Sistem Informasi Inventori Barang Pada CV. Ilham Jaya

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata Satu Jurusan Sistem Informasi

Disusun oleh :

LUSITA APRIANI NAIBAHO 10507299

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2011


(2)

yang semakin berkembang, tidak sedikit kendala yang dialami CV.Ilham Jaya. Permasalahan yang terjadi pada CV. Ilham Jaya adalah proses pengolahan pencatatan data keuangan masih manual dengan menuliskannya ke dalam buku keuangan, belum terintegrasinya sistem inventori barang secara client-server, program yang ada sering sekali mengalami masalah seperti error dan blank sehingga mengakibatkan data-data di database hilang. Untuk itu penulis membuat aplikasi sistem informasi inventori barang dengan tujuan untuk mengetahui Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang sedang berjalan, untuk merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang akurat, untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya, untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya. Dengan itu, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan perusahaan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data barang pada CV.Ilham Jaya, terutama pada bagian gudang.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode deskriftif dimana gambaran tentang penelitian selanjutnya akan diambil tindakan untuk membuat suatu sistem informasi inventori barang. Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah metode prototype dengan alat bantu Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Kamus Data, Normalisasi File, Tabel Relasi. Metode prototype digunakan agar user dan peneliti dapat melakukan pendekatan mengenai bagaimana suatu program yang akan dirancang sesuai keinginan user. Dimana sistem yang telah dibangun dapat diuji oleh user dan dikemmbangkan kembali sesuai dengan masukan terakhir yang diberikan. Adapun perancangan program ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan database yang digunakan untuk membantu program ini adalah SQL Server 2000.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis melihat bahwa fungsi pengolahan data inventori barang pada CV. Ilham Jaya telah berjalan cukup memadai. Hal ini dikarenakan aplikasi baru yang telah mencatat data keuangan arus barang secara terkomputerisasi, jaringan yang telah terintegrasi secara client server, dan aplikasi baru yang memiliki database baru sehingga kesalahan pada aplikasi seperti error dapat diminimalisasikan. Dengan ini diharapkan pengolahan data barang dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan mempunyai data yang akurat.


(3)

Jaya is the process of recording financial data processing is still manual by writing them into the financial books, not yet integrated inventory system is a client-server stuff, there are programs that often run into problems such as errors and blank so that the resulting data in the database is lost. To the authors make the application of information systems inventory of goods in order to determine Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya, who is running, to design the Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya thus simplifying business processes with accurate goods data processing, to perform testing Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya, to implement Information Systems Inventory of Goods at CV. Ilhan Jaya. With it, it is hoped this research may develop the company in improving the quality of data management products on CV.Ilham Jaya, especially in the warehouse.

The research method used by the authors is to use a descriptive method in which the idea of further research would have taken action to create an information system inventory of goods. The system development method used by the writer is prototype method with assistive devices Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagrams (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data Dictionary, Normalization File, Table Relationships. Prototype method used to allow users and researchers can approach about how a program will be designed to suit the user. Where the system has been built can be tested by the user and dikemmbangkan in accordance with the last input was given. The program design was created by using the software Microsoft Visual Basic 6.0 and database used to assist this program is SQL Server 2000.

Based on this research, the authors see that the data processing functions of inventory items on the CV. Ilham Jaya has been running quite adequate. This is because new applications that have recorded data in computerized financial flows of goods, which have been integrated network server client, and new applications that have the new database so that the error in the application of such errors can be minimized. With this expected data processing goods can be done quickly, precisely and have accurate data.


(4)

telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan Program Sarjana Jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.

Adapun judul Penelitian ini adalah “SISTEM INFORMASI INVENTORI

BARANG PADA CV. ILHAM JAYA”. Dalam Menyelesaikan Penelitian ini tentunya penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang selama ini banyak membantu dan memberikan dorongan, antara lain kepada yang terhormat :

1. YESUS KRISTUS atas segala Berkat dan Rahmat-Nya bagi penulis.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

3. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi serta Dosen Wali yang telah banyak membantu dalam penulisan Skripsi ini.

5. Sintya Sukarta, ST., MT selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dalam penulisan Skripsi ini. Terimakasih sekali karena sudah


(5)

khususnya Papa yang selalu sabar ngadepin tingkahku dan selalu berusaha buat ngasih yang terbaik buat aku. Aku sangat bersyukur dan berterimakasih karena mempunyai orang tua seperti papa. I proud of you, dad.

7. Opung yang udah menjadi figure ibu dalam hidupku. Benni yang bisa merangkap jadi adek, abang, temen dan juga teman berantem. Robby dan Chelsy yang membuatku menjadi seorang kakak yang harus lebih bertanggungjawab lagi. I’m really love you all.

8. Seluruh Dosen dan staf yang telah membina penulis untuk menjadi orang yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

9. Jaka Januar selaku pembimbing pada CV. Ilham Jaya yang telah membantu dan memberi kelancaran dalam pelaksanaan Skripsi.

10.Mami dan abah yang gak pernah sewot kalau aku bangun siang terus selama penyusunan skripsi ini.

11.Imas sama freezbe yang udah ngasih banyak jasanya, thx a lot. Cacha yang udah mau jadi sahabatku selama kurang lebih 7 tahun ini. Thx buat kalian berdua karena udah mau menjadi temen untuk tempat perputaran uang alias tempat saling pinjem (derita anak kost bookkkk,,, hehehhee). Udah terlalu


(6)

Kalian udah ngasih hari-hari indah yang gak akan pernah bisa aku lupain. Dan semoga kita selalu bisa hidup bahagia.

13.Cungkring yang sabar banget ngadepin tingkahku yang moody dan gak pernah marah segimanapun menyebalkannya aku. Sorry 4 everything

14.Seluruh teman – teman seperjuangan di MI7 angkatan 2007, serta sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. I’ll gonna mizz you guys.

Kemampuan dan Pengalaman yang penulis miliki sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sadar benar apa yang penulis tuangkan dalam Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka saran–saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk dimanfaatkan pada masa–masa mendatang.

Kiranya cukup sekian prakata dari penulis, penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dan kekhilafan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan Berkat dan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

Bandung, Juni 2011


(7)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya teknologi yang semakin pesat merupakan suatu usaha dalam meningkatkan kinerja suatu instansi swasta maupun pemerintah. Teknologi yang berkembang pesat ini telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan sehingga digunakan dalam berbagai bidang. Karena dengan teknologi komputer, informasi yang dihasilkan tersebut dapat membantu pekerjaan manusia dengan cepat, praktis, efektif, dan efisien.

Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja perusahaan, hampir semua perusahaan berupaya untuk melakukan perubahan terhadap sistem kerja yang sudah ada. Hal ini perlu dilakukan karena sistem kerja yang telah diterapkan kurang efektif digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, terutama di dalam melakukan pengelolaan data. Karena dalam pengolahan data membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam proses transaksi yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan itu pula yang harus dipenuhi pada CV. Ilham Jaya.

CV. Ilham jaya sendiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi. Adapun barang yang didistribusikan oleh CV. Iham Jaya tersebut adalah jenis barang food seperti coklat dan non-food seperti pasta gigi. Dalam proses


(8)

bisnisnya, perusahaan memasok barang dari supplier lalu memasarkannya melalui jasa sales.

Dalam melakukan bisnis itu, CV. Ilhan Jaya selalu melakukan survey terlebih dahulu ke lapangan untuk mengetahui permintaan pasar. Tujuannya adalah untuk mengetahui produk apa saja yang laku dan mendapat banyak permintaan di pasaran. CV. Ilhan Jaya juga melakukan promosi produk-produk yang akan disuplai ke customer melalui sales perusahaan yang turun langsung ke lapangan. Mereka menawarkan produk yang tersedia khususnya produk-produk baru.

Adapun perusahaan-perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan CV. Ilhan Jaya untuk dipasarkan produknya antara lain : PT. Aneka Food Tata Rasa Industri, PT. Miswak Utama, PT. Multi Aneka Pangan Nusantara, PT. Odeloren Food, dan PT. Dwi Satria Utama. Selain itu, CV. Ilhan Jaya juga memasarkan produk dari PT. Frisian Flag, namun belum ada kerjasama sehingga penyuplaian produk tidak dilakukan secara berkelanjutan.

Pada usianya yang ke-2 tahun ini, CV. Ilhan Jaya sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri. CV. Ilhan Jaya saat ini telah memiliki 2500 outlet traditional market, 50 outlet modern market, dan 1000 outlet horeka. Maka jumlah barang yang didistribusikan pun sudah cukup banyak perbulannya. Jumlah pesanan memang tidak menentu perbulannya. Contoh rata-rata penjualan selama 3 bulan terakhir ditunjukkan pada tabel 1.1 dibawah ini :


(9)

Tabel 1.1

Data Penjualan Barang 3 Bulan Terakhir pada CV. Ilham Jaya

Bulan/Tahun Barang Yang Terjual

Februari/2011 134.059 barang

Maret/2011 120.900 barang

April/2011 135.700 barang

Sumber : Bagian Gudang CV. Ilham Jaya

Dengan adanya data sirkulasi data produk tersebut, CV. Ilhan Jaya membutuhkan pengolahan data persediaan produk yang ada di gudang. Hal tersebut dibutuhkan untuk mempermudah pengolahan data persediaan barang agar dalam melakukan bisnisnya dapat mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam pengelolaan data barang di gudang, seperti kehabisan stock barang ketika ada pesanan dari costumer, dan pengolahan data yang telah terkomputerisasi sehingga proses yang berlangsung tidak berbelit-belit dan data yang ada bisa tersimpan dengan baik dan mudah dikelola.

CV. Ilhan Jaya sendiri telah memiliki sistem pengolahan data barang di gudang, tetapi sistem tersebut masih berbasis under DOS dengan menggunakan database access. Namun program ini belum maksimal karena dalam pencatatan keuangan dan pembuatan laporan keuangan masih dilakukan secara manual yaitu ditulis kedalam buku keuangan, belum adanya sistem inventori barang secara client-server atau terintegrasi dengan bagian keuangan, program yang sering sekali


(10)

mengalami masalah seperti error dan blank sehingga mengakibatkan data-data di database hilang. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis mengangkat masalah pengolahan data barang di gudang sebagai topik penyusunan skripsi ini dengan judul yang diambil yaitu :

”SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG PADA CV. ILHAM JAYA”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang dan judul dapat disusun permasalahan sebagai berikut :

1. Pencatatan data keuangan yang diakibatkan oleh keluar dan masuknya barang masih manual dengan menuliskannya ke dalam buku keuangan. 2. Belum adanya sistem inventori barang secara client-server atau

terintegrasi dengan bagian keuangan.

3. Program yang ada sering sekali mengalami masalah seperti error dan

blank sehingga mengakibatkan data-data di database hilang.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya adalah :

1. Bagaimana Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang sedang berjalan.


(11)

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang diusulkan sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang akurat.

3. Bagaimana melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya.

4. Bagaimana melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilakasanakan penelitian ini adalah untuk membuat software baru yaitu dengan membangun system informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian di CV. Ilham Jaya adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang sedang berjalan.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang akurat.

3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya.


(12)

4. Untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat mengembangkan perusahaan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data barang pada CV.Ilham Jaya, terutama pada bagian gudang.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagai dasar pengembangan bagi peneliti lain.

1.5. Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem informasi pengolahan inventori barang ini terdapat batasan masalah antara lain :

1. Proses yang dibuat dalam sistem informasi ini hanya tentang proses pengolahan data-data barang yang masuk dari supplier serta proses pengolahan data barang yang keluar dari gudang ke customer, dan pembuatan laporan.


(13)

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1Pengumpulan Data

2Analisis

3Perancangan Program

4Pembuatan Jadwal

5Pengujian Program

6Implementasi

Mei Juni

No Aktivitas Januari Februari Maret April

2. Sistem ini tidak membahas tentang administrasi keuangan secara keseluruhan, melainkan hanya arus keuangan yang disebabkan oleh penjualan dan pembelian barang saja .

3. Sistem ini hanya dapat digunakan oleh user yang memiliki hak akses. 4. Sistem ini tidak membahas tentang retur barang.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di CV. Ilham Jaya yang beralamat di Jl. Cijagra No. 12 Ruko 5 Bojong Soang Bandung. Penelitian lapangan dilakukan selama enam bulan, dengan perincian kegiatn seperti terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 1.2. Jadwal Penelitian


(14)

8

2.1 Pengertian Sistem

Sistem mempunyai input, proses dan output. Input ditransformasikan oleh sistem melalui proses menjadi output. Output merupakan input sistem yang lain, yang biasanya bentuk output berbeda dengan input. Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:1) sistem dapat didefenisikan dengan pendekatan posedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Dan dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003:54) mendefinisikan sistem adalah

“sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk


(15)

Dari pengertan diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapaisatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:3) bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.


(16)

3. Lingkungan Sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.


(17)

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine sistem atau man-machine sistem.


(18)

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka

(open sistem). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah

relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem

terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari data yang di proses yang berasal dari inputan suatu kejadian yang nyata yang berguna bagi pemakainya. Menurut Abdul Kadir


(19)

(2003:29), Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Data yang telah diinputkan kemudian diproses menghasilkan suatu informasi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya, adapun pengertian informasi menurut Abdul Kadir (2003:31) adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.

Sedangkan menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS (2003:4) informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Dari pengertian diatas informasi dapat disimpulkan sebagai kumpulan datadata yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:10) kualitas informasi yang di harapkan tergantung 3 (tiga) hal pokok yaitu:

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan– kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan maksudnya. 2. Tepat waktu

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat, karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu diperlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.


(20)

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar

– benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi

(Sumber: Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., 2005:10)

2.2.1 Nilai Informasi

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:11) nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

Kualitas Informasi

A k u r a t

Te pa

t

W ak tu

R e l e v a n


(21)

2.2.2. Siklus Hidup Informasi

Dari penjelasan sebelumnya telah di kemukakan bahwa informasi adalah merupakan hasil dari pengolahan data. Supaya informasi yang didapat sesuai dengan yang diinginkan dan dapat melangsungkan hidupanya, maka diperlukan feedback

atau umpan balik dari sistem yang berjalan.

Gambar 2.2 Siklus Hidup Informasi

(Sumber: Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., 2005:9)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi. Definisi sistem informasi menurut Dr. Azhar Susanto (2007:55) adalah sebagai berikut:

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

Proses (Model)

Output (Information)

Penerima

Keputusan tindakan Hasil

tindakan Data (ditangkap)

Input (Data)

Dasar Data


(22)

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:11) faktor – faktor yang menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Keunggulan (usefulness)

Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam organisasi.

2. Ekonomis

Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat minimal, sebesar biayanya.

3. Kehandalan (Reliability)

Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem tersebut harus beroperasi secara efektif.

4. Pelayanan (Customer Service)

Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.

5. Kapasitas (Capacity)

Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani setiap periode sesuai yang dibutuhkan.

6. Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)

Sistem tersebut lebih sederhana ( umum ) sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedure mudah diikuti.


(23)

7. Fleksibel (Fleksibility)

Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:12) Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan (building block) yang dapat di bagi menjadi enam blok, yaitu :

1. Blok masukan (input block)

Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi suatu informasi tertentu.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, Logika dan model matematik yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.

3. Blok keluaran (output block)

Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya akan disimpan berupa data cetak laporan.

4. Blok teknologi (technologi block)

Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan data (input

device), alat untuk menyimpan dan mengakses data (storege device), alat untuk


(24)

pengendalian sistem secara keseluruan (control device). Teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainare), perangkat lunak

(software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di organisasi sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok kendali (control block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.

2.4 Pengertian Inventori

Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan dalam siklus operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa yang akan datang.

Menurut Koher,Eric L.A. Inventory adalah : Bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam proses produksi, dan barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.


(25)

Secara umum pengertian Inventory adalah merupakan suatu aset yang ada dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam operasi perusahaan maupun barang-barang yang sedang di dalam proses pembuatan.

Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaannya. Apabila suatu perusahaan memiliki jenis barang untuk dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja yaitu persedian barang dagangan. Sedangkan bila jenis perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Persediaan bahan baku b. Persediaan dalam proses c. Persediaan barang jadi.

Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang-barang berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi barang jadi. Barang ini dihasilkan sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan itu sendiri, barang ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir, persediaan barang penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara langsung ikut serta dalam hasil produk akhir. Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual kembali.


(26)

Salah satu perlunya inventory dilaksanakan dengan baik yaitu mengetahui secaraa pasti harga pokok dari barang-barang dagangan yang terjual. Disamping itu untuk menjamin lancarnya arus lintas barang maka perlu diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan barang yang berasal dari supplier,barang yang dipesan oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh langganan dan penyesuaian-penyesuaian (adjusment) terhadap barang. Atas dasar pencatatan tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana yang banyak tertimbun (over stock) barang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier karena persediannya sudah menipis, apabila terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka pemesanan ini perlu pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory yang lengkap, bila segala transaksi yang disebut diatas tidak dicatat dengan baik maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan inventory secara pasti pada suatu saat misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa jumlah persedian barang yang ada dan yang sudah dipasarkan serta jumlah barang yang sudah dipesan oleh langganan (Quantity Committed) dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada supplier (Quantity Sold) dan informasi penting lainnya

2.5 Pengertian Barang

Menurut Bayu Swasta (2000:34) barang adalah Suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat di raba, termasuk bungkus, harga, prestise perusahaan, dan pengecer. Pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.


(27)

Pengolongan barang menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya :

1. Barang Tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relative lama. Misalnya : Pakaian, Mesin tulis, kacamata penggaris, dsb.

2. Barang Tidak Tahan Lama (non durable goods) adalah barang-barang yang secara normal hanya dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi. Misalnya : Bahan Baku, Sabun, Makanan, dsb

3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya : Jasa reparasi, Jasa Potong rambut, Jasa Pendidikan, dan sebagainya.

Penggolongan Barang menurut tujuan pemakainya oleh pemakainya a. Barang Konsumsi

Barang Konsumsi : Barang-barang yang untuk dikonsumsikan. Barang konsumsi dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Barang Konvenien (convenience Goods)

Barang Konvenien yaitu barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat dan pada setiap waktu. Misalnya : Rokok, sabun, dsb

2. Barang Shopping (shopping Goods).

Barang Shopping yaitu barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan di dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak. Misalnya dengan


(28)

membandingkan mutu, harga, kemasan, dsb. Misalnya : Tekstil, perabot rumah tangga, dsb. Secara relative barang-barang shopping ini lebih mahal , dibandingkan dengan barang konvenien, dan di butuhkan usaha-usaha serta waktu yang relatif banyak untuk mengadakan perbandingan.

3. Barang special

Barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Misalnya : barang antik di toko seni tertentu, perhiasan di toko perhiasan tertentu.

b. Barang Industri

Barang-barang yag di beli untuk proses lagi/untuk kepentingan dalam industry baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi.

Misalnya : dalam industrial baja, hampir semua produk dari baja digunakan untuk memproduksi barang lain.

2.6 Konfigurasi Jaringan

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer pribadi yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk. Selain itu, jaringan komputer dapat diartikan kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu computer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung sejumlah komputer ke sebuah atau beberapa server.


(29)

Server adalah komputer yang difungsikan sehingga “pelayanan” pengiriman data dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transaksi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.

2.6.1 Tipe Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN)

LAN digunakan untuk menghubungkan computer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. kecepatan LAN biasanya mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps.

2. Metropolitan Area Netwok (MAN)

MAN merupaka suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. kecepatan MAN biasanya mulai 15 sampai 150 Mbps.

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan WAN mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.


(30)

Model jaringan pada Local Area Network (LAN) 1. Peer to peer

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga dapat mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

2. Model Client/Server

Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya memberikan layanan (client). Beberapa computer di set-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem, dan saluran lainnya kepada computer lain yang dikoneksikan ke jaringan yang berfungsi sebagai client.

2.6.2 Topologi Jaringan

1. Topologi Star

merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Gambar 2.3 Topologi Star (Sumber: Budhi Irawan, 2005:27)


(31)

2. Topologi bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung.

Gambar 2.4 Topologi Bus (Sumber: Budhi Irawan, 2005:26) 2. Topologi Ring

Topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

Gambar 2.5 Topologi Ring (Sumber: Budhi Irawan, 2005:28)


(32)

2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan computer adalah sebagai berikut :

1. Sharing Resources

Sharing Resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral lainnya

dapat dimanfaatkanoleh setiap orang yang ada pada jaringan computer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media komunikasi

Jaringan computer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi data

Pembangunan jaringan computer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer saja melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat berbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengelola informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan pemeliharaan

Dengan adanya jaringan computer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa


(33)

memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.

5. Keamanan data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai

dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data

mendapat perlindungan yang efektif.

6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapat hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.6.4 Sistem Client Server

Sistem client-server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaaan-permintaan dari computer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu, client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.


(34)

Sistem client-server merupakan suatu sistem computer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada computer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (Front-end) dan server (back-end) ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori yang sama, namun terbagi dalam computer client-server.

Hal ini menjadikan konfigurasi bagi computer client dan computer server bisa berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server, sedangkan computer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah computer desktop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti windows 98, windows ME, windows XP dan lain-lain

2.6.5 Cara Kerja Sistem Client Server

Sistem Client Server berjalan seutuhnya pada dua sistem computer yang

berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa computer client, walaupun mungkin ada juga yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintaan yang


(35)

dikirimkan melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan permintaan dan mengirimkan kembali kepada client.

Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi selain menjalankan tugasnya sebagai back-end, sistem client-server yaitu pemrosesan data, sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirim pesan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus atau menambah data. Karena itu program pada client adalah aplikasi front-end yang digunakan sebagai antarmuka (Interface) bagi pemakai untuk berinteraksi dengan server, selain itu client menangani pemakaian sumber daya local seperti monitor, keyboard dan perangkat local lainnya.

2.7Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis dalam membangun sistem ini ada beberapa, diantaranya Microsoft Visual Basic 6.0 digunakan untuk membangun program dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai basis data yang digunakan.

2.7.1 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0

Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 adalah pemrograman yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan Microsoft Windows secara optimal. Microsoft Visual Basic menunjukan


(36)

cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface dan lingkungan pemrograman Microsoft Visual Basic mengandung beberapa tool yang bermanfaat untuk menjalankan dan mengelola program yang di buat. Microsoft Visual Basic juga mengandung segala sesutau yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi untuk

Microsoft Windows dari awal.

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu tool untuk pengembangan

aplikasi yang banyak diminati oleh orang. Di sini Microsoft Visual Basic 6.0

menawarkan kemudahan dalam pembuatan aplikasi dan dapat menggunakan komponen-komponen yang telah disediakan. Untuk memulai Microsoft Visual Basic 6.0 anda perlu menginstall Microsoft Visual Basic 6.0. Program ini biasanya dalam satu paket dengan Microsoft Visual Studio 6.0.

Dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 kita bisa menghasilkan berbagai macam jenis program. Dari aplikasi yang mengintegrasikan database, jaringan, office automation, dan web application Tool yang terdapat dalam Microsoft

Visual Basic 6.0 diantaranya:

1. Form adalah jendela yang bisa di ubah-ubah untuk membuat antar muka program.

Pada program set up, Form bisa mengandung menu, tombol, kotak daftar, baris penggulung dan item-item lan yang bisa di lihat pada program berbasis Windows lainnya.

2. Toolbox untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form

digunakan Tool atau kontrol yang terdapat pada Toolbox. Toolbox juga mengandung


(37)

Basic. Objek ini melakukan pekerjaan yang bermanfaat tetapi tidak nampak oleh pemakai apabila program dijalankan. Objek ini diantaranya adalah objek untuk memanipulasi informasi pada database.

3. Jendela Properties digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting property

dari elemen yang terdapat pada form. Setting property adalah kualitas objek-objek yang terdapat pada antar muka.

Gambar 2.6Tools Microsoft Visual Basic 6.0

(Sumber: http://www.2lisan.com/rss/

dunia-teknologi:-belajar-menguasai-microsoft-visual-basic-6.0 (7 Februari 2011))

2.7.2 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL 2000 diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft

OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. SQL Server 2000 dikomersilkan pada

tahun 2000 dan mempunyai desain modern. SQL Server 2000 adalah mesin database

client/server yang berbeda dengan database computer tunggal tradisional yang

memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya dBASE, Microsoft


(38)

bergantung pada sebuah proses client tunggalper user untuk memanipulasi data pada

file yang dipakai pada server jaringan. SQL Server 2000 memberikan bahasa dan

antarmuka yang baik untuk pemograman dan komunikasi pada server.

Transact-SQL adalah bahasa pemograman server yang merupakan superset

dari ANSI SQL. ANSI-SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk memanipulasi data yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan struktur database.

SQL Server mempunyai fungsi utama untuk memproses query dan transaksi

database yang diberikan oleh aplikasi client dengan kinerja yang baik. SQLServer

akan menentukan cara yang paling baik dan efisien untuk memproses perintah-perintah tersebut dengan sebuah teknik yang dinamakan Cost BasedQuery Optimization.

2.7.3 Data Report

Salah satu komponen penting dalam pengolahan database adalah membuat laporan/report. Sebuah laporan tidak hanya dapat ditampilkan dalam bentuk tampilan layar(soft copy) tetapi juga harus dapat dicetak kedalam media output lain, seperti kertas (hard copy).

Ada banyak program aplikasi yang dapat membantu kita dalam pembuatan laporan seperti Crystal Report, Quick Report, dsb. Namun dalam pembuatan sistem informasi ini, penulis menggunakan Data Report, karena di dalam Visual BASIC telah disediakan komponen Data Report untuk pembuatan laporan pada program.


(39)

Komponen Data Report digunakan untuk mendesain tampilan laporan, sedangkan untuk sumber datanya data report membutuhkan komponen pengakses database, yaitu

Data Environment. Data Environment berisi definisi dari database serta table yang

akan dibuat report, sedangkan Data Report berisi tampilan untuk merancang layout report.


(40)

34

3.1. Objek Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di CV. Ilham Jaya. Adapun alamat objek penelitian tersebut berada di Jl. Cijagra No. 12 Ruko 5 Bojong Soang Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Ilham Jaya adalah sebuah cabang perusahaan PT. Fajar Multi Dimensi. PT. Fajar Multi Dimensi berdiri pada tahun 1993 di Jakarta dan dipimpin oleh Drs. Teddy Nawawi. PT. Fajar Multi Dimensi bergerak dalam bidang kontraktor dan supplier. PT. Fajar Multi Dimensi beralamat di Jl. Agave Raya Ujung C4-10 G Komp. Kedoya Baru, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520. Dilihat dari perkembangan perekonomian saat ini yang begitu menjanjikan terutama dalam sektor perdagangan, PT. Fajar Multi Dimensi membuka cabang di Bandung dengan nama CV. Ilham Jaya, dengan pimpinan/direktur perusahaan Cece Suryana S.H., MM dan wakil direktur Cecep Mastur.

Mengembangkan bidang usaha bukan hanya bidang kontraktor dan supplier saja, tapi di bidang pendistributoran. Pada mulanya CV. Ilham Jaya merupakan salah satu distributor minyak goreng di Jawa Barat, yaotu minyak goreng BISSOL.


(41)

CV. Ilham Jaya Bandung sendiri dibuka pada bulan Februari 2008. Dengan modal awal Rp. 700.000.000,- Seiring dengan berkembangnya waktu, untuk menambah omset, CV. Ilham Jaya bergabung dengan beberapa perusahaan lain diantaranya : PT. Miswak Utama, PT. Aneka Food, dan lain-lain.

CV. Ilham Jaya beralamatkan di Komp. GBI Blok C-4 No.14 Buah Batu Bandung, dengan posisi gudang beralamatkan di Jl. Cijagra No.12 Ruko 5 Bojong Soang Bandung.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi

Menjadikan salah satu perusahaan distribusi yang besar dan terbaik diantara distributor lain dengan dukungan dari produk principal yang berkualitas, pangsa pasar yang memungkinkan dan kinerja perusahaan yang kuat, serta dukungan dari staf yang profesional, berdedikasi tinggi, mempunyai rasa tanggung jawab dan kejujuran yang tinggi.

Misi

1. Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan.

2. Target meningkatkan penjualan minimal 20% sampai dengan 30% per tahun. 3. Memiliki tim marketing dan staf pendukung yang profesional.

4. Memiliki prinsipal mempunyai produk yang berkualitas. 5. Memiliki Cash Flow dan Profitabilitas yang kompetitif. 6. Mampu mensejahterakan karyawa.


(42)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Sumber : CV. Ilhan Jaya )

Keuangan Komisaris/Owner

Drs.Teddy nawawi

Direktur/Pimpinan Cece Suryana

S.H.,MM

Wakil Direktur

Cecep Mastur Penasehat

Sudar

Admin Fakturis

- Admin fakturis : Jaka Januar, SE

- Admin F&A : Wiwin Nurlaelawati, SE

Supervisior Ade Hidayat

Gudang Taufik Hidayat

Sales

Helper & driver


(43)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah tugas – tugas dari masing – masing bagian :

a. Komisaris : Merupakan Owner dari perusahaan berperan selain sebagai pemilik dari perusahaan juga merupakan investor yang memodali segala keperluan perusahaan.

b. Direktur : Pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab maju dan tidaknya suatu perusahaan dan merupakan penanggung jawab dari perusahaan.

c. Wakil direktur : Pengimplementasi pergerakan perusahaan dan merupakan pertanggung jawab atas pelaksanaan dari suatu program yang dilakukan perusahaan

d. Penasehat : Berperan sebagai penasehat apabila terjadi trouble diperusahaan

e. Fakturis : Bertanggung jawab atas pembuatan faktur pada perusahaan f. Keuangan : Bertanggung jawab dalam pengaturan keuangan yang pada

perusahaan

g. Supervisor : Bertanggung jawab dalam hal pengkoordinran para sales dan memantau kinerja sales serta pemberi motivator bagi sales

h. Gudang : Melakukan pengecekan antara barang masuk dan keluar

3.2 Metode Penelitian

Untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis maupun praktis, maka harus ada kejelasan metode penelitian yang akan digunakan.


(44)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Artinya penelitian yang dimaksudkan bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu masalah yang ada pada tempat atau lokasi dilakukannya penelitian tersebut, yaitu menganai inventori barang.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan melalui angka, simbol, kode, dan lain-lain. Dalam suatu penelitian, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber data, seperti hasil wawancara atau hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, data primer juga dapat diperoleh melalui observasi dan menyebarkan kuesioner. Adapun metode yang dilakukan penulis untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data melalui tanya jawab langsung dengan responden tentang objek yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti mewawancarai staf bagian gudang di CV. Ilham Jaya.


(45)

2. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara datang langsung ketempat dilakukannya penelitian. Dalam hal ini peneliti datang ke CV. Ilham Jaya untuk melihat sistem yang sudah berjalan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut oleh pihak pengumpul data primer ataupun oleh pihak lain. Sumber data sekunder biasanya didapat dari dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan objek yang diteliti yang ada di tempat dilakukannya penelitian, seperti laporan persedian barang dan laporan keuangan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan lebih mudah jika menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah metode pendekatan analisis dan perancangan terstruktur. Dalam metode ini terdapat :

1. Flow Map

2. Diagram Konteks


(46)

4. Entity Relationship Diagram (ERD) 5. Kamus Data

6. Normalisasi File 7. Tabel Relasi

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk metode pengembangan sistem ini digunakan metode Prototype yaitu suatu metode dalam pengembangna sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera di evaluasi oleh pemakai (user). Alasan penulis menggunakan metode prototype adalah dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang diinginkan dan dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan user diberikan kesempatan untuk diberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui, berikut adalah metode pendekatan yang dipakai oleh penulis.


(47)

Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan Versi Produksi Menperbaiki Protototype

Menguji Prototype Menbuat Prototype

Pengembang pemakai bertemu Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

Pengembangan mulai membuat prototype

Pemakai menguji prototype dan meberikan kritikan atau saran

Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai

Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai

Gambar 3.2Mekanisme Pengembangan Sistem Pendekatan Prototype

(Sumber : Abdul Kadir, 2003:417)

Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing tahap dalam model Prototype :

1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.


(48)

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding

yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan

Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.


(49)

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari metode

prototype :

1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatab pemakai yang lebih intensif

b. Memperkecil kesalahan disebabkan setiap versi prototype kesalahan segera tediteksi oleh pemakai.

c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan. d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara keseluruhan e. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan metode SDLC tradisional. 2. Kekurangan

a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya untuk menggarap prototype.

b. Dokumentasi seringa terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada tahap pengujian dan pembuatan prototype.

c. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang teruji.

d. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai jenuh dan memberikan respon negative.


(50)

e. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan

prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering

dipenuhi.

Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, langkahlangkah antara lain :

a. Mengidentifikasi kebutuhan User, tujuannya adalah supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diinginkan oleh

User. Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem dengan

cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan fielf recerch (metode penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai. b. Membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai

model sistem yang akan dirancang.

c. Melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga sesuai kebutuhan pemakai.

d. Menentukan apakan sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus diulang dari awal lagi. Setelah perbaikan sistem selesai, penulis akan kembali lagi pada tahap ketiga yaitu melakukan pengujian prototype kembali.


(51)

e. Mengembangkan versi produksi, yaitu penulis akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Ada beberapa alat bantu atau notasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan suatu sistem seperti, Data Context Diagram (DCD), Data

Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD) serta Flowmap.

1) Flow Map

Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses–proses, aliran– aliran data logis, masukan–masukan, keluaran–keluaran dan file–file serta entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini menggunakan simbol–simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.

2) Diagram Konteks

Diagram konteks data atau Context Diagram (CD) adalah Diagram yang menggambarkan seluruh elemen perangkat lunak (sistem) sebagai sebuah proses tunggal dengan data masukan dan data keluaran yang ditandai dengan keluar masuknya anak panah.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan

sistem yang terstruktur, dan dapat menggambarkan aliran data didalam sistem yang jelas. DFD merupakan penurunan dari diagram konteks. Pembuatan DFD bertujuan


(52)

untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain dengan aliran data yang ada didalam sistem.

4) Kamus Data

Kamus data adalah data directory atau disebut juga dengan istilah sistem Data

Directory adalah katalog kata fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi

dari suatu sistem informasi. Kamus data ini memuat tentang : 1. Nama. Adalah nama database atau tabelnya.

2. Deskripsi. Adalah uraian singkat dari database atau tabel tersebut.

3. Struktur data. Adalah daftar fields (komponen data) yang ada didalam database atau tabel tersebut.

4. Tipe data field. Adalah tipe data dalam representasi computer untuk masing-masing data.

5) Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi table-table yang entity dan relasinya.

Normalisasi dapat juga didefinisikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan / memecah / mendekomposisi data dalam cara – cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan (ammomalies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relsim dan inefisiensi pengolahan.


(53)

Bentuk – bentuk Normalisasi 1. Bentuk Tidak Normal

Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Pada tahap normal kedua haruslah sudah ditentukan primary keynya. Primary key tersebut haruslah lebih sederhana, lebih unik, dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya, dan lebih sering digunakan pada tabel / relasi tersebut.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field non-kunci (ketergantungan transitif). Dengan kata lain, setiap atribu bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama.

b. Tabel Relasi (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah alat bantu dalam perancangan basis data yang berbentuk diagram sistematis yang berisi


(54)

komponen – komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh

fakta dari ‘dunia maya’ yang ditinjau.

Kardinalitas suatu relasi data dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakainan angka, dimana angka 1 untuk relasi satu ke satu, 1 dan N untuk relasi dari satu ke banyak atau N ke N untuk relassi banyak ke banyak. Untuk menentukan atribut sebagai key dilakukan dengan menggaris bawahi nama atribut tersebut.

Diagram E-R selalu dibuat denganbeberapa langkah, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.

2. Menentukan atribut-atribut key masing-masing himpunan entitas.

3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi antara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya.

4. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (nan key).


(55)

3.2.4 Pengujian Software

Dalam penelitian ini, pengujian software dilakukan dengan menggunakan pengujian black box / black box testing. Pengujian Black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.


(56)

50

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Sebelum melakukan usulan pengembangan system, diperlukan analisis terhadap system yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dan evaluasi system adalah untuk menganalisis system pengolahan inventori, serta mengusulkan pengembangan system baru sehingga sistem informasi inventori barang ini dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen – dokumen yang bersangkutan dengan pengolahan inventori barang adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Faktur

Deskripsi : Merupakan suatu surat yang memuat tentang kuantitas, harga dan nilai suatu barang yang telah diperjual belikan dan bukan merupakan tanda pembayaran.

Sumber : Fakturis

Rangkap : 4

Tujuan : Customer


(57)

Elemen : No. Faktur, tanggal faktur, No. SO, Cara Bayar, Jatuh Tempo, Salesman, kode barang, nama barang, harga, jumlah barang, jumlah harga, diskon1, diskon2, total jumlah harga, total diskon, subtotal, ppn, total bayar, nama customer, kode customer, No. faktur pajak, penerima, tanggal terima, jam terima, admin, gudang

Periode : Pada Saat Melakukan Pengiriman Barang pada Customer. 2. Nama Dokumen : Surat Pemesanan Barang (Nota)

Deskripsi : Surat untuk sebagai tanda bahwa customer memesan barang pada perusahaan.

Sumber : Sales

Rangkap : -

Tujuan : Bagian Gudang

Bentuk : Nota

Elemen : Tanggal, Tujuan, No Nota, Nama Barang, Harga, Jumlah, Jumlah Bayar, Pemesan, Salesman.

Periode : Pada saat costumer memesan barang.

3. Nama Dokumen : Purcahsing Order

Deskripsi : Data pemesanan barang pada supplier

Sumber : Bagian Gudang

Rangkap : -


(58)

Bentuk : Nota

Elemen : Nama Supplier, Alamat Supplier, Telepon Supplier, Nama Distributor, Alamat Distributor , Tanggal, Nama Barang, Jumlah, Harga Satuan, Total Harga, Tanda Tangan.

Periode : Pada saat bagian gudang memesan barang. 4. Nama Dokumen : Data Barang

Deskripsi : Daftar barang beserta harga.

Sumber : Supplier dan Bagian Gudang

Rangkap : -

Tujuan : Bagian Gudang dan Customer

Bentuk : Dokumen

Elemen : Kode Barang, Nama Barang, Harga Barang, Ukuran

Periode : Saat Supplier mengirimkan barang pada bagian gudang dan saat sales menawarkan barang pada customer.

5. Nama Dokumen : Surat Jalan

Deskripsi : Surat jalan tanda pengiriman barang.

