Siklus Perlakuan Panas Tempering pada Baja Diagram Alir Penelitian

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengujian komposisi kimia menunjukkan bahwa baja pegas daun yang digunