Tug a s Akhir_ Dya h Pa tm a sa ri I0299033, 2004
11
Gb 12. Rangka Kaku Yang Terkena Beban Lat eral 32
Gb 13. Pengkakuan Vert ikal 33
Gb 14. Rangka Lant ai 33
Gb 15. Rangka Bat ang Pada Bal ok 34
Gb 16. Sambungan Bambu Dengan Bet on 37
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Umum
Dal am dunia
arsit ekt ur, desain
memegang peran
pent ing dal am
menampil kan wuj ud sebuah bangunan. Desain yang baik seharusnya memi kirkan sel uruh komponen yang membent uk sebuah bangunan, bai k dari segi arsit ekt ur
maupun dari segi st rukt ur. St rukt ur sangat menent ukan peril aku bangunan dal am merespon suat u gaya
Pemil ihan j enis dan macam st rukt ur biasanya dil at ar bel akangi ol eh beberapa
Tug a s Akhir_ Dya h Pa tm a sa ri I0299033, 2004
12
f akt or, t ergant ung dari sisi mana perancang mel ihat . Dal am hal ini penul is berusaha menampil kan prisnsip desain yang mendasarkan f akt or gempa dal am
perencanaan sebuah desain bangunan. Gempa bumi adal ah perist iwa al am yang dat ang sewakt u-wakt u t anpa ada
gej al a-gej al a sebel umnya, yang t erj adi karena adanya pergeser an l empeng bumi. Pergeseran t erj adi dal am bent uk get aran dan bent uran yang sel anj ut nya menj al ar
sebagai gel ombang. Gel ombang inil ah yang menyebabkan permukaan bumi dan bangunan di at asnya ber get ar. Pada saat berget ar t erj adi kecenderungan bangunan
unt uk mempert ahankan diri dari pergerakan. Gaya gempa t imbul karena adanya gerakan masa it u sendiri yang sel anj ut nya dapat menyebabkan kerusakan bangunan
yang dapat menyebabkan korban j iwa.
2. Khusus
Kerusakan bangunan yang t erj adi saat set elah t erj adi gempa hampir sebagian besar disebabkan ol eh masa bangunan it u sendiri. Semaki n berat suat u
bangunan maka gaya gempa yang t erj adi j uga semaki n besar, akibat nya kerusakan yang t erj adi j uga besar. Bangunan yang mempunyai berat yang ringan t ent unya
l ebi h aman dibanding bangunan berat . Hampir sebagian besar korban gempa meninggal aki bat t ert impa el emen bangunan yang runt uh. Karena it u penul is
berusaha unt uk merancang sebuah bangunan yang ant isipat if t erhadap gempa, dal am kasus ini dipili h bangunan cot t age.
Mengapa dipilih cot t age, karena bangunan ini seringkal i berada di daerah rawan gempa semisal pegunungan. Sebagai bangunan perist irahat an maka sangat l ah
waj ar unt uk menempat kan kesel amat an bangunan dan penghuni sebagai f akt or ut ama desain.
Langkah yang dit empuh unt uk mendapat kan bangunan yang ant isipat if t er hadap gempa adal ah dengan cara mengapli kasi kan bambu sebagai st rukt ur t ahan
gempa. Ket ert ari kan ini berawal dari beberapa t ul i san yang menyebut kan bahwa bambu adal ah mat erial ri ngan yang mempunyai kekuat an yang t inggi namun karena
perangkaian bambu sebagai st rukt ur masih dilakukan secara konvensional maka kekuat an yang diperoleh t idak dapat maksimal . Di samping it u adanya opini
masyarakat yang sering menghubungkan bambu dengan kemiskinan, sehingga orang enggan menggunakannya.
Tug a s Akhir_ Dya h Pa tm a sa ri I0299033, 2004
13 B.
Tujuan Perancangan
Mendapat kan desain cot t age dengan st rukt ur bambu yang ant isi pat if t erhadap gempa.
C.
Batasan dan Lingkup Pembahasan