Sumber : Supplier

Rangkap : -

Tujuan : Bagian Gudang


(59)

Elemen : Nama Supplier, Alamat Supplier, Telepon Supplier, Nama Distributor, Alamat Distributor, No Nota, Tanggal, Nama Barang, Unit, Keterangan, Tanda Tangan.

Periode : Saat Supplier mengirimkan barang kepada distributor. 6. Nama Dokumen : Buku Keuangan

Deskripsi : Buku pencatatan setiap arus keluar masuknya keuangan

Sumber : Bagian Keuangan

Rangkap : -

Tujuan : -

Bentuk : Laporan Keuangan

Elemen : Tanggal Transaksi, Keterangan, Debet, Kredit, Saldo, Debet Bank, Kredit Bank, Saldo Bank

Periode : Setiap kali ada transaksi. 7. Nama Dokumen : Bukti Pembayaran

Deskripsi : Surat tanda pembayaran hutang

Sumber : Bagian Keuangan

Rangkap : 1

Tujuan : Supplier

Bentuk : Dokumen

Elemen : Tanggal_Setor, Jenis_Rekening, No_Rekening_Penyetor, Telp_Penyetor, Alamat_Penyetor, Jumlah_Setoran


(60)

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dilakukan atau berjalan. Pokok-pokok yang dianalisis meliputi analisis dokumen, analisis prosedur atau aliran data, diagram konteks dan data flow diagram. Adapun Prosedur Sistem Informasi Pengolahan Inventori Barang yang sedang berjalan di CV. Ilham Jaya adalah sebagai berikut : A. Prosedur sistem barang masuk yang sedang berjalan :

1. Bagian Gudang membuat dan mencetak PO kemudain menyerahkannya kepada supplier.

2. Supplier mengirimkan barang sesuai pesanan besertasurat jalan dan faktur. 3. Bagian gudang mencatat data barang yang tiba dan mengarsipkan surat jalan. 4. Bagian gudang menyerahkan data barang bersta faktur kepada fakturis.

5. Fakturis meninput data barang ke dalam database dan menyerahkan faktur kepada bagian keuangan.

6. Bagian keuangan mencatat data hutang pada buku keuangan dan mengarsipkan faktur.

7. Pada saat jatuh tempo, bagian keuangan melakukan pembayaran hutang melalui pihak bank dan menerima struk pembayaran.

8. Bagian keuangan meng-update data hutang pada buku keuangan dan menyerahkan struk pembayaran pada supplier.

B. Prosedur sistem barang Keluar yang sedang berjalan :


(61)

2. Sales menawarkan barang pada customer.

3. Customer melakukan pemesanan dan menyerahkan surat pemesanan barang (SPB) pada sales.

4. Sales menyerahkan SPB pada bagian gudang. 5. Bagian memeriksa ketersediaan barang :

a. Jika barang tidak ada, maka SPB akan dikembalikan kepada customer melalui sales untuk mengkonfirmasi pesanan. Jika customer tidak bersedia menunggu barang sampai tersedia, maka pesanan akan dibatalkan. Tetapi jika customer bersedia menunggu maka SPB akan diserahkan kembali pada bagian gudang oleh sales.

b. Jika barang tersedia, maka bagian gudang akan menyiapkan barang dan menyerahkan SPB yang telah lengkap pada fakturis.

6. Fakturis menginput data barang yang akan dikirim ke customer dan mengarsipkan SPB lengkap.

7. Fakturis membuat faktur penjualan sebanyak 4 rangkap, lalu menyerahkannya kepada bagian pengiriman sebanyak 3 rangkap dan mengarsipkannya 1 rangkap. 8. Bagian pengiriman mengirimkan barang pada customer dan menyerahkan 1

rangkap faktur pada customer setelah ditandatangani.

9. Bagian pengiriman menyerahkan faktur valid pada bagian keuangan. 10.Bagian keuangan memeriksa pembayaran :


(62)

a. Jika pembayaran cash, maka bagian keuangan akan mencatat data penjualan pada buku keuangan, lalu mengarsipkan faktur lunas 1 rangkap dan menyerahkan 1 rangkap lagi pada fakturis.

b. Jika kredit, pada saat jatuh tempo bagian keuangan akan menyerahkan faktur piutang pada sales untuk melakukan penagihan. Sales akan menagih piutang pada customer. Setelah customer melakukan pembayaran, maka sales akan menyerahkan faktur piutang pada bagian keuangan. Bagian keuangan akan mencatat penerimaan piutang pada buku keuangan dan mengarsipkan faktur piutang, serta memberikan 1 rangkap lagi pada fakturis.


(63)

4.1.2.1. Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan Flowmap Sistem Barang Masuk yang Sedang Berjalan :

Bank Bag. Keuangan Fakturis Bag. Gudang Supplier Surat jln Membuat faaktur & surat

jln PO

faktur Surat jln faktur Membuat dan cetak

PO

DB PO

faktur Data brg

Input data brg

faktur Mencatat hutang Bk. keuangan faktur b Bk. keuangan c Membayar hutang Bk. Keuangan uang Memproses pembayaran & cetak struk Bk. keuangan faktur struk Update status hutang struk Bk. keuangan struk struk Mencatat data brg faktur Data brg a Bk. keuangan Uang


(64)

Keterangan :

PO : Purchase Order a : Surat Jalan

b : Buku keuangan


(65)

Flowmap Sistem Barang Keluar yang Sedang Berjalan :

Bag. Keuangan Sales Bag. Pengiriman Customer Bag. Gudang Fakturis

Cetak data brg

DB

Data brg Data brg

Melakukan pemesanan SPB SPB SPB Cek kecukupan brg Menyiapkan brg

SPB Lengkap SPB Lengkap

Input data pengiriman SPB Lengkap a Data brg cukup Membuat faktur

Menerima brg & tanda tgn faktur SPB tidak SPB Kirim sebagian SPB SPB ya

Faktur valid1

2 Membatalkan pesanan tidak SPB Cek pembayaran d Bk. keuangan cash

Faktur piutang1

2 kredit

Melakukan penagihan

Faktur lunas 1 2 Faktur lunas 1

2 g

Faktur lunas 1 2 Faktur lunas e Faktur 1 2 3 4 Memcatat pada bk. keuangan 3 faktur 1 2 3 faktur 1 2

Faktur valid 1

2 3

c Faktur valid 1

2 Faktur lunas1 2 Faktur piutang1 2 Faktur piutang 1 2 Melakukan pembayaran Bk. keuangan b


(66)

Keterangan :

SPB : Surat Pemesanan Barang

a : SPB Lengkap

b : Faktur

c : Faktur valid

d :Buku Keuangan

e dan f : Faktur Lunas

4.1.2.2. Diagram Konteks Sistem yang Sedang Berjalan

Diagram konteks yang sedang berjalan pada CV. Ilham Jaya adalah sebagai berikut :

Supplier

Bag. Pengiriman

SI INVENTORI CV.

