Hambatan Pelaksanaan PPL dan Cara Mengatasinya

33 praktikan ketika menyampaikan materi. Soslusi untuk mengatasi hal tersebut dengan cara setiap akhir layanan meminta siswa yang tidak mendengarkan untuk menyimpulkan materi pada tiap pertemuan. b. Layanan Pengumpulan Data Ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan angket seperti angket DCM dan sosiometri yang sudah disebar sehingga membuat praktikan kembali menyebar angket ke kelas. 2. Layanan Responsif a. Konseling Individual 1 Siswa sebelumnya tidak mau mengikuti alur konseling dengan baik. Misalkan tidak mau menyebutkan identitas diri. Solusinya, mencari tahu melalui teman sekelasnya mengenai identitas dirinya. 34

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan PPL BK dilakukan dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional. Kegiatan PPL BK di SMP N 1 Jetis berfungsi sebagai tempat untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapat selama menjalani proses perkuliahan selama 6 semester. Melalui PPL ini praktikan mendapat pengalaman berharga sebagai bekal dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi tenaga pendidik profesional, memiliki nilai, sikap ilmiah serta ketrampilan sesuai bidangnya. Berdasarkan hasil observasi praktikan melakukan analisis kebutuhan peserta didik SMP N 1 Jetis, kemudian menyusun program bimbingan dan konseling. Program yang direncanakan diaplikasikan saat kegiatan PPL berlangsung yaitu pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Selama praktikan melaksanakan PPL di SMP N 1 Jetis terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu: 1. Layanan Dasar a. Bimbingan Klasikal Praktikan telah berhasil memberikan bimbingan klasikal sebanyak 19. b. Layanan Orientasi Materi layanan orientasi yang telah praktikan lakukan adalah mengenai lingkungan baru, teman baru adaptasi. Layanan dilaksanakan ke dua kelas kelas VII-A dan VII- B c. Layanan Informasi Praktikan membuat poster, pamflet, X-banner, dan 35 papan bimbingan untuk pelaksanaan layanan informasi. Mater poster adalah tips menghindari prasangka buruk. Materi pamflet dan X-banner adalah sosialisasi layanan konseling. Materi papan bimbingan adalah: mengenal macam-macam gaya belajar, wawasan karir, masalah masa remaja, tips berteman dengan banyak orang, tips belajar efektif, dan sopan santun dalam pergaulan. d. Layanan Bimbingan Kelompok Praktikan melakukan 4 kali layanan bimbingan kelompok pada tanggal 21, 25 Agustus dan 1 September 2015. e. Layanan Pengumpulan Data Praktikan melakukan layanan pengumpulan data melalui angket daftar cek masalaha, sosiometri, dan data pribadi siswa. 2. Layanan Responsif a. Konseling Individual Praktikan melakukan 2 kali konseling individual dengan siswa F dan S. Masalah yang dihadapi F yaitu bingung dengan sikap dan perilaku pacarnya. Sedangkan S yaitu sedang jatuh cinta pada seseorang dan tidak berani berbicara langsung. Akibat dari masalah tersebut, F sering bertanya-tanya dan penasaran terhadap pacaranya, sedangkan S menjadi tidak berani ketika ingin berbicara langsung dan hanya bisa berkomunikasi lewat SMS. Teknik yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan F yaitu adalah teknik Reality Therapy, sedangkan S dengan teknik RET Therapy. b. Konseling Kelompok Praktikan melakukan 2 kali konseling kelompok dengan siswa O V dengan masalah mengenai teman sekelasnya. Sedangkan J A mempunyai masalah