PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN TEAM GAME TOURNAMENT TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA ANAK USIA 13 SAMPAI USIA 15 TAHUN DI SEKOLAH SEPAK BOLA AMOR JUNIOR KOTA METRO

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN TEAM GAME
TOURNAMENT TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING
BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA ANAK USIA 13
SAMPAI USIA 15 TAHUN DI SEKOLAH SEPAK BOLA
AMOR JUNIOR KOTA METRO

OLEH
EGI SEPTA WARDANI

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah
yang lebih berpengaruh antara model latihan small sided games dan team game
tournament terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola
anak usia 13 sampai usia 15 tahun SSB Amor Junior Kota Metro.
Metode yang digunakan adalah eksperimen komparatif. Populasi berjumlah 32
anak dan sampel yang diambil menggunakan teknik total sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan tes menggiring bola berliku-liku dalam bermain
sepak bola. Setelah tes awal dan akhir pengaruh model latihan small sided games
dan team game tournament terhadap kemampuan menggiring bola permainan
sepak bola menggunakan teknik analisis data uji-t.

Hasil penelitian model latihan small sided games menunjukkan t table = 2,131 < t
hitung 9,486 dan model latihan team game toutnament menunjukan t table = 2,131 <
t hitung 6,324 artinya kedua model latihan ini memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada anak
usia 13 sampai 15 tahun SSB Amor Junior Kota Metro.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan antara model latihan
small sided games dan team game tournament terhadap kemampuan menggiring
bola pada anak usia 13 sampai 15 tahun SSB Amor Junior Kota Metro.

Kata Kunci : menggiring, model small sided games, team game tournament

ii

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN TEAM GAME
TOURNAMENT TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING
BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA ANAK USIA 13
SAMPAI USIA 15 TAHUN DI SEKOLAH SEPAK BOLA
AMOR JUNIOR KOTA METRO

OLEH

EGI SEPTA WARDANI

Skipsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Metro pada tanggal 29 September 1992,
sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Bapak Sugiyanto,
S.Pd, M.M. dan Ibu Eti Triyati A.Ma.Pd

Pendidikan Taman kanak-kanak (TK) Aisyah Purwosari
Metro Utara diselesaikan tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD N 3
Wonosari, Pekalongan, Lampung Timur pada tahun 2004, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di SMP N 6 Metro pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) di SMA Negeri 3 Metro pada tahun 2010.

Tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan FKIP Unila melalui jalur UML
Pada Tahun 2013, penulis mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD
N 2 Kembahang dan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di
Pekon Kembahang Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat.

vii

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucapkan Alhamdulillah Hirobbilalamin

Ku persembahkan karya ku ini Kepada :
Bapak ku Sugiyanto dan Ibu ku Eti Triyati adalah segala-galanya bagi kebahagian

hidupku Karena merekalah yang dapat memahami segala kekurangan pada diriku
Diiringi dengan do’a tulus, keberhasilan ini dapat kuraih didalam tubuh ku
mengalir darah Ibu Dan keringat Bapak
Kakak dan adikku Risa Ayuna dan Decha Darista yang selalu setia menemaniku,
serta memotivasi diriku saat kemalasan melanda, kesabaran, serta curahan kasih
sayangnya.

Terimakasih kepada coach Johan,coach Dilli,coach Apri, Pak Bambang, Pak
Harno serta wali-wali murid SSB Amor Junior Kota Metro atas kepercayaan yang
diberikan kepada saya untuk melakukan penelitan di SSB Amor Junior Kota
Metro.

Rekan-rekan Penjaskesrek angkatan 2010 terimakasih atas kebersamaannya dan
segala kasih sayang.

Dan seseorang yang semoga kelak Allah takdirkan untuk mendampingiku
mengarungi suka duka jalannya kehidupan

Almamater Tercinta


viii

Moto

“ Hargailah waktu dan kehidupanmu seperti engkau menghargai kedua orang tuamu”
( Penulis)

“ Orang bodoh sulit mendapatkan pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha sendiri.
Dalam perjalanan bisnisnya harus merekrut orang pintar, alhasil orang bodoh tadi
menjadi bosnya orang pintar”
( BOB SADINO)

“ Orang Berhasil ”
“ Keberhasilan bukan diukur dari apa yang kita punya, tapi keberhasilan dilihat dari
seberapa guna dan bermanfaat ilmu kita bagi orang banyak”
(Penulis)

ix

SANWACANA


Assalammualaikum, wr.wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang penulis susun ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada program studi Pendidikan Jasmani dan kesehatan FKIP Unila.
Dengan Judul “Pengaruh Latihan Small Sided Games dan Team Game Tournament
Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Anak Usia13
Sampai Usia 15 Tahun Di Sekolah Sebak Bola Amor Junior Kota Metro”
Dalam Penulisan skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Pembimbing Pertama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan serta
motivasi kepada penulis, Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Pembimbing
Kedua yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan yang sangat
berharga serta kepercayaan kepada penulis
2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku dekan FKIP Universitas
Lampung.
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan (IP) FKIP
Universitas Lampung.
x


4. Bapak Drs. Ade Jubaedi , M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes
sekaligus Penguji yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan kepada
penulis .
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan saat penulis menyelesaikan perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu staf tata usaha FKIP Unila.
7. Ketua dan pengurus SSB Amor Junior Kota Metro yang telah memberikan
izin untuk melaksanakan penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tulus dan ikhlas semoga
diberikan kebaikan dari Allah S.W.T.
Akhir Kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua, amin.
Wassalammualaikum wr.wb
Bandar Lampung,
Penulis

Egi Septa Wardani


xi

Mei 2015

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Durasi Bermain dan Ukuran Bola ...............................................................

