15
4.4 Pengetahuan Biaya
Dari ketujuh item pertanyaan yang menanyakan tentang pengetahuan biaya. Paling tinggi responden menjawab setuju atau paham dalam mengelola
biaya produksi. Responden sudah lama menekuni usahanya, jadi mereka sudah memahami bagaimana mengelola biaya usaha dengan baik. Komponen-komponen
biaya usaha meraka juga sudah banyak mengetahui. Untuk masalah biaya produksi Jumadi Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga sudah paham betul, tidak
sekedar memahami biaya produksi tapi mereka memiliki pengalaman yang cukup dan bahkan matang dalam mengelola biaya produksi.
Tabel 5. Pengetahuan biaya
Pernyataan STS
TS KS
N CS
S SS
Secara umum, saya mengetahui bagaimana mengelola biaya usaha
50 48
4 Saya selalu mengukur kinerja usaha
saya dalam profit keuntungan 2
54 40
4 Saya mengetahui bagaimana
mengelola biaya usaha 14
76 10
Saya mengetahui komponen- komponen biaya usaha
8 56
36 Saya memiliki pengalaman yang
cukup untuk mengelola biaya usaha 2
22 46
30 Saya memilahkan pengeluaran usaha
yang dilakukan dengan pengeluaran pribadi
48 48 2
2 Saya mengetahui bagaimana
membebankan biaya usaha dalam perhitungan harga produkjasa
maupun perhitungan profitkeuntungan
68 30 2
Sumber : Hasil olahan, November 2013
Dalam melakukan pengeluaran uang, responden yang kebanyakan perempuan tidak memisahkan pengeluaran usaha dengan pengeluaran pribadi,
atau mengabungkannya menjadi menjadi satu. Mereka mempunyai pemikiran
16 pemisahan pengeluaran uang tidaklah begitu penting karena omset dagang juga
tidak terlalu besar. Jika dipaksa untuk memisahkan mereka menjadi kebingungan karena sudah terbiasa tidak melakukan pemisahan pengeluaran uang.
4.5 Pengetahuan Biaya Lingkungan
Tabel 6. Pengetahuan biaya lingkungan
Pernyataan STS
TS KS
N CS
S SS
Secara umum, saya mengetahui bagaimana mengelola biaya lingkungan
4 14
36 34
12 Saya memiliki pengalaman yang cukup
untuk mengelola biaya lingkungan 16
44 28
10 2
Secara umum, saya memiliki pengetahuan mengenai biaya lingkungan
6 2
8 46
36 2 Saya mengetahui komponen-komponen
biaya lingkungan 58
36 2
4 Saya mengetahui bagaimana
membebankan biaya lingkungan dalam biaya usaha
68 30
2 Sumber : Hasil olahan, November 2013
Dari kelima item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui pengetahuaa biaya lingkungan. Hanya sebagian kecil dari responden yang memiliki
pengetahuan tentang biaya lingkungan dan sebagian besar dari responden tidak mengetahui komponen-komponen biaya lingkungan, bahkan membebankan biaya
lingkungan ke dalam biaya usaha saja mereka tidak mengerti. Menurut Parti Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga hal ini disebabkan mereka tidak mendapatkan
pengetahuan atau sosialisasi dari dinas terkait tentang biaya lingkungan. Jadi responden hanya menggunakan pengetahuan mereka seadanya, karena sebagian
besar responden berusia lebih dari 50 tahun. Mereka lebih mementingkan biaya untuk
produksi, sedangkan
untuk biaya
lingkungan mereka
tidak mengutamakannya. Responden lebih memahami komponen-komponen biaya
17 produksi dibandingkan komponen-komponen biaya lingkungan. Jadi sebagian
besar responden tidak mengetahui tentang biaya lingkungan itu seperti apa, mereka hanya memiliki pemikiran jangka pendek, dan bagi mereka yang penting
setiap hari usahanya dapat terus berjalan dan berproduksi tanpa memperhatikan kondisi lingkungan.
4.6 Gaya Pengeluaran Idividu
Tabel 7. Gaya pengeluaran individu
Pernyataan STS
TS KS
N CS
S SS
Ketika saya melakukan pengeluaran untuk kepentingan usaha, saya selalu merasa
seperti melakukan pengeluaran menggunakan uang pribadi saya
2 64
34
Bagi saya sangat penting untuk mengetahui usaha saya tidak melakukan
pengeluaran yang sia-sia 2
2 56
40 Saya selalu megecek uang yang ada ketika
saya memutuskan untuk membeli sesuatu 6
46 48
Saya selalu hati-hati dalam melakukan pengeluaran pribadi dibandingkan
pengeluaran usaha 0 10
48 42
Saya jarang mengkuatirkan pengeluaran uang
90 8
2 Sumber : Hasil olahan, November 2013
Dari keenam pertanyaan yang menyatakan tentang gaya pengeluaran individu. Responden paling banyak menyatakan sangat mengkuatirkan
pengeluaran uang mereka, karena mereka kuatir jika tidak memperhitungkan pengeluaran pribadi maka tidak ada uang untuk biaya produksi. Ada hubungannya
dengan tingkat preferensi kepentingan yaitu pada biaya usaha yang rendah. Pelaku usaha UKM tahu menginginkan biaya produksi yang rendah agar tetap bisa
berproduksi. Hal ini yang menjadikan para pelaku usaha UKM tahu lebih hati- hati dalam melakukan pengeluaran uang pribadi mereka, supaya dapat terus