282 0,00431517 0,431517045


(35)

Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki

3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual

r2001 -0,0440 x 100 -4,40 718282 , 2 log 154892 148211 log = =       =

r2002 -0,0205 x 100 -2,05 718282 , 2 log 148211 145192 log = =       =

r2003 -0,1229 x 100 -12,29 718282 , 2 log 145195 128396 log = =       =

r2004 0,0128 x 100 1,28

718282 , 2 log 128396 130054 log = =       =

r2005 0,0075 x 100 0,75

718282 , 2 log 130054 131035 log = =       =

r2006 0,0238 x 100 2,38

718282 , 2 log 131035 134203 log = =       =

r2007 0,0042 x 100 0,42

718282 , 2 log 134202 134777 log = =       =

r2008 0,0160 x 100 1,60

718282 , 2 log 134777 136954 log = =       =

4. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel


(36)

Tabel 4.3

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan

Tahun Penduduk

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan Jumlah Penduduk

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk

(%)

2000 154892 2,718282

2001 148211 2,718282 -0,044091163 -4,409116295

2002 145192 2,718282 -0,020579928 -2,057992838

2003 128392 2,718282 -0,122968913 -12,29689127

2004 130054 2,718282 0,012861664 1,286166399

2005 131035 2,718282 0,007514714 0,751471379

2006 134203 2,718282 0,023889114 2,388911439

2007 134777 2,718282 0,004267982 0,426798152


(37)

Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan

5. Analisa Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Secara Manual

r2001 -0,0412 x 100 -4,12 718282 , 2 log 154892 148211 log = =       =

r2002 -0,0205 x 100 -2,05 718282 , 2 log 148211 145192 log = =       =

r2003 -0,1229 x 100 12,29 718282 , 2 log 145192 128392 log = =       =


(38)

r2004 0,0128 x 100 1,28 718282 , 2 log 128392 130054 log = =       =

r2005 0,0081 x 100 0,81

718282 , 2 log 130054 131035 log = =       =

r2006 0,0239 x 100 2,39

718282 , 2 log 131035 134203 log = =       =

r2007 0,0042 x 100 0,42 718282 , 2 log 134203 134777 log = =       =

r2008 0,0118 x 100 1,18

718282 , 2 log 134777 136954 log = =       =

6. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel


(39)

Tabel 4.4

Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Tahun Penduduk Bilangan Pokok

Logaritma

Perubahan Jumlah Penduduk

Persentase Perubahan

Jumlah Penduduk (%)

2000 307766 2,718282

2001 295323 2,718282 -0,041270079 -4,127007875

2002 289324 2,718282 -0,020522504 -2,052250391

2003 255847 2,718282 -0,12296755 -12,29675501

2004 259158 2,718282 0,012858304 1,285830394

2005 261287 2,718282 0,008181505 0,818150522

2006 267629 2,718282 0,023982272 2,398227153

2007 268780 2,718282 0,004291508 0,429150776

2008 271983 2,718282 0,011846362 1,184636248

Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan


(40)

Tabel 4.5

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki, Perempuan, Dan Jumlah Keseluruhan Dari Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan

Tahun

Jumlah Penduduk

Laki-laki (%)

Jumlah Penduduk Perempuan (%)

Jumlah Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan

2000

2001 -3,8420 -4,4090 -4,1255

2002 -2,0460 -2,0580 -2,0520

2003 -12,2300 -12,2970 -12,2635

2004 1,2850 1,2860 1,2855

2005 0,8850 0,7510 0,8180

2006 2,4080 2,3890 2,3985

2007 0,4320 0,4280 0,4300

2008 0,7630 1,6020 1,1825

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase perubahan ( r ) jumlah penduduk

laki-laki mengalami penurunan ataupun perkembangan yang sangat drastis pada tahun 2003, 2004, sampai 2008, sama halnya dengan penduduk perempuan yang juga mengalami penurunan dan pertambahan penduduk pada tahun yang sama. Berkurangnya pertumbuhan penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Dairi ada kemungkinan dikarenakan oleh migrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan fasilitas dari kesehatan yang kurang memadai.

Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk di Kabupaten Dairi selalu berubah terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini yang akan dijelaskan diatas mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah


(41)

disarankan pemerintah, dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya untuk sementara waktu. Seperti banyaknya pelajar dari daerah ini yang pergi keluar daerah untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

4.3 Peramalan Jumlah Penduduk

a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki

-1,372 9

12,3450

-9 = =

= r

r

b.Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan

-1,368 9

12,3080

-9 = =

= r

r

c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

-1,370 9

12,3265

-9= =

= r

r

Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk diatas maka diharapkan angka perubahan penduduk yaitu : r < -1,370

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase penduduk Kabupaten Dairi, maka dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten Dairi 3 tahun mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan

eksponensial yaitu: rt o t P e


(42)

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Dairi Secara Manual

rt

e P P2009 = 2008.

=152874.2,718282−0,01372

= 150782

rt

e P P2010 = 2008.

= 152874 . 2,718282−0,01372.2 = 148736

rt

e P P2011 = 2008.

=152874 . 2,718282−0,01372.3 = 146718

rt

e P P2012 = 2008.

= 152874 . 2,718282−0,01372.4 = 144710

2. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-Laki Kabupaten Dairi Dengan Menggunakan Microsoft Excel


(43)

Tabel 4.6

Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2012

Tahun Penduduk e r

2000 152874 2,718282 -0,01372

2001 147112 2,718282 -0,01372

2002 144132 2,718282 -0,01372

2003 127455 2,718282 -0,01372

2004 129104 2,718282 -0,01372

2005 130252 2,718282 -0,01372

2006 133426 2,718282 -0,01372

2007 134003 2,718282 -0,01372

2008 135029 2,718282 -0,01372

2009 150782 2,718282 -0,01372

2010* 148736 2,718282 -0,01372

2011* 146718 2,718282 -0,01372

2012* 144710 2,718282 -0,01372


(44)

Gambar 4.5

Tampilan Analisis Ramalan jumlah Penduduk Laki-laki

3. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi Secara Manual

rt

e P P2009 = 2008.

01368 , 0 718282 ,

2 .

136954 −

=

= 135093

rt

e P P2010 = 2008.

= 136954 . 2,718282−0,01368.2


(45)

rt

e P P2011 = 2008.

= 136954 . 2,718282−0,01368.3

=131447

rt

e P P2012 = 2008.

= 136954 . 2,718282−0,01368.4

= 129661

4. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi Dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.7

Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012

Tahun Penduduk e r

2000 154892 2,718282 -0,01368

2001 148211 2,718282 -0,01368

2002 145192 2,718282 -0,01368

2003 128392 2,718282 -0,01368

2004 130054 2,718282 -0,01368

2005 131035 2,718282 -0,01368

2006 134203 2,718282 -0,01368

2007 134777 2,718282 -0,01368

2008 136954 2,718282 -0,01368

2009 135093 2,718282 -0,01368

2010* 133258 2,718282 -0,01368

2011* 131447 2,718282 -0,01368

2012* 129661 2,718282 -0,01368


(46)

Gambar 4.6 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan

5. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi Secara Manual

rt

e P P2009 = 2008.

0137 , 0 718282 ,

2 .

271983 −

=

= 268282

rt

e P P2010 = 2008.

= 271983 . 2,718282−0,0137.2

= 264632

rt

e P P2011 = 2008.


(47)

= 271983 . 2,718282−0,0137.3

= 261031

rt

e P P2012 = 2008.

= 271983 . 2,718282−0,0137.4 = 257479

6. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Dengan Menggunakan Microsoft Excel

Tabel 4.8

Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012

Tahun Penduduk e r

2000 307766 2,718282 -0,0137

2001 295323 2,718282 -0,0137

2002 289324 2,718282 -0,0137

2003 255847 2,718282 -0,0137

2004 259158 2,718282 -0,0137

2005 261287 2,718282 -0,0137

2006 267629 2,718282 -0,0137

2007 268780 2,718282 -0,0137

2008 271983 2,718282 -0,0137

2009 268282 2,718282 -0,0137

2010* 264632 2,718282 -0,0137

2011* 261031 2,718282 -0,0137


(48)

Gambar 4.7 Tampilan Analisis Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2012

Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (perkiraan) jumlah penduduk Kabupaten Dairi dari tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Ramalan (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2012

Tahun Jumlah Penduduk

Laki-laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

2010 148736 133258 264632

2011 146718 131447 261031


(49)

Dari tabel 4.9 dapat diketahui penduduk tahun 2012 mendatang adalah sebesar 257479 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 144710 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 129661 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada tahun 2012 yang akan datang jumlah penduduk di Kabupaten Dairi akan mengalami penurunan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran rendah, tingkat kematian tinggi, dan juga semakin menurunnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kabupaten Dairi dan sebagainya.


(50)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai menggunakan program yang dibuat.

Tujuan dari Implementasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dokumen sistem yang disetujui

2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan prosedur- prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem tersebut.