16

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...................................................................

53

3. Hasil Uji Normalitas ....................................................................................


55

4. Hasil Uji Homogenitas ................................................................................

56

5. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................

56

6. Hasil Analisis Pengaruh Tes Awal Dan Tes Akhir Small Sided Games .....

57

7. Hasil Analisis Pengaruh Tes Awal Dan Tes Akhir Team Game Tournament
..................................................................................................................... 58
8. Analisis Perbedaan Tes Awal Kelompok Small sided games dan Team game
Tournament ................................................................................................. 59
9. Analisis Perbedaan Tes Akhir Kelompok Small sided games dan Team game

Tournament ................................................................................................. 60

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran

1.

Instrument Penelitian ................................................................................

69

2.

Blangko Penilaian Tes Awal dan Tes Akhir .............................................

71


3.

Program Latihan Small Sided Games .......................................................

72

4.

Program Latihan Team Games Tournament .............................................

82

5.

Data Hasil Tes Awal Penelitian ................................................................

86

6.

Pembagian Kelompok Dengan Ordinal Pairing ........................................

87

7.

Data Hasil Tes Akhir Penelitian ...............................................................

88

8.

Uji Normalitas Tes Awal Latihan Small Sided Games .............................

89

9.

Uji Normalitas Tes Awal Latihan Team Game Tournament ....................

90

10. Uji Normalitas Tes Akhir Latihan Small Sided Games ............................

91

11. Uji Normalitas Tes Awal Latihan Team Game Tournament ....................

92

12. Uji Homogenitas Tes Awal .......................................................................

93

13. Uji Homogenitas Tes Akhir ......................................................................

94

14. Uji-t Perbedaan Tes Awal .........................................................................

95

15. Uji-t Perbedaan Tes Akhir ........................................................................

97

16. Uji-t Pengaruh Latihan Small Sided Games ..............................................

99

xvi

17. Uji-t Pengaruh Team Game Tournament ......................................................... 100
18. Tabel Nilai Z ............................................................................................. 101
19. Tabel Nilai L Untuk Uji Normalitas ......................................................... 102
20. Tabel r Product Moment ........................................................................... 103
21. Tabel Nilai t-Student ................................................................................. 104
22. Tabel Nilai F Untuk Homogenitas ............................................................ 105
23. Foto-foto Penelitian .................................................................................. 106

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Games menggiring Small Sided Games ....................................................

15

2. Bentuk variasi latihan small sided games ..................................................

16

3. Penyajian materi team game tournament ke anak didik sebelum
mempraktekkan langsung dilapangan ........................................................ 19
4. Team kecil atau kelompok kecil team game tournament ...........................

20

5. Games menggiring pada latihan team game tournament ...........................

20

6. Pertantingan antar tim kelompok kecil team game tournament.................

21

7. Anak didik menggiring bola memutari cuns ..............................................

24

8. Menggiring bola disaat yang tepat dan waktu yang tepat ..........................

25

9. Menggiring bola dengan kaki kura-kura bagian dalam..............................

26

10. Menggiring bola dengan kaki kura-kura bagian penuh..............................

27

11. Mengiring bola dengan kaki kura-kura bagian luar ...................................

28

12. Bagan prosedur penlitian eksperimen ........................................................

38

13. Lapangan tes menggiring bola berliku-liku ..............................................

45

14. Diagram Batang Pengaruh Pengaruh Latihan Small sided gamess dan Team
Games Tournament Terhadap Keterampilan Menggiring Bola ................ 53
15. Diagram Batang Pengaruh Hasil Tes akhir antara Kelompok Small Sided
Games dan Team Game Tournament ........................................................ 54

xv

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xvi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
B. Identifikasi Masalah ..........................................................................
C. Batasan Masalah ................................................................................
D. Rumusan Masalah ..............................................................................
E. Tujuan Penelitian ...............................................................................
F. Manfaat Penelitian .............................................................................

1
7
8
8
9
10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Latihan ...............................................................................................
B. Small Sided Games (SSGs) ................................................................
C. Team Game Tournament (TGT).........................................................
D. Keterampilan ......................................................................................
E. Sepak Bola ........................................................................................
F. Menggiring Bola ................................................................................
G. Penelitian yang Relevan .....................................................................
H. Kerangka Pikir ...................................................................................
I. Hipotesis ............................................................................................

11
15
17
22
22
23
28
30
33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian .............................................................................
B. Populasi dan Sampel .........................................................................
C. Teknik Pengambilan Data ..................................................................
D. Prosedur Penelitian ............................................................................
E. Instrumen penelitian...........................................................................
F. Teknik Analisis Data..........................................................................

35
36
40
42
44
45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................................
1. Deskripsi Data ..............................................................................
2. Analisis Data ................................................................................
B. Pembahasan........................................................................................

52
52
54
61

xii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran ..................................................................................................

65
65

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

67

LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................

69

xiii

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan
kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat
banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari
fisik,teknik,taktik bahkan mental pun berperan dalam olahraga ini. Karena
unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan dan saling mempengaruhi untuk mencapai sebuah prestasi yang
maksimal. Hal yang sangat mendasar dan harus dipelajari dalam sepak bola
yaitu teknik-teknik dasarnya yaitu seperti: passing, controlling, shooting,
drilbbling dan heading. Karena menguasi teknik dasar sepak bola sangat
penting dan harus dilatih terus menerus untuk mencapai maksimal.

Untuk mencapai itu semua dibutuhkan waktu yang sangat panjang, karena
sebuah prestasi tidak dapat diraih secara instan. Prestasi dapat diraih harus
melewati proses dimana proses itu dimulai harus dari usia dini. Itu merupakan
salah satu penyebab terpuruknya prestasi timnas Indonesia. Dimana yang
mereka lihat hanya hasilnya saja tanpa memikirkan proses dan regenerasi
pemain-pemain mudanya. Tetapi sekarang banyak orang-orang yang peduli

2

dengan pembinaan usia muda terlihat dari banyak sekolah-sekolah sepak bola
yang mulai menjamur di Indonesia. Dimana itu bukti kepedulian segelincir
orang terhadap prestasi timnas sepak bola kita. Dan salah satunya SSB Amor
Junior Kota Metro yang juga berkomitmen untuk memajukan sepak bola di
Indonesia. Dengan komitmen itu SSB Amor Junior bisa menyumbang
pemain-pemain berbakatnya apa bila dibutuhkan oleh Negara. SSB Amor
Junior memiliki anak didik dari usia 8 sampai 16 tahun yang memiliki cita cita tinggi dan kemauan yang keras. Itu yang membuat para pengurus SSB
Amor Junior bersemangat dan termotivasi untuk menggapai cita-cita anak
didiknya.

Namun pada dasarnya kembali pada komitmen diatas bahwa para Pembina
bibit-bibit muda ini harus mendepankan pembinaan yang berkesinambungan.
Karena dengan pembeniaan yang berkesinambungan anak didik akan
mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena semua unsur-unsur dalam sepak
bola tidak boleh ada yang tertinggal dan terlewati. Pada permainan sepak bola
sering kita jumpai teknik-teknik dasar yang bermacam-macam. Salah satu
teknik dasar yang paling sering kita jumpai adalah teknik menggiring bola.
Menggiring bola merupakan gerakan lari sambil membawa bola dengan kaki,
dimana bola didorong dengan bagian kaki terus bergulir di atas tanah.

Menggiring bola dalam permainan sepak bola merupakan hal yang sangat
penting dan berguna, karena sebuah tim dapat menguasai permainan sehingga
tercapai tujuan akhir yakni sebuah gol. Adapun kegunaan menggiring bola
menurut Soekatamsi (1988: 158) adalah sebagai berikut :

3

1. Untuk melewati lawan.
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan
tepat.
3. Untuk menguasai bola atau menahan bola agar tetap dalam penguasaan,
menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan
untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.

Menggiring bola merupakan teknik dasar yang harus dikuasai setiap pemain
sepakbola secara baik, karena menggiring bola merupakan teknik dasar yang
dominan digunakan untuk mengontrol bola tetap dalam penguasaan tim dan
mengubah arah penyerangan. Dalam melakukan serangan, menggiring bola
dapat dijadikan sebagai strategi seorang penyerang untuk menciptakan
peluang menendang ke gawang lawan demi teciptanya gol.

Bagian sepakbola yang mungkin paling disenangi pemain di Indonesia
bahkan di dunia adalah menggiring bola. Memiliki skill menggiring bola
memang penting, tetapi pemain hendaknya tidak lupa bahwa menggiring bola
sangat menguras tenaga dan sering kali memperlambat tempo permainan.
Memang salah satu kunci terpenting dalam bermain sepakbola adalah
melakukan hal yang tepat pada saat yang tepat ( Timo Scheunemann,
2012:184). Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan
sepak bola kerena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak,
berdiri atau bersiap melakukan operan atau tembakan. Ketika pemain telah
menguasai keterampilan menggiring bola secara efektif, sumbangan mereka
di dalam pertandingan akan sangat besar. Dalam menggiring bola ada

4

beberapa prinsip yang harus diperhatikan antara lain : 1) Giring bola dekat
kaki, 2) Giring bola dengan sisi luar bagian depan kaki sementara pinggul
tetap mengarah lurus ke depan, 3) Pemain berlatih mengubah arah giringan,
menambah atau mengurangi kecepatan dalam menggiring bola dan sewaktuwaktu menghentikan bola. Pada hakikatnya menggiring bola dapat dilakukan
dengan tiga cara, yakni : 1) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam,
2) Menggiring bola dengan kaki bagian luar, 3) Menggiring bola dengan
punggung kaki (Danny Mielke; 2007: 8-9)

Dari uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa gerakan menggiring
bola mempunyai kegunaan yaitu untuk melewati lawan, mencari kesempatan
atau peluang memberikan bola umpan kepada teman, serta untuk menguasai
jalannya permainan dalam pertandingan sepakbola. Akan tetapi permasalahan
yang muncul di pikiran kita adalah bagaimana cara kita menyajikan materi
latihan yang mengajarkan teknik-teknik di atas secara tepat dan benar,
padahal pada kenyataannya sering kita lihat baik di sekolah-sekolah sepak
bola di sekitar kita masih banyak pelatih yang menggunakan metode melatih
dengan gaya yang lama. Padahal pada era sekarang dituntut agar anak didik
dapat mencapai hasil yang maksimal yaitu peningkatan keterampilan yang
lebih baik dengan latihan yang efisien meskipun dengan menghemat waktu
dan biaya. Salah satu alasan pengambilan sampel penelitian kelompok umur.
Sejauh ini kemampuan menggiring bola 13-15 tahun yaitu pada usia tersebut
sering melakukan kesalahn mengiring bola saat pertandingan. Seharusnya
pada kelompok umur 13-15 tahun telah diajarkan bagaimana cara menggiring
bola serta bagian-bagian kaki yang dapat digunakan untuk menggiring bola.

5

Namun pada kenyataannya masih banyak para anak didik yang kemampuan
menggiring bolanya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dalam permainan
yaitu jarang sekali siswa berani menggiring bola di daerah pertahanan lawan.
Masih rendahnya kemampuan siswa dalam menggiring bola tersebut perlu
ditelusuri faktor-faktor penyebabnya. Metode latihan yang diterapkan selama
ini perlu dievaluasi untuk mencapai hasil latihan yang diharapkan.
Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan model latihan small
sided games dan team game tournament. Dengan cara ini maka anak didik
dapat melakukan gerakan latihan menggiring bola dengan motivasi yang
tinggi, sehingga rasa percaya diri akan tumbuh dengan sendirinya. Selain itu,
latihan menggunakan small sided games ini juga dapat membuat anak didik
tidak mudah bosan, tidak cepat lelah dan merasa ringan melakukannya.

Maka dalam latihan menggiring bola ini dapat dilakukan dengan cara
membugarkan model latihan yang lama dengan model latihan yang baru.
Pertama, dengan latihan menggiring bola menggunakan small sided games
secara terus-menerus. Kedua, menggunakan team game tournament yaitu
dengan anak didik yang memiliki prestasi tinggi dikelompok dijadikan tutor
sebaya.. Dari kedua macam latihan di atas belum diketahui secara pasti
latihan mana yang memberikan hasil yang lebih baik dan secara efektif
meningkatkan kemampuan menggiring bola. Sebagai upaya untuk
mengetahui hal-hal tersebut di atas, maka dapat diterapkan di SSB Amor
Junior Kota Metro kelompok umur 13-15 tahun. Pengambilan model
pembelajaran Small Sided Games dan Team Game Tournament ini sesuai
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi serta kebutuhan dan

6

karakteritik anak didik. Maka dalam model Small Sided Games dan Team
Game Tournament diharapkan dapat memudahkan anak didik dalam
meningkatkan keterampilan menggiring bola menggunakan kaki bagian luar.
Menurut hasil pengamatan di SSB Amor Junior Kota Metro, terlihat dalam
proses latihan pelatih belum mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik
peserta didiknya, pelatih hanya menjelaskan gerak dasar menggiring bola
dengan menggunakan kaki bagian luar, dan memberikan satu atau dua kali
kelangsungan keterampilan dasar menggiring bola dengan menggunakan kaki
bagian luar lalu anak didik dibiarkan bermain tanpa diawasi dan tanpa
memperhatikan letak kesalahannya.

Kesalahan yang terlihat dalam pengamatan yaitu sebagian anak didik posisi
berdirinya masih kurang rileks dan kurang tenang dalam menguasai bola.
Dalam melakukan menggiring bola belum berkonsentrasi (belum fokus
tehadap bola yang dibawanya), gerakan saat perkenaan bola masih kurang
tepat hingga bola susah untuk dikuasai. Sedangkan gerak dasar menggiring
bola yang benar itu harus berkonsentrasi terhadap bola yang dibawanya,
gerakan perkenaan bola harus benar dan pada saat membawanya harus
seimbang antara kaki kiri dan kanan sehingga menghasilkan gerak dasar
menggiring bola yang benar.

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari observasi dilapangan diketahui
rendahnya keterampilan menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian
luar di SSB Amor Junior Kota Metro disebabkan oleh metode latihan yang
digunakan kurang tepat. Terlihat kurangnya antusias anak untuk mengikuti

7

latihan dan kurang efektifnya latihan sehingga banyak anak didik yang tidak
melakukan teknik menggiring bola saat latihan. Penulis mengindentifikasi
penyebab rendahnya keterampilan anak didik dalam menggiring bola karena
metode latihan yang digunakan kurang tepat. Pelatih perlu mengadakan
perbaikan dalam penggunaan motode latihan demi tercapai suatu tujuan
latihan yang berkualitas. Untuk itu dalam melatih keterampilan menggiring
bola menggunakan kaki bagian luar penulis menggunakan motode latihan
Small Sided Games dan motode latihan Team Game Tournament.

Dari uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Latihan Small Sided Games dan Team Game Tournament
Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Pada Permainan Sepak bola Anak
Usia13 Sampai Usia 15 Tahun Di SSB Amor Junior Kota Metro”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat di
identifikasi adalah sebagai berikut :
1) Kurang ketenangan anak didik saat menggiring bola pada anak usia 13
sampai usia15 tahun di SSB Amor Junior Kota Metro.
2) Seringnya bola yang dibawa anak didik jauh dari penguasan sehingga
mudah direbut lawan pada anak usia 13 sampai usia 15 tahun di SSB
Amor Junior Kota Metro.
3) Kurang lincahnya anak didik saat menggiring bola sehingga susah untuk
melewati pemain lawan.

8

4) Pemberian materi latihan yang benar agar teknik dasar bermain sepakbola
dapat dikuasai dengan baik diperlukan berbagai cara.
5) Kurangnya kreatifitas guru pendidikan jasmani dan pelatih dalam
memberikan materi latihan.
6) Latihan untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola dapat
menggunakan bola standar dan kombinasi bola.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, agar masalah dalam penelitian
ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini hanya
pada masalah :
1) Hanya pada pengaruh latihan small sided games dan team game
tournamen.
2) Hanya terfokus pada keterampilan menggiring bola menggunakan kaki
bagian luar.
3) Penelitian ini hanya dilakukan pada anak usia 13 sampai usia 15 tahun
SSB Amor Junior Kota Metro.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1) Apakah ada pengaruh model latihan small sided games terhadap
keterampilan menggiring bola pada permainan sepak bola anak usia 13
sampai usia 15 tahun SSB Amor Junior Kota Metro?

9

2) Apakah ada pengaruh model latihan team game tournament terhadap
keterampilan menggiring bola pada permainan sepak bola anak usia 13
sampai usia 15 tahun SSB Amor Junior Kota Metro ?
3) Apakah ada pebedaan pengaruh antara model latihan small sided games
dan team game taornament terhadap keterampilan menggiring bola pada
permainan sepak bola anak usia 13 sampai usia 15 tahun SSB Amor Junior
Kota Metro?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui :
1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model latihan small sided
games terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepak bola
anak usia 13 sampai usia 15 SSB Amor Junior Kota Metro.
2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model latihan team game
tournament terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepak
bola anak usia 13 sampai usia 15 SSB Amor Junior Kota Metro.
3) Untuk mengetahui perbedaan antara model latihan small sided games dan
team game tournament terhadap keterampilan menggiring bola pada
permainan sepak bola anak usia 13 sampai usia 15 SSB Amor Junior Kota
Metro.
4) Untuk mengetahui pengaruh dari model latihan small sided games dan
team game tournament.

10

F.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khusus bagi penulis dan
umumnya bagi yang berkepentingan dalam bidang olahraga khususnya sepak
bola. Adapun yang menjadi harapan peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang kongkrit
mengenai pengaruh model pembelajaran small sided games dan team
game tournament terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan
sepak bola.

2. Bagi Pelatih SSB

Sebagai bahan rujukan dalam meningkatkan latihan serta memberian
penyegaran latihan sehingga anak didiknya tidak merasa jenuh serta
berkualitas.

3. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu pembelajaran dan bahan rujukan untuk meningkatkan
hasil belajar sepakbola.

4. Bagi Anak Didik

Supaya peserta didik dapat mengeluarkan keterampilanya secara optimal
serta dapat bersaing dijenjang lebih tinggi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Latihan

Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang
dilakukan secara berulang ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah
beban latihan atau pekerjaaannya (Harsono, 1988:101). Latihan adalah peran
serta yang sistimatis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas fungsional fisik dan daya tahan latihan (Dwijowinoto, 1993:317)

Jadi bisa disimpulkan bahwa tujuan akhir latihan dalam bidang olahraga
adalah untuk meningkatkan penampilan olahraga dalam melakukan aktivitas
atau latihan harus sistematis. Sistematis yang dimaksud adalah setiap aktivitas
harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang dari yang mudah
ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang rumit. Selain itu, harus tetap
diingat bahwa ketika melaksanakan latihan kemampuan fisik, seseorang harus
memperhatikan pengulangan dari setiap aktivitas yang dilakukan. Hal
tersebut dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
cedera otot, patah tulang, luka, dan sebagainya.

12

1. Prinsip-Prinsip Latihan

a) Prinsip Beban Berlebih (Over load)
Dalam pelatihan selalu meningkatkan suatu afek pelatihan yang baik.
Untuk mendapatkan efek pelatihan yang baik, maka organ tubuh harus
diberikan beban berlebih dari beban yang biasa diterima dalam aktivitas
sehari-hari.
b) Prinsip Beban Bertambah
Agar prinsip beban berlebih (over load) memiliki efek, haruslah
mengikuti prinsip beban bertambah. Prinsip over load secara progresif
berarti beban dalam pelatihan mendekati maksimal dan secara terus
menerus meningkat, sebagai akibatnya kapasitas seseorang semakin
meningkat pula. Peningkatan dapat dilakukan dengan cara:
meningkatkan beban, set, repetisi, frekuensi maupun lamanya pelatihan.
(Bompa, 1993: 68).
c) Prinsip Reversibility (kembali asal)
Prinsip ini mengatakan bahwa kalau kita berhenti berlatih, tubuh kita
akan kembali kekeadaan semula atau kondisinya tidak akan meningkat.
Ini berarti jika beban latihan yang sama terus menerus kepada anak
maka terjadi penambahan awal dalam kesegaran kesuatu tingkat dan
kemudian akan tetap pada tingkat itu. Sekali tubuh telah menyesuaikan
terhadap beban latihan tertentu, proses penyesuaian ini terhenti. Sama
halnya apabila beban latihan jauh terpisah maka tingkat kesegaran si
anak selalu cenderung 11 kembali ketingkat semula. Hanya perbaikan
sedikit atau tidak sama sekali.

13

d) Prinsip Kekhususan
Manfaat maksimal yang bisa diperoleh dari rangsangan latihan hanya
akan terjadi manakala rangsangan tersebut mirip atau merupakan
replika dari gerakan - gerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut.
Termasuk dalam hal ini metode dan bentuk latihan kondisi fisiknya.
e) Perkembangan Menyeluruh (Multilateral)
*

Meskipun seseorang pada akhirnya mempunyai satu spesialisasi

keterampilan, sebaiknya pada permulaan berlatih dia dilibatkan dalam
berbagai aspek kegiatan hal ini dilakukan agar kelak pada masa
spesialisasi mempunyai dasar-dasar yang kokoh.
*

The multilateral principle should be employed mostly when training

children and junior.
f) Spesialisasi
*

Spesialisasi berarti mencurahkan segala kemampuan, baik fisik

maupun psikis pada satu cabang tertentu.
g) Prinsip Nutrisi
Prinsip makanan sangat penting bagi tubuh seseorang untuk
meningkatkan prestasi serta kondisi fisik agar tetap prima.
Keseimbangan kebutuhan zat makanan dengan pengeluaran tenaga,
akan dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan dan menurunnya
kemampuan fisik dan psikis akibat kelebihan pelatihan.

14

2. Dampak Latihan

Dampak latihan berpengaruh dan mengubah kebanyakan reponses
fisiologis manusia tergantung pada kapasitas latihan dan lamanya latihan
yang dilakukan. Berikut daftar perubahan yang dihasilkan dari latihan
(Abdullah,2005:23)
a). Penambahan kekuatan otot dan perbaikan koordinasi neuromuscular.
b). Efisiensi mekanis lebih besar dengan ukuran konsumsi oksigen lebih
rendah untuk sejumlah pekerjaan.
c). Konsumsi oksigen maksimum terbesar.
d). Volume sedenyut jantung maksimum yang lebih besar, dengan
penambahan yang lebih sedikit frekuensinya dan tekanan darah
maksimal.

Latihan yang dilakukan secara baik dan benar serta dilakukan dengan rasa
tanggung jawab dan disiplin maka latihan itu tidak hanya akan berdampak
pada faktor fisiolagis saja. Melainkan banyak aspek yang terkandung
dalam latihan itu sendiri khususnya latihan pada olahraga. Latihan bias
mengembangkan kepribadian yaitu dengan jalan menghubungkan secara
erat dengan aspek pendidikan yang bersifat edukatif. Dimana jika dalam
latihan anak ditanamkan moral dan sikap kepada anak didik
dikembangkan sekaligus secara sungguh-sungguh serta sistematis maka
akan muncul pengembangan intelek anak didik dan kerja praktis dengan
sendirinya (Abdullah, 2005:24)

15

B. Small Sided Games ( SSGs)

Small sided games (SSGs) adalah setiap permainan yang dimainkan dengan
pemain kurang dari sebelas dan di lapangan yang berukuran lebih kecil
(Bondarev, 2011:115). Small sided games suatu permainan yang dimainkan
pada bidang lapangan dengan ukuran yang lebih kecil dari pada sepak bola
pada umumnya, menggunakan aturan yang dimodifikasi dan melibatkan
sejumlah pemain yang lebih kecil dari pada jumlah pemain yang sebenarnya
(Hill-Haas, 2011:199)

Small sided games 3 lawan 3 adalah variasi dari sepak bola dimainkan antara
dua tim. Setiap tim hanya boleh mempunyai 3 pemain di lapangan. Gaya
sepak bola ini merupakan salah satu bentuk pelatihan dalam small sided
games. Jika dibandingkan dengan permainan lengkap dengan tim yang lebih
besar, lapangan yang digunakan ini lebih kecil daripada ukuran lapangan
sepak bola sebenarnya. Ukuran lapangannya adalah 15 meter minimal dan 25
maksimal untuk lebar dan 20 meter minimal dan 30 meter maksimal panjang
untuk 3 lawan 3.

Gambar 1. Games menggiring Small Sided Games 3 vs 3

16

Dalam pelaksanaannya, small sided games juga mempunyai peraturan dalam
permainan. Diantaranya ukuran lapangan yang telah dijelaskan diatas, lama
sebuah permainan, waktu istirahat, dan ukuran bola. Durasi sebuah permainan
dan waktu istirahat, tampaknya disesuaikan dengan tingkat usia pemain sepak
bola.

Gambar 2. Bentuk variasi latihan small Sided Games
Durasi permainan, usia pemain, waktu istirahat dan ukuran bola untuk small
sided games, yang dijelaskan dalam tabel 1. berikut :
Tabel 1. Durasi Bermain dan Ukuran Bola
Age Division

Minutes/Half

Halftime

Ball Sizes

U19, U18, U17

45 minutes

15 Minutes

5

U16, U15

40 minutes

15 Minutes

5

U14, U13

35 minutes

15 Minutes

5

U12, U11

30 minutes

15 Minutes

4

U10, U9

25 minutes

15 Minutes

4

17

Dengan mengetahui durasi permainan, maka pelatih dapat memberikan
sebuah pelatihan dengan small sided games sesuai dengan usia atlet yang
dilatih, agar tidak terjadi sebuah kesalahan dalam menerapkan atau
memberikan sebuah pelatihan. Filosofi small sided games adalah bagaimana
membuat pemain sepak bola muda bermain sepak bola dengan senang. Dalam
pelatihan dengan bentuk ini membuat pemain lebih banyak kontak dengan
bola, lebih berani dalam menggiring bola untuk melewati lawan, selalu
melakukan pergerakan, cepat dalam mengambil keputusan dan dapat
meningkatkan kebugaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa small sided games adalah suatu
metode latihan yang memperkecil permainan dari aslinya dari memperkecil
jumlah pemain dan luas lapangan yang bertujuan agar anak didik lebih
terkontrol dan lebik aktif dalam melakukan teknik yang diberikan pelatih.

C. TGT ( Team Game Tournament )

Pembelajaran kooperatif model team game tournament adalah salah satu tipe
atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan pada seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa
sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan yang bisa meningkatkan
semangat belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang
dalam pembelajaran kooperatif model team game tournament memungkinkan
siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar (Slavin,
2005:166-167).

18

Model team game tournament dikembangkan pertama kali oleh David De
Vries dan Keith Edward. Model ini merupakan suatu pendekatan kerja sama
antar kelompok dengan mengembangkan kerja sama antar siswa. Dalam
pembelajaran ini terdapat penggunaan teknik permainan. Permainan ini
mengandung persaingan menurut aturan - aturan yang telah ditentukan.

Dalam permainan diharapkan tiap-tiap kelompok dapat menggunakan
pengetahuan dan keterampilannya untuk bersaing agar memperoleh suatu
kemenangan. Menggunakan model team game tournament membantu guru
untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi di antara murid-murid, yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam Slavin (2005:166-167)
Ada lima komponen utama dalam team games tournament :
1) Penyajian kelas
2) Kelompok (team)
3) Game
4) Tournament
5) Penghargaan kelompok (team recognise)

1. Model Team Game Tournament dalam Latihan Sepak bola
a) Penyajian Kelas
Model pembelajaran pertama-tama diperkenalkan didalam kelas, lalu
menyampaikan materi ajar yang akan diajarkan. Ini merupakan
pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
latihan yang dipimpin oleh pelatih, tetapi bisa juga memasukkan
presentasi audiovisual sebelum langsung turun kelapangan.

19

Gambar 3. Penyajian materi Team Game Tournament ke anak didik
sebelum mempraktekkan secara langsung.

b) Team
Terdiri dari empat anak didik yang mewakili seluruh bagian dari
kelompok. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua
anggota tim benar-benar belajar dan lebih khusus lagi, adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan perintah dengan
baik. Setelah pelatih menyampaikan materi menggiring bola pada
permainan sepak bola, tim berkumpul untuk memahami teknik-teknik
dalam menggiring bola, tim adalah fitur penting dalam team game
tournament. Pada tiap poinnya yang ditekankan adalah membuat
anggota tim melakukan yang terbaik untuk timnya, dan tim pun harus
membantu tiap anggotanya.

20

Gambar 4. Team kecil atau kelompok kecil Team Game Tournament
c) Games
Gamesnya terdiri dari permainan-permainan yang relevan dalam
menggiring bola pada permainan sepak bola yang dirancang untuk
meningkatkan aspek kerjasama, ketrampilan, maupun teknik
menggiring bola. Games tersebut dimainkan dalam beberapa kelompok,
yang masing-masing kelompok heterogen.

Gambar 5. Games menggiring bola pada latihan Team game
Tournament

21

d) Tournament
Tournament adalah sebuah struktur dimana game berlangsung.
Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah pelatih
memberikan materi menggiring bola pada permainan sepak bola dan
tim telah melaksanakan tugas kelompok. Pada tournament pertama,
pelatih menunjuk bola tim untuk saling bertanding dengan dominasi
menggiring bola. Dan pertandingan ini dilakukan sampai semua tim
saling bertemu. Kompetisi yang seimbang ini, memungkinkan para
siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara
maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang
terbaik.

Gambar 6. Pertandingan antar tim kelompok kecil Team Game
tournament.

22

D. Keterampilan

Dalam rangka meningkatkan kinerja seorang pemain sepak bola maka salah
faktor penunjang adalah tingkat keterampilan khususnya keterampilan
menggiring bola pemain itu sendiri. Semakin tinggi tingkat keterampilan
pemain, maka akan dapat meningkatkan kinerja dalam bermain sepak bola.
Keterampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara
mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas
psikomotor (Gordon, 1994 : 55). Terampil adalah cakap dalam
menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan
untuk menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang disyaratkan ( Hoetomo,
2005:531-532)

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan
(skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara
mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar.

E. Sepak Bola

Sepak bola adalah permainan beregu, yang tiap regu terdiri dari sebelas orang
pemain salah satunya adalah penjaga gawang, permainan seluruhnya
menggunakan kaki kecuali penjaga gawang boleh menggunakan tangan
didaerah hukumannya (Sucipto, 2010:7). Permainan sepak bola merupakan
permainan kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik,
taktik, dan mental (Herwin, 2006 : 78). Sepak bola adalah permainan dengan
cara menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh para pemain dari dua

23

kesebelasan yang berbeda dengan bermaksud memasukan bola ke gawang
lawan dan mempertahankan gawang sendiri jangan sampai kemasukan bola
(Subagyo, 2010 : 3).

Permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak. Lama waktu pada setiap
babak adalah 45 menit, dengan waktu istirahat 15 menit. Pada pertandingan
yang menentukan misalnya pada pertandingan final, apabila terjadi nilai yang
sama, maka untuk menentukan kemenangan diberikan babak tambahan waktu
selama 2 x 15 menit tanpa ada waktu istirahat. Jika dalam waktu tambahan 2
x 15 menit nilai masih sama, maka akan dilanjutkan dengan tendangan pinalti
untuk menentukan tim mana yang menang. “Tujuan dari olahraga sepak bola
adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawannya
dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukkan.” (Sucipto,
2010:7).

Dengan demikian sepak bola adalah permainan beregu yaitu dua kesebelasan
saling bertanding yang melibatkan unsur fisik, teknik, taktik, dan mental,
dilakukan dengan cara menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh
pemain dari kedua tim dengan tujuan untuk memasukkan bola ke gawang
lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawang dari kebobolan
dengan mengacu pada peraturan-peraturan yang telah ditentukan.

F. Menggiring Bola

Sepak bola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola
dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan

24

ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepak bola tersebut dikenal dengan
nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan
lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas
tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan
saja, yaitu bebas dari lawan.

Gambar 7. Anak didik menggiring bola memutari cuns

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelanpelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola
sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan
menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati
lawan, dan menghambat permainan. Menggiring bola atau dribbling memiliki
beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1) Untuk melewati lawan
2) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan
tepat.

25

3) Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila
tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera
memberikan operan kepada teman.

Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa
menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang
pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa
menendang dan mengontrol bola dengan baik. Sehingga bagian dari sepak
bola yang mungkin disenangi pemain di Indonesia bahkan di dunia adalah
menggiring bola.

Memiliki skill menggiring bola memang penting, tetapi pemain hendaknya
tidak lupa bahwa menggiring bola sangat menguras tenaga dan sering kali
memperlambat tempo permainan. Karena menggiring bola merupakan salah
satu kunci terpenting dalam bermain sepak bola adalah melakukan hal yang
tepat pada saat yang tepat (Timo Scheunemann, 2012:184).

Gambar 8 . menggiring bola disaat yang tepat dan waktu yang tepat

26

1. Macam-macam Menggiring Bola
Menggiring bola dapat dilakukan menggunakan kaki kanan maupun kaki
kiri. Bisa juga kombinasi antara kaki kanan dan kaki kiri dan setiap kaki
bagian manapun bisa digunakan untuk menggiring bola kecuali bagian
tumit. Prinsip menggiring bola dapat dilakukan dapat menggunakan tiga
bagian kaki yaitu : kaki kura-kura bagian dalam, kaki kura-kura bagian
luar dan kaki kura-kura penuh.
a) Menggiring bola menggunakan kaki kura-kura bagian dalam.
Posisi kaki menggiring bola dengan kura-kura bagian dalam yaitu kaki
tumpu berada disamping bola dan kaki lainnya berada dibelakang bola.
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti
menendang bola melainkan tiap langkah teratur menyentuh atau
mendorong bola bergulir kedepan dan bola harus dekat dengan kaki.
Pada saat menggiring bola kedua lutut harus selalu sedikit ditekuk dan
waktu kaki menyentuh bola, mata melihat bola dan selanjutnya melihat
situasi lapangan.

Gambar 9. Menggiring bola dengan kaki kura-kura bagian dalam

27

b) Menggiring bola dengan kaki bagian penuh
Posisi kaki menggiring bola dengan kaki bagian penuh yaitu kaki
tumpu berada di samping belakang bola dan kaki untuk menggiring
bola siap posisi untuk mendorong bola. Sesuai denngan irama langkah
lari, tiap langkah dengan menggunakan kura-kura penuh bola didorong
bergulir ke depan dekat dengan kaki. Menggiring menggunakan kaki
kura-kura penuh ini pemain dapat membawa bola dengan cepat. Dan
cara ini dapat digunakan apabila didepan terdapat daerah yang bebas
dari lawan dan cukup luas.

Gambar 10. Menggiring bola dengan kaki kura-kura bagian penuh

c) Menggiring bola dengan kaki kura-kura bagian luar
Posisi kaki menggiring bola dengan kura-kura bagian luar sama dengan
menendang bola dengan kura-kura bagian luar. Setiap langkah secara
teratur mendorong bola berggulir kedepan , dan bola harus selalu dekat

28

dengann kaki. Pada saat menggiring bola lutut sedikit menekuk. Saat
kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola lalu ke situasi dilapangan.

Gambar 11. Menggiring bola dengan kaki kura-kura bagian luar

G. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan adalah suatu penelitian terdahulu yang hampir sama
dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang relevan digunakan
untuk mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada, serta digunakan
sebagai pedoman atau pendukung dari kelancaran penelitian yang akan
dilakukan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain :
1) Amri “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game
Tournament Terhadap Hasil Belajar Materi Menggiring Bola Pada
Permainan Sepak Bola (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Tanwir
Surabaya)”. Simpulan dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Terdapat
peningkatan hasil belajar yang signifikan keterampilan menggiring bola
siswa kelas X SMA Tanwir Surabaya menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang dibuktikan dengan hasil uji t pada sampel yang

29

sama (t-test dependent pada penerimaan hipotesis daerah kiri (negatif)
yaitu t hitung sebesar -13,99 < -2,0315 t table (2) Dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat memberikan peningkatan
hasil belajar menggiring bola siswa kelas X SMA Tanwir sebesar 4,45%.
2) Arula” Pengaruh Latihan Small Sided Games 3 lawan 3 dan 6 lawan 6
terhadap Kemampuan Dribbling dan Passing Pemain Sepak bola ( Studi
Siswa SSB Bima Amora Ku 11 -12 Tahun). Setiap kelompok melalukan
tes dribbling dan passing sebelum dansesudah perlakuan dengan tes
menggiring dominan kelak-kelok untuk dribbling dan tes mengumpan atas
dan mengumpan bawah untuk passing. Teknik analisis dalam penelitian
ini menggunakan uji t dan uji F. Dari uji t diperoleh T tabel (0,05;11) =
1,796, pada kelompok A diperoleh hasil dribbling T hitung = 37,395 dan
passing atas kaki kanan, passing atas kaki kiri, passing bawah kaki
kanan,passing bawah kaki kiri memiliki nilai T hitung berturut-turut =
6,490, 5,820, 4,486, 5,745. Pada kelompok B diperoleh hasil dribbling T
hitung = 40,991 dan passing atas kaki kanan, passing atas kaki kiri,
passing bawah kaki kanan, passing bawah kaki kiri memiliki nilai T
hitung berturut-turut=6,435, 5,063, 3,546,7,288 . Dengan demikian T
hitung > T tabel yang berarti terdapat peningkatan hasil latihan antara teas
wal dan tes akhir dari kedua kelompok. Berdasarkan analisis varians
dengan F tabel (0,05;2:31) =3,32, pada dribbling F hitung =2.730 dan
passing atas kaki kanan,passing atas kaki kiri,passing bawah kaki
kanan,passing bawah kaki kiri memiliki nilai F hitung berturut-turut=
4,266, 1,170,1,731, 2,872 maka F hitung > F tabel untuk Passing atas kaki

30

kanan, sedangkan untuk yang lain F hitung