Menurut Suprijono
2009:133 langkah-langkah
dari pembelajaran Time Token adalah sebagai berikut :
1 Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi cooperative
learning 2
Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu tertentu. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai dengan waktu yang digunakan
3 Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan.
Setiap berbicara satu kupon. 4
Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5 Dst.
Dengan demikian, metode Cooperative Learning Tipe Time Token merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada kelompok
kecil siswa untuk mencapai tujuan belajar dengan menggunakan tipe Time Token dimana dalam pembelajaran matematika setiap kelompok
diberi sejumlah kupon untuk digunakan berbicara menjawab soal, bertanya atau menyampaikan pendapatnya.
3. Hubungan Metode Cooperative Learning Time Token dengan Minat
Belajar
Minat belajar siswa dapat diekspresikan melalui 1 sikap emosional siswa yang tinggi, 2 gemar dalam membaca buku pelajaran,
dan 3 seringnya siswa dalam proses tanya jawab. Berdasarkan konsep
minat belajar tersebut, metode cooperative learning tipe time token merupakan cara yang tepat dalam meningkatkan minat belajar siswa.
Metode cooperative learning tipe time token merupakan pembelajaran yang menerapkan belajar berkelompok, namun dalam
pembelajaran kooperatif setiap siswa memiliki peran, terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung
jawab atas belajarnya dan teman-teman sekelompoknya, dan siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerjasama
selama belajar. Sementara tiga konsep sentral pembelajaran kooperatif menurut
Slavin dalam
Isjoni. 2009:33
adalah penghargaan,
pertanggungjawaban individu maupun kelompok dan adanya kesempatan yang sama untuk berhasil. Karena siswa merasa ada tanggung jawab dalam
kelompok tersebut sehingga mereka berusaha aktif dan termotivasi dalam setiap kegiatan pembelajaran matematika. Oleh karena itu, akan
menumbuhkan sikap emosional positif yang tinggi dalam pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan minat belajar matematika.
Dalam pembelajaran kooperatif, guru
memberikan suatu permasalahan yang diberikan kepada setiap kelompok. Permasalahan-
permasalahan tersebut belum tentu dapat dikerjakan semua oleh kelompok, maka dibutuhkan referensi atau buku-buku yang berkaitan dengan materi
pelajaran sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Seringnya siswa membaca dan mempelajari buku pelajaran
matematika diharapkan dapat menumbuhkan rasa suka terhadap pelajaran matematika.
Strategi pembelajaran time token dimana dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan berbicara dalam jangka waktu
tertentu pada saat presentasi, mengungkapkan ide atau gagasan dan aktif dalam bertanya. Ketika salah satu kelompok maju untuk presentasi, tidak
semua kelompok menghasilkan jawaban dan laporan yang sama dalam berdiskusi sebelumnya, sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan dari
kelompok lain. Pada saat kelompok yang lain mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi maka akan menimbulkan diskusi kelas
lebih lanjut dengan proses tanya jawab tersebut. Berdasarkan uraian hubungan metode cooperative learning time
token dengan konsep minat belajar tersebut yang meliputi 1 sikap emosional siswa dalam pembelajaran matematika, 2 gemar dalam
membaca buku pelajaran, dan 3 aktif dalam bertanya didalam kelas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
4. Penerapan