Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI
3. Melakukan rotasi faktor untuk memperjelas apakah faktor yang terbentuk sudah berbeda secara signifikan dengan faktor lain. Dengan demikian dapat
memperjelas variabel yang masuk ke dalam suatu faktor tertentu sehingga mendapatkan interpretasi yang lebih baik. Hal ini dapat diketahui dengan
memperhatikan nilai faktor loading setiap variabel setelah rotasi diambil nilai terbesar dengan cut of point angka pembatas0.55. Faktor loading merupakan
besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor lainnya. 4. Melakukan interpretasi terhadap faktor yang telah terbentuk termasuk memberi
nama faktor dengan nama yang dapat mewakili variabel-variabel anggota faktor. 5. Melakukan skor faktor yang berguna untuk validitas faktor. Angka-angka pada
skor faktor merupakan gabungan dari variabel-variabel asal yang terkait pada suatu faktor. Kemudian melakukan korelasi antar faktor yang terbentuk. Jika
korelasi antar faktor menghasilkan angka yang relatif rendah mendekati nol maka antar faktor yang terbentuk tidak ada hubungan.
6. Melakukan validitas faktor untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang terbentuk sudah valid. Cara validitas faktor adalah dengan menghitung angka korelasi
antara variabel-variabel yang layak dimasukkan dalam analisis dengan skor faktor yang terbentuk. Angka korelasi yang tinggi menunjukkan keeratan hubungan
antara variabel dengan faktor yang bersangkutan. Jika hasil analisis faktor relatif sama dengan hasil korelasi antara variabel-variabel yang layak dimasukkan dalam
analisis dengan skor faktor, maka faktor-faktor yang terbentuk dikatakan sudah valid.