Potensi Sumber Daya Indonesia .

POTENSI SUMBER DAYA INDONESIA DAN EFISIENSI SISTEM
EKONOMI INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN (MEA) 2015

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sari Arum Pertiwi
Beti Nurhapsari
Heri Hermawan
Mela Sari
Eka Linda Wiranti
Gyah Ririh Pusporini

(1310101011)
(1310101040)

( 1410101006)
( 1410101055)
( 1410101071)
(1410101077)

FAKULTAS EKONOMI
PROD1 ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS TIDAR
TAHUN 20015
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia dengan potensi yang sangat besar mampu menembus
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, baik dari segi potensi dari Sumber Daya
Manusia maupun Sumber Daya Alamnya. Potensi yang utama sesungguhnya bukan
terletak pada Sumber Daya Alamnya namun terletak pada Sumber Daya Manusianya.
Berdasarkan hasil survei bahwa jumlah penduduk di Negara Indonesia mencapai 250
juta jiwa, ini merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan 9 anggota ASEAN

yang lainnya. Jumlah SDM yang besar ini diharapkan dapat menjadi aktor dalam
menghadapi MEA 2015 akhir desember nanti. Bukan malah sebaliknya, yang hanya
menjadi penonton atau bahkan penikmat saja.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan MEA?
2. Bagaimana langkah mempersiapkan tenaga kerja untuk mengembangkan potensi
SDA yang ada di Indonesia?
3. Apa peran pemerintah untuk meningkatkan sumber daya di Indonesia.
C. TUJUAN
Mengetahui sampai mana kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA
yang akan dilaksanakan akhir tahun ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa
Indonesia harus berkerja keras untuk mengimbangi Negara-negara lainnya di ASEAN.
D. MANFAAT
 Mahasiswa dapat mengetahui apa yang harus dilakukan masyarakat Indonesia


dalam menghadapi MEA.
Mahasiswa akan mengetahui sumber daya apa saja yang berpotensi menjadi
central produksi di Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
ASEAN economic community (AEC) tahun 2015 merupakan suatu program
bagi negara- negara ASEAN untuk lebih meningkatkan kualitas ekonomi khususnya
perdagangan agar menjadi sebuah akses yang lebih mudah seperti menerapkan
penghapusan bea masuk (Free Trade Area) untuk mewujudkan sebuah single market.
Tentunya ini membuat banyak peluang khususnya bagi Indonesia untuk lebih

meningkatkan kualitas produk- produknya maupun tenaga kerjanya yang profesional
dalam memasuki tantangan ruang lingkup ASEAN community.
B. Persiapan Sumber Daya Manusia
Meski Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya
alam yang melimpah ruah dengan luas dan populasi terbesar diantara negara lainnya
di ASEAN ,Indonesia diperkirakan masih belum siap mengahadapi masyarakat
ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Dari segi jasa kualitas tenaga kerjanya relatif
rendah dalam memperbaiki potensi minimal memenuhi sumber daya alam yang ada
diindonesia.
Dalam mempersiapkan tenga kerja untuk memperbaiki sumber daya alam ini
dengan meningkatkan kualifikasi pekerja.Yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi

MEA bukan hanya kualits SDA tetapi juga tenaga kerja yang mumpuni. Karena itu
dalam menghadapi MEA ketenagakerjaan Indonesia harus benar-benar dibenai agar
mampu bersaing dengan tenaga kerja negara tetangga. Sumber kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia tidak akan berarti dan bermanfaat untuk mensejahterakan rakyat
apabila tidak dikelola oleh tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas. Maka
keseimbangan antara kualitas alam yang dimiliki dan SDA perlu distabilkan. Hal itu
dapat dijadikan sebagai faktor pendorong bagi indonesia untuk menjadi negara yang
menguasai pasar bebas.
Pasalnya kedatangan MEA akan memberikan kesempatan bagi Indonesia
untuk menunjukkan kualitas produk-produk serta tenaga kerja Indonesia yang akan
bersaing dengan negara-negara asing lain. Hal itu diperlukan adanya tenaga kerja
yang berkualitas dan memiliki peranan penting dalam persaingan diera globalisasi ini.
Da mendatangkan tenaga kerja yang lebih ahli dan terampil dalam mengolah sumber
daya alam yang ada di Indonesia.
Hard skill dan soft skill tenaga kerja harus ditingkatkan minimal memenuhi
ketentuan standar yang telah disepakati. Untuk itu Indonesia harus dapat
meningkatkan kualitas tenaga kerjanya dalam mengolah sumber daya alam sehingga
bisa digunakan baik didalam negeri maupun diluar negeri ,untuk membendung tenaga
kerja terampil dari luar sehingga Indonesia tidak menjadi budak di negeri sendiri.
Dari sisi tenga kerja dengan terbentuknya MEA akan memberikan peluang dan

harapan sekaligus tantangan bagi masa depan para pencari kerja. Bagi Indoesia
dengan semakin terintegrasinya ekonomi melalui MEA akan semakin memberikan
kemudahan pergerakan dan perpindahan tenaga kerja dan menambah peluang kerja
secara lebih luas.
Perihal kesiapan sumber daya Indonesia untuk memasuki MEA sangatlah
punya potensi dan modal yang kuat dalam menyukseskan program tersebut karena
dengan luasnya geografis negara,juga ditunjang dengan sumber daya alam yang

sangat banyak dan juga sumber daya manusia yang mumpuni sehingga keyakinan jika
indonesia bisa dan menjadi pemain dalam MEA dapat tetwujud.
C. Persiapan Sumber Daya Alam
Indonesia di ketahui memiliki banyak sekali sumber daya alamnya, dari yang
dapat di perbaharui sampai yang tidak dapat di perbaharui, semua tergantung
masyarakat Indonesia sendiri akan di manfaatkan atau tidak. Karena tidak menutp
kemungkinan pada MEA akhir tahun mendatang, sumber daya alam di Indonesia akan
di kelola oleh orang dari luar Indonesia.
Air adalah salah satu sumber daya alam yang dapat di perbaharui, tapi tidak
semua perusahaan pengelola air di miliki oleh Negara, sebagai contoh pt.tirta
investama (atau dikenal dengan nama AQUA) saham di perusahaan tersebut 74 %
dimiliki oleh DANONE Group yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air

minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi.
Akan sangat merugikan Indonesia apabila sumber daya yang tidak dapat di
perbahrui itu di kelola oleh pihak asing, pendapatan dari penjualannya juga akan
mengalir ke Negara lain dan sudah di pastikan Indonesia hanya berperan sebagai
budak di negaranya sendiri atau dapat dikatakan penjajahan dalam bidang ekonomi.
Banyak sekali contoh sumber daya alam yang di kelola atau di miliki oleh
pihak asing dan mempunyai peran penting di Indonesia sendiri, sebagai contoh
Pt.freeport di pimpin oleh James R. Moffett pria berkebangsaan Amerika Serikat.
Tentu saja hasil dari pertambangan pt.freeport sendiri akan terbagi dan masyarakat
Indonesia tidak akan menikmati hasil pertambangan di bumi Indonesia dengan
sepenuhnya. Ini di sebabkan karena kurangnya kepercayaan pemerintah terhadap
perusahaan local untuk mengelolanya.

D. Peran pemerintah dalam mengelola sumber daya alam.
Pemerintah secara hokum mempunya hak untuk memiliki semua sumber daya
alam yang ada di Indonesia, sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 dimana bumi, air dan
kekayaan alam yang ada di dalamnya dikuasai oleh Negara untuk kemakmuran
masyarakatnya sendiri, akan tetapi pada kenyataannya hal ini tidak pernah terjadi
kekayaan alam yang kita miliki diberikan kepada asing melalui investor-investor
asing yang menanamkan sahamnya di Indonesia.

Ada juga usaha pemerintah untuk mempertahankan pengelolaan sumber daya
alam oleh Negara yaitu seperti PDAM dan juga PLN walau pun ada sebagian saham
di pegang oleh pihak swasta/asing tetapi pemerintah memiliki saham lebih besar,
sehingga perusahaan tersebut masih sepenuhnya di miliki oleh Negara.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
http://kurniapuspita-potensi-sumber-laut-ind.blogspot.com/ (7 juni 2015)
https://emporiogioricco.wordpress.com/2015/01/16/memaksimalkan-potensi-sda-dan-sdmindonesia-dibidang-kemaritiman/

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103