24 Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
BEI, sedangkan variabel profitabilitas dan working
capital berpengaruh negatif terhadap struktur
modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI.
2.3 Hubungan Antar Variabel
2.3.1 Hubungan Antara Profitabilitas dengan Struktur Modal
Pada umumnya perusahaan lebih menyukai pendapatan yang mereka terima digunakan sebagai sumber utama dalam pembiayaan untuk investasi.
Apabila sumber dari dalam perusahaan tidak mencukupi maka alternatif lain yang digunakan adalah dengan menggunakan hutang baru kemudian
mengeluarkan saham baru sebagai alternatif terakhir untuk pembiayaan. Struktur modal perusahaan ini akan mencerminkan permintaan kumulatif
untuk pembiayaan yang eksternal. Perusahaan yang dapat menghasilkan laba yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang lambat akan mempunyai
tingkat debt to equity ratio yang rendah jika dibanding dengan rata-rata industri yang ada. Di lain pihak perusahaan yang cukup menguntungkan
dalam industri yang sama akan memiliki tingkat debt to equity ratio yang relatif tinggi.
Meningkatnya return on investment akan meningkatkan daya tarik pihak eksternal investor dan kreditor, dan jika kreditor semakin tertarik
untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan, sangat memungkinkan debt to equity ratio juga semakin meningkat dengan asumsi peningkatan
25 hutang relatif lebih tinggi daripada peningkatan modal sendiri. Dengan
demikian, hubungan antara ROI dan debt to equity ratio diharapkan mempunyai hubungan positif.
2.3.2 Hubungan Pertumbuhan Aset dengan Struktur Modal
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aset yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang dalam struktur modalnya, daripada
perusahaan yang pertumbuhan asetnya rendah. Adanya pertumbuhan aset berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi, dimana
penambahan tersebut berarti juga penambahan biaya bagi perusahaan. Dari uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin
tinggi tingkat pertumbuhan aset maka, perusahaan semakin memerlukan biaya atau dana agar perusahaan dapat terus beroperasi. Pemenuhan
kebutuhan akan dana tersebut dapat diperoleh melalui akumulasi penyusutan aset tetap, maupun dengan laba ditahan. Berkaitan dengan laba,
perlu diingat bahwa tidak semua laba akan ditahan dan digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Sebagian laba harus dibagikan sebagai
dividen kepada para pemegang saham, sehingga semakin tinggi laba, maka semakin tinggi dividen yang harus dibagikan. Akibatnya, adalah proporsi
laba ditahan akan semakin berkurang, dalam hal ini perusahaan harus mencari sumber dana dari luar, yaitu dengan utang. Di sini utang lebih
dipilih karena berkaitan dengan adanya pajak,semakin tinggi pendapatan maka pajak yangdikenakan akan semakin tinggi pula.
26
2.3.3 Hubungan Antara Ukuran Perusahaan dengan Struktur Modal