d. Tidak dapat disimpan perishability, yaitu sifat jasa yang tidak
dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.
4. Jenis Transaksi Keuangan
a. Penerimaan uang dari pemilik-pemilik perusahaan
Pada saat memulai usaha suatu perusahaan membutuhkan modal yang akan digunakan sebagai modal awal untuk menjalankan usaha
tersebut, modal dapat berasal dari satu orang ataupun lebih dari pemilik perusahaan yang bersangkutan.
b. Penerimaan uang dari kreditur
Suatu usaha yang telah berjalan dan ingin mengembangkan jangkauan usahanya tentunya membutuhkan modal yang jauh lebih besar
lagi. c.
Pengeluaran uang untuk membeli aktiva dan beban usaha Dalam melakukan kegiatan usaha suatu perusahaan jasa memerlukan
peralatan, fasilitas ataupun hal-hal yang menunjang untuk melakukan kegiatan usahanya.
d. Penjualan jasa untuk memperoleh penghasilan
Merupakan proses yang terus dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan penghasilan.
e. Pembayaran hutang perusahaan kepada kreditur
Pada saat jasa telah terjual dan perusahaan telah mendapatkan keuntungan dari usahanya maka perusahaan membayar hutang kepada
kreditur sesuai dengan kesepakatan yang dibuat. f.
Pengembalian harta yang ditanamkan oleh pemilik Setelah perusahaan berjalan beberapa waktu dan memperoleh laba
yang cukup, maka sang pemilik akan mengambil harta yang menjadi haknya di perusahaan tersebut.
5. Klasifikasi transaksi keuangan Perusahaan Jasa
a. Transaksi keuangan internal, terjadi di dalam perusahaan tanpa
melibatkan pihak luar perusahaan. Contoh: penetapan pemakaian perlengkapan dan penetapan jumlah piutang tak tertagih.
b. Transaksi keuangan eksternal, berkaitan dengan operasi perusahaan
yang melibatkan pihak luar. Contoh: pembelian peralatan, pembayaran beban sewa
c. Transaksi modal, serangkaian transaksi yang memengaruhi modal
pemilik. Contoh: setoran modal, penarikan modal.