8 2.
Informasi harus diungkapkan secara lengkap, antara lain meliputi visi, misi, kondisi keuangan, susunan pengurus, bentuk perencanaan dan hasil dari kegiatan
kepada masyarakat maupun donatur Sadaly, 2002. Pengungkapan informasi harus bersifat terbuka, mudah diakses, diterbitkan secara teratur, dan mutakhir
Schiavo-Campo Tomasi, 1999 dalam Mardiasmo, 2006. 3.
Adanya media untuk menyampaikan pendapat, saran, kritik maupun argumen terhadap perbaikan kondisi kinerja atau kegiatan yang lebih baik dan terarah
Sutedjo, 2009. Menurut Logos 2003 dalam Sutedjo 2009 menyatakan bahwa transparansi dan
akuntabilitas merupakan konsep yang berkaitan erat satu dengan yang lain, karena tanpa transparansi tidak mungkin ada akuntabilitas. Sebaliknya transparansi tidak
akan banyak bermanfaat tanpa dilengkapi dengan akuntabilitas. Aryani 2007 menyatakan bahwa prasyarat utama mewujudkan akuntabilitas harus berada pada
situasi dan kondisi lingkungan yang mengutamakan keterbukaan transparasi sebagai landasan pertanggungjawaban serta lingkungan yang demokratis. Pembuatan laporan
keuangan adalah salah satu bentuk kebutuhan transparasi yang merupakan syarat pendukung adanya akuntabilitas yang berupa keterbukaan
opennes
atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik Mardiasmo, 2006. Tujuannya adalah untuk
menjelaskan bagaimanakah pertanggungjawaban dilakukan. Dengan adanya penjelasan secara transparan, masyarakat menjadi tahu tentang apa yang telah
dilakukan organisasi, berapa besarnya anggaran yang digunakan, dan bagaimana hasil tindakannya Kama, 2011.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Satuan analisis
Penelitian ini dilakukan dengan metode Studi Kasus dengan melibatkan data kualitatif. Untuk satuan analisis peneliti mengambil objek Masjid Raya Darul Amal
yang terletak Di Jalan Tentara Pelajar 2, Salatiga. Adapun alasan peneliti memilih Masjid tersebut sebagai objek penelitian, karena Masjid Raya Darul Amal merupakan
Masjid yang besar diwilayah Salatiga. Adapun alasan praktis yaitu peneliti bertempat tinggal di Salatiga dengan demikian peneliti dapat menghemat biaya dan waktu.
9
3.2 Batasan penelitian
1. Penelitian ini menempatkan peneliti dalam internal organisasi.
2. Penelitian ini menganalisis tentang bentuk praktek akuntabilitas dan wujud
transparansi yang dijalankan oleh organisasi.
3.3 Metode pengumpulan data
Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu wawancara dan
review document
. Pengumpulan data diperoleh dengan cara:
1. Wawancara dengan Ketua takmir Prof. Muh Zuhri, untuk mendapatkan data awal
mengenai informasi dasar tentang kondisi organisasi masjid.
2. Menggunakan daftar cek kajian dokumen
check list documents review
yang diperoleh dari pengurus ta’mir melalui petugas harian, disertai dengan observasi
dilapangan untuk mendukung hasil wawancara.
3. Melakukan wawancara mendalam terhadap petugas harian Bapak Yahya, S, Ag,
pihak yang diberikan wewenang dari objek penelitian untuk memberikan jawaban
yang menunjang pokok permasalahan. 3.4
Teknik analisis
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yang menyesuaikan berbagai hasil wawancara, pengamatan secara langsung dan
hasil
review document
dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini Simanjuntak dan Januarsi, 2011. Metode deskriptif digunakan karena penelitian ini memberikan
gambaran tentang praktek akuntabilitas dan wujud transparansi dalam pengelola organisasi masjid.
3.5 Langkah analisis
Langkah analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Mendeskripsikan tentang masjid yang menjadi objek penelitian. 2.
Melakukan analisis hasil wawancara dan
review dokumen
, untuk mengetahui praktek akuntabilitas dan wujud transparansi organisasi.
3. Membuat kesimpulan secara menyeluruh mengenai praktek akuntabilitas dan
transparansi yang telah dijalankan organisasi.
10
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1