Praktikum Perpajakan; Praktikan Bawa Laptop

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
lab-akuntansi.umm.ac.id

Praktikum Perpajakan; Praktikan Bawa Laptop
Tanggal: 2011-10-17
Suasana Praktikum Perpajakan.

Pelaksanaan praktikum semester ganjil 2011/2012 sudah mulai berlangsung sejak tanggal 26 September 2011. Pada
semester ini, ada 4 jenis praktikum yang dilaksanakan di Lab. Akuntansi FEB UMM, yaitu PKA Perusahaan Dagang
(manual), PKA Perusahaan Dagang (computer based), Praktikum Perpajakan, dan Praktikum Sistem Informasi
Akuntansi.
Seluruh aktivitas praktikum dilaksanakan di Lab. Akuntansi I dan II mulai pukul 07.00 sampai 18.00 WIB, kecuali untuk
PKA Perusahaan Dagang (computer based) yang dilaksanakan di Lab. Komputer FEB. Biasanya, praktikum perpajakan
juga sebagian besar dilaksanakan di Lab. Komputer FEB karena praktikum ini didesain untuk dikerjakan dengan
berbasis komputer, mulai dari penghitungan sampai pengisian SPT, SSP, dan seterusnya. Namun untuk praktikum kali
ini, praktikum perpajakan dilaksanakan di Lab. Akuntansi.
“kapasitas Lab. Komputer FEB sudah tidak memungkinkan untuk kita pakai sebagai tempat pelaksanaan praktikum
perpajakan”, ungkap Ihyaul Ulum, Kepala Lab. Akuntansi di acara pembekalan praktikum. Semester ini, lanjut Ulum,
kapasitas Lab. Komputer FEB sudah nyaris habis digunakan untuk PKA Perusahaan Dagang yang berbasis komputer.
“PKA dagang kita yang menggunakan Lab. Komputer sudah 18 kelas, jika praktikum perpajakan menggunakan Lab.

Komputer juga, bisa-bisa kita praktikum sampai jam 9 malam. Trus siapa yang mau jadi instruktur coba?!” sambung
dosen yang baru saja menerbitkan buku ‘Klinik Skripsi’ ini.
Mulai minggu ketiga pelaksanaan praktikum perpajakan, praktikan (mahasiswa yang mengikuti praktikum) membawa
laptop masing-masing. “Berarti mahasiswa harus punya laptop pak?”, tanya Adhistra Rizky, praktikan Kelas E ketika
diinformasikan bahwa mulai minggu ketiga harus membawa laptop.
“Tidak!”, jawab Hafiez Sofyani, asisten yang mendampingi kelas tersebut. “mahasiswa tidak harus punya atau beli
laptop, tetapi harus bawa laptop ketika praktikum”, timpal Tya Melya Sari, asisten pendamping lainnya.
“ini yang harus dicatat ya, bahwa Lab. Akuntansi tidak mewajibkan mahasiswa untuk beli laptop. Boleh pinjam ke teman
atau cari pacar yang punya laptop”, kelakar pak Ulum yang kebetulan menjadi instruktur di kelas E.
“Bagaimana jika benar-benar tidak bisa dapat laptop pak, tidak bisa beli dan tidak ada yang bisa dipinjam?”, tanya
Matias Efendi, praktikan yang lain. “jika sudah benar-benar mentok, maka silahkan pada minggu ini lapor dan mendaftar
di Lab, nanti kita data dan akan kita siapkan kelas khusus di Lab. Komputer”, jawab pak Ulum. Jadi, sambungnya, tidak
ada alasan bagi mahasiwa untuk tidak ikut praktikum gara-gara tidak punya laptop. Dan juga jangan memaksa orangtua
untuk dibelikan laptop dengan alasan praktikumnya pakai laptop. “kita cuma ingin memaksimalkan pemanfaatan laptop
yang dimiliki mahasiswa, biar tidak hanya digunakan untuk main games dan facebook-an aja”, tambah bapak dua putri
ini.

Setelah didata, ternyata lebih dari 90% praktikan memiliki laptop. Rata-rata hanya 1-2 praktikan
per kelas yang tidak bisa membawa laptop. Untuk menyiasatinya, maka mereka dipinjami laptop
milik asisten yang mendampingi kelas tersebut. “asistennya baik hati ya pak...”, ujar salah satu

praktikan. (IU)

page 1 / 1