FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

SHESCO: Sharia Economic Essay Competition
“Realisasi Ekonomi Islam di Era Teknologi & Informasi untuk
Mewujudkan Sustainable Developmen Goals”

JUDUL ESSAY
Implementasi Green Sukuk sebagai Alternatif Pembiayaan di Era
Teknologi dan Informasi untuk Mewujudkan Sustainable
Development Goals
Disusun Oleh
MUFIDA PRAFITRI/F0314062/CoA/S1 AKUNTANSI/ 2014

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017

IMPLEMENTASI GREEN SUKUK SEBAGAI ALTERNATIF
PEMBIAYAAN DI ERA TEKNOLOGI DAN INFORMASI
UNTUK MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT
GOALS
Mufida Prafitri

Chief of Administration (CoA)
mufidaprafitri@gmail.com

PENDAHULUAN
Sustainable development adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan
keseimbangan diantara dimensi pembangunan, seperti ekonomi, sosial, serta
lingkungan. Sustainable development

mempunyai prinsip bahwa proses

pembangunan baik pembangunan ekonomi, bisnis, lahan, ataupun masyarakat
tidak boleh sampai mengorbankan masa depan generasi mendatang. Pada tanggal
25-27 September 2015 telah terjadi pertemuan akbar di markas besar PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa), New York, Amerika Serikat untuk membahas
Sustainable Development Summit, yang di dalamnya merupakan kegiatan
seremoni pengesahan dokumen SDGs (Sustainable Development Goals) yang
dihadiri perwakilan dari 193 negara. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari
kesepakatan dokumen tersebut yang terjadi pada tanggal 2 Agustus 2015 yang
juga berlokasi di New York. Saat itu sebanyak 193 negara anggota PBB
mengadopsi secara aklamasi dokumen berjudul ”Transforming Our World: The

2030 Agenda for Sustainable Development” atau ”Mengalihrupakan Dunia Kita:
Agenda Tahun 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”.1
Sustainable

Development

Goals

(SDGs)

sendiri

merupakan

program

pembangunan berkelanjutan yang didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169
target terukur dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Tujuan SDGs berisi
lebih banyak aspek kehidupan serta menanggapi terkait perubahan iklim,


1

4muda. 2015. Mengenal 17 Tujuan Global (Global Goals) Sebagai Kelanjutan Dari Tujuan

Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals). http://4muda.com. Diakses pada 20
Mei 2017

pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan produksi berkelanjutan, serta masih banyak
aspek yang lain. Tujuan serta target SDGs akan selalu dikontrol dan diawasi
dengan menggunakan indikator-indikator global. Dalam aspek ekonomi,
sustainable

development

(pembangunan

berkelanjutan)

berkaitan


dengan

membangun perekonomian dalam jangka panjang tanpa harus mengorbankan
modal alam.
ISI
Pembangunan ekonomi merupakan prasyarat mutlak bagi negara emerging market
untuk memperkecil jarak dengan negara maju. Umumnya, pembangunan itu
terkendala akibat minimnya sumber daya ekonomi produktif terutama modal
sebagai katalisator. Untuk itu, pemerintah mencari sumber pembiayaan melalui
berbagai pinjaman baik dalam maupun luar negeri. Namun demikian, sulitnya
akses mendapatkan pinjaman yang memiliki prasyarat lunak serta intensnya
kebijakan pengurangan pinjaman luar negeri, membuat pemerintah melakukan
diversifikasi instrumen. Salah satunya alternatif pembiayaan yang dapat dilakukan
adalah dengan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) berbasis syariah. SBN
inilah yang lebih dikenal dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau
Sukuk Negara.2
Green Sukuk adalah sebuah instrumen investasi yang penggunaannya bertujuan
memberikan solusi bagi perubahan iklim lingkungan dan kriterianya mengikuti
skema International Climate Bond Standards. Standar tersebut menjadi screening
tool bagi para investor dan pemerintah untuk mendukung investasi di

perekonomian rendah karbon. Obligasi yang memenuhi standar akan memperoleh
sertifikasi Climate Bonds sebagai penanda yang memastikan kontribusi mereka
terhadap perekonomian rendah karbon. Green Sukuk menjadi suatu instrumen
keuangan yang potensial untuk menyokong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Hal tersebut tentu saja sejalan dengan program SDGs yang menekankan pada
pentingnya pembangunan berkelanjutan. Green Sukuk sendiri merupakan sukuk
yang diterbitkan oleh emiten kepada pemegang sukuk atau obligasi syariah
2 http://www.kemenkeu.go.id/

sebagai upaya pembiayaan pada infrastruktur dan produk ramah lingkungan yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi
syariah berupa bagi hasil margin atau fee. Green sukuk ini dapat diterbitkan untuk
membiayai proyek atau investasi energi bersih dan terbarukan.3
PENUTUP
Indonesia sebagai salah satu negara penerbit sukuk yang terpercaya sudah saatnya
menggunakan green sukuk untuk mempromosikan peran Indonesia dalam
mendukung Sustainable Development Goals serta terciptanya bumi yang lebih
nyaman. Sukuk sebagai instrumen keuangan yang banyak memiliki kemiripan
dengan obligasi (bond) dapat digunakan untuk mendukung program-program
pembangunan yang berkelanjutan serta dalam rangka mengurangi pemanasan

global dan dampaknya.

DAFTAR PUSTAKA

3

Oktaviani, Yuri. 2016. Potensi Green Sukuk dalam Pembiayaan Infrastruktur .

http://www.syariahfinance.com. Diakses pada 20 Mei 2017.

Author. 2016. Pengertian dan Tujuan SDGs. http://www.ilmu-ekonomi-id.com/.
Diakses pada 20 Mei 2017.
Oktaviani, Yuri. 2016. Potensi Green Sukuk dalam Pembiayaan Infrastruktur.
http://www.syariahfinance.com. Diakses pada 20 Mei 2017.
Respati, Yogi. 2014. Green Sukuk, Si Instrumen Keuangan Ramah Lingkungan.
http://mysharing.co/green-sukuk-si-instrumen-keuangan-ramahlingkungan/. Diakses pada 20 Mei 2017.
4muda. 2015. Mengenal 17 Tujuan Global (Global Goals) sebagai Kelanjutan dari
Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals).
http://4muda.com. Diakses pada 20 Mei 2017
http://www.kemenkeu.go.id/

www.pusat2.litbang.depkes.go.id