6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Paduan Suara
Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah
pimpinan seorang dirigen.
1
Suara tersebut terdiri atas sopran, mezzosopran, alto, tenor, bariton dan bass. Suara-suara tersebut disebut, paduan suara.
sopran, mezzosopran, dan alto untuk wanita, sedangkan tenor, bariton dan bass untuk pria. Dalam paparan M. Soeharto disebutkan pula beberapa jenis
paduan suara, antara lain paduan suara campuran anggota terdiri dari pria maupun wanita, paduan suara acapella yaitu paduan suara tanpa ada iringan
musik, dan yang terakhir paduan suara unison, paduan suara yang hanya tampil menyanyi satu suara.
2
Di dalam buku “A-Z Direksi Paduan Suara” karya Agastya Rama
Listya menjelaskan secara komprehensif tentang teknik mengabah, teknik bernyanyi, menyusun paduan suara, sampai membahas sumber informasi yang
bermanfaat.
3
Salah satu yang dibahas adalah range suara. Seseorang yang mampu menyanyikan di tonalitas C Mayor dan bisa nyanyi di nada-nada
bawah C, berarti ia mempunyai jenis suara rendah Bass, Alto. Namun untuk Mezzosopran dan Bariton agak lemah menyanyikan nada-nada tersebut. Lalu
di tonalitas Gb Mayor, bagi Mezzosopran dan Bariton, dia mampu menyanyikan nada-nada tingginya, hanya lemah di nada rendah. Jika di
Tonalitas Ab Mayor, pastinya bagi Mezzosopran dan Bariton sudah tidak mampu untuk nada-nada tinggi, hanya Sopran dan Tenor yang mampu.
4
1
M. Soeharto, Kamus Musik Jakarta : PT Gramedia, 1992, 23.
2
M. Soeharto, 94.
3
Agastya Rama Listya, A-Z Direksi Paduan Suara Jakarta : Yamuger, 2007, 51
4
Agastya Rama Listya, 52.
7
B. Remaja
Di dalam buku John W. Santrock yang berjudul “Life-Span
Development ” mengatakan bahwa remaja ingin sekali mempunyai keinginan
diri sendiri. Remaja adalah suatu proses dari masa kanak-kanak menuju orang dewasa.
5
Sifat-sifat remaja diwarnai oleh interaksi antara faktor-faktor genetik, biologis, lingkungan, sosial. Menurut penelitian Daniel Offer dan koleganya
yang disebutkan oleh John W. Santrock, pada tahun 1988 yang mempelajari ciri remaja menemukan bahwa minimal 73 persen dari para remaja
memperlihatkan ciri-ciri
yang sehat.
Remaja secara
keseluruhan memperlihatkan bahwa remaja merasa bahagia, menikmati hidup, memandang
dirinya mampu melatih kendali diri, menghargai kerja. Kecederungan berbeda karakter baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan.
Karakteristik dalam perkembangan remaja ada 4 hal, yang pertama terlambatnya kedewasaan laki-laki, kedua terlambatnya kedewasaan
perempuan, serta ketiga dan keempat kedewasaan laki-laki dan perempuan pada usia dini. Keterlambatan kedewasaan laki-laki biasanya mereka
memikirkan fisik tubuhnya, dan ketertarikan apa yang mereka inginkan, seperti hobi. Kedewasaan laki-laki yang sudah cepat atau dini, biasa sudah
memikirkan ke depan mau bagaimana dan sudah memikirkan seksual. Keterlambatan kedewasaan perempuan biasa, mereka masih memikirkan
hobinya, seperti dandan, karir, dan belum menginginkan hubungan seksual. Kedewasaan laki-laki yang sudah cepat atau dini, sudah memikirkan
hubungan seksual, dan ke depan. Ciri-ciri keceriaan dalam masa-masa remaja, biasanya dalam emosional mereka karena sedang perubahan hormon atau
transisi.
5
Santrock, John W. Life-Span Development Jakarta : Erlangga, 1996, 402, 406-408
8
C. Range Vokal untuk Remaja