3. Memastikan bahwa orang lain dapat mengoperasikan sistem baru yang telah dibuat, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi yang disesuaikan dengan sistem yang telah dibuat.

4. Memperhitungkan bahwa sistem baru memenuhi permintaan pemakai lainnya.


(51)

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertentu. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software Excel. Selain berfungsi sebagai manipulasi atau pengolahan angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.

5.3 Pengaktifan Microsoft Excel

Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Dari Windows, klik start pada taksbar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil


(52)

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel Dari Windows 5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel

Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


(53)

Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.

5.5 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel sama dengan memasukkan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data 2. Ketik data yang diinginkan

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya, sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, akan memiliki lebih banyak pilihan yaitu: down, up, right, left dan series (autofill).


(54)

5.6 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

2. Klik insert, lalu pilih atau klik chart, maka akan tampil kotak dialog chart tipe

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog chart source data akan tampil


(55)

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah di sorot dan klik radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil kotak dialog chart option

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog chart options akan tampil

6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish.

Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih


(56)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Dairi tahun 2000-2008 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Dairi 3 tahun mendatang

2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata ( r ) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar -1,372 % setiap tahun, ini berarti bahwa pertumbuhan penduduk mengalami penurunan sebesar 1,372 % per tahun. Dan rata-rata ( r ) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar -1,368 % yang berarti bahwa pertumbuhan penduduk perempuan juga mengalami penurunan sebesar 1,368 % per tahun. Dan untuk rata-rata ( r ) perubahan persentase jumlah penduduk secara keseluruhan adalah -1,370 % yang berarti


(57)

pertumbuhan penduduk secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 1,370 % pertahun.

3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis kelamin laki-laki pada tahun 2012 sebesar 144710 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar 129661 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan) sebesar 257479 jiwa.

4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Dairi berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.

5. Dari hasil ramalan penduduk dari tahun 2010-2012 di Kabupaten Dairi dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurun setiap tahunnya. Ini berarti pemerintah telah mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk.

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut:

1. Adapun hasil dari peramalan jumlah penduduk yang diperoleh dapat menjadi suatu bahan masukan atau pertimbangan bagi Pemerintahan Kabupaten Dairi. 2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Dairi setiap tahunnya.


(58)

3. Memeratakan penyebaran jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan masyarakat.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

BPS Sumatera Utara. 2008. Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Utara BPS Kabupaten Dairi.2009.Kabupaten Dairi Dalam Angka.Kabupeten Dairi Mantra, Ida bagoes,2002.Demografi Umum.Yogyakarta

Sypros,Makri Darkis dan Wheelwright,Steven C,Metode dan Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua, Binarupa Aksara,Jakarta,1999


(1)

5.6 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

2. Klik insert, lalu pilih atau klik chart, maka akan tampil kotak dialog chart tipe

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next, maka kotak dialog chart source data akan tampil


(2)

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah di sorot dan klik radio button rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil kotak dialog chart option

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog chart options akan tampil

6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish.

Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih


(3)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Dairi tahun 2000-2008 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Dairi 3 tahun mendatang

2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata ( r ) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar -1,372 % setiap tahun, ini berarti bahwa pertumbuhan penduduk mengalami penurunan sebesar 1,372 % per tahun. Dan rata-rata ( r ) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar -1,368 % yang berarti bahwa pertumbuhan penduduk perempuan juga mengalami penurunan


(4)

pertumbuhan penduduk secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 1,370 % pertahun.

3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis kelamin laki-laki pada tahun 2012 sebesar 144710 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar 129661 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan) sebesar 257479 jiwa.

4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Dairi berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.

5. Dari hasil ramalan penduduk dari tahun 2010-2012 di Kabupaten Dairi dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurun setiap tahunnya. Ini berarti pemerintah telah mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk.

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut:

1. Adapun hasil dari peramalan jumlah penduduk yang diperoleh dapat menjadi suatu bahan masukan atau pertimbangan bagi Pemerintahan Kabupaten Dairi. 2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Dairi setiap tahunnya.


(5)

3. Memeratakan penyebaran jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan masyarakat.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

BPS Sumatera Utara. 2008. Sumatera Utara Dalam Angka.Sumatera Utara BPS Kabupaten Dairi.2009.Kabupaten Dairi Dalam Angka.Kabupeten Dairi Mantra, Ida bagoes,2002.Demografi Umum.Yogyakarta

Sypros,Makri Darkis dan Wheelwright,Steven C,Metode dan Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua, Binarupa Aksara,Jakarta,1999