ILHAN JAYA Bank

Sales

Faktur valid Faktur

Surat jln, Faktur

PO, Struk

SPB, Faktur Lunas

SPB, Faktur Piutang,

Faktur lunas, Data brg

Uang

struk

Diagram Konteks (DFD Level 0) yang Sedang Berjalan :


(67)

4.1.2.3. Data Flow Diagram Sistem yang Sedang Berjalan

Data flow diagram (DFD ) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Berikut adalah gambar DFD :

DFD Level 1 yang Sedang Berjalan :

Supplier Bag. Pengiriman

Sales 1.0 Pembelian Brg 2.0 Penjualan Brg Bank Faktur, Surat jln T. Barang Data brg PO Struk Struk Uang Data brg Data brg Data brg Faktur Valid Faktur T. Penjualan Fak tu r SPB Data brg Faktur Piutang SPB Faktur Lunas Fak tur


(68)

DFD Level 2 Proses 1 Sistem Barang Masuk yang Sedang Berjalan : Supplier Bank 1.1 Membuat & cetak PO 1.3 Menginput data brg 1.2 Mencatat data brg 1.4 Mencatat hutang 1.5 Membayar hutang 1.6 Update data status pembayaran

F. Data Brg Bk. Keuangan

T. Barang PO

Faktur, Data brg

Faktur

faktur

Data brg

Faktur Bk. Keuangan

Uang Struk S tru k Faktur

F. Faktur Bk. Keuangan Struk

Faktur, Surat jln

T. Barang Data brg B k . K e u a n g a n Struk


(69)

DFD Level 2 Proses 2 Sistem Barang Keluar yang Sedang Berjalan : Sales Bag. Pengiriman 2.1 Cetak data brg 2.2 Cek kecukupan brg 2.3 Menyiapkan brg T. Barang 2.4 Input data pengiriman 2.5 Membuat faktur 2.6 Cek pembayaran 2.7 Mencatat pd bk. keuangan T. Penjualan F. Faktur Lunas Bk. Keuangan Data brg SPB Data brg SPB Lengkap Data brg Data brg Faktur Faktur Faktur Piutang Faktur Lunas Faktur Lunas Faktur Lunas SPB SPB Lengkap Bk. Keuangan Faktur Lunas

Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 2 Sistem Barang Keluar yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi System Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan penelitian dari sistem pengolahan inventori barang yang sedang berjalan, bahwa sistem yang ada sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dalam penggunaan sistem informasinya karena dalam proses bisnis masih berbelit-belit dan pencatatan data belum seluruhnya terkomputerisasi.


(1)

145

14. Pengujian Form Data Hutang

Tabel 5.15 Pengujian Form Data Hutang

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik Tombol

“Bayar”

Data Piutang akan terbayar

Tombol “Bayar”

berfungsi sesuai yang diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak Klik Tombol

“Keluar”

Keluar dari form Hutang

Tombol “Keluar”

berfungsi sesuai yang diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional perangkat lunak sudah sesuai dengan yang diharapkan bahwa tidak ada redudansi pada sistem. Data , data supplier, data customer, data barang, data pembelian barang, data pemesanan barang, dan data penjualan barang tidak akan ada yang sama karena system tidak akan memperoses jika data tersebut sudah terdaftar dalam database sistem.


(2)

146

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan, Sistem Inventori Barang pada CV. Ilham Jaya masih melakukan pencatatan keuangan arus barang secara manual, belum terkoneksi secara client server dan program yang ada sering sekali mengalami error.

2. Perancangan Sistem Inventori Barang pada CV. Ilham Jaya dapat mempermudah proses pencatatan keuangan, pengambilan data yang lebih mudah karena telah terkoneksi secara client server dan diharapkan aplikasi ini tidak sering mengalami error.

3. Pengujian yang dilakukan terhadap Sistem Inventori Barang pada CV. Ilham Jaya ini menggunakan metode pengujian black box, dimana pengujian black box berfokus pada persyaratan atau kebutuhan funsional perangkat lunak yang dibuat

4. Implementasi Sistem Inventori Barang pada CV. Ilham Jaya ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dengan database SQL Server 2000.


(3)

147

6.2.

Saran

Agar sistem yang diusulkan dapat digunakan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pihak perusahaan yaitu :

1. Perancangan aplikasi ini masih sederhana, sehingga ada baiknya membuat pengembangan yang lebih lanjut terutama dari segi kelengkapan aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, contohnya seperti data keuangan yang lebih lengkap.

2. Untuk peningkatan kualitas pelayanan dan keakuratan data dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada sehingga perusahaan dapat berkembang terus kea rah yang lebih baik. 3. Untuk peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai inventori barang untuk melengkapi prosedur pada sistem inventori yang telah dibuat.


(4)

148

Daftar Pustaka

Sumber Buku :

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Azhar Susanto, 2007, Sistem Informasi Manajemen, Lingga Jaya, Bandung. Bayu Swastha. 2000. Pengantar Bisnis Modern. Liberty. Yogyakarta. Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Drs. Zulkifli Amsyah, MLS. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan Perakitan Aplikasi Bisnis. CV. Andi OFFSET. Yogyakarta.

Sumber Internet :

http://materikuliah.info/files/Simbol-Flowmap-dan-DFD.pdf/2010/09 7 Februari 2011 http://sientech.com/sistem-aplikasi-software/program-inventory.html 11 Mey 2011 http://www.2lisan.com/rss/dunia-teknologi:-belajar-menguasai-microsoft-visual-basic-6.0 7 Februari 2011

http://yogaefron.blogspot.com/2009/02/defini...si-pengertian-sistem-informasi.html 8 januari


(5)

148

http://eraindrop.wordpress.com/2009/09/23/uml-%E2%80%93-analisis-perancangan-berorientasi-objek/ 8 januari 2011


(6)

RIWAYAT HIDUP

NIM : 10507299

Nama : LUSITA APRIANI N.

Tempat/Tgl. Larhir : Bp. Mandoge, 04/06/1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Jakarta No. 21 Bandung 40271 Jurusan : Sistem Informasi

Universitas : Universitas Komputer Indonesia

Agama : Protestan

Tlp : 085721718821

Email : lusitaapriani@yahoo.co.id Nama Ayah : J. P. Naibaho

Nama Ibu : Nengsih

Alamat Orang Tua : Kisaran, Sumatera Utara No. Tlp. Orang Tua : 081396655855