15 dividen yang konstan, tidak terpengaruh seberapa
besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi. d.
Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari
tingkat keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang
lancer tersedia. Pecking order theory tidak mengindikasikan target struktur
modal. Pecking order theory menjelaskan urut-urutan pendanaan. Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang
optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Pecking order theoryini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang
mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
2.1.3.1 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Profitabilitas mengukur
tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas biasanya digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk
melihat keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk dividen. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri
dari laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua
16 laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis
sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.Rasio merupakan
salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis
kuantitatif, yang menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugi-laba dan neraca.
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Perusahaan dengan profitabilitas
yang tinggi akan memiliki dana internal laba ditahan yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Dengan
laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Hal ini sesuai dengan
pecking order theory yang menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari laba ditahan, kemudian hutang, dan
yang terakhir penjualan saham baru.
2.1.3.2 Pertumbuhan Aset
Menurut Brigham dan Erhart perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada dana dari luar
perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi. Dengan
demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang sebagai sumber
17 pendanaannya daripada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
yang rendah. Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aset. Bagi perusahaan, kesempatan untuk bertumbuh atau
melakukan investasi akan meningkatkan kebutuhan akan dana. Ini berarti, disamping dana internal yang tersedia diperlukan juga
tambahan dana yang berasal dari luar perusahaan termasuk utang.
2.1.3.3. Ukuran perusahaan