Bakteri Asam Laktat Bakteri Probiotik

commit to user 12 lain dari yoghurt adalah mencegah hipertensi, menurunkan berat badan dan penyakit jantung koroner Kodrati, 2009.

5. Bakteri Probiotik

a. Bakteri Asam Laktat

Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus adalah golongan bakteri asam laktat Lactic Acid Bacteria karena menghasilkan produk akhir fermentasi berupa asam laktat. Bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus memfermentasi laktosa menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. L. bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan S. thermophilus lebih berperan pada pembentukan citarasa. Golongan bakteri asam laktat bersifat Gram positif, tidak membentuk spora dan bersifat tidak sensitif terhadap oksigen, dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen. Golongan bakteri ini terdiri dari genus Streptococcus, Leuconostoc, Pediococcus, dan Lactobacillus Raa, 1978. Jenis mikroorganisme sebagai starter yoghurt antara lain, Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, Lactobacillus acidophilus, dan Bifidobacterium. Di Indonesia yang lazim digunakan adalah L. bulgaricus dan S. thermophillus sedangkan di luar negeri umumnya digunakan starter campuran dua atau tiga macam mikroba yaitu L. bulgaricus , L. acidophilus, atau Bifidobacterium Mitsuoka, 1984;Goldin and Gorbach, 1992. Menurut Buchanan and Gibsson 1975, penggunaan Bifidobacterium sebagai starter memiliki kelemahan yaitu menghasilkan aroma yang menyengat dan sangat tajam pada proses fermentasi susu. Upaya untuk mengurangi atau menetralisir aroma yang kurang enak dalam proses fermentasi susu dapat diupayakan dengan cara mencampurnya dengan bakteri lain. Para peneliti kebanyakan lebih sering menggunakan campuran antara Bifidobacterium dengan L. acidophilus. commit to user 13 b. Bakteri Probiotik Bakteri asam laktat terutama dari kelompok Bifidobacteria dan beberapa spesies laktobasili telah diketahui sebagai bakteri probiotik karena berperan penting dalam menjaga fungsi imun. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai probiotik, diantaranya memiliki aktivitas antimikroba dan antikarsinogenik, mampu berkoloni dalam saluran pencernaan serta mampu meningkatkan penyerapan usus. Lactobacillus dan Bifidobacterium terbukti bahwa merupakan probiotik yang tahan terhadap asam lambung, cairan empedu, mampu menempel pada dinding saluran cerna sehingga melindungi mukosa saluran cerna, dan mampu menghasilkan zat yang berpotensi sebagai antimikroba, berkompetisi dengan mikroorganisme patogen dalam hal nutrisi dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yaitu respon sel-sel fagosit. Komposisi probiotik multipel lebih menguntungkan jika dibanding dengan mikroorganisme tunggal Gsianturi, 2002. Bakteri- bakteri ini akan mengidentifikasi mikroorganisme patogen berbahaya dan bahan-bahan asing lainnya yang ada dalam tubuh kita. Selama proses ini, sel kekebalan dan antibodi akan bekerja bersama dalam aliran darah untuk menghentikan sebaran virus dan bakteri patogen. Bakteri ini terutama ditemukan pada usus besar bayi yang diberi ASI ; sebanyak 95 dapat dikulturkan. Ardiansyah, 2009. Gambar 2.4 Bifidobacterium sp Modler, 2006 Lactobacillus sp. merupakan probiotik yang mampu memfermentasi zat makanan yang tidak dicerna oleh usus membentuk asam laktat, hidrogen peroksida, dan produk-produk lain sehingga akan menghambat bakteri patogen dan ragi. Lactobacillus sp. juga mampu commit to user 14 menghasilkan vitamin B niasin, piridoksin, dan asam folat serta enzim laktase yang berfungsi memecah laktosa menjadi asam laktat sehingga akan lebih mudah dicerna. Penderita intoleransi laktosa tidak menghasilkan enzim ini sehingga konsumsi Lactobacillus sp. akan menguntungkan untuk pasien-pasien dengan kondisi ini. Bifidobacterium merupakan organisme bersifat heterofermentatif sehingga mampu menghasilkan asam laktat dan asam asetat tetapi tidak menghasilkan CO 2 . Menurut Kaplan and Hutkins 2000, tidak seluruh bakteri probiotik dapat memfermentasi FOS, Seluruh strain Lactobacillus acidopholus dan Biffidobacterium dapat memfermentasi FOS. Jenis-jenis bakteri yang dapat memfermentasi dan tidak dapat memfermentasi FOS dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Penggunaan FOS oleh Bakteri Asam Laktat dan Bifidobacterium. Organism Source Growth on MRS-FOS pH Lactobacillus bulgaricus CR5 USU - 6,4 Lactobacillus bulgaricus CR14 USU + 4,5 Lactobacillus acidophilus 837 ATCC + 4,1 Lactobacillus acidophilus DDS-1 NC + 4,4 Lactobacillus acidophilus NCFM NCSU + 4,3 Lactobacillus lactis 448 USU - 5,6 Lactobacillus casei 685 UNL + 4,9 Lactobacillus strain GG ATCC - 5,9 Streptococcus thermophilus 19987 ATCC - 5,4 Streptococcus thermophilus 14485 ATCC - 5,7 Streptococcus thermophilus 19258 ATCC - 5,5 Bifidobacterium adolescentis 15706 ATCC + 4,5 Bifidobacterium breve 15698 ATCC + 4,4 Bifidobacterium breve 15700 ATCC + 4,6 Bifidobacterium bifidum 15696 ATCC - 5,0 Bifidobacterium infantis 17930 ATCC + 4,4 Bifidobacterium infantis 25962 ATCC + 4,4 Bifidobacterium longum 15708 ATCC + 4,6 Sumber: Kaplan dan Hutkins 2000. Menurut Winarno dkk 1994, pada mikroorganisme yang melakukan fermentasi, energi yang dihasilkan sedikit sekali karena elektron commit to user 15 yang terbentuk tidak diubah menjadi energi tetapi ditangkap oleh asam piruvat sehingga terbentuk asam laktat. Asam laktat terbentuk dari laktosa atau gula lain yang difermentasi oleh bakteri asam laktat. Pada Lactobacillus dan Streptococcus yang bersifat homofermentatif hanya akan menghasilkan asam laktat, sedangkan Berikut perbedaan jalur pembentukan asam laktat antara homofermentatif dan heterofermentatif. Gambar. 2.5 Jalur pembentukan asam laktat homofermentatif dan heterofermentatif Gibson and Ruberfroid, 2008 Bakteri Streptococcus thermophilus memiliki bentuk sel bulat, bentuk koloni soliter, atau berantai, tidak bergerak, tidak memiliki endospora, fakultatif aerob, Gram positif, pH optimum 6,8 dan suhu optimum 40-50 C. Bakteri tersebut toleran pada keasaman 0,85-0,89 Buchanan and Gibbon, 1975. Menurut Bhowmik, et al 1985 dan Brennan, et al 1986, L. acidophilus termasuk bakteri obligat commit to user 16 homofermentatif, selnya berbentuk bulat, tidak berspora dan termasuk Gram positif. Bakteri ini tumbuh pada suhu 35-45 C, pH optimum 5.5-6.0. Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus membutuhkan riboflavin, asam panthotenic, asam folat dan niasin.

6. Antioksidan