12
D. SLIP RODA TRAKTOR
Slip roda traktor travel reduction adalah selisih jarak tempuh roda traktor dengan pembebanan dengan operasi dengan jarak tempuh roda traktor tanpa
pembebanan tanpa operasi yang dinyatakan dalam persen. Menurut Kepner et al. 1982, slip dapat terjadi pada traktor tanpa beban dan akan bertambah besar
seiring dengan meningkatnya gaya penarikan. Slip pada roda ini dapat terjadi jika besar traksi yang dihasilkan roda lebih
kecil dari torsi yang disalurkan oleh engine ke roda. Slip yang terjadi pada traktor tangan dapat mengurangi Efisiensi Lapang dan penyaluran daya pada traktor. Slip
pada roda dapat diperkecil dengan memperhatikan faktor – faktor berikut yaitu diameter roda, lebar roda, bentuk lempengan tapak, sudut lempengan tapak
terhadap garis singgung roda dan sumbu roda, dan jarak antar lempengan. Untuk memperoleh nilai slip ini dapat menggunakan persamaan berikut :
Slip
.......................................................... 4 Dengan : S
b
= Jarak tempuh dengan beban m S
o
= Jarak tempuh tanpa beban m Menurut Sembiring et al. 1990, slip adalah selisih jarak yang dicapai atas
dasar perhitungan jumlah putaran roda dengan jarak sesungguhnya dibagi jarak yang dapat dicapai dengan putaran roda. Slip ini dinyatakan dalam persen. Slip
pada roda traktor dipengaruhi oleh diameter roda, lebar roda, bentuk lempengan tapak, dan sudut lempengan tapak terhadap garis singgung roda dan sumbu roda.
Pada penelitian ini, jarak tempuh roda diukur dengan cara menghitung jarak yang ditempuh roda tiap 5 - 10 putaran roda. Pengukuran dilakukan saat
traktor berjalan tanpa dan dengan beban. Triratanasirichai 1990 menyatakan bahwa kelengketan tanah pada sirip
roda adalah salah satu masalah yang menyebabkan rendahnya mobilisasi dan tingginya slip roda. Menurut Hendra 1982, proses terjadinya slip pada dasarnya
13
ditimbulkan akibat ketidakseimbangan antara gaya yang disalurkan oleh jari-jari roda dari sumbu roda kepada permukaan tapak dan medan tahanan geser tanah
yang dilalui roda tersebut. Untuk mengatasi slip ini dapat dilakukan dengan menurunkan tenaga yang
disalurkan ke roda. Penurunan tenaga yang dibutuhkan untuk mengatasi slip akan menaikkan tenaga tarik traktor. Perbedaan kecepatan dan perbedaan dengan
perbedaan transmisi yang digunakan juga dapat memberikan pengaruh pada slip. Efisiensi penyaluran tenaga tarik yang tertinggi yang dapat dicapai oleh traktor
pada saat bekerja di lapangan mengolah tanah adalah pada tingkat slip antara 15- 25 . Pada tanah liat basah, tenaga terbesar untuk menarik mungkin dicapai pada
slip sekitar 35 Sembiring et al., 1990. Slip roda traktor juga banyak kaitannya dengan tingkat kandungan air
tanah. Kandungan air tanah mempengaruhi nilai tahanan geser dan daya dukung tanah terhadap suatu pembebanan Richey et al., 1961.
E. KETENGGELAMAN RODA Sinkage