28
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja dari
hasil perancangan alat yang telah dibahas pada bab III, serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian dilakukan meliputi
pengujian perbagian maupun keseluruhan sistem.
4.1. Pengujian Termoelektrik Generator
Pengujian termoelektrik generator dilakukan dengan menggunakan sumber panas kompor gas portabel untuk memanaskan air pada nesting. Yang ditujukan sebagai
sumber panas dari termoelektrik generator.
Gambar 4.1. Kompor gas portabel sebagai sumber panas
Gambar 4.2. Nesting yang digunakan untuk memasak sebagai konduktor panas
29 Termoelektrik generator akan menggunakan kompor gas portabel dan nesting
sebagai sumber panas pada sisi panas. Pada sisi dingin termoelektrik generator menggunakan heat sink. Berikut beberapa percobaan dari pengujian termoelektrik
generator.
Tabel 4.1. Percobaan awal tanpa menggunakan heat sink dalam waktu yang singkat dan keadaan nesting yang sudah panas
Suhu pada sisi panas TEG °C
Suhu pada sisi dingin TEG °C
Tegangan Pada keluaran TEG volt
60 40
0,30 65
45 0,36
70 50
0,40 75
51 0,56
80 55
0,62 85
55 0,71
Gambar 4.3. Grafik percobaan awal tanpa menggunakan heat sink dalam waktu yang singkat dan keadaan nesting yang sudah panas
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
20 20
20 24
25 30
T E
G AN
G A
N V
PERBEDAAN TEMPERATUR ˚C
PERUBAHAN TEGANGAN TERHADAP BEDA TEMPERATUR
ΔT
TEGANGAN KELUARAN
PADA TEG
30 Tabel 4.2. Percobaan awal menggunakan heat sink dalam waktu yang singkat
dan keadaan nesting yang sudah panas
Suhu pada sisi panas TEG °C
Suhu pada sisi dingin TEG °C
Tegangan Pada keluaran TEG volt
50 36
0,5 55
36 0,6
60 36
0,9 70
46 1,0
70 50
1,2
Gambar 4.4. Grafik percobaan awal menggunakan heat sink dalam waktu yang singkat dan keadaan nesting yang sudah panas
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
14 19
24 24
20
T E
G AN
G A
N V
PERBEDAAN TEMPERATUR ˚C
PERUBAHAN TEGANGAN TERHADAP BEDA TEMPERATUR
ΔT
TEGANGAN KELUARAN
PADA TEG
31 Tabel 4.3. Percobaan menggunakan heat sink dari awal memanaskan air
Suhu pada sisi panas
TEG °C Suhu pada sisi
dingin TEG °C
Tegangan Pada keluaran TEG
volt Waktu
menit
30 27
0,1 2
33 29
0,2 4
39 30
0,4 6
50 32
0,6 8
57 36
0,9 10
60 37
0,9 12
63 37
1,0 14
66 38
1,1 16
68 39
1,1 18
70 40
1,2 20
Gambar 4.5.Grafik percobaan menggunakan heat sink dari awal memanaskan air perbedaan temperatur terhadap waktu
10 20
30 40
50 60
70 80
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
T E
M P
E R
A T
U R
˚C
WAKTU MENIT
PERUBAHAN TEMPERATUR TERHADAP WAKTU
SUHU DINGIN SUHU PANAS
32 Gambar 4.6.Grafik percobaan menggunakan heat sink dari awal memanaskan
nesting, perbedaan tegangan terhadap perbedaan temperatur
Pada tabel 4.3 dapat terlihat di menit 9 – 10 menit tegangan keluaran sekitar 0,7
volt dan sudah mencukupi untuk mencatu dc-dc step up converter. Sehingga pada menit 9
– 10 dc-dc step up converter menyala dan bisa mengisi baterai ponsel. Mulai menit ke 10 tegangan sudah stabil dan bisa mengisi ponsel. Percobaan dilakukan sampai menit ke
20 dan bisa mengisi baterai ponsel dengan tegangan masukan sekitar 1 volt.
Gambar 4.7. Indikator dc-dc step up converter menyala, menandakan sudah bisa bekerja
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
3 4
9 18
21 23
26 28
29 30
T E
G AN
G A
N V
PERBEDAAN TEMPERATUR ˚C
PERUBAHAN TEGANGAN TERHADAP BEDA TEMPERATUR
ΔT
TEGANGAN KELUARAN
PADA TEG
33
4.2. Pengujian Dc-dc