1
A. Latar Belakang
Di dunia ini yang tetap adalah perubahan. Hal ini berarti perubahan itu selalu terjadi. Bila lingkungan berubah dan kita
tidak mengikuti perubahan itu, maka kita akan terlindas oleh perubahan itu sendiri.
Pendidikan di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan antara lain adalah pemerataan, mutu dan relevansi.
Pemerataan berkaitan dengan belum meratanya pelayanan pendidikan yang diberikan oleh pemerintah untuk seluruh anak
usia sekolah di Indonesia. Mutu pendidikan terkait dengan kualitas dan komptensi lulusan yang masih belum setara bila
dibandingkan lulusan pendidikan dari negara-negara maju. Selain itu lulusan pendidikan belum sepenuhnya mampu membangun
kemandirian bangsa, menciptakan ilmu dan teknologi yang modern. Relevensi pendidikan terkait dengan kesesuaian antar isi
kurikulum dan pembelajaran dengan komptensi lulusan dengan dunia usaha dan dunia indutri.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan perubahan lingkungan
global, maka pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil kebijakan dengan mengembangkan
kurikulum sekolah dari KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum baru yang disebut dengan
kurikulum tahun 2013.
Berubahnya kurikulum sekolah dari KTSP menjadi kurikulum 2013, akan membawa perubahan dalam pengelolaan
2 sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pimpinan setiap
satuan pendidikan harus memahami manajemen perubahan dan mampu mengelola perubahan agar kinerja sekolah dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 tercapai pada gradasi yang tinggi.
Supaya perubahan itu dapat terlaksana secara efektif dan efisien dan menemukan bentuk seperti yang diharapkan, maka
perubahan itu perlu dikelola dengan baik. Mengelola perubahan itu untuk selanjutnya dinamakan manajemen perubahan.
B. Tujuan