18
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan aplikasi sistem informasi persediaan yang terkomputerisasi berbasis database yang sesuai dengan
kebutuhan CV. HARUM SEJAHTERA. Aplikasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi CV. HARUM SEJAHTERA untuk memudahkan pencatatan, kontrol
dan pelaporan terkait persediaan. Manfaat bagi peneliti dan pembaca, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan praktis untuk merancang
sistem informasi persediaan pada perusahaan manufaktur.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Persediaan
Menurut Romney dan Steinbart 2009 sistem merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem tersusun dari subsistem dibawahnya, yang memiliki fungsi spesifik yang penting dan saling mendukung dengan subsistem lain sehingga sistem yang pokok
bisa berjalan untuk mencapai tujuan tersebut. Kieso, Weygandt, Warfield 2002 mengatakan bahwa persediaan inventory adalah pos-pos aktiva yang dimiliki
untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual.
Dalam PSAK no 14 Revisi 2008 “persediaan meliputi barang yang dibeli
dan dimiliki untuk dijual kembali, misalnya, barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk
dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk
bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. ”
19
Dapat disimpulkan bahwa sistem persediaan adalah kumpulan prosedu- prosedur yang saling berkaitan untuk melakukan suatu kegiatan memberi
penyelesaian dalam menuntaskan masalah-masalah dalam persediaan barang dagang.
Pencatatan Persediaan
Sistem pencatatan persediaan di dalam akuntansi terdapat dua sistem yaitu sistem periodik dan sistem perpetual. Sistem periodik adalah sistem perhitungan
persediaan barang dagang yang dilakukan secara langsung pada jangka waktu tertentu bagi persediaan barang. Sistem perpetual adalah sistem perhitungan
persediaan yang berkelanjutan setiap ada pengurangan barang maupun penambahan barang yang merupakan keharusan untuk dicocokan dengan
persediaan barang dagang yang benar-benar ada. Fungsi dan prosedur yang membentuk siklus persediaan adalah
: 1.
Persediaan bahan baku Persediaan bahan baku bertambah tidak hanya karena proses
pembelian tetapi juga apabila ada bonus dari supplier. Persediaan bahan baku berkurang apabila dikirim ke gudang departemen lain yang
membutuhkan, selain itu juga karena rusak dan hilang. Menurut Mulyadi 2001 secara garis besar prosedur dalam pembelian
adalah :
20
a. Prosedur permintaan pembelian Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir
surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang
langsung pakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat
permintaan pembelian b. Prosedur penerimaan barang
Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat
laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok.
Menurut Mulyadi 2001 dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut :
a. Surat Order Pembelian Dokumen dikirimkan kepada supplier sebagai order resmi yang
dikeluarkan oleh perusahaan. b. Arsip Tanggal Penerimaan
Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut tanggal penerimaan barang yang diharapkan, sebagai dasar
21
untuk mengadakan tindakan penyelidikan jika barang tidak datang pada waktu yang telah dipesan.
c. Arsip Supplier Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian
menurut nama supplier, sebagai dasar untuk mencari informasi mengenai supplier.
d. Laporan Penerimaan Barang Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa
barang yang telah diterima dari supplier telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat
order pembelian. 2.
Persediaan barang dalam proses Persediaan barang dalam proses bertambah karena adanya penambahan
dari hasil produksi barang yang masih dalam proses bagian produksi. Persediaan barang dalam proses berkurang apabila ada barang yang diambil
oleh bagian selanjutnyabagian finishing, selain itu juga apabila terjadi barang rusak atau hilang.
22
3. Persediaan barang jadi
Persediaan barang jadi bertambah karena ada penambahan dari hasil pemrosesan akhir di bagian finishing. Persediaan barang jadi berkurang
apabila ada penjualan, barang rusak atau hilang. Menurut Mulyadi 2001 prosedur yang membentuk sistem penjualan
kredit adalah sebagai berikut :
a. Prosedur pesanan penjualan Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima pesanan dari pembeli
dan menambahkan informasi penting pada surat pesanan dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat pesanan pengiriman dan
mengirimkannya kepada
berbagai fungsi
yang lain
untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani
pesanan dari pembeli. b. Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat pesanan
pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman. Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit
: 1. Surat pesanan pengiriman dan tembusannya
23
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat pesanan pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk
mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti tertera di atas dokumen tersebut.
2. Faktur dan tembusannya
Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan. Jumlah lembar faktur penjualan yang
dikirim kepada pelanggan adalah tergantung dari permintaan pelanggan.
Menentukan cost dari persediaan adalah FIFO dan AVERAGE : FIFO
First In First Out, barang yang masuk terlebih dahulu dianggap pertama kali dijualkeluar sehingga persediaan akhir akan berasal dari
pembelian yang terakhirtermuda. Average
Average adalah pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan
dengan cara dicari rata-ratanya.
24
Perancangan Sistem
Menurut George M.Scoot 2001 perancangan sistem adalah menentukan bagaimana mencapai sasaran yang ditetapkan yang melibatkan pembentukan
configuring perangkat lunak dan komponen perangkat keras sistem dimana setelah pemasangan sistem akan memenuhi spesifikasi yang dibuat pada akhir
fase analisis sistem. Sedangkan menurut Jogiyanto 1991 perancangan sistem sebagai desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan
apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem.
Menurut Romney dan Steinbart 2009 yang mengatakan bahwa sistem informasi terkomputerisasi memiliki keunggulan yaitu dapat mengurangi
ketidakpastian, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dan dapat digunakan juga dalam menyusun rencana kerja. Penggambaran perancangan
sistem yang digunakan adalah Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram.
Data Flow Diagram Diagram Arus Data
Menurut Jogiyanto 2005 Data Flow Diagram merupakan alat perancangan sistem yang sering digunakan berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
25
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program atau yang sering disebut arus data.
Context Diagram
Merupakan diagram tingkat atas yang terdiri dari proses dan menggambarkan hubungan terminator dengan sistem yang mewakili suatu
proses.
Level 0 -1 Diagram
Diagram ini merupakan diagram tingkat menengah yang menggambarkan proses utama dari dalam sistem, yang terdiri dari hubungan entitas, proses
data flow dan penyimpanan data. Sumber : Romney, B. dan Steinbart, J., 2009, Accounting Information
Systems Eleventh Edition, Prentice Hall, United States. Gambar 1. Simbol Data Flow Diagram
26
Kemudian untuk aktivitas dan proses dengan tingkat yang lebih terperinci akan digambarkan pada Level 1 Diagram. Penggambaran ini merupakan
penjelasan lebih lanjut dan detail dari proses Level 0 Diagram. Diagram ini menggambarkan hubungan terminator dengan sistem yang mewakili suatu
proses dan dalam diagram ini juga terdapat hubungan entitas, proses data flow dan penyimpanan data.
3. METODE PENELITIAN