Telah dilakukan isolasi beberapa mikroba pendegradasi sulfur aromatik minyak bumi dari sampel tanah yang sudah lama terkontaminasitercemar minyak
bumi di beberapa lokasi sumur minyak di desa Samboja, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur dan didapatkan 29 isolat yang potensial diantaranya 10 isolat
terbaik yang
memiliki kemampuan
mendegradasi sulufur
aromatik dibenzothiophene Gunam et al., 2014. Kesepuluh isolat tersebut yaitu SBJ 4,
SBJ 5A, SBJ 5B, SBJ 5C, SBJ 6, SBJ 7, SBJ 8, SBJ 10A, SBJ 10B, dan SBJ 10C dengan suhu 37
o
C. Menentukan isolat mana yang paling potensial dalam mendegradasi
senyawa sulfur aromatik dibenzothiophene yang ada pada minyak bumi maka perlu dilakukan sebuah penelitian untuk menguji dan mengidentifikasi
kemampuan beberapa isolat dalam mendegradasi senyawa sulfur aromatik tersebut.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah kemampuan isolat dalam mendegradasi sulfur aromatik
dibenzothiophene? 2.
Isolat yang manakah mempunyai kemampuan mendegradasi sulfur aromatik dibenzothiophene tertinggi?
3. Bagaimanakah karakteristik morfologi isolat potensial pendegradasi sulfur
aromatik dibenzothiophene?
1.3. HIPOTESIS
1. Isolat mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mendegradasi sulfur
aromatik dibenzothiophene.
2. Isolat tertentu mempunyai kemampuan mendegradasi sulfur aromatik
dibenzothiophene tertinggi. 3.
Isolat potensial pendegradasi sulfur aromatik dibenzothiophene mempunyai karakteristik morfologi tertentu.
1.4. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui kemampuan isolat dalam mendegradasi sulfur aromatik
dibenzothiophene.
2. Untuk menentukan isolat yang paling potensial pendegradasi sulfur
aromatik dibenzothiophene.
3. Untuk mengetahui karakteristik morfologi isolat potensial pendegradasi
sulfur aromatik dibenzothiophene. 1.5. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada pembaca bahwa beberapa isolat bakteri yang diperoleh dari tanah yang tercemar
minyak bumi di Samboja, Kalimantan Timur berpotensi mendegradasi sulfur aromatik minyak bumi dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Isolatstrain
yang paling berpotensi, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
mikroba dalam mendegradasi sulfur aromatik minyak bumi dibenzothiophene.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengurangan Senyawa Sulfur dalam Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran kompleks hidrokarbon ditambah senyawa anorganik dari sulfur, oksigen, nitrogen, dan senyawa-senyawa yang mengandung
logam terutama nikel, besi, dan tembaga. Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang seragam, melainkan komposisi yang sangat bervariasi, tergantung
pada lokasi, umur lapangan minyak, dan juga kedalaman sumur. Amorelli 1992 melaporkan bahwa crude oil berisi sulfur dalam bentuk
organik terlarut, ada beberapa senyawa sulfur dalam minyak yaitu i alifatik dan aromatik thiol dan produk oksidasinya, ii alifatik, aromatik dan campuran
thioether, dan iii heterosiklik pada benzen thiophene: thiophene itu sendiri, benzothiophene BT, dibenzothiophene DBT, dan derivatnya. Struktur kimia
dari senyawa sulfur organik dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur kimia senyawa sulfur organik minyak bumi Shennan, 1996
Keberadaan sulfur yang sangat sulit untuk dihilangkan pada bahan bakar cair seperti kerosene, gasoline, diesel fuel dan residu oil, sehingga menjadi
perhatian yang penting untuk mencari metode yang tepat untuk menghilangkan kandungan sulfur dalam bahan bakar cair tersebut. Metode yang berkembang pada
penghilangan sulfur pada bahan bakar cair seperti gasoline, diesel fuel, kerosene dan residu oil adalah metode hydrodesulfurization, oxidative desulfurization dan
biodesulfurization. Hydrodesulfurization HDS adalah standar proses katalitik untuk menghilangkan sulfur dari produk minyak bumi. Dalam proses ini, sulfur
dari minyak mentah dicampur dengan hidrogen dan katalis untuk bereaksi menjadi hidrogen sulfida. Metode hydrodesulfurization membutuhkan permintaan
energi yang besar karena beroperasi pada tekanan dan temperature yang tinggi, sehingga diperlukan biaya yang besar Anon, 2014
Kelemahan proses kimia atau hidrodesulfurisasi yaitu biaya operasional yang tinggi, selain itu prosesnya tidak bekerja baik pada sulfur organik,
khususnya sulfur
poliaromatik heterosiklik.
Salah satunya
adalah dibenzothiophene DBT yang biasa digunakan sebagai senyawa heterosiklik yang
mengandung sulfur organik untuk penelitian biodesulfurisasi Zhongxuan et al., 2002. Maka para peneliti memfokuskan perhatiannya untuk mencari teknologi
alternatif lain. Selain metode alternatif hydrodesulfurization HDS dan oxidative
desulfurization ODS terdapat pula metode lainya dalam penghilangan sulfur yaitu metode biodesulfurization. Metode biodesulfurization adalah penghilangan
sulfur dengan menggunakan metode biologi, pada metode ini membutuhkan
mikroorganisme dan media untuk mikroorganisme yang sangat banyak untuk kelangsungan hidup dari mikroorganisme tersebut Soleimani et al., 2007.
2.2. Dibenzothiphene