Definisi al-Qardh Aspek Syariah Al-Qardh

transaksi pinjam meminjam tanpa syarat tambahan pada saat pengembalian pinjaman. Dalam literatur fiqh klasik, qardh dikategorikan dalam aqd tathawwui atau akad tolong menolong dan bukan transaksi komersial.

1. Definisi al-Qardh

Secara umum pinjaman merupakan pengalihan hak milik harta atas harta. dimana pengalihan tersebut merupakan kaidah dari Qardh. A.Pengertian Pinjaman Menurut Bahasa Arab Qardh secara bahasa, bermakna Al-Qath’u yang berarti memotong. Harta yang disodorkan kepada orang yang berhutang disebut Qardh, karena merupakan potongan dari harta orang yang memberikan hutang. Kemudian kata itu digunakan sebagai bahasa kiasan dalam keseharian yang berarti pinjam meminjam antar sesama. Salah seorang penyair berkata,“Sesungguhnya orang kaya bersaudara dengan orang kaya, kemudian mereka saling meminjamkan, sedangkan orang miskin tidak memiliki saudara”

B. Pengertian Pinjaman Menurut Hukum Syara’

Secara syar’i para ahli fiqh mendefinisikan Qardh: 1. Menurut pengikut Madzhab Hanafi , Ibn Abidin mengatakan bahwa suatu pinjaman adalah apa yang dimiliki satu orang lalu diberikan kepada yang lain kemudian dikembalikan dalam kepunyaannya dalam baik hati. 2. Menurut Madzhab Maliki mengatakan Qardh adalah Pembayaran dari sesuatu yang berharga untuk pembayaran kembali tidak berbeda atau setimpal. 3. Menurut Madzhab Hanbali Qardh adalah pembayaran uang ke seseorang siapa yang akan memperoleh manfaat dengan itu dan kembalian sesuai dengan padanannya. 4. Menurut Madzhab Syafi’i Qardh adalah Memindahkan kepemilikan sesuatu kepada seseorang, disajikan ia perlu membayar kembali kepadanya.

C. Definisi Lain

Menurut Syafi’i Antonio 1999, qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan. Menurut Bank Indonesia 1999, qardh adalah akad pinjaman dari bank muqridh kepada pihak tertentu muqtaridh yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman.

2. Aspek Syariah Al-Qardh

Transaksi qardh diperbolehkan oleh para ulama berdasarkan hadits riwayat Ibnu Majjah dan ijma ulama. Sungguhpun demikian ,Allah SWT mengajarjkan kepada kita agar meminjamkan sesuatu bagi “agama Allah”. a. Al-Qur’an Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezki dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.Al- Baqarah : 245 Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.Al-Maidah : 2 Yang menjadi landasan dalil dalam ayat ini adalah kita diseru untuk “meminjamkan kepada Allah”,artinya untuk membelanjakan harta di jalan Allah. Selaras dengan memeinjamkan kepada Allah,kita juga diseru untuk “meminjamkan kepada sesama manusia”.Sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. b. As-Sunnah Dari Anas ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Pada malam peristiwa Isra’ aku melihat di pintu surga tertulis ’shadaqoh akan diganti dengan 10 kali lipat, sedangkan Qardh dengan 18 kali lipat, aku berkata : “Wahai jibril, mengapa Qardh lebih utama dari shadaqoh?’ ia menjawab “karena ketika meminta, peminta tersebut memiliki sesuatu, sementara ketika berutang, orang tersebut tidak berutang kecuali karena kebutuhan”. HR. Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abas bin Malik ra, Thabrani dan Baihaqi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Umamah ra. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi saw berkata,”Bukan seorang muslim mereka yang meminjamkan muslimlainyadua kali lipat kecuali yang satunya adalah senilaisedekah”HR Ibnu Majah,Ibnu Hibban dan Baihaqi. c. Ijma’ Secara ijma’ juga Para ulama menyatakan bahwa Qardh diperbolehkan. Qardh bersifat mandub dianjurkan bagi muqridh orang yang mengutangi dan mubah bagi muqtaridh orang yang berutang kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak bias hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya.Tidak ada sesoranga pun yang memiliki segala barangyang ia butuhkan.Oleh karena itu, pinjam meminjam sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di dunia ini.Islam adalah agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya.

3. Aplikasi dalam Perbankan