METODE PENELITIAN PELUANG DAN TANTANGAN DALAM PENATAAN PEMILU SERENTAK (PERSPEKTIF HUKUM DAN POLITIK)

30

BAB III METODE PENELITIAN

1. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian doktrinal, karena obyek atau sasaran dalam penelitian ini berupa putusan hakim, yakni Putusan Mahkamah Konstitusi No. 14PUU- I2013 tentang Putusan Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008. Kajian terhadap putusan ini akan dipertajam dengan melakukan kajian terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan putusan tersebut, serta prinsip-prinsip hukum yang relevan dengan putusan tersebut. Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian Hukum Normatif yuridis normatif adalah metode penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan mengenai peluang dan tantangan pemilu serentak secara yuridis maupun politis. Dalam kaitannya dengan penelitian normatif di sini akan digunakan beberapa dua pendekatan, yaitu pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konsep. Pendekatan perundang-undangan statute approach adalah suatu pendekatan yang dilakukan terhadap berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden dan peraturan organik lain yang berhubungan dengan objek penelitian. Pendekatan konsep conceptual approach digunakan untuk memahami konsep-konsep tentang sistem pemilu dari perspektif yuridis dan politis. 2. Bahan Penelitian Bahan penelitian ini merupakan data sekunder, yang terdiri dari: a. Bahan Primer, yaitu bahan-bahan yang mengikat, yang terdiri dari norma atau kaidah dasar, asas-asas hukum, peraturan perundang-undangan. b. Bahan Sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan primer, dalam hal ini berupa, buku-buku, makalah, hasil penelitian, atau karya ilmiah lainnya, khususnya yang berhubungan dengan pemilu, putusan Mahkamah Konstitusi dan siyasah syar‟iyah.

c. Bahan Tersier, yaitu bahan yang dapat memberikan petunjuk maupun penjelasan

terhadap bahan primer maupun bahan sekunder, yaitu berupa kamus-kamus dan ensiklopedi. 3. Pengumpulan Bahan 31 a. Penelitian kepustakaan Library Research Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara inventarisasi, identifikasi dan mempelajari secara cermat mengenai bahan hukum yang bersumber dari: buku, makalah atau kertas kerja, laporan penelitian, majalah, serta bahan hukum lainnya yang relevan dengan permasalahan penelitian yang dikaji. b. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara inventarisasi, identifikasi dan mempelajari secara cermat mengenai dokumen-dokumen yang terkait dengan permasalahan yang dikaji. 4. Analisis Data hasil penelitian melalui studi dokumen, tersebut dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa bahan dari hasil studi pustaka dan studi dokumen terhadap bahan-bahan primer, sekunder dan tersier yang selanjutnya masih didukung atau dilengkapi dengan hasil wawancara danatau kuesioner dari para informan, dianalisis dengan menerapkan metode: content analysis dan sinkronisasi. Seluruh bahan-bahan yang telah terkumpul, dilakukan inventarisasi dan sistematisasi, selanjutnya dikaji, dan dianalisis keterkaitannya dengan permasalahan yang dikaji. Metode analisis yang terakhir dalam penelitian ini adalah metode taraf sinkronisasi. Bahan-bahan yang telah diketahui isi atau muatannya, dan telah dilakukan komparasi sehingga diketahui unsur-unsur perbedaan dan kesamaan-kesamaannya, kelebihan dan kelemahannya, maka perlu dikaji dan analisis mengenai keselarasannya sinkronisasi antara isi atau muatan bahan yang satu dengan yang lainnya. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS