Phoenicoideae Coryphoideae Potensi Palem Indonesia

sebagai liana, bentuk yang demikian terutama dari spesies-spesies Hyphaena dan Dypsis Witono, et al, 2000. Pohon atau tanaman memanjat, dengan batang yang kerapkali tidak bercabang dan mempunyai bekas daun berbentuk cincin, kadang-kadang dari batang yang terletak di atas tanah atau akar rimpang dapat keluar beberapa batang membentuk rumpun. Daun menyirip palem menyirip atau bentuk kipas palem kipas, dengan pelepah daun atau pangkal tangkai daun yang melebar. Karangan bunga tongkol bunga kerapkali pada ketiak daun, kadang-kadang terminal, yang muda kerapkali keseluruhannya dikelilingi oleh satu seludang daun atau lebih, atau daun tangkai dan cabang samping mempunyai seludang kecil. Bunga duduk pada cabang yang berdaging tebal atau kerapkali tenggelam di dalamnya, berkelamin 1, jarang berkelamin 2, kerapkali banyak menghasilkan madu. Tenda bunga dalam 2 lingkaran dengan jumlah masing-masing 3, bebas atau bersatu dengan yang lain, kerapkali tebal dan ulet. Benang sari 6-9 buah atau lebih, jarang berjumlah 3 buah, daun buah berjumlah 3, bebas atau bersatu, bakal buah beruang 1-3, tiap ruang 1 bakal biji. Buah buni atau buah batu, kadang-kadang tiap-tiap daun buah tumbuh terpisah menjadi sebuah yang berbiji 1. Biji kebanyakan dengan putik lembaga seperti tanduk pada buah batu besar melekat dengan lapisan terdalam dari dinding buah Steenis, 2003. Tidak semua palem berbentuk pohon meskipun palem umumnya dikenal mempunyai tubuh yang semampai. Ada jenis-jenis yang berbentuk liana, yaitu menyerupai tali yang memerlukan pohon lain sebagai panjatan untuk hidupnya. Ada pula yang tubuhnya seakan akan hanya terdiri atas daun-daun saja karena batangnya tidak berkembang. Nipah dan Salak misalnya mewakili kelompok ini LIPI, 1978. Palem memiliki perbungaan yang berkaitan erat dengan siklus hidupnya. Palem menghasilkan perbungaan pada ujung batang seperti Corypha. Corypha merupakan palem yang bersifat hapasantik setelah berbunga dan berbuah lalu mati. Selain diujung batang, perbungaan ada yang tumbuh diantara daun interfoliar, makin keatas perbungaan yang muncul semakin muda Witono, et al, 2000. Ciri utama jenis palem ini menurut Shukla and Misra, 2002 berbatang lurus, tinggi dan columnar. Daun palmately atau pinnately, membentuk tajuk dari batang kokoh yang tidak bercabang, dasar petiole luas, berpelepah dan berserat. Pembungaan spandlix dengan spathe yang biasanya menutupi bunga-bunga kecil. Bunga unisexual dengan perianth berkulit atau berdaging yang tetap ada. Stamen enam, buah berry, drupe atau nut, biji dengan embrio kecil dan endosperm. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mutia, 2003 distasiun penelitian Ketambe, diperoleh 26 spesies palem yang berasal dari 11 genus. Spesies yang banyak ditemukan adalah genus Calamus yaitu 11 spesies, dan yang paling sedikit dari genus Salacca, Caryota, dan Arenga. Habitat Calamus berada di pinggiran sungai, alur, daerah datar, dan berair berkisar pada ketinggian 350 - 370 meter dpl dan di bukit pada ketinggian 430 - 550 meter dpl. Sub Famili Palem Beberapa sub famili Palem yang terdapat di Indonesia adalah :

1. Phoenicoideae

Daun majemuk bersirip, anak daun yang terbawah mengalami modifikasi menjadi duri. Mempunyai anggota satu genus yaitu Phoenix dengan lebih kurang 12 spesies yang e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 3 terdapat di Asia dan Afrika. Contoh yang terdapat di Indonesia yaitu Phoenix paludosa. Tumbuhan ini di Indonesia dijumpai hanya di Aceh Timur di daerah rawa-rawa. Di luar Indonesia, jenis tersebar secara alami dari delta sungai Gangga di India ke arah timur melalui kepulauan Andaman, Aceh, Malaysia dan Thailand Sudarnadi, 1996. 2. Caryotoideae Daun majemuk bersirip, anak daun berbentuk garis atau baji pasak kayu yang tepinya bergerigi. Mempunyai anggota 3 genera dan lebih kurang 35 spesies yang terdapat di Asia dan Afrika. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah : a. Arenga pinnata Arenga pinnata dijumpai mulai dari pantai barat India sampai ke sebelah Selatan Cina dan di Kep. Guam. Tidak pernah dijumpai di Kep. Riukiu dan Taiwan. Tumbuhnya tunggal, berbatang besar dan berijuk banyak. Tingginya bisa mencapai 15 meter atau lebih. Daunnya berbentuk sirip, anak-anak daunnya berbentuk garis yang bagian ujungnya bergerigi. Di Jawa Barat aren ditanam dengan memindahkan anakannya Sudarnadi, 1996 Menurut LIPI 1978, bahwa penyebaran tumbuhan palem meliputi dari India, Cina Selatan, Asia Tenggara, dan Kepulauan Guam. Tumbuhan menyendiri berbatang besar berijuk banyak, dan tingginya mencapai 15 meter atau lebih.

b. Arenga brevipes

Arenga brevipes merupakan tumbuhan asli Indonesia yang dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Umumnya tumbuh dekat sungai, tumbuhnya berumpun, pohonnya kecil yang mencapai tinggi 4 meter, berbatang lurus dan ramping berijuk sedikit. Daun majemuk bersirip anak daun berbentuk garis dan bagian ujungnya bergerigi LIPI 1978. Selain dari dua jenis diatas beberapa spesies yang masuk kedalam sub famili Caryotoideae adalah Arenga microcarpa, Arenga undulatifolia, Arenga obtusifolia, Caryota maxima, dan Caryota mitis.

3. Coryphoideae

Tumbuhan berumah satu, daun majemuk menjari, bunga majemuk dengan banyak percabangan, mempunyai anggota 3 genera dengan lebih kurang 330 spesies yang terdapat di seluruh benua. Contoh yang terdapat di Indonesia ; a. Johanesteijmania altifrons Menurut Sudarnadi 1996, bahwa tumbuhan Johanesteijmania altifrons dijumpai di Malasyia, Pantai Timur Sumatera, dan Serawak berupa tumbuhan bawah pada hutan lebat. Tumbuh tunggal, tegak, tingginya mencapai 6 meter, daun lebar berbentuk belah ketupat, dan sering disebut dengan nama Daun Sang. Di pedalaman semenanjung Malaya dan Serawak orang sering mempergunakan daunnya sebagai atap. Di Indonesia penyebaran tumbuhan ini sangat terbatas sekali. Antara tahun 1880 – 1940 tumbuhan ini dijumpai di daerah Aceh dan pantai timur Sumatera. Di Semenanjung Malaya dan Serawak, Kalimantan Utara tumbuhan ini cukup sering dijumpai. Biasanya tumbuh dihutan-hutan yang lebat dan merupakan tumbuhan pada skala hutan bagian bawah LIPI, 1978. e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 4

b. Licuala spinosa

Tumbuhan Licuala spinosa dijumpai di Malasyia, Sumatera, Jawa dan Kalimantan, di daerah dataran rendah dekat pantai. Tumbuhan berumpun, batangnya tegak, tingginya mencapai 2,5 meter. Daunnya bundar bercelah dalam yang terdiri dari anak-anak daun yang membentuk suatu bulatan yang indah Sudarnadi, 1996. Selain kedua palem diatas, jenis palem yang masuk kedalam sub famili Coryphoideae adalah Livistona rotundifolia, Licuala valida, Pholidocarpus majadun, dan Licuala grandis.

4. Borassoideae