Perencanaan Produksi Persiapan dan Latihan Produksi

5 Tahap Pelaksanaan Acara Dalam setiap produksi acara televisi memerlukan tahapan pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien dibandingkan tahap sebelumnya. Tidak semua acara terikat dengan SOP, misalnya acara yang bersifat berita, karena terikat dengan nilai aktualitas dan faktualitasnya sehingga tidak perlu melalui tahapan tersebut. Allan Wurtzel menjelaskan tahapan-tahapan dalam proses produksi televisi dibagi menjadi empat tahapan, yaitu Perencanaan Produksi pre production planing , Persiapan dan Latihan setup dan rehealsal , Produksi production , dan Penyesuaian post production . 19

1. Perencanaan Produksi

Pre-production Planning Merupakan proses awal dari sebuah kegiatan. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting, sebab apabila tahap ini dapat dilaksanakan dengan baik maka sebagian yang telah direncanakan sudah selesai. Tahap ini meliputi : · Membuat pengembangan konsep · Menetapkan tujuan dan melaksanakan pendekatan produksi · Penulisan naskah · Melakukan production meeting dengan kerabat kerja inti key members · Melakukan casting pendukung · Menyusun rencana anggaran yang diperlukan. 19 Wibowo, Op. Cit. Hlm. 38.

2. Persiapan dan Latihan

Setup and Reheasal Tahapan ini merupakan persiapan-persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh tim inti bersama tim produksinya dan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan hingga mempersiapkan lokasi untuk setting lampu, microphone maupun tata dekorasi. Setelah persiapan-persiapan selesai dilakukan tahap selanjutnya melakukan latihan baik dari tim produksi hingga artis pendukungnya, mulai dari switcher, penata lampu, penata suara, floor director, cameraman, sampai ke pengarah acaranya. Latihan ini langsung dipimpin oleh pengarah acara. 20

3. Produksi

Production Yang dimaksud dengan produksi adalah melaksanakan perubahan bentuk naskah auditif dan visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di televisi. Pelaksanaan produksi tergantung dari tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Karakter produksi dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Produksi dilakukan di dalam atau di luar studio Jenis produksi ini hasilnya disiarkan secara langsung atau direkam terlebih dahulu dan dalam menyelesaikan produksinya dapat melakukan post production atau dapat sekaligus jadi. b. Produksi gabungan 20 JB Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, Bandung: Penerbit Alumni, 1986. Hlm 124. Artinya sebagian produksi di studio, kemudian diberikan insert yang bahannya diproduksi di luar studio. c. Produksi rekaman Recording Pelaksanaannya dapat dalam bentuk rekaman secara utuh live on tape , rekaman dalam bentuk pembagian recording in segments , rekaman dengan menggunakan kamera jinjing single camera single VTR , rekaman dengan menggunakan kamera dari beberapa VTR multi camera or multiple VTR.

4. Penyesuaian