Pengetahuan Biaya Mengambil kesimpulan dari setiap hasil analisis yang dilakukan per sub

17 produksi dibandingkan komponen-komponen biaya lingkungan. Jadi sebagian besar responden tidak mengetahui tentang biaya lingkungan itu seperti apa, mereka hanya memiliki pemikiran jangka pendek, dan bagi mereka yang penting setiap hari usahanya dapat terus berjalan dan berproduksi tanpa memperhatikan kondisi lingkungan.

4.6 Gaya Pengeluaran Idividu

Tabel 7. Gaya pengeluaran individu Pernyataan STS TS KS N CS S SS Ketika saya melakukan pengeluaran untuk kepentingan usaha, saya selalu merasa seperti melakukan pengeluaran menggunakan uang pribadi saya 2 64 34 Bagi saya sangat penting untuk mengetahui usaha saya tidak melakukan pengeluaran yang sia-sia 2 2 56 40 Saya selalu megecek uang yang ada ketika saya memutuskan untuk membeli sesuatu 6 46 48 Saya selalu hati-hati dalam melakukan pengeluaran pribadi dibandingkan pengeluaran usaha 0 10 48 42 Saya jarang mengkuatirkan pengeluaran uang 90 8 2 Sumber : Hasil olahan, November 2013 Dari keenam pertanyaan yang menyatakan tentang gaya pengeluaran individu. Responden paling banyak menyatakan sangat mengkuatirkan pengeluaran uang mereka, karena mereka kuatir jika tidak memperhitungkan pengeluaran pribadi maka tidak ada uang untuk biaya produksi. Ada hubungannya dengan tingkat preferensi kepentingan yaitu pada biaya usaha yang rendah. Pelaku usaha UKM tahu menginginkan biaya produksi yang rendah agar tetap bisa berproduksi. Hal ini yang menjadikan para pelaku usaha UKM tahu lebih hati- hati dalam melakukan pengeluaran uang pribadi mereka, supaya dapat terus 18 berproduksi dengan harga bahan pokok utamanya yaitu kedelai yang terus naik, sementara harga cenderung ditetapkan berdasar harga pasar. Jadi sebagian dari responden lebih mengutamakan kebutuhan untuk produksi dari pada kebutuhan pribadi. Bagi, Sumiyati Jl. Pramuka No. 52 Salatiga proses produksi dapat terus berlangsung menjadi salah satu hal yang penting. 5. PENUTUP 5.1 KESIMPULAN dan SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada pelaku usaha tahu di kota Salatiga, dapat disimpulkan bahwa mereka mengharapkan biaya yang rendah untuk dapat melakukan kegiatan produksi. Pelaku bisnis peduli terhadap lingkungan, namun tidak mengetahui komponen-komponen biaya lingkungan dan juga cara memasukkan biaya lingkungan kedalam biaya usaha. Sebaiknya Pemerintah atau dinas terkait memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang pentingnya biaya lingkungan dan pengelolaan limbah yang baitk supaya para pelaku bisnis. Untuk para pelaku bisnis tahu kedepannya diharapkan untuk lebih memperhatikan pengelolaan limbah dengan baik yang tentunya di dukung oleh Pemerintah kota Salatiga.