7
memberikan implikasi dalam penugasan audit bahwa isu gender atau peran ganda perempuan tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitifnya dalam pembuatan
judgment. Penelitian yang dilakukan oleh Jamilah dkk. 2007 yang menyatakan bahwa perbedaan gender antara auditor pria dan wanita dengan perbedaan karakter dan sifat
yang melekat pada individu masing-masing tidak berpengaruh terhadap judgment yang akan diambilnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor eksternal
pemerintah, yaitu auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Penentuan sampel ini dengan alasan bahwa penelitian mengenai audit judgment telah banyak dilakukan
pada akuntan publik, namun masih jarang penelitian yang menggunakan auditor yang bekerja di lembaga pemerintahan sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul :
“Pengaruh Tekanan Ketaatan Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment
” Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat
”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka pokok permasalahan dari penelitian ini adalah :
1. Apakah tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment?
2. Apakah kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment.
2. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.
Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas
terhadap audit judgment pada Kantor BPK perwakilan Jawa Barat, serta sebagai tambahan dokumentasi di lingkungan akademis sehingga dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.
Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan gambaran tentang dinamika yang terjadi di dalam Kantor BPK perwakilan Jawa Barat
khususnya auditor dalam membuat audit judgment.
102
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode survei yaitu koesioner. Koesioner disebarkan kepada auditor yang bekerja di Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat. Total
responden didalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dimana uji asumsi
klasik dilakukan sebelum uji hipotesis, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment. Tekanan
ketaatan mempengaruhi audit judgment diperkirakan karena adanya dilema yang dihadapi oleh auditor yaitu dalam memutuskan untuk
mematuhi perintah atasan dan keinginan pihak luar klien meskipun harus berprilaku menyimpang dari standar profesional, atau memutuskan
untuk tidak berprilaku menyimpang dan tetap mempertahankan standar profesional. Atas dasar tersebut, Auditor Badan Pemeriksaan Keuangan
Perwakilan Jawa Barat memiliki kemungkinan untuk menerima tekanan- tekanan yang berasal dari atasan dan pihak luar klien untuk akhirnya
berprilaku menyimpang dari standar profesional dan mempengaruhi
103
judgment yang akan dikeluarkan. Kemungkinan kedua, Auditor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat khususnya auditor junior
cenderung takut untuk mengambil risiko yang akan terjadi, seperti risiko kehilangan jabatan atau pekerjaan, maupun risiko munculnya masalah-
masalah lain yang dapat mempengaruhi keberlangsungan lembaga atau organisasi, jika tidak memenuhi perintah atasan dan keinginan pihak luar
klien. 2.
Kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hal ini dapat dikarenakan auditor memiliki kemampuan yang baik dan
mengetahui dengan jelas dalam setiap menjalankan tugasnya. Kemungkinan lain dikarenakan pembagian tugas oleh pimpinan tim
pemeriksa dari Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat telah tepat dan sesuai dengan kemampuan masing-masing auditor,
sehingga tidak ada timbul kesulitan yang dapat mempengaruhi judgment yang akan dikeluarkan.
5.2 Keterbatasan