Kerangka Berfikir TINGKAT AKTIVITAS HARIAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DI WILAYAH URBAN KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DIY.

25 dari waktu observasi. Perilaku aktif seperti berjalan sebesar 28,18, namun peserta studi sangat aktif hanya 3,3 dari total waktu obserasi.

C. Kerangka Berfikir

Dewasa ini, budaya hidup inaktif semakin merebak di kalangan masyarakat. Perkembangan jaman dan kecanggihan tekonologi cenderung membuat masyarakat semakin minim dalam melakukan aktivitas jasmani. Misalnya, preferensi penggunaan sepeda motor dan mobil dari pada berjalan kaki untuk mencapai suatu tempat yang relatif tidak jauh. Kemudian, penggunaan remote control untuk mengubah channel televisi. Selain itu, mudahnya akses anak terhadap berbagai gadget canggih sejak usia dini menyebabkan anak-anak cenderung lebih menyukai beraktivitas sedentari, seperti bermain gadget dan mengakses berbagai media sosial, daripada beraktivitas jasmani seperti bermain kejar-kejaran, memanjat, dan lompat tali. Aktivitas jasmani sangat penting bagi siswa sekolah dasar dalam masa pertumbuhannya. Anak pada usia 10 – 12 tahun memiliki perkembangan fisik, intelektual, sosial, dan bahasa yang cenderung meningkat. Kondisi aktivitas jasmani siswa sekolah dasar tersebut dipengaruhi oleh peningkatan ketrampilan gerak, sosial, penalaran, dan berfikir kritis yang dilakukan melalui pendidikan jasmani. Pelaksanaan penjasorkes yang dilakukan selama 2 x 40 menit setiap minggu belum cukup untuk meningkatkan kondisi kesegaran jasmani siswa kelas V di wilayah urban. Tanpa tubuh yang segar maka siswa tidak mungkin bisa melakukan kegiatan dengan baik. 26 Masalah-masalah tersebut perlu ditanggulangi. Sekolah dan lingkungan tempat tinggal sebagai tempat belajar dimana anak banyak menghabiskan waktu berpotensi menjadi sarana untuk aktif beraktivitas jasmani.Terkait hal ini, belum diketahui data atau hasil penelitian mengenai tingkat aktivitas jasmani harian siswa kelas V sekolah dasar di wilayah urban Propinsi DIY. Belum diketahui pula jenis aktivitas apa saja yang dilakukan siswa sekolah dasar kelas V sekolah dasar di wilayah urban Propinsi DIY. Padahal fungsi data-data tersebut penting untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan mengenai perilaku aktivitas jasmani siswa dan sebagai landasan awal dalam menyusun solusi permasalahan. 27 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian