Standar isi 2. Standar proses Standar kompetensi lulusan Standar pendidikan dan tenaga kependidikan 5. Standar sarana dan prasarana Standar Pengelolaan Standar pembiayaan 8. Standar penilaian pendidikan

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Ps.2 1

1. Standar isi 2. Standar proses

3. Standar kompetensi lulusan

4. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan 5. Standar sarana dan prasarana

6. Standar Pengelolaan

7. Standar pembiayaan 8. Standar penilaian pendidikan

42 TREND PENDIDIKAN MASA DEPAN  Pendidikan ditujukan untuk perubahan perilaku ; kesiapan masa depan dan kemampuan berkarya  Pembelajaran didapat jauh lebih banyak dari sumber yang tidak perlu melembaga seperti kelas dan sekolah: Internet – Blogs  Edukasi utama pada nilai – nilai Values justru sangat tertinggal 43 Kementerian Pendidikan Nasional 2010 – 2014 Sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Visi “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas komprehensif ” Misi 1. Meningkatnya Ketersediaan Layanan Pendidikan 2. Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan 3. Meningkatkan KualitasMutu dan Relevansi Layanan Pendidikan 4. Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan 5. Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan 44 RENCANA STRATEGIS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2010-2014 Visi Terwujudnya sistem pendidikan tinggi yang menghasilkan insan yang berkarakter, cerdas, dan terampil untuk membangun bangsa Indonesia yang bermartabat dan berdaya saing melalui pengembangan ilmu, teknologi, dan seni untuk kemajuan dan kesejahteraan umat manusia yang berkelanjutan. 45 RENCANA STRATEGIS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2010-2014 Penjelasan tentang Visi Insan Indonesia yang berkarakter; bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki integritas, jujur, toleran, bersemangat kebangsaan, serta menjunjung tinggi nilai dan norma universal; cerdas; memiliki kecerdasan komprehensif yang meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan kinestetik. terampil; memiliki keterampilan baik yang secara langsung terkait dengan bidang ilmu yang dipelajari hard skills maupun keterampilan pelengkap soft skills yang menjadikan mereka sebagai sumber daya manusia human capital yang unggul. 46 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2010-2014 Misi 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana disebutkan di atas, mengemban misi: 2. Menetapkan, memantau, dan mengendalikan sistem pendidikan tinggi secara nasional; 3. Menyelaraskan sistem pendidikan tinggi dengan dunia kerja, perubahan sosial, dan perkembangan global; 4. Memfasilitasi, menguatkan, dan memberdayakan perguruan tinggi yang bermutu, efisien, transparan dan akuntabel; 5. Menjaga terlayaninya kepentingan masyarakat dan mendorong peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan pendidikan tinggi. VI BELAJAR dan MENGAJAR Learning and Teaching 47 Pengertian, Dimensi, dan Pilar Belajar Pengertian Belajar : usaha menguasai sesuatu yang baru Dimensi Belajar : dimensi tahu, bisa, mau, biasa, dan ikhlas Pilar Belajar : learning to know, to do, to be, to live together, dan to believe in God 48 49 Makna Belajar Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok 1. adanya perubahan tingkah laku, 2. sifat perubahannya relatif permanen, serta 3. perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan ataupun perubahan-perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya. 50 Dari berbagai pandangan tentang belajar, dapat disimpulkan bahwa perbuatan dan hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud: 1 Pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi, prinsip, hukum atau kaidah, prosedur atau pola kerja atau teori, sistem nilai-nilai dan sebagainya, 2 Penguasaan pola-pola perilaku kognitif antara lain: pengamatan, proses berpikir, mengingat, mengenal kembali, abstraksi, dan sebagainya, perilaku afektif antara lain: motivasi, minat, sikap, apresiasi dan sebagainya, dan perilaku psikomotor yakni keterampilan motorik, ekspresif dan sebagainya, 3 Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian, baik yang nyata maupun yang tidak nyata antara lain: kritis, tekun, teliti, kreatif, terbuka dan sebagainya. 51 MENGAJAR Teaching Adalah membantu para pembelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara bagaimana belajar Joice Weil: 1986 Peran utama pendidik adalah sebagai Fasilitator 52 BELAHAN OTAK Cerebral Cortex otak terbagi menjadi dua belahan Tugas, fungsi dan ciri setiap belahan otak, berbeda dalam merespon pengalaman belajar. Keterlibatan otak sebelah kanan lebih tertuju kepada variabel keseluruhan, holistik, imaginatif, Belahan otak sebelah kiri lebih berfungsi untuk mengembangkan berfikir rasional, linear dan teratur. Emosi terletak dalam ke dua belahan otak dan memberi warna tertentu terhadap kejadian belajar yang dialami oleh seseorang. Bila keseimbagan berfungsinya kondisi otak terjaga, dengan melibatkan emosi, maka terjadilah belajar kreatif. VII PEMBELAJARAN Instruction 53 54 PEMBELAJARAN TEACHING LEARNING INSTRUCTION 55 PEMBELAJARAN Instruction  Suatu rangkaian kejadian events yang mempengaruhi pembelajar learner sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah Gagne dan Briggs :1979.  Pembelajaran bukan hanya terbatas pada event-event yang dilakukan oleh guru saja, akan tetapi mencakup semua events yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar manusia. Pembelajaran mencakup kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide, maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut.  Bahkan saat ini berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang dapat diperoleh di dalam kelas maupun di luar kelas dan pesan-pesan pembelajaran, banyak yang sudah dikemas dalam berbagai bentuk seperti: e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory, e-book, dll. 56 PEMBELAJARAN Instruction Menurut Undang-undang no.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Bab I Ps.1 ay.20 UU No.202003, tentang Sisdiknas.  Sebuah program pendidikan yang disengaja diselenggarakan untuk mencapai sejumlah tujuankompetensi. 57 Karakteristik Teori Pembelajaran  Teori pembelajaran membicarakan tentang prinsip- prinsip yang dipakai untuk memecahkan masalah praktis di dalam pembelajaran dan bagaimana menyelesaikan masalah yang ada dalam pembelajaran Snelbecker,1974.  Teori pembelajaran bersifat preskriptif, dan  Berusaha merumuskan cara-cara untuk membuat orang dapat belajar dengan baik 58 Merupakan kondisi eksternal belajar, yang meliputi: 1. bahan belajar, 2. suasana belajar, 3. media dan umber belajar, dan 4. subjek pembelajar guru 59 Prinsip Pembelajaran

1. Pembelajaran berpusat pada mahasiswa student-centered