59
Menurut Budiono 2003, gejala umum kelelahan adalah suatu perasaan letih yang luar biasa dan terasa aneh. Semua aktivitas menjadi
terganggu dan terhambat karena munculnya gejala kelelahan terebut. Tidak adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis,
segalanya terasa berat dan merasa mengantuk. Banyak hal yang dapat menyebabkan kelelahan bekerja menurut
Grandjean 1991 dalam Tarwaka 2011 menjelaskan bahwa faktor penyebab terjadinya kelelahan di industri sangat bervariasi, dan untuk
memelihara dan mempertahankan kesehatan dan efisiensi, proses penyegaran harus dilakukan di luar tekanan.penyegaran terjadi terutama
selama waktu tidur malam, tetapi periode istirahat dan waktu-waktu berhenti kerja juga dapat memberikan penyegaran.
C. Pengaruh Iklim Kerja terhadap kelelahan kerja
Berdasarkan hasil penelitian uji chi square menunjukan nilai dengan p- value
0,025 0,05 yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara iklim kerja terhadap tingkat kelelahan kerja. Dimana semakin iklim kerja panas
NAB memberikan kecederungan meningkatnya kelelahan kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Subaris, dkk, 2008 Iklim kerja adalah suatu
kombinasi dari suhu kerja, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi pada suatu tempat kerja. Cuaca kerja yang tidak nyaman, tidak
sesuai dengan syarat yang ditentukan dapat menurunkan kapasitas kerja yang berakibat menurunnya efisiensi dan produktivitas kerja. Menurut Balai
60
Hiperkes 2011 Pengaruh iklim kerja di tempat kerja terhadap tenaga kerja antara lain: penurunan kerja pikir, mengurangi kelincahan, memperpanjang
waktu reaksi dan waktu pengambilan keputusan, mengganggu kecermatan otak, mengganggu koordinasi syaraf, perasa dan motorik.
Iklim kerja panas dapat menyebabkan beban tambahan pada sirkulasi ruangan yang tidak cukup bagi pekerja akan sangat menimbulkan kelelahan.
Pada waktu melakukan pekerjaan fisik yang berat dilingkungan panas, maka tubuh akan mendapatkan beban tambahan, karena harus membawa oksigen ke
bagian otot yang sedang bekerja. Di samping itu berkurangnya cadangan energi dan meningkatkan sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya
efesiensi otot yang disadari sebagai kelelahan. Sehingga berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot
dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Akibat dari pekerjaan ini, maka frekuensi denyut nadi akan meningkat pula. Tenaga kerja yang terpapar
iklim kerja panas di lingkungan kerja akan mengalami heat strain atau regangan panas merupakan efek yang diterima tubuh atas beban iklim kerja
tersebut Santoso,2004.
D. Pengaruh Umur Terhadap Kelelahan Kerja