Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun 2003-2008.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat vital, manusia membutuhkan lahan sebagai tempat kegiatan hidup demi kelangsungan hidupnya. Lahan dapat dimanfaatkan manusia sebagai sumber penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui berbagai disamping sebagai tempat permukiman. Lahan adalah tanah yang sudah ada peruntukannya dan pada umumnya ada pemiliknya, baik perorangan atau lembaga. Pengertian Lahan dapat diartikan bahwa lahan merupakan bagian dari ruang. Perubahan penggunaan lahan disebabkan oleh faktor- faktor yang saling mempengaruhi, antara lain : pertumbuhan penduduk pemekaran atau perkembangan daerah terutama daerah perkotaan ke daerah pedesaan, dan kebijaksanaan pembangunan pusat daerah Hauser, et,al., 1985. Keterbatasan lahan juga menyebabkan munculnya perebutan dalam pemanfaatan lahan yang terjadi karena terbatasnya ketersediaan lahan di perkotaan dan semakin besarnya kebutuhan akan lahan. Hal ini dikarenakan banyaknya fasilitas-fasilitas pendukung seperti sekolahan, pasar, pertokoan, perkantoran dan industri yang memudahkan penduduk untuk menjangkaunya sehingga mengalami pertumbuhan yang cukup cepat. Peningkatan jumlah penduduk ini secara langsung akan membawa dampak terhadap terjadinya perubahan penggunaan lahan karena pertumbuhan penduduk berarti memerlukan tambahan tempat untuk permukiman maupun fasilitas pendukungnya. Pada umumnya perubahan penggunaan lahan memiliki dampak positif dan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Dampak positifnya adalah semakin lengkapnya fasilitas sosial seperti pendidikan, kesehatan, peribadatan, pariwisata dan sebagainya. Dampak negatifnya adalah berkurangnya lahan pertanian serta berubahnya orientasi penduduk yang semula bidang pertanian menjadi non pertanian. Dalam perkembangannya perubahan lahan akan terdistribusi pada tempat - 2 tempat tertentu yang mempunyai potensi yang baik. Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta juga telah terjadi perubahan penggunaan lahan yang pesat dalam kurun waktu 5 tahun, yaitu dari tahun 2003 hingga 2008. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1. Kepadatan Penduduk Kecamatan Tegalrejo Tahun 2003-2008 Kelurahan Luas km² Jumlah Penduduk Jiwa Kepadatan Penduduk Jiwakm² Tahun - 2003 2008 2003 2008 Tegalrejo 0,82 9.636 10.186 11.750 12.422 Bener 0,57 4.824 5.282 8.463 9.267 Kricak 0,82 14.828 15.993 18.082 19.504 Karangwaru 0,70 11.070 11.734 15.814 16.736 Jumlah 2,91 40.354 43.195 54.109 57.929 Sumber: Kecamatan Tegalrejo Dalam Angka, Data Statistik BPS tahun 2003-2008 Perubahan penggunaan lahan pada suatu daerah mengalami perkembangan terutama adalah perubahan perkembangan sarana dan prasarana fisik baik berupa perekonomian, jalan maupun prasarana yang lain. Perubahan penggunaan lahan memberikan pengertian bahwa dalam kurun waktu 5 tahun dari 2003-2008 terjadi perkembangan jumlah penduduk. Penduduk yang semakin meningkat berpengaruh pada penggunaan lahan, baik untuk permukiman maupun lainnya. Perubahan penggunaan lahan adalah suatu perubahan yang selalu membawa dampak terhadap tatanan kehidupan masyarakat, sebagai contoh peralihan penggunaan lahan sawah ke lahan permukiman yang menyebabkan menyempitnya lahan sawah yang berada di kecamatan tegalrejo. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2. 3 Tabel 1.2. Penggunaan Lahan Kecamatan Tegalrejo Kelurahan Sawah ha Tanah Kering ha Bangunan ha Lain-lain ha Jumlah ha Tahun 2003 2008 2003 2008 2003 2008 2003 2008 2003 2008 Tegalrejo 11,42 5,42 27,45 27,45 39,08 45,08 3,72 3,72 81,67 81,67 Bener 13,00 6,10 22,81 22,81 19,07 26,60 2,01 2,01 57,52 57,52 Kricak 13,00 4,03 5,7 5,7 59,10 68,07 4,02 4,02 81,82 81,82 Karangwaru 4,41 1,41 24,49 24,49 36,10 36,71 4,32 4,32 69,93 69,93 Jumlah 41,83 16,96 80,45 80,45 154,59 178,46 14,07 14,07 290,94 290,94 Sumber : Kecamatan Tegalrejo Dalam Angka, Data Statistik BPS tahun 2003-2008 Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan dari tahun 2003 hingga 2008 mengalami perubahan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya luas permukiman yang berada di Kecamatan Tegalrejo. Bangunan dan pekarangan jumlahnya bertambah, sedangkan sawah mulai berkurang. Penyadapan data informasi penggunaan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dilakukan secara terrestrial. Penyadapan data secara terrestrial untuk daerah kota yang relatif cepat mengalami perubahan kurang menguntungkan karena membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang besar. Alternatif untuk mengatasi masalah pengumpulan data di atas terutama untuk daerah yang mempunyai data penginderaan jauh adalah dengan menggunakan data penginderaan jauh. Alasannya adalah data penginderaan jauh dapat menyajikan data penggunaan lahan dengan waktu yang singkat, tenaga yang lebih sedikit. Citra satelit dengan resolusi spasial tinggi sebagai salah satu data penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang permukaan bumi. Salah satu citra satelit dengan resolusi spasial tinggi di antaranaya adalah Citra Quickbird. Citra quickbird digunakan karena memiliki keunggulan mampu menyajikan kenampakan yang mirip wujud dan letak aslinya di permukaan bumi dan juga memiliki skala yang seragam pada setiap kenampakan objek yang terekam, sehingga sangat baik 4 digunakan untuk pemetaan pemetaan terutama di daerah perkotaan. Penggunaan teknik interpretasi citra dengan memanfaatkan citra quickbird sebagai sumber data untuk mendapatkan data-data lapangan lebih efektif bila dibandingkan dengan cara terestrial. Waktu dan tenaga yang dibutuhkan relatif lebih sedikit, karena citra quickbird mampu menyajikan kenampakan keruangan secara menyeluruh dan akurat sehingga membantu mengurangi pekerjaan lapangan. Selain teknik penginderaan jauh pada saat ini dikembangkan pula sistem pengolahan data yang dikenal dengan Sistem Informasi Geografis SIG. Sebelum berkembangnya teknologi komputer, data wilayah pada umumnya tersimpan dalam bentuk tabel, grafik, peta, foto udara, dan deskripsi. Kondisi ini menyebabkan analisis data hanya dapat dilakukan secara manual. Berkembangnya teknologi komputer, maka analisis dapat dilakukan secara digital. Keunggulan cara yang terakhir ini terletak pada penyimpanan data dalam jumlah besar dan pengelolaan yang lebih baik. Sistem Informasi Geografis mempunyai kemampuan dalam analisis spasial. Bagi para pengelola kota hal ini akan memudahkan, oleh karena kota itu sendiri merupakan hasil dari interaksi keruangan di dalamnya. Kemampuan modeling dalam sistem informasi geografis memudahkan bagi para perencana kota dalam perencanaan wilayahnya. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang sedang mengalami perkembangan. Perkembangan kota Yogyakarta terutama dipelopori dengan adanya perguruan tinggi yang banyak tesebar di Yogyakarta. Perkembangan luas areal permukiman yang disebabkan adanya pembangunan perumahan dan bangunan lain mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian menjadi non pertanian. Perencanaan tata ruang yang kurang baik, akan mengakibatkan berbagai dampak negatif, seperti berkurangnya lahan pertanian yang berubah menjadi permukiman. Daerah-daerah yang dikaji dalam penelitian ini ada1ah Desa Tegalrejo, Bener, Kricak, dan Karangwaru. Daerah ini dipilih karena letaknya yang berada di kota, maka perubahan penggunaan lahan khususnya 5 pertanian dan permukiman yang cepat di daerah ini akan menimbulkan masa1ah diantaranya bagi kehidupan pedesaan berupa pengurangan lahan pertanian yang produktif. Keadaan yang demikian ini mungkin dapat terjadi di kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta. Berdasarkan uraian di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA .

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TEGALREJO DAN KECAMATAN Analisis Perubahan Lahan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Tegalrejo dan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2007-2017.

0 3 20

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TEGALREJO DAN KECAMATAN Analisis Perubahan Lahan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Tegalrejo dan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2007-2017.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Perubahan Lahan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Tegalrejo dan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2007-2017.

0 5 39

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Tahun 2003 – 2011.

0 3 12

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Tahun 2003 – 2011.

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Tahun 2003 – 2011.

0 1 20

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun 2003-2008.

0 1 14

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun 2003-2008.

0 2 17

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN KARANGANYAR Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Karanganyar Kabupaten KaranganyarTahun 1998 DAN 2003.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Karanganyar Kabupaten KaranganyarTahun 1998 DAN 2003.

0 1 19