PERSEPSI WAJIB PAJAK PP NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PPH ATAS PEN Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memmenuhi Persyaratan Gelar Sarjana FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG i UMKM ATAS
PERSEPSI WAJIB PAJAK
PP NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PPH ATAS PEN
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memmenuhi Persyaratan Gelar Sarjana
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
PERSEPSI WAJIB PAJAK UMKM ATAS DIBERLAKUKANNYA 46 TAHUN 2013 TENTANG PPH ATAS PENGHASILAN
DARI USAHA WAJIB PAJAK
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memmenuhi Persyaratan Gelar Sarjana (S-1) Ekonomi
Disusun Oleh : Sri Wulandari 201110170311181
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
UMKM ATAS DIBERLAKUKANNYA GHASILAN
(2)
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillahirabbil‘aalamiin, tiada untaian kata yang patut diucapkan kecuali hanya rasa syukur yang teramat dalam kehadirat Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalwat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, khatamul ambiya’ yang telah membawa segala perubahan bagi segenap ummat manusia dari kejahiliyahan menuju manusia yang beradab dan bermartabat.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam skripsi ini penulis memberikan judul “ Persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukaknya PP No 46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha wajib pajak”.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi, dan jajaran pimpinan di Jurusan Akuntansi yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut mempelancar proses penyusunan tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. Ihyaul Ulum., SE., M.Si., Ak., CA. dan Ibu Endang Dwi Wahyuni., Dra., Msi., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak ilmu, nasehat, dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
3. Bapak Setu Setyawan, Drs., Ec., MM selaku Dosen Wali yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan mulai dari semester awal sampai dengan akhir.
4. Orang Tuaku Tercinta dan Tersayang Ayahanda Husen H. Ahmad Amd dan Ibunda Mariamah yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan khususnya do’a yang tidak ternilai harganya bagi anak tercintanya.
5. Keluarga dan Saudaraku Tersayang Edi Rahman SST, Endang Spd, Nurwahidah Spt adik tersayang Muhammad Agus Prawoto dan kakak-kakak
(3)
v
Iparku Ani Rahmawati Amd.,Keb, M.zia Ulhaq S.Sos, Muhammad Agus Badri M. Abdiza Spt yang telah memberikan dukungan dan motivasi. Pangeran-pangeran kecil ku (Pona’an) M. Fadlan Khairul Azzam, Muhammad Fauzan Samil, Zulvan Fawwas Al-Jawabi dan Muhammad Sayyid Asyaf. 6. Kesayangan (DK) yang telah membantu, menemani, mensupport dan ikut
bersusah-payah selama penelitian.
7. Teman-Temanku dan Sahabatku Tercinta di Jurusan Akuntansi Kelas D yang selama 4 Tahun mengisi hari-hariku dengan segala suka maupun duka dan menemani perjuangan selama kuliah khususnya ELza, Nur, Mutia, Abim, Kausarin, Yesi, Erica, Putri R, Risa.
8. Teman-teman dan keluarga besar BKMA yang sudah memberikan sebuah kenangan tersendiri dan ilmu selama ini, tidak akan pernah terlupa keceriaan selama 6 bulan ini.
9. Teman-temanku yang ada di Malang k2 Sari, Atul ( cepat nyusul ya), Ririn, k2 Nur, K2 Ella yang ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian dan selalu mensupport.
10. Teman-teman dan sahabat Kos Adinda Nofia, Tika, Nia, Sita, Alif, Lilis, Nur, Rini, Dini, Hikmah, Ifa makasih banyak atas keceriaannya selama ini. Teman-teman KKSM, k2 sepupu Ahyar Abdullah, M. Isnaini terima kasih atas kebaikannya.
11. Teman-teman KKN 92 Magetan UMM 2014 khususnya Macan, Zahrot, Kancil, Miro, Eriski.
12. Semua pihak yang mungkin belum tercantum dan disebutkan dalam rangkaian ucapan terima kasih ini. Terima kasih atas semua dukungan dan do’a yang telah diberikan.
Al-Insaanu Makaanul khata’ wa nisyaan, begitu pula pada penulis, tidak ada kesempurnaan yang dimiliki kecuali hanya do’a dan usaha yang telah dikeluarkan. Penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Malang, Penulis
(4)
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, didalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
(5)
vii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PEGESAHAN KARTU KENDALI BIMBINGAN
KATA PENGANTAR ... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
ABSTRAKSI ... viii
ABSTRACT ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Reviu Penelitian Terdahulu ... 6
2. Landasan Teori ... 8
2.1. Pengertian Persepsi ... 8
2.2. Definisi Pajak ... 9
2.3. Sistem Perpajakan di Indonesia ... 10
2.4. Asas-asas Pemungutan Pajak ... 16
2.5. Norma Perhitungan Pajak ... 17
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian ... 18
(6)
viii
3. Jenis dan Sumber Data ... 18
4. Teknik Perolehan Data ... 19
5. Teknik/Tahapan Analisis Data ... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden ... 21
B. Deskripsi Data Penelitian ... 21
C. Analisis Data ... 23
D. Pembahasan ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46
B. Batasan Penelitian ... 47
C. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(7)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1 Kriteria UMKM ... 17
Tabel 4. 1 Jumlah Kuesioner yang Menjadi Sampel ... 21
Tabel 4. 2 Kelompok Usia dan Jumlah Responden ... 22
Tabel 4. 3 Jumlah Responden dan Rata-rata Pendapatan ... 22
Tabel 4. 4 Deskripsi jawaban responden poin I ... 24
Tabel 4. 5 Deskripsi jawaban responden poin II ... 26
Tabel 4. 6 Deskripsi jawaban responden poin III ... 29
(8)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Input data hasil kuesioner Lampiran 4 Surat Rekomendasi
(9)
xi
DAFTAR PUSTAKA
Bashori, A. N., dan E. M. Sari. Year. "pengaruh persepsi atas pp nomor 46 tahun 2013 terhadap kepatuhan sukarela wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu pada kantor pelayanan pajak pratama surabaya rungkut". Artikel dipresentasikan pada SNA 17 Mataram di Lombok universitas mataram.
Diatmika, i. P. G. 2013. "penerapan akuntansi pajak atas pp nomor 46 tahun 2013 tentang pph atas penghasilan dari usaha wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu". akuntansi profesi Vol. 3, No. 2, hlm: 113-121. Djalil, R. 2013. "Sosialisasi PP Nomor 46 Tahun 2013 dan Launching SPN 2013
di Lampung Timur " http://www.pajak.go.id/blog- entry/kp2kpsukadana/sosialisasi-pp-nomor-46-tahun-2013-dan-launching-spn-2013-di-lampung-timur. [diakses pada 30 April 2015].
Irawan, H., dan A. Amin. 2003. Pengantar Perpajakan. 1 ed. Malang: Banyumedia Publising
Kuncoro, M. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis ? . W. Hardani. 4 ed. Jakarta: Erlangga. "Leaflet PP 46
UMKM". 2013.
http://www.pajak.go.id/sites/default/files/Leaflet%20PP%2046-UMKM.pdf. [diakses pada 6 mei.
Matsumoto, D. 2008. Pengantar Psikologi Lintas Budaya 2ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Norsain, dan A. Yasid. 2014. "Pengaruh Perubahan Tarif, Kemudahan Membayar Pajak, dan Sosialisasi PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Persepsi Wajib Pajak ". Perfomance, Vol. IV No. 2, hlm: 1-13.
Republik Indonesia. 2008. "Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)". Jakarta. Indonesia.
(10)
xii
———. 2013. "pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu". menteri hukum dan hak asasi manusia.
Rosdiana, H. 2011. Pengantar Ilmu Pajak. 1 ed. Jakarta: Rajawali Pers. Suandy, E. 2006. Perpajakan. 2 ed. Jakarta: Salemba Empat.
Suryana, A. B. 2013. "Branchless untuk kemudahan pembayaran pajak UKM " http://www.pajak.go.id/content/article/branchless-untuk-kemudahan-pembayaran-pajak-ukm. [diakses pada 30 April 2015].
Susmiatun, dan Kusmuriyanto. 2014. "Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan dan Keadilan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota Semarang". ISSN 2252-6765, Vol. 3, No. 3, hlm: 378-386.
Ulum, I. 2011. Klinik Skripsi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia. E. S. Suharsi. 11 ed. Jakarta: Salemba Empat.
