Maserasi Pelarut Tinjauan Pustaka

4. Maserasi

Maserasi biasanya dilakukan pada suhu 15° - 20°C dalam waktu 5 hari sampai bahan–bahan larut melarut. Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah pekerja dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan, sedangkan kerugian cara maserasi ini adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna Anonim, 1986. Maserasi dapat dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari air, etanol, air-etanol atau pelarut lain. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dan di dalam sel Anonim, 1986. Maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari sari diserkai, kemudian ampas diperas. Ampas ditambah cairan penyari secukupnya diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh sari sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya, selama 2 hari. Kemudian endapan dipisahkan Anonim, 1986.

5. Pelarut

Pelarut alkohol dan air dapat melarutkan senyawa-senyawa dalam tumbuhan, maka keduanya lebih disukai penggunaannya sebagai cairan penyari. Campuran hidroalkohol mungkin merupakan pelarut atau campuran pelarut yang serba guna dan paling luas pemakaiannya Voigt, 1984. Hidroalkohol merupakan gabungan kedua pelarut yakni air dan alkohol, keduanya mudah bercampur yang memungkinkan kombinasi yang fleksibel dari kedua bahan tersebut membentuk campuran pelarut yang sesuai untuk mengekstraksi bahan aktif dari obat khusus Ansel, 1989. Pemilihan cairan penyari harus mempertimbangkan banyak faktor, cairan penyari yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini : a. Murah dan mudah diperoleh b. Stabil secara fisika dan kimia c. Bereaksi netral d. Tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar e. Selektif yaitu hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki f. Tidak mempengaruhi zat berkhasiat g. Diperbolehkan oleh peraturan Anonim, 1986 Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena : 1 Lebih selektif 2 Kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20 ke atas 3 Tidak beracun 4 Netral 5 Absorbsinya baik 6 Etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan 7 Panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit Anonim, 1986 Selain itu etanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut. Keuntungan yang lain sifatnya untuk mengendapkan bahan putih telur dan menghambat kerja enzim. Etanol 70 dihasilkan suatu bahan aktif yang optimal, dimana bahan pengotornya hanya dalam skala kecil larut dalam cairan pengekstraksi Voigt, 1984.

6. Hipnotik

Dokumen yang terkait

EFEK SEDASI EKSTRAK ETANOL DAUN DAN BUNGA KACAPIRING (Gardenia augusta Merr) PADA MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN METODE POTENSIASI NARKOSE DENGAN PENGINDUKSI FENOBARBITAL

5 37 28

POTENSIASI EFEK SEDATIF FENOBARBITAL OLEH EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% HERBA PEGAGAN (Centella Asiatica (L.) Urban PADA MENCIT JANTAN BALB/C DENGAN METODE POTENSIASI NARKOSE

4 27 27

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL HERBA TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI KAFEINA

6 42 76

View of UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN INDUKSI NYERI ASAM ASETAT

0 0 7

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK (Sterculia sp.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-HB

1 5 20

UJI AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IgM) EKSTRAK ETANOL HERBA RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa) PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN DENGAN METODE HEMAGLUTINASI

0 0 7

View of STANDARISASI DAN EFEK ANTIKONVULSI EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR PADA MENCIT PUTIH JANTAN

0 0 7

109 PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA PECUT KUDA Stachytarpheta jamaicensis (l.) Vahl TERHADAP FUNGSI HATI DAN KREATININ URIN MENCIT PUTIH JANTAN

0 0 10

25 PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA GINSENG SUMATERA (Talinum triangulare (Jacq. ) Willd) TERHADAP AKTIVITAS SGOT DAN SGPT PADA SERUM DARAH MENCIT PUTIH JANTAN YANG TERINDUKSI KARBONTETRAKLORIDA

0 2 6

82 EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN

0 0 9