Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di dalam era globalisasi, persaingan antara industri baik itu industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan
munculnya perusahaan-perusahan baru yang memberikan penawaran produk atau jasa yang serupa dengan berbagai keunikan tersendiri. Oleh sebab itu, sebuah
perusahaan harus berusaha agar dapat lebih unggul dalam persaingan tersebut. Untuk menghadapi persaingan tersebut dibutuhkan suatu strategi yang tepat, cepat
dan akurat sehingga dapat menjamin agar perusahaan dapat terus beroperasi. Banyak perusahaan yang berusaha untuk dapat meningkatkan daya saingnya
sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada secara optimal.
Di antara sekian banyak perusahaan yang turut meramaikan persaingan bisnis, salah satunya adalah industri kancing. Pertumbuhan industri kancing
sendiri tidak terlepas dari perkembangan dunia fashion yang semakin hari semakin beragam. Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Kemenperin, industri kancing termasuk ke dalam industri besar dan sedang; dan
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dikelompokkan ke dalam jenis industri barang logam lainnya. Berikut ini adalah data mengenai jumlah unit usaha industri barang logam lainnya:
Sumber: http:www.kemenperin.go.id, 2013
Gambar 1.1 Pertumbuhan Jumlah Unit Usaha Jenis Industri Barang Logam Lainnya
tahun 2006-2010
Berdasarkan grafik di atas, jumlah unit usaha jenis industri barang logam lainnya mengalami penurunan drastis di tahun 2008 jika dibandingkan dengan
tahun 2006 yang berjumlah sebanyak 76 unit menjadi 66 unit. Jenis industri ini sempat mengalami kenaikan jumlah unit usaha pada tahun 2009 menjadi sebanyak
71 unit, namun akhirnya pada tahun 2010 kembali mengalami penurunan jumlah unit usaha menjadi sebanyak 66 unit saja. Meskipun terjadi penurunan kembali di
60 62
64 66
68 70
72 74
76 78
2006 2007
2008 2009
2010
Jumlah unit usaha jenis industri barang logam lainnya tahun 2006-2010
Jumlah unit usaha unit
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tahun 2010, akan tetapi persaingan dalam jenis industri barang logam lainnya tetap ketat karena dengan berkurangnya jumlah unit usaha pada jenis industri ini
justru perusahaan memiliki kesempatan yang besar untuk merebut pangsa pasar. PT. Dam Sinar Button Factory yang berdiri sejak tahun 1969 adalah
perusahaan yang termasuk ke dalam industri kancing. Berawal dari industri rumah tangga home industry hingga kemudian berkembang menjadi industri
manufaktur, perusahaan ini berkapasitas produksi per hari sekitar 220.000 pcs atau 1.527,77 gross.
Berikut ini data mengenai target dan realisasi jumlah produksi total di PT. Dam Sinar Button Factory selama tahun 2012:
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Produksi Total tahun 2012
Bulan Target
gross Realisasi
gross Persentase
ketercapaian
Januari 31.200
20.639 66.2
Februari 31.200
20.586 66.0
Maret 31.200
20.391 65.4
April 31.200
20.473 65.6
Mei 31.200
21.627 69.3
Juni 31.200
22.131 70.9
Juli 31.200
21.623 69.3
Agustus 31.200
20.905 67.0
September 31.200
19.831 63.6
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Oktober 31.200
20.163 64.6
November 31.200
20.577 66.0
Desember 31.200
20.395 65.4
Total 374.400
249.341 66,6
rata-ratabulan
Sumber: Bagian Produksi PT. Dam Sinar Button Factory, 2013
Sumber: Bagian Produksi PT. Dam Sinar Button Factory, 2013
Gambar 1.2 Target dan Realisasi Produksi Total tahun 2012
Berdasarkan data di atas, tingkat produksi di PT. Dam Sinar Button Factory pada tahun 2012 masih jauh dari target yang diharapkan. Rata-rata
persentase ketercapaian produksi per bulan hanya mencapai 66,6 dari target produksi. Perusahaan perlu menemukan penyebab belum tercapainya target
5,000 10,000
15,000 20,000
25,000 30,000
35,000
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Ags
Sep Okt
Nov Des
Target 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200 31,200
Realisasi 20,639 20,586 20,391 20,473 21,627 22,131 21,623 20,905 19,831 20,163 20,577 20,395 Target
Realisasi
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
produksi ini dan segera melakukan evaluasi agar bisa meningkatkan jumlah produksi. Perusahaan juga perlu memperhatikan dan menindaklanjuti masalah
ketidaktercapaian target produksi ini yang akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan dan berpotensi untuk mengancam perkembangan bisnis
di perusahaan ini.
Perusahaan ini tidak hanya memproduksi kancing saja, akan tetapi berbagai produk yang juga terbuat dari bahan logam. Beberapa produk tersebut
misalnya rivet, buckle, ring, snap, eyelet, dll. Kancing adalah produk utama dari perusahaan ini, maka yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya produk
kancing saja. Pembahasan mengenai tingkat produksi yang masih jauh dari yang diharapkan ini tidak terlepas dari masalah produk reject atau gagal mutu.
Banyaknya produk reject tentu saja akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan. Berikut ini data mengenai jumlah produk kancing yang
reject selama tahun 2012:
Tabel 1.2 Jumlah Produk Kancing Reject tahun 2012
Bulan Jumlah Produksi
pcs Jumlah Reject
pcs Persentase
Januari 594.307
4.415 0.74
Februari 592.876
4.450 0.75
Maret 575.174
4.622 0.80
April 588.629
4.490 0.76
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Mei 622.864
4.311 0.69
Juni 637.372
4.210 0.66
Juli 622.742
4.323 0.86
Agustus 602.584
4.415 0.75
September 551.103
4.979 0.78
Oktober 560.785
4.847 0.69
November 591.617
4.424 0.73
Desember 577.412
4.498 0.90
Total 7.117.465
53.984 0.76
Sumber: Bagian Produksi PT. Dam Sinar Button Factory, 2013 Berdasarkan tabel 1.2, semakin banyak produk reject atau gagal mutu
akan berakibat pada menurunnya jumlah produksi. Maka, jika pengendalian mutu dilaksanakan dengan baik tentu akan meningkatkan jumlah produksi yang sesuai
dengan standar dan akan menurunkan jumlah produk reject. PT. Dam Sinar Button Factory telah menetapkan batas toleransi yang
berbeda-beda untuk produk reject sesuai dengan banyaknya jumlah produksi yang akan dihasilkan. Berikut ini tabel mengenai batas toleransi produk reject:
Tabel 1.3 Batas Toleransi untuk Produk Reject
No. Jumlah Produksi pcs
Batas Toleransi
1 5.000
2,5 2
5.000 - 14.999 1,5
3 15.000 - 34.999
1 4
35.000 - 64.999 0,85
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5 65.000 - 99.999
0,80 6
100.000 - 149.999 0,75
7 150.000 - 200.000
0,5 8
200.000 0,3
Sumber: Bagian Produksi PT. Dam Sinar Button Factory, 2013 Berdasarkan tabel di atas, jumlah produk kancing yang dihasilkan oleh
perusahaan selama tahun 2012 adalah sebanyak 7.117.465 pcs atau rata-rata per bulannya menghasilkan 593.122 pcs. Maka dari itu batas toleransi untuk produk
reject yang berlaku untuk memproduksi kancing ini adalah sebesar 0,3 dari jumlah produksi kancing yang dihasilkan per bulannya.
Sumber: Bagian Produksi PT. Dam Sinar Button Factory, 2013
Gambar 1.3 Perbandingan Persentase Produk Reject dengan Batas Toleransi
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80 0.90
1.00
Persentase Produk Reject Batas Toleransi
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa selama tahun 2012 jumlah produk kancing yang reject melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan untuk jumlah produksi yang lebih dari 200.000 pcs, yaitu sebesar 0,3. Rata-rata persentase produk kancing yang reject adalah 0,76. Persentase
produk reject yang paling sedikit dihasilkan adalah ketika bulan Juni yaitu sebesar 0,66 dan untuk persentase produk reject yang paling banyak dihasilkan terjadi
di penghujung tahun 2012 yaitu sebesar 0,90. Di dalam pasar dengan tingkat persaingan usaha yang sangat ketat, mutu
dari suatu produk dan layanan yang ditawarkan akan memiliki peranan yang sangat strategis terhadap perkembangan bisnis. Produk yang bermutu akan
memiliki daya saing yang besar dan tingkat keberhasilan meraih pasar yang tinggi. Mutu merupakan suatu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu
produk menembus pasarnya. Mutu menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan suatu perusahaan. Mutu tidak semata-mata menjadi tanggung jawab bagian
produksi namun menjadi perhatian semua pihak dalam perusahaan. Pengendalian mutu dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa
barang atau jasa yang sesuai dengan standar yang diinginkan dan direncanakan, serta memperbaiki mutu produk yang belum sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan sebisa mungkin mempertahankan mutu yang sesuai. Menurut Sofjan Assauri 2004:210 secara garis besar pengendalian mutu
dapat dibedakan atau dikelompokkan ke dalam dua tingkatan, yaitu pengendalian
Desi Ekawati, 2014 Pengaruh pengendalian mutu Quality Control terhadap produktivitas di PT Dam Sinar
Button Factory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
selama pengolahan proses dan pengendalian dari barang yang telah diselesaikan. Produktivitas dan mutu saling berkaitan, maka dengan pengendalian mutu dapat
memberikan efek positif bagi produktivitas. Penerapan pengendalian mutu pada perusahaan bukan hanya mengurangi
biaya, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut. Jika produktivitas naik hal ini dimungkinkan oleh adanya efisiensi waktu, bahan dan
tenaga, sistem kerja, teknis produksi dan adanya keterampilan tenaga kerja. Dengan penerapan pengendalian mutu pada perusahaan maka dapat melakukan
pengendalian untuk mencegah hasil produksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar perusahaan, sehingga dapat menekan terjadinya pemborosan dari segi
material maupun tenaga kerja yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Pengendalian Mutu Quality Control terhadap Produktivitas di PT. Dam Sinar Button Factory
”.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah