Bidang Kegiatan KKN-REVOLUSI MENTAL
kemitraan sebagai salah satu bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program KKN Revolusi Mental yang dilaksanakan tahun 2016, berbasis pada tiga 3 nilai-nilai yakni
Integritas, Etos Kerja dan Gotong-royong dengan implementasi tiga 3 nilai melalui sikapperilaku melayani, bersih dan tertib kepada masyarakat di kota maupun di desa agar
menjadi masyarakat yang berkarakter, mandiri, berwirausaha dan sejahtera. Melalui program ini gerakan revolusi mental akan meningkatkan partisipatif masyarakat lebih luas
dan masiv. Desa Sembung adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Mengwi, Kabupaten
Badung, Provinsi Bali. Desa ini terletak ± 9 Km dari ibu kota Kecamatan. Secara geografis, Desa Sembung adalah suatu desa agraris dan sedang berkembang, rata-rata mata
pencaharian penduduk dipengaruhi oleh keadaan desa. Wilayah Desa Sembung memiliki luas wilayah 7,17 Kmm
2
terdiri dari tiga 3 Desa Adat dan sembilan 9 Banjar Dinas. Desa Adat meliputi Desa Adat Sembung, Desa Adat
Karangjung, dan Desa Adat Sembung Sobangan. Sembilan 9 Banjar Dinas Desa Sembung meliputi Banjar Karangjung, Banjar Dajan Peken, Banjar Pasekan, Banjar
Tauman, Banjar Belang, Banjar Tegal, Banjar Pempatan, Banjar Dangin Bingin dan Banjar Anyar. Secara geografis, batas-batas wilayah Desa Sembung adalah sebagai berikut:
a. Di sebelah utara : Desa Kuwum
b. Di sebelah Timur : Desa Cau Belayu
c. Di sebelah barat : Desa Werdi Bhuwana
d. Di sebelah Selatan : Desa Selanbawak
Berdasarkan survey yang telah dilakukan beberapa kali di desa Sembung melalui pertemuan bersama Kepala Desa I Made Karyana, SE, dan perangkat desa, serta
masyarakat setempat, potensi masalah yang terdapat didesa tersebut adalahperlunya peningkatan dalam sektor kebersihan lingkungan, kesehatan serta pendidikan. Hal tersebut
merupakan masalah utama yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak baik yang terjadi di kawasan perkotaan maupun pedesaan.
Dilihat dari segi kebersihan Desa Sembung, masih terdapat sampah yang jumlahnya cukup banyak dan tempat pembuangan sampah yang belum memadai karena di desa
tersebut tidak terdapat tempat pembuangan sampah sementaramaupun tempat pembuangan sampah akhir, terlebih lagi tidak terdapat truk-truk pengangkut sampah
seperti DKP Dinas Kebersihan dan Pertamanan.Sampah-sampah tersebut sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga, namun di lain sisi masyarakat nampak acuh tak acuh
dengan kondisi sampah yang menumpuk tersebut.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menyebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau proses alam yang berbentuk
padat. Selanjutnya yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, danatau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Menurut Slamet
2002, sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak
dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Sampah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.Sampah
organik dapat mudah terurai, namun sampah anorganik tidak mudah terurai.Sampah harus dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menjadi sumber penyakit atau bencana bagi
masyarakat. Pengelolaan sampah lebih sering dikenal dengan konsep zero waste yaitu penerapan prinsip 4R Reduce, Reuse, Recycle, Replace, serta prinsip pengolahan sedekat
mungkin dengan sumber sampah dengan maksud untuk mengurangi beban pengangkutan transport cost. Orientasi penanganan bidang Indonesia Bersih diantaranya meliputi:
1. Penyuluhan PHBS Pola Hidup Bersih dan Sehat yang meliputi kegiatan
antaran lain : Cara cuci tangan yang benar
Penyuluhan mengenai bahaya jentik nyamuk bagi kesehatan
2. Pengadaan Tempat sampah dengan 3 kategori antara lain organik, anorganik dan B3 di fasilitas pelayanan publik.
3. Kegiatan penghijauan. Kemudian dilihat dari bidangKetertiban yang ada di Desa Sembungmasih perlu
adanya kegiatan seperti melalukan kedisiplinan dalam hal menjaga ketertiban kehidupan bermasyarakat. Ketertiban dan keamanan merupakan tanggung jawab bersama sebagai
Warga Negara, maka dari itu harus adanya peningkatan kesadaran akan kepedulian keamanan dan ketertiban lingkungan, selain dengan meningkatkan kesadaran juga dengan
melakukan tindakan langsung seperti sistem keamanan lingkungan yaitu Pos Ronda. Beberapa rencana kegiatan Gerakan Bidang Indonesia Tertib yang dilaksanakan di
Desa Sembung antara lain : 1.
Penyuluhan Penanggulangan Kenakalan Remaja. 2.
Membuat nomor antrian di Puskesmas untuk menunjang ketertiban dalam berobat.
3. Pengadaan himbauan penanda Hati-hati ada upacara adat untuk meningkatkan
keamanan dan ketertiban jika ada upacara adat di desa. 4.
Penyuluhan tentang KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Gerakan Indonesia bidang Melayani yang dilakukan di Desa Sembung salah satunya adalah
meningkatkan pelayanan publik, hal ini karena semua kreatifitas telah diberikan kepada daerah untuk menyelenggarakan pelayanan publik dalam rangka menyejahterakan
masyarakat, namun pemerintah masih banyak mengalami kendala seperti misalnya anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah dalam rangka pelayanan publik yang sangat
terbatas, mindset dari birokrat cenderung menempatkan dirinya sebagai agen kekuasaan dari agen pelayanan.
Kondisi tersebut, menyebabkan sering kali para aparat birokrasi tidak mampu menemukan masalah khusus dalam masyarakat karena kapasitas yang terbatas, dan
seringnya terjebak ke dalam masalah atau fenomena sosial yang tampak di permukaan kemudian di pandang sebagai masalah yang sebenarnya, sehingga kesalahan dalam
mengidentifikasikan masalah ini akan berakibat juga salahnya keputusan yang diambil. Karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh para pelaku dalam organisasi
birokrasi tersebut mengakibatkan kecenderungan dalam pengambilan keputusan ke arah penyeragaman dan mengabaikan pluralitas, sehingga menyebabkan banyak kebijakan
dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh birokrasi pemerintah kurang dapat memenuhi aspirasi masyarakat banyak.
Contoh rencana kegiatan dari Gerakan Bidang Indonesia Melayani di Desa Sembung antara lain :
1. Melaksanakan peningkatan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang
pelayanan publik antara lain membuat X Banner gambaralur mengenai cara membuat akta kelahiran, KTP, KK.
2. Perawatan tapal batas Desa Sembung agar lebih baik dan terawat.
Dalam pelaksanaan KKN Tematik Revolusi Mental di atas, diharapkan dilakukan dengan mengangkat satu tema yang mencangkup seluruh program dari berbagai disiplin ilmu. KKN
Tematik Revolusi Mental dilaksanakan secara tematik untuk mengoptimalkan kerja mahasiswa selama satu bulan satu minggu di desa tujuan sehingga diperoleh luaran hasil yang diharapkan.
Dengan demikian, tingkat keberhasilan cita-cita dari KKN Revolusi Mental ini dapat tercapai dan meningkat.Untuk melanjutkan program yang dicanangkan peserta KKN Revolusi Mental
periode XIII tahun 2016 di Desa Sembung, yaitu memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan integritas, etos kerja dan gotong royong Desa Sembung yang lebih baik.
Program kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan yang akan dilakukan, diharapkan dapat mengenalkan dan membangun sejak dini sikap sadar lingkungan, hidup
bersih dan semangat bergotong-royong sehingga meningkatnya kualitas hidup masyarakat Desa Sembung pada khususnya.