Zain, M. 2007. Manajemen Perpajakan. K. Gunandar. 3 ed. Jakarta: Salemba Empat.
(11)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela
dan mendorong kontribusi penerimaan Negara dari sektor UMKM, pemerintah
telah menerbitkan PP No. 46 tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha
wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Tarif yang dianutnya lebih
kecil dari tarif yang sebelumnya yakni 1% dari omset. Peraturan ini berlaku bagi
Wajib Pajak Orang pribadi dan / atau Wajib Pajak Badan yang penghasilannya
kurang dari 4,8 M, memang peraturan ini ditanggapi secara beragam oleh rakyat
Indonesia ada yang pro ada pula yang kontra.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang
bersentuhan langsung dengan rakyat. Dibandingkan dengan Usaha Besar (UB)
UMKM merupakan usaha yang memiliki efisiensi tinggi yang membuat UMKM
mampu bertahan dalam kondisi krisis. Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan
UKM jumlah UMKM yang ada di Indonesia per akhir 2012 yakni sebesar 56,53
juta unit dan produk domestik bruto memiliki kontribusi yang sangat besar yakni
sebesar 59,08 persen. Keberadaan UMKM di Indonesia dengan tingginya
sumbangan PDB yang diberikan, bukan berarti tidak memiliki permasalahan.
Masalah finansial, sumber daya manusia, dan akses pemasaran merupakan
permasalah utama yang dihadapi oleh UMKM saat ini.
(12)
2
Peraturan Pemerintah mengenai pengenaan Pajak Penghasilan yang
bersifat final dan penetapan besaran tarif pajak terhadap penghasilan dari usaha
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.
Pengenaan pajak penghasilan yang bersifat final tersebut ditetapkan dengan
berdasarkan pada pertimbangan perlunya kesadaran dalam pemungutan pajak,
berkurangnya beban administrasi baik bagi Wajib Pajak maupun Direktoral
Jenderal Pajak serta memperhatikan perkembangan ekonomi moneter.
Pajak Penghasilan yang diatur oleh PP Nomor 46 Tahun 2013 termasuk
dalam setoran bulanan PPh Pasal 4 ayat (2) bukan PPh Pasal 25. Penyetoran
paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak (SSP). Jika SSP sudah validasi NTPN, Wajib Pajak tidak perlu melaporkan
SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) karena dianggap telah menyampaikan SPT Masa
PPh Pasal 4 ayat (2) sesuai tanggal validasi NTPN. Penghasilan yang dibayar
berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013 dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh pada
kelompok penghasilan yang dikenai pajak final dan/atau bersifat final (Djalil,
2013).
Dalam meningkatkan penerimaan kas negara pemerintah telah melakukan
usaha terbaiknya. Dengan mengoptimalkan penerapan PP. No 46 Tahun 2013
Direktoral Jenderal Pajak menggunakan aplikasi E-
Billing
dimana wajib pajak
dapat membayar pajak, melalui
teller
bank, kantor pos atau melalui Anjungan
Tunai Mandiri menggunakan kode
billing
. Proses yang mudah serta biaya yang
rendah diharapkan akan mampu mendorong Wajib Pajak UMKM yang sudah ber
(13)
3
NPWP maupun yang belum ber NPWP untuk segera melaksanakan kewajiban
perpajakannya (Suryana, 2013).
Persepsi biasanya dimengerti sebagai bagaimana informasi yang berasal
dari organ yang terstimulasi diproses, termasuk bagaimana informasi tersebut di
seleksi, di tata dan di tafsirkan. Pendek kata, persepsi mengacu pada proses
dimana informasi di terjemahkan menjadi sesuatu yang bermakna (Matsumoto,
2008).
Bashori dan Sari (2014) menunjukan bahwa persepsi atas PP Nomor 46
Tahun 2013 berpengaruh positif terhadap kepatuhan sukarela wajib pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu di KPP Pratama Surabaya Rungkut. Susmiatun
dan Kusmuriyanto (2014) menunjukan secara parsial variabel pengetahuan pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak, sedangkan ketegasan sanksi dan
keadilan perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Secara
simultan variabel pengetahuan, ketegasan sanksi dan keadilan perpajakan
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Norsain dan Yasid (2014)
menunjukan bahwa perubahan tariff (X1), berpengaruh positif terhadap persepsi
wajib pajak, kemudahan membayar pajak (X2), berpengaruh positif terhadap
persepsi wajib pajak, dan sosialisasi PP No 46 tahun 2013 (X3) berpengaruh
positif terhadap persepsi wajib pajak Penelitian lain yang dilakukan oleh Diatmika
(2013) menyatakan bahwa PP No. 46 tahun 2013 lebih memihak pengusaha yang
mempunyai peredaran usaha dibawah 4,8 milyar per tahun untuk menerapkan
tariff 1 % bersifat final dari pada penerapan tarif umum yang berlaku sebesar
25%.
(14)
4
Populasi dalam penelitian ini ialah wajib pajak UMKM yang terdaftar di
Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, sedangkan sampel ialah UMKM yang
memiliki NPWP, memiliki omset diatas 20.000.000 juta serta UMKM yang
termasuk dalam usaha manufaktur. Jumlah UMKM yang cukup banyak, yaitu
sekitar 749 yang terdaftar dalam Dinas Koperasi selain itu, penulis ingin
mengetahui reaksi dari pada pelaku UMKM yang ada di Kota Malang atas
diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 ini.
Penelitian ini difokuskan pada persepsi Wajib Pajak UMKM terhadap
perubahan tarif dan dasar perhitungan dan kemudahan dikeluarkannya PP No 46
tahun 2013. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP No.46
Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini ialah:
Bagaimana persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP No.46
Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini
ialah:
(15)
5
Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP
No.46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak.
1.4
Manfaat penelitian
a.
Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan informasi dan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang
meneliti tentang persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP No.46
Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu
b.
Bagi Wajib Pajak UMKM
Sebagai bahan informasi diberlakukannya PP No.46 Tahun 2013
tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak yang memiliki peredaran
bruto tertentu.
(1)
xii
———. 2013. "pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu". menteri hukum dan hak asasi manusia.
Rosdiana, H. 2011. Pengantar Ilmu Pajak. 1 ed. Jakarta: Rajawali Pers. Suandy, E. 2006. Perpajakan. 2 ed. Jakarta: Salemba Empat.
Suryana, A. B. 2013. "Branchless untuk kemudahan pembayaran pajak UKM " http://www.pajak.go.id/content/article/branchless-untuk-kemudahan-pembayaran-pajak-ukm. [diakses pada 30 April 2015].
Susmiatun, dan Kusmuriyanto. 2014. "Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan dan Keadilan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota Semarang". ISSN 2252-6765, Vol. 3, No. 3, hlm: 378-386.
Ulum, I. 2011. Klinik Skripsi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia. E. S. Suharsi. 11 ed. Jakarta: Salemba Empat.
Zain, M. 2007. Manajemen Perpajakan. K. Gunandar. 3 ed. Jakarta: Salemba Empat.
(2)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela dan mendorong kontribusi penerimaan Negara dari sektor UMKM, pemerintah telah menerbitkan PP No. 46 tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Tarif yang dianutnya lebih kecil dari tarif yang sebelumnya yakni 1% dari omset. Peraturan ini berlaku bagi Wajib Pajak Orang pribadi dan / atau Wajib Pajak Badan yang penghasilannya kurang dari 4,8 M, memang peraturan ini ditanggapi secara beragam oleh rakyat Indonesia ada yang pro ada pula yang kontra.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang bersentuhan langsung dengan rakyat. Dibandingkan dengan Usaha Besar (UB) UMKM merupakan usaha yang memiliki efisiensi tinggi yang membuat UMKM mampu bertahan dalam kondisi krisis. Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM jumlah UMKM yang ada di Indonesia per akhir 2012 yakni sebesar 56,53 juta unit dan produk domestik bruto memiliki kontribusi yang sangat besar yakni sebesar 59,08 persen. Keberadaan UMKM di Indonesia dengan tingginya sumbangan PDB yang diberikan, bukan berarti tidak memiliki permasalahan. Masalah finansial, sumber daya manusia, dan akses pemasaran merupakan permasalah utama yang dihadapi oleh UMKM saat ini.
(3)
2
Peraturan Pemerintah mengenai pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final dan penetapan besaran tarif pajak terhadap penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Pengenaan pajak penghasilan yang bersifat final tersebut ditetapkan dengan berdasarkan pada pertimbangan perlunya kesadaran dalam pemungutan pajak, berkurangnya beban administrasi baik bagi Wajib Pajak maupun Direktoral Jenderal Pajak serta memperhatikan perkembangan ekonomi moneter.
Pajak Penghasilan yang diatur oleh PP Nomor 46 Tahun 2013 termasuk dalam setoran bulanan PPh Pasal 4 ayat (2) bukan PPh Pasal 25. Penyetoran paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Jika SSP sudah validasi NTPN, Wajib Pajak tidak perlu melaporkan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) karena dianggap telah menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) sesuai tanggal validasi NTPN. Penghasilan yang dibayar berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013 dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh pada kelompok penghasilan yang dikenai pajak final dan/atau bersifat final (Djalil, 2013).
Dalam meningkatkan penerimaan kas negara pemerintah telah melakukan usaha terbaiknya. Dengan mengoptimalkan penerapan PP. No 46 Tahun 2013 Direktoral Jenderal Pajak menggunakan aplikasi E-Billing dimana wajib pajak dapat membayar pajak, melalui teller bank, kantor pos atau melalui Anjungan Tunai Mandiri menggunakan kode billing. Proses yang mudah serta biaya yang rendah diharapkan akan mampu mendorong Wajib Pajak UMKM yang sudah ber
(4)
NPWP maupun yang belum ber NPWP untuk segera melaksanakan kewajiban perpajakannya (Suryana, 2013).
Persepsi biasanya dimengerti sebagai bagaimana informasi yang berasal dari organ yang terstimulasi diproses, termasuk bagaimana informasi tersebut di seleksi, di tata dan di tafsirkan. Pendek kata, persepsi mengacu pada proses dimana informasi di terjemahkan menjadi sesuatu yang bermakna (Matsumoto, 2008).
Bashori dan Sari (2014) menunjukan bahwa persepsi atas PP Nomor 46 Tahun 2013 berpengaruh positif terhadap kepatuhan sukarela wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu di KPP Pratama Surabaya Rungkut. Susmiatun dan Kusmuriyanto (2014) menunjukan secara parsial variabel pengetahuan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak, sedangkan ketegasan sanksi dan keadilan perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Secara simultan variabel pengetahuan, ketegasan sanksi dan keadilan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Norsain dan Yasid (2014) menunjukan bahwa perubahan tariff (X1), berpengaruh positif terhadap persepsi wajib pajak, kemudahan membayar pajak (X2), berpengaruh positif terhadap persepsi wajib pajak, dan sosialisasi PP No 46 tahun 2013 (X3) berpengaruh positif terhadap persepsi wajib pajak Penelitian lain yang dilakukan oleh Diatmika (2013) menyatakan bahwa PP No. 46 tahun 2013 lebih memihak pengusaha yang mempunyai peredaran usaha dibawah 4,8 milyar per tahun untuk menerapkan tariff 1 % bersifat final dari pada penerapan tarif umum yang berlaku sebesar 25%.
(5)
4
Populasi dalam penelitian ini ialah wajib pajak UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, sedangkan sampel ialah UMKM yang memiliki NPWP, memiliki omset diatas 20.000.000 juta serta UMKM yang termasuk dalam usaha manufaktur. Jumlah UMKM yang cukup banyak, yaitu sekitar 749 yang terdaftar dalam Dinas Koperasi selain itu, penulis ingin mengetahui reaksi dari pada pelaku UMKM yang ada di Kota Malang atas diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 ini.
Penelitian ini difokuskan pada persepsi Wajib Pajak UMKM terhadap perubahan tarif dan dasar perhitungan dan kemudahan dikeluarkannya PP No 46 tahun 2013. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP No.46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah:
Bagaimana persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP No.46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini ialah:
(6)
Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP No.46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak.
1.4Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan informasi dan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tentang persepsi Wajib Pajak UMKM atas diberlakukannya PP No.46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu
b. Bagi Wajib Pajak UMKM
Sebagai bahan informasi diberlakukannya PP No.46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.