Populasi Sampel Variabel METODOLOGI PENELITIAN

penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi 2000:182. Sependapat dengan pendapat di atas menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2006:130. Jika hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut penelitian sampel. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi Suharsimi Arikunto, 2006:130. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi, dan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah petenis putra klub tenis Phapros Semarang tahun 2010 yang berjumlah 16 orang dengan memiliki kesamaan antara lain jenis kalamin dan umur yang hampir sama antara 15 sampai 17 tahun, juga sudah bisa bermain tenis dengan baik.

3.3 Variabel

Yang dimaksud variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 2006:116. 97:97. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Di dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu: 3.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas menurut Suharsimi Arikunto adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyabab 2006:119. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. latihan high variability drills b. latihan low variability drills 3.3.2 Variabel Terikat Variabel terikat menurut Suharsimi Arikunto adalah variabel akibat 2006:119. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan forehand drive.

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya Suharsimi Arikunto, 2006:160. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu dengan memberikan latihan atau percobaan. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Design yang digunakan dalam penelitian Matched Subject Design - Matched Subject Design eksperimen yang menggunakan dua kelompok sampel yang sudah disamakan subyek demi subyek sebelum perlakuan dilaksanakan. Yang disamakan adalah salah satu variabel atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil eksperimen yaitu variabel di luar atau faktor yang dieksperimenkan Sutrisno Hadi, 2000:225. Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara subject matching ordinal pairing yaitu subyek yang hasilnya sama atau hampir sama pada tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus A-B-B-A, maka terbentuk dua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan yang seimbang. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama dan hampir sama.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2006:160. Dalam menerapkan metode penelitian digunakan instrumen agar data yang diperoleh lebih baik. 3.5.1 Tes Forehand Drive Tes forehand drive adalah tes untuk mengukur dan mengetahui kemampuan forehand drive. Dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan forehand drive penulis menggunakan yang disusun kembali oleh Collins dan Patrick 1978:433 yaitu tes untuk mengukur kemampuan forehand drive. Tes ini memiliki tingkat validitasnya 0,63 dan untuk tingkat reliabilitasnya 0,75.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Latihan Forehand Drive Antara Metode Latihan Jarak Dua Tahap dan Tiga Tahap Terhadap Kemampuan Penempatan Forehand Drive Petenis Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 13 93

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 1 63

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 0 63

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 1 6

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE TENIS DENGAN METODE FIXED TARGET DAN MOVING TARGET TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE (Penelitian Ekperimen Pada Petenis Klub Phapros Semarang) Tahun 2015

0 0 39

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010

0 0 2