22 yang
positif prestasi
belajar kewirausahaan
terhadap motivasi
ber technopreneurship siswa sebesar 15,4, 3 terdapat pengaruh yang positif
efikasi diridan prestasi belajar kewirausahaan secara bersama-sama terhadap motivasi ber
technopreneurship siswa sebesar 36,1.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh efikasi diri terhadap kematangan karir siswa
Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang dalam mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi memiliki sikap optimis,
memiliki motivasi dan kekuatan dalam mewujudkan cita-citanya dalam berkarir. Orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan mampu membuat perencanaan
yang matang untuk memperoleh pekerjaan karir yang diinginkan. Perencanaan karir yang matang merupakan salah satu indikator kematangan karir.
Berdasarkan pemikiran tersebut diduga efikasi diri memiliki pengaruh positif terhadap kematangan karir, yaitu semakin tinggi efikasi diri seseorang
dimungkinkan kematangan karir semakin tinggi juga. 2.
Pengaruh kecakapan sosial terhadap kematangan karir Kecakapan sosial merupakan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi
baik secara lisan maupun tertulis agar dapat dipahami orang lain. Seseorang yang memiliki kecakapan sosial yang baik akan mudah dalam mengumpulkan
informasi pekerjaan yang ia inginkan. Informasi tersebut dapat berupa informasi lisan maupun secara tertulis. Pengumpulan informasi tentang karir dapat
digolongkan sebagai eksplorasi karir yang merupakan salah satu indikator
23 kematangan karir seseorang. Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti menduga
kecakapan sosial memiliki pengaruh positif terhadap kematangan karir. 3.
Pengaruh informasi karir terhadap kematangan karir Informasi tentang karir ditujukan untuk menginformasikan persyaratan
dan tugas dari suatu pekerjaan. Informasi yang banyak serta lengkap dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam membuat keputusan karir apa yang
akan dipilih ketika lulus kelak. Keputusan karir merupakan salah satu indikator kematangan karir. Berdasarkan pemikiran tersebut maka peneliti menduga
bahwa informasi karir memiliki pengaruh positif terhadap kematangan karir siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
1. Diprediksi terdapat pengaruh efikasi diri terhadap kematangan untuk berkarir
siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK N 2 Pengasih.
2. Diprediksi terdapat pengaruh kecakapan sosial terhadap kematangan untuk
berkarir siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK N 2 Pengasih.
3. Diprediksi terdapat pengaruh informasi karir terhadap kematangan untuk
berkarir siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK N 2 Pengasih.
24 4.
Diprediksi terdapat pengaruh efikasi diri, kecakapan sosial dan informasi karir secara bersama-sama terhadap kematangan untuk berkarir siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK N 2 Pengasih.
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian expost facto yaitu penelitian yang
meneliti peristiwa yang telah terjadi kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian tersebut. Permasalahan
yang diangkat pada penelitian ini bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih atau sering disebut permasalahan asosiatif. Hubungan variabel dalam
penelitian bersifat sebab akibat kausal. Pada penelitian ini terdapat variabel independent variabel yang mempengaruhi dan variabel dependent
dipengaruhi. Variabel independent meliputi efikasi diri
1
X
, kecakapan sosial
2
X
, informasi karir
3
X
. Variabel dependent penelitian ini adalah
kematangan karir Y . Berdasarkan sumber datanya, penelitian ini termasuk studi kasus karena ruang lingkup yang diteliti hanya 1 kelas, yakni kelas XI
Kompetensi Keahlian Elektronika Industri SMK Negeri 2 Pengasih.
B. Tempat dan Waktu Penelitian