Pengetahuan dan sikap tentang alat tangkap dan bahan yang merusak terumbu karang.

oleh jaksa dan kesaksian yang telah diberikan oleh anggota masyarakat atau unit pengawasan dan penegakan hukum yang bertindak sebagai saksi dalam sidang penuntutan perkara. Langkah-langkah yang diperlukan: o Penetapan sanksi hukum dan sanksi sosial yang tegas bagi orang yang merusak ekosistem terumbu karang. o Penambahan jumlah personil, sarana dan prasarana penegakan hukum di laut. o Mengadakan pelatihan-pelatihan hukum laut, konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem serta undang-undang perikanan bagi aparat penegak hukum. o Melakukan pengawasan secara intensif terhadap berbagai motif pelanggaran yang ada di laut. o Mengembangkan pengamanan pesisir dan laut terpadu. o Menyusun sistem keamanan laut berbasis masyarakat seperti kelompok pengawas masyarakat POKWASMAS. o Mengintensifkan sosialisasi terhadap produk hukum pelestarian terumbu karang. 2. Meningkatkan kesadaran dan melibatan masyarakat secara aktif untuk melestarikan terumbu karang. Penyadaran masyarakat diarahkan pada pemahaman masyarakat terhadap manfaat kelestarian ekosistem terumbu karang dan pemanfaatan yang berkelanjutan untuk perubahan perilaku sosial. Peningkatan kesadaran berbagai lapisan masyarakat tentang manfaat perlindungan dan kelestarian ekosistem terumbu karang, yang diharapkan akan merubah perilaku masyarakat dari perlaku yang dapat merusak menjadi perilaku yang mengelola dan melidungi kelestarian ekosistem terumbu karang. Penyadaran masyarakat dilakukan dimulai dari usia dini seperti anak SD untuk memahami manfaat ekologi terumbu karang. Kampanye penyadaran lewat brosur, media cetak, TV, internet dan lewat penyuluhan langsung. Langkah-langkah yang diperlukan:  Program penyuluhan pengelolaan terumbu karang yang berbasis masyarakat  Pelatihan pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat bagi penyuluh lapangan  Penyadaran pelestarian terumbu karang lewat muatan lokal kurikulum SD, SMP dan SMA di daerah pesisir.  Penyadaran pelestarian terumbu karang lewat brosur dan buku bacaan anak-anak, media cetak dan elektronik. Perencanaan pengelolaan terumbu karang terkait dengan penyelenggaraan pembangunan masyarakat disekitarnya. Untuk itu perlu adanya peningkatan peran serta masyarakat yang proaktif dan mampu menumbuhkan adanya peningkatan kesadaran untuk melestaikan sumberdaya alam laut. Guna menjamin berlanjutnya proses peran masyarakat, perlu dibangun mekanisme pengelolaan terumbu karang yang memberi ruang bagi aspek pengembangan masyarakat lokal serta mampu menjadi fasilitator bagi kegiatan pemanfaatan yang dilakukan masyarakat lokal. Pengembangan masyarakat lokal merupakan upaya mengakui hak dan kewajiban masyarakat yang bermukim di dalam kawasan perairan karang melalui keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengelolaan dengan tetap memperhatikan tingkat kesejahteraannya. Aspirasi masyarakat sangat penting diperhatikan mengingat bahwa masyarakat terlebih dahulu mengelola kawasan laut perairan terumbu karang. 3. Meningkatkan pengembangan wisata bahari dan budidaya laut berbasis daya dukung dan melibatkan masyarakat. Selama dua dekade perkembangan pariwisata di Asia Pasifik, khususnya perkembangan wisata pantai dan wisata bahari menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat. Hal ini mengakibatkan pula semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam pengembangan pariwisata. Teluk lampung yang terdiri banyak pulau mempunyai potensi besar dalam pengembangan wisata pantai dan wisata bahari karena banyak mempunyai pantai pasir putih dan keanekaragaman terumbu karang. Perkembangan wisata bahari berpengaruh positif terhadap perluasan peluang usaha dan kerja. Peluang tersebut lahir karena adanya permintaan wisatawan. Dengan demikian kedatangan wisatawan ke suatu daerah akan membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi pengusaha penginapan, wisma, hotel, home stay, restoran, warung, angkutan, pedagang asongan, sarana olahraga dan jasa lainnya. Peluang usaha tersebut akan memberikan kesempatan masyarakat pesisir untuk bekerja dan sekaligus dapat menambah pendapatan untuk menunjang kehidupan rumah tangganya. Langkah-langkah yang diperlukan: o Melakukan kajian daya dukung wisata o Peningkatan promosi wisata bahari o Mengundang investor wisata bahari o Mempermudah perizinan usaha wisata bahari o Penyediaan akses modal berusaha melalui kredit pada bank. o Pelatihan pengelolaan wisata bahari bagi pelaku wisata bahari dan masyarakat yang terlibat. Meningkatkan pengembangan wisata bahari dan budidaya laut berbasis daya dukung dan melibatkan masyarakat. Kegiatan budidaya laut khususnya keramba jaring apung KJA menurut masyarakat di perairan Teluk Lampung umumnya telah berlangsung selama kurun waktu 10 tahun teakhir. Dengan keberadaaan kegiatan budidaya laut menurunkan intensitas aktifitas pengeboman ikan yang merusak terumbu karang karena secara tidak langsung telah terjadi pengawasan di kawasan perairan. Namun kegiatan budidaya laut jika tidak ditata dan dikelola dengan baik dan tidak memperhatikan lingkungan, malah bisa membuat kehancuran bagi kelestarian terumbu karang. Langkah-langkah yang diperlukan: o Mengidentifikasi jenis-jenis usaha budidaya ikan karang yang potensial. o Penyusunan studi kelayakan dan daya dukung budidaya ikan karang. o Pelatihan teknik budidaya ikan karang yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat. o Melakukan evaluasi dan monitoring bersama masyarakat tentang budidaya ikan karang. 4. Pengetahuan masyarakat akan pentingnya terumbu karang menjadi titik pengelolaan untuk menata kelola jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan pada masing-masing lokasi penelitian. Walaupun hampir sebagian dari masyarkat menginginkan sebagai lokasi penangkapan ikan, namun jika dilihat dari kondisi yang ada dilokasi penelitian dan dari segi ekonomi, maka kegiatan yang paling efektif untuk dilakuan ialah sebagai lokasi budidaya dan