115863344 MAKALAH BIOLOGI

MAKALAH BIOLOGI
Sistem Indra pada manusia
[Type the abstract of the document here. The abstract is
typically a short summary of the contents of the document.
Type the abstract of the document here. The abstract is
typically a short summary of the contents of the document.]
FARADILA POLPOKE
IX- BILINGUAL I

SISTEM PANCA INDERA
Pengertian Panca Indera:
Organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu via
serabut saraf menuju otak sehingga perasaan dapat ditafsirkan.
Stimulus bisa berupa: sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman & suara.
Kesan yang timbul: lapar, haus, sakit.
Indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan.
Indera yang kita kenal ada lima, yaitu:
• Indera penglihat (mata)
• Indera pendengar (telinga)
• Indera peraba (kulit)
• Indera pengecap (lidah)

• Indera pencium (hidung)
Kelima indera berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya
disebut Eksoreseptor.
- Fungsi organ indera:
• Menerima stimulus;
• Menghasilkan kesan; &
• Mengirim impuls saraf.
- Interpretasi Organ Indera:
1. organ indera umum: seperti reseptor raba tersebut di seluruh tubuh.
2. organ indera khusus: seperti putting pengecap penyebarannya terbatas pada
lidah.
• Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar
oksigen atau karbon dioksida, kadar glukoa dan sebagainya, disebut Interoreseptor.
• Sel-sel interoreseptor misalnya pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding
saluan pencernaan, dinding pembuluh darah, dll.
• Interoreseptor ada di seluruh tubuh manusia.
• Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut Kinestesis.
1. INDERA PENGLIHATAN
(Mata)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan

warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi

termasuk otot-otot penggerak bola mata, rongga mata (rongga tempat mata
berada), kelopak, dan bulu mata.
MATA
Organ visus:
• Organ Okuli Assesoria (alat bantu mata); &
• Okulus (mata).
Saraf indera penglihatan timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, kemudian
bergabung membentuk saraf optikus.
2. INDERA PENDENGARAN
TELINGA
TELINGA BAGIAN LUAR (AURIS EKSTERNA)
A. Daun Telinga (Aurikula)
Daun telinga berfungsi menampung gelombang suara yang datang dari
luar masuk ke dalam telinga.
B. Liang Telinga (meatus akustikus eksterna)
• Saluran penghubung daun telinga dengan membran timpani.
• Panjangnya + 2,5 cm
• Terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.

• Mengandung rambu, kel. Sebasea & kel. Keringat yang menghasilkan serum.
C. Selaput Gendang Telinga (membran timpani)
• Antara telinga luar & telinga tengah terdapat
TELINGA BAGIAN TENGAH (AURIS MEDIA)
1. Kavum timpani
Rongga di dalam tulang temporalis. Terdapat 3 tulang pendengaran: maleus,
inkus, dan stapes.
2. Antrum timpani
Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak di
bagian bawah samping dari kavum timpani. Dilapisi oleh mukosa. Rongga ini
berhubungan dengan beberapa rongga kecil (sellula mastois) yang terletak di
belakang bawah antrum di dalam tulang temporalis.
3. Tuba auditiva eustaki
Saluran tulang rawan (panjang + 3,7 cm) berjalan miring ke bawah agak ke
depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.

TELINGA BAGIAN DALAM (AURIS INTERNA)
• Terletak pada bagian tulang keras pilrus temporalis.
• Terdapat reseptor pendengaran & alat pendengar (LABIRIN)
PROSES PENDENGARAN

Ditimbulkan oleh getaran atmosfer (gelombang suara)
Gelombang suara bergerak via rongga telinga luar yang menyebabkan
membran timpani bergetar
Getaram diteruskan menuju inkus & stapes via maleus yang terkait pada
membran.
Getaran timbul pada setiap tulang tersebut, sehingga tulang memperbesar
getaran.
Kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe.
Getaran perilimfe dialihkan via membran menuju endolimfe dalam saluran
koklea.
Rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti dan
dihantarkan ke otak.
Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak (merdu) atau
tidak enak (berisik, gaduh)
Gelombang suara menimbulkan bunyi.

3. INDERA PENCIUM
 Alat pencium terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus
olfaktorius, serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung
(alfaktori).

Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan
fibril-fibril yang sangat halus tenalin dengan serabut-serabut dari bulbus
olfaktorius yang merupakan otak terkecil.
Saraf olfaktorius terletak di atas lempeng tulang etmoidalis.
KONKA NASALIS
Terdiri dari lipatan selaput lendir.
Bagian puncak terdapat saraf-saraf pembau
Konka nasalis terdiri: konka nasalis superior, konka nasalis media & konka
nasalis inferior.
Rongga di sekitar hidung (sinus para nasalis) terdiri dari sinus maksilaris, sinus
sfenodalis & sinus fraontalis.
Sinus dilapisi oleh selaput lendir

 Jika terjadi peradangan pada rongga hidung, lendir-lendir dari sinus para
nasalis akan keluar, jika tidak dapat mengalir keluar akan menjadi “sinusitis”
PROSES PENCIUMAN
• Bau yang masuk ke dalam rongga hidung akan merangsang nervus olfaktorius.
• Perasaan bergerak via traktus olfaktorius hingga mencapai daerah penerima
akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus temporalis otak dimana perasaan itu
ditafsirkan.

• Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang dihisap.
• Kepekaan akan mudah hilang apabila selalu dirangsang pada suatu bau yang
sama untuk waktu yang cukup lama.
KELAINAN PADA PENCIUMAN
1. Rasa penciuman akan lemah apabila selaput lendir hidung sangat kering, basah
atau membengkak (seperti keadaan influenza)
2. Rasa penciuman akan hilang sama sekali akibat komplikasi dari suatu cedera
pada kepala.
4. INDERA PENGECAP
LIDAH
- Letak lidah pada dasar mulut
- Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi
- Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung
kelenjar lendir.
- Reseptor pengecap berupa tunas pengecap yang terdiri atas sekelompok sel
sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
- Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila)
- Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu: bentuk
benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur.
- Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, dibagian

samping dari papila berbentuk jamur dan dipermukaan papila berbentu
benang.
- Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot.
- Terdiri dari otot serat lintang & dilapisi oleh selaput lendir yang dapat
digerakkan ke segala arah.
- Otot lidah:
o otot intrinsik: melakukan gerak halus.
o otot ekstrinsik: melaksanakan gerakan-gerakan kasar pada waktu
mengunyah & menelan.

BAGIAN-BAGIAN LIDAH
1. Radiks lingua (pangkal lidah)
2. Dorsum lingua (punggung lidah)
3. Apeks lingua (ujung lidah)
Frenulum lingua: bagian permukaan bawah bila lidah digulung, pada struktur
ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut.
Selaput lendir (membran mukosa), lidah selalu lembab, permukaan atas
seperti beludru & ditutupi papil.
Papil terdiri atas 3 jenis:
1. papil sirkumvalate: 8-12 buah yang terletak pada pangkal lidah atau dasar

lidah, jenis papila yang terbesar tersusun seperti huruf v.
2. papila fungiformis: menyebar pada permukaan ujung sisi lidah & berbentuk
jamur.
3. papila filiformis: papila terbanyak & menyebar diseluruh permukaan lidah,
berfungsi untuk menerima rasa sentuhan dari rasa pengecapan yang
sebenarnya.
Selaput lendir langit-langit & faring terdapat putting-putting pengecap.
Macam pengecapan terbagi atas:
1. rasa pahit: pangkal lidah
2. rasa manis: pada ujung lidah
3. rasa asin: pada ujung, samping kiri & kanan lidah
4. Rasa asam: pada samping kiri & kanan lidah
FUNGSI ALAT PENGECAP
A. Untuk mersakan arti makanan yang enak atau tidak enak.
B. Sebagai alat reflek, dengan adanya rasa asam, asin, pahit, manis, dan
sebagainya, maka getah cerna akan keluar.
SUSUNAN SALIVA (KELENJAR LUDAH)
1. Air 70-90%
2. Gliko protein
3. Enzim pencernaan (Ptialin): dapat bekerja dalam suasana asam

4. Garam alkali (sifatnya basa)
5. sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas (CO2) & bakteri.
FUNGSI SALIVA

1. Fungsi mekanis: mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak
setengah cair & mudah ditelan.
2. Fungsi kimia: enzim ptialin mengubah hidrat orang menjadi maltose, enzim
maltose menjadi glukosa.
3. Membasahi lidah, pipi & langit-langit (platum) yang penting dalam proses
berbicara.
4. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan. Misal: gula dan
garam
5. Mencegah gigi menjaga karies, mengubah suasana asam yang ditimbulkan
oleh bakteri pembusuk.

DAFTAR ISI :
1. Kata pengantar
2. BAB I
A. Indra penglihatan
B. Indra pendengaran

C. Indra pengecap
D. Indra penciuman
3. Daftar Pustaka

Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya .
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian alat indra faktor-faktor yang
mempengaruhialat indra, serta identifikasi dan contoh alat indra .
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang system
indra pada manusia .Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://makalah-arsipku.blogspot.com/2010/12/sistem-pancaindera.html

2. http://www.sarjanaku.com/2011/05/contoh-kata-pengantar-yangbaik.html