Makalah Biologi dan Lingkungan

Biologi dan Lingkungan
Pelestarian Lingkungan dan Sumber Daya Alam

NAMA : AAT MUJIZAT
NIM : 13040001
KELAS : 1A
DOSEN : SUPRISTIYONO. M.Pd

Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang
Tahun Ajaran 2013/2014

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah.S.W.T. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah limpah kepada junjungan kita, baginda nabi besar
Muhammad.S.A.W.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Supristiyono.M.Pd selaku
dosen mata kuliah biologi farmasi yang telah sabar membimbing dalam memahami
materi kuliah. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk penyusunan makalah yang
lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Terima Kasih.

Tangerang, 20 November 2013

Penyusun

i

Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………

i

Daftar Isi…………………………………………………….

ii


I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang………………………………………….

1

1.2. Rumusan Masalah………………………………………

1

II. Pembahasan
1.1. Klasifikasi Sumber Daya Alam……………………………..

2

1.2. Permasalahan Sumber Daya Alam Hayati…………………..

2

1.3. Mencegah Kerusakan Lingkungan………………………….. 8
1.4. Penggunaulangan dan Pendaur-ulangan…………………….


8

1.5. Etika Lingkungan…………………………………………....

9

1.6. Prinsip Etika Lingkungan…………………………………… 10
III. Penutup
Kesimpulan……………………………………………………...

11

Saran…………………………………………………………….

11

Daftar Pustaka

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kita telah meyadari bahwa manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
lingkungan. Kehidupan manusia tergantung pada kelestarian lingkungan. Sebaliknya,
kelestarian lingkungan tergantung pada kegiatan manusia.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan, kita dapat melakukan upaya baik secara
administratif, teknologis maupun edukatif. Secara administratif diperlukan aturan dan
hukum yang mengikat. Secara teknologis diperlukan langkah-langkah penanganan yang
tepat. Sedangkan secara edukatif diperlukan pendidikan kepada masyarakat. Dengan
pendidikan diharapkan masyarakat dapat memiliki etika lingkungan sehingga tidak
bertindak sewenang-wenang.
Lingkungan merujuk kepada segala sesuatu yang melingkungi. Segala sesuatu
yang diperlukan bagi makhluk hidup disebut dengan sumber daya alam (SDA). Contoh
SDA adalah energi, materi (air, udara, mineral), makhluk hidup, ruangan, dan waktu.
Makhluk hidup yang dapat memberikan manfaat kepada manusia disebut sumber daya
alam hayati (SDAH).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengklasifikasian sumber daya alam!
2. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kelestarian SDAH
(Sumber Daya Alam Hayati)?
3. Mengapa pencegahan kerusakan lingkungan harus dilakukan?

4. Apa yang dimaksud dengan etika lingkungan?
5. Apa saja prinsip-prinsip etika lingkungan?

1

II. Pembahasan
1.1. Klasifikasi Sumber Daya Alam
1. Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, SDA dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber
daya hayati dan sumber daya fisik.
a. Sumber Daya Hayati (SDA biotik) merupakan sumber daya yang terdiri dari
makhluk hidup, contohnya manusia, hewan, dan tumbuhan.
b. Sumber Daya Fisik (SDA abiotik) merupakan sumber daya yang bukan
makhluk hidup, conohnya air, tanah, udara, matahari, dan lain-lain.
2. Berdasarkan Macam Habitat atau Substratnya
Berdasarkan substratnya, SDA dapat dibedakan menjadi :
a. SDA terestris (daratan)
b. SDA akuatik (perairan)
3. Berdasarkan Kemungkinan Pemulihannya
Berdasarkan kemungkinan pemulihannya, SDA dapat dibedakan menjadi SDA

terpulihkan, SDA tak terpulihkan, dan SDA yang tak akan habis.
a. SDA yang terpulihkan atau dapat diperbarui adalah SDA yang dapat diproduksi
secara berkesinambungan seperti tumbuhan, hewan, dan bahan sintetik.
b. SDA yang tak terpulihkan atau tak dapat diperbarui adalah SDA yang tidak dapat
diproduksi terus menerus seperti bijih logam, gas bumi, batu bara, dan minyak
bumi.
c. SDA yang takkan habis adalah SDA yang akan selalu tersedia sepanjang masa
seperti energy matahari, energy pasang surut, udara, dan air dalam siklus
hidrologi.
Sebenarnya, batu bara dan minyak bumi termasuk SDA yang terpulihkan, karena
keduanya terbentuk dari sisa-sisa organisme yang mengalami perubahan sifat. Akan
tetapi, karena proses terjadinya sangat lama (jutaan tahun) maka orang-orang cenderung
memasukkan kedua macam SDA tersebut kedalam golongan SDA yang tak terpulihkan.
Air juga merupakan SDA yang terpulihkan karena air dapat melakukan daur hidrologi.
Akan tetapi dalam pembahasan ini, SDA yang terpulihkan khusus diartikan sebagai
SDAH, yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
4. Berdasarkan macamnya
Penggolongan SDA berdasarkan macamnya dikemukakan oleh Djojohadikusumo dan
Katili. Menurut Djojohadikusumo (1976) SDA dapat digolongkan menjadi :
2


a.
b.
c.
d.

Sumber daya tanah dan air
Sumber daya tanaman dan pepohonan
Sumber daya akuatik, termasuk perikanan laut dan darat
Sumber daya mineral dan energi, termasuk energi matahari dan pasang surut.

Menurut Katili (1972), SDA dapat dibedakan menjadi : Sumber daya tanah, sumber
daya hutan, sumber daya air, sumber daya lautan, sumber daya mineral.
A. Berdasarkan Pemanfaatannya
Berdasarkan pemanfaatannya, SDA dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. SDA energy, yaitu SDA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi,
misalnya minyak bumi, air, angin,cahaya, matahari, batu bara, dan gas bio.
b. SDA mateeri, yaitu SDA yang dimanfaatkan dalm bentuk benda, misalnya
kapas, kayu, kaca, dan logam.
c. SDA hayati, yaitu SDA yang berupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun

hewan.
d. SDA ruang
e. SDA waktu
1. Sumber Daya Alam yang Tak Terpulihkan
Logam, mineral, minyak bumi dan batu bara merupakan contoh SDA yang tak
terpulihkan atau tak dapat diperbaharui. Jumlahnya di bumi terbatas. Oleh karena itu,
jika diambil terus-menerus maka SDA tersebut akan habis. Sumber daya alam yang tak
terpulihkan tidak bisa kita ciptakan sendiri.
Agar generasi yang akan datang tidak kehilangan haknya, kita perlu melakukan
konservasi SDA. Konservasi artinya memelihara dan mengelola. Misalnya dengan
melakukan penghematan bahan, pendaur-ulangan (recycle), penggunaulangan (reuse),
dan perawatan (repair). Menggunakan benda-benda bekas untuk menghemat bahan dan
mengurangi sampah merupakan perbuatan yang beretika lingkungan tinggi.

2. Sumber Daya Alam Terpulihkan
Tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dapat diperbaharui karena berkembang
biak.

Kita


dapat

menanam

tumbuhan

atau

memelihara

hewan

kemudian

mengembangbiakkannya. Sebenarnya air termasuk sumber daya terpulihkan meskipun
yang memulihkannya adalah alam melalui daur hidrologi. Alam menyediakan energi
3

untuk menguapkan air laut, menghembus awan hingga jatuh menjadi air hujan, meresap
ke tanah dan muncul lagi sebagai mata air. Agar proses pemulihannya berlangsung baik,

ada yang berperan sebagai produsen (tumbuhan hijau), konsumen (hewan dan makhluk
heterotrof), dan ada pula yang berperan sebagai pengurai (mikroorgnisme).
Interaksimaka semua lintasan daur air tersebut harus kita jaga kelestariannya. Misalnya
harus adanya hutan, pencemaran sungai dikurani dan air harus hemat.
1.2. Permasalahan Sumber Daya Alam Hayati
1. Sumber Daya Alam Hayati Semakin Langka
Hingga saat ini pengembangan SDAH terus dilakukan. Para pakar sudah
berusaha menghasilkan hewan dan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi.
Hasilnya adalah berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang digolongkan sebagai jenis
unggul.
Untuk mencari bibit unggul, manusia mengadakan pembudidayaaan (domestikasi),
misalnya

pembudidayaan

padi.

Dalam

pembudidayaan,


padi

liar

diseleksi,

diadaptasikan sehingga sifatnya berubah menjadi tanaman pertanian seperti yang kita
lihat saat ini. Demikian pula halnya dengan ayam, yang mula-mula liar dan karena
pembudidayaan, diseleksi dan disilangkan akhirnya hewan ini menjadi hewan piaraaan.
2. Keanekaragaman Sumber Daya Alam Hayati Menurun
Akibat lain dari pembudidayaan adalah menurunnya keanekaragaman SDA
hayati, karena beberapa spesies punah. Penbudidayaan tanaman pertanian memerlukan
insektisida untuk memberantas hama. Obat pemberantas serangga tersebut dapat
mematikan berbagai spesies hewan di lingkungan. Hewan yang mati tidak hanya
serangga, tetapi semua hewan yang ada di lintasan rantai makanan dan jarring-jaring
makanan. Populasi biota air, burung dan katak semakin lama semakin berkurang.
Menurunnya keanekaragaman SDAH juga disebabkan oleh perusakan lingkungan,
perburuan, kebakaran hutan, penebangan hutan, penambangan liar, dan pencemaran
lingkungan.
3. Nilai-Nilai Sumber Daya Alam Hayati
a. Nilai Ekologis

4

SDAH merupakan komponen ekosistem yang penting antara berbagai
komponen lingkungan itu membentuk system lingkungan atau ekosistem. Jika salah
satu komponen terganggu, maka sistem lingkungan pun terganggu. Jadi, SDAH
memiliki arti yang penting bagi kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, kita
memerlukan kelestarian SDAH untuk memelihara fungsi ekosistem.
b. Nilai Biologis
SDAH memiliki nilai biologis atau nilai penunjang bagi kehidupan bagi mkhluk
hidup termasuk manusia. Tumbuhsn mengeluarkan oksigen yang diperlukan untuk
pernapasan, menghasilkan zat organic misalnya biji, buah, umbi, untuk makanan
makhluk hidup yang lain. Tumbuhan juga dapat menyimpan air untuk kehidupan
makhluk hidup yang lain.
Hewan dapat dijadikan makanan oleh manusia, misalnya diambil daging, susu,
dan telur. Jasad renik diperlukan untuk mengubah bahn organic menjadi bahan
anorganik. Jasad renik seperti jamur dan bakteri tertentu digunakan untuk membuat
tempe, kecap, roti, oncom, dan keju.
Di bidang pertanian dan peternakan, SDAH merupakan objek kajian yang
penting. Para pakar berupaya menghasilkan bibit unggul untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Mereka melakukan persilangan bibit (perkawinan silang), seleksi, mutasi, dan
rekayasa genetic untuk mendapatkan bibit unggul. Nilai biologis yang lain yang penting
adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah. Plasma nutah adalah sifat-sifat unggul yang
diwariskan secara turun-temurun. Tumbuhan dan hewan liar memiliki sifat-sifat unggul
yang belum dimanfaatkan. Misalnya ada tumbuhan tahan serangan hama, tahan
kekeringan dan penghasil obat-obatan. Saat ini di hutan masih tersimpan plasma nutfah
yang kelak kemudian dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia tapi jika
hutan punah, maka punah pula plasma nutfah didalamnya.
c. Nilai Ekonomis
SDAH berguna untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan perumahan.
Indonesia termasuk negara yang mempunyai keanekaragaman yang tinggi dan beberapa
SDAH yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yang diperdagangkan dan diekspor
misalnya karet, kelapa sawit, rotan, dan kayu. Banyak hasil tumbuhan Indonesia yang
dibutuhkan di lur negeri, akan tetapi kita belum siap memenuhinya, misalnya mangga
dan kayu cendana. Ini semua merupakan tantangan bagi generasi muda untuk
5

mengembangkan agriindustri di Indonesia sehingga keanakaragaman hayati dapat
memberikan manfaat bagi bangsa.
d. Nilai Sosial Budaya
Salah satu nilai social budaya dari SDAH adalah sebagai tempat rekreasi. Saat
ini sering dikembangkan lingkungan alami sebagai tempat rekreasi. Karena banyak
orang ingin meninggalkan kesibukan kota untuk bersantai, mereka mencari tempat
hiburan alami. Misalnya mengamati penyu bertelur, mendengarkan kicauan burung,
menimati kesejukan hawa pegunungan, menelam untuk menikmati keindahan terubu
karang dan bermain dengan hewan liar.
4. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Mengingat pentingnya SDAH bagi manusia dan generasi yang akan datang,
maka perlu dilakukan upya untuk melestarikannya. Upaya mempertahankan kelestarian
itu dikenal sebagai konservasi.
Konservasi SDAH meliputi :
a. Mencegah ladang berpinah dan melatih penduduk agar dapat bertempat tinggal secara
menetap. Ladang berpindah dapat menimbulkan kebakaran hutan dan merusak
lingkungan.
b. Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan penebangan hutan. Penebangan hutan
hendaknya dilakukan dengan cara tebang pilih, artinya hanya menebang kayu yang
cukup dan membiarkan kayu yang masih muda.
c. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
d. Melakukan penghijauan dan reboisasi.
e. Mengadakan reservasi hutan. Reservasi adalah membiarkan dan tidak boleh
mengganggu kelestarian flora dan fauna didalamnya, dengan menjadikan kawasan hutan
sebagai cagar alam atau suka margasatwa. Misalnya, Ujung Kulon di Banten.
f. Mengadakan perservasi hutan. Preservasi adalah melestarikan hutan dengan tujuan
untuk diambil manfaatnya guna kesejahteraan manusia. Misalnya pemeliharaan hutan
resapan, hutan lindung, hutan kota, dan hutan produksi.
g. Pelestarian in situ dan ex situ
6

Pelestarian in situ adalah perlindungan agar tumbuhan dan hewan dapat hidup
sesuai dengan habitat aslinya. Contohnya adalah pelestarian badak bercula satu di
Taman Nasional Ujung Kulon.
Pelestarian ex situ adalah melakukan perlindungan dan pemeliharaan tumbuhan
dan hewan diluar habitat aslinya karena alasn tertentu. Contohnya adalah Kebun Raya
Bogor, dan Kebun Raya Purwodadi Jawa Timur.
h. Penangkapan ikan di laut atau hewan-hewan lain yang yang diperlukan hendaknya
tidak dilakukan secara terus-menerus dalam setahun, melainkan dilakukan secara
musiman.
i. Untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan
makanan, maka diperlukan upaya penganekaragaman makanan. Hal ini juga
dimaksudkan agar kita tidak terlalu bergantung pada satu jenis makanan.
5. Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati Dilakukan Secara Terpadu
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan SDAH secara terpadu :
a. Taman Laut
b. Taman Nasional
c. Kebun Raya
d. Pengaturan Tata Ruang Kota
e. Industri berwawasan Lingkungan

7

1.3. Mencegah Kerusakan Lingkungan
1. Penanggulangan secara administratif
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan
mencegah terjadinya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Peraturan dan
undang-undang telah dikeluarkan. Misalnya, sebelum membuang limbah ke lingkungan,
industri diwajibkan memiliki pengolah limbah cair atau memasang saringan udara pada
cerobong-cerobong asap.
2. Penanggulangan Secara Teknologis
Beberapa industri mengadakan unit pengolah limbah, misalnya unit pengolah limbah
cair yang digunakan untuk mengolah limbah cair sebelum limbah itu dibuang ke
lingkungan. Jika pengolhannya menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara
biologis yaitu menggunakan bakteri pengurai limbah.
3. Penanggulangan Secara Edukatif
Berbagai Penyuluhan kegiatan masyarakat diadakan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya kelestarian lingkungan. Demikian pula pendidikan
melalui sekolah-sekolah.
1.4. Penggunaulangan dan Pendaurulangan
Pemanfaatan SDA beserta sisa-sisanya dapat menjadi sampah dan mencemari
lingkungan. Sampah ada yang dapat diuraikan dan ada pula yang tidak dapat
diuraikan.Sampah yang dapat diuraikan dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui
daur ulang. Misalnya daun-daun dibusukkan dapat dijadikan kompos untuk pupuk
tanaman. Sampah yang tidak dapat diuraikan akan tetap sebagai sampah jika dinbiarkan
di

lingkungan.Kita

dapat

memanfaatkan

kembali

sampah

tersebut

melalui

penggunaulangan. Misalnya plastic yang termasuk limbah organic dan susah diuraikan.
Dengan demikian, baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat :
a. Menghemat SDA, terutama SDA yang tak terpulihkan
b.Mengurai sampah, sehingga mengurai pencemaran.

1.5. Etika Lingkungan
8

Etika adalah penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Perbuatan
seseorang dapat dinilai sebagai perbuatan etis atau tidak etis. Etika bersumber pada
kesadaran dan moral seseorang.
Etika lingkungan pada dasarnya adalah perbuatan apa yang dinilai baik untuk lingungan
dan apa yang tidak baik untuk lingkungan.
Pandangan tentang lingkungan agar kita memiliki etika lingkungan dan
selanjutnya dapat dijadikan pedoman untuk bertingkah laku yang positif terhadap
lingkungan.
1. Manusia merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari lingkungannya;
manusia tidak berada diluar lingkungan.
2. Lingkungan itu merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen biotic dan
abiotik, yang mengadakan interaksi membentuk sistem lingkunan (ekosistem);
kerusakan salah satu komponen lingkungan akan menimbulkan dampak negatif; karena
itu kita harus menjaga kelestariannya.
3. Lingkungan menyediakan sumber daya alam untuk semua makhluk hidup yang ada
didalamnya.
4. Dalam memanfaatkan SDA, umat manusia hendaknya memperhatikan dan
mempertahankan fungsi lingkungan; pemanfaatan SDA yang melebihi kapasitas
lingkungan akan menimbulkan dampak negative pada lingkungan dan generasi yang
akan datang.
5. Kita semua bertanggung jawab terhadap keseimbangan, kestabilan, dan kelestrian
lingkungan; tanggung jawab itu bukan hanya pemerintah maupun seseorang.
6. Iptek dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, tapi iptek juga
dapat dimanfaatkan untuk melestarikan lingkungan.

1.6. Prinsip-prinsip Etika Lingkungan
9

Prinsip-prinsip etika lingkungan adalah prinsip-prinsip yang mengatur sikap dan
tingkah laku manusia dengan lingkungannya.
1. Prinsip tidak merugikan, yakni tidak meugikan lingkungan, tidak menghancurkan
populasi spesies ataupun komunitas biotik, dan tidak merugikan apa yang tidak
merugikan manusi
2. Prinsip tidak campur tangan, yakni tidak memberi hambatan kepada kebebasan setiap
organisme, yaitu kebebasan mencari makan, tempat tinggal dan berkembang biak.
3. Prinsip Kesetiaan, yakni tidak menjebak, menipu, atau memasang perangkap terhadap
makhluk hidup untuk semata-mata kepentingan manusia.
4. Prinsip Keadilan, yakni mengembalikan keadilan dari apa yang telah kita rusak
dengan membuat kompensasi.

“Mulai dari diri sendiri” adalah slogan yang tepat untuk melakukan upaya
melestarikan lingkungan.

III. Penutup
10

1.1. Kesimpulan
Sumber daya alam diklasifikasikan berdasarkan sifatnya,macam habitat atau
substratnya, kemungkinan pemulihannya, macamnya dan pemanfaatannya. Upaya
melestarikan sumber daya alam hayati atau biasa dikenal dengan konservasi yaitu bisa
dengan mencegah ladang berpindah dan melatih penduduk agar tinggal menetap,
mengendalikan penebangan hutan, melakukan reboisasi, mengadakan reservasi hutan,
mengadakan preservasi hutan, pelestarian in situ dan ex situ, membatasi penangkapan
ikan di laut, serta melakukan penganekaragaman terhadap makanan agar kita tidak
bergantung pada satu jenis makanan. Pencegahan kerusakan lingkungan harus dilakukan
agar bertahannya kelangsungan hidup di bumi. Oleh karena itu, kita harus menerapkan
etika lingkungan. Etika lingkungan adalah perbuatan apa yang dinilai baik untuk
lingkungan dan apa yang tidak baik untuk lingkungan. Prinsip-prinsip etika lingkungan
diantaranya adalah prinsip tidak merugikan, prinsip tidak campur tangan, prinsip
kesetiaan dan prinsip keadilan.
1.2. Saran
Sumber Daya Alam Hayati sangat berperan penting dalam kelangsungan
makhluk hidup. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus sadar akan pentingnya
melestarikan lingkungan dengan cara menerapkan etika lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari dengan memperhatikan pula prinsip-prinsip etika lingkungan. Dengan
begitu, maka kita telah ikut serta mempertahankan bumi dari kerusakan alam.

11

Daftar Pustaka

Syamsuri, Istamar, 2004, Biologi, Erlangga, Jakarta
Maribelajar.wordpress.com
Aldileka.blogpot. com
www.bimbingan.org

12