Validitas Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas

IV - 41 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 250 200 150 120 100 85 70 60 50 Sumber : Hair dkk., 1998 Langkah-langkah interpretasi matrik faktor, yaitu : 1. Memeriksa faktor loading pada matrik faktor 2. Mengidentifikasi faktor loading terbesar untuk setiap variabel. 3. Menggabungkan variabel ke dalam faktor. Apabila variabel dengan faktor loading terbesar terjadi pada faktor 1, maka variabel tersebut digabungkan ke dalam faktor 1. 4. Menghapus variabel apabila, § faktor loading variabel signifikan pada beberapa faktor § nilai komunalitas variabel lebih kecil dari 0.5 5. Memberikan nama atau label pada faktor terbentuk yang mencerminkan arti gabungan dari variabel-variabel penyusunnya Hair dkk., 1998.

2.10 Validitas dan Reliabilitas

2.10.1 Validitas

Menurut Azwar 2003 validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran. Dimana instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada taraf signifikan 5, item-item yang tidak berkorelasi secara signifikan dinyatakan gugur. Dalam kaitannya IV - 42 dengan besarnya angka korelasi ini, Azwar 2003 menyebutkan bahwa koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,50 sudah dapat diterima dan dianggap memuaskan. Namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,30 maka dianggap tidak memuaskan. Jadi dapat disimpulkan. bahwa item dari suatu variabel dikatakan valid jika mempunyai koefisien 0,30 Azwar, 2003. Cara yang digunakan dalam uji validitas adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment : r xy = { } { } å å å å å å å - 2 2 2 2 Y - Y n x n Y X - XY n x ………….………… 2.3 Keterangan : r xy = koefisien korelasi item dengan total pertanyaan n = jumlah responden X = skor pertanyaan Y = skor total sampel Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat atau valid adalah : 1 Jika koefisien product moment r tabel a ; n-2 2 Nilai P a

2.10.2 Reliabilitas

Singarimbun dan Effendi 1989 memenyatakan, reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Untuk mengetahui apakah alat ukur reliabel atau tidak, diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach yang akan menunjukkan kepada kita bagaimana tingginya butir-butir dalam kuisoner berkorelasi. Perkiraan cronbach’s tentang keandalan dihitung dengan menggunakan varian butir-butir dan kovarian antar butir. Pada umumnya, rumus untuk perkiraan keandalan cronbach’s alpha sebagai berikut : IV - 43 ÷ ÷ ø ö ç ç è æ å - ÷ ø ö ç è æ - = 2 2 11 1 1 t b k k r s s ............................................................... 2.4 Dimana: 11 r = reliabilitas instrumen K = banyak butir pertanyaan 2 t s = varian total 2 b s å = jumlah varian butir Sedangkan rumus varian yang digunakan yaitu : n n X X 2 2 2 å å = s ……………………..…………...…................. 2.5 Dimana : X = jumlah responden N = nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor – nomor butir pertanyaan Harga koefisien reliabilitas yang diperoleh atau r hitung dibandingkan dengn r tabel, dimana bila r hitung r tabel, maka data dapat dikatakan reliabel. Karena sebuah instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,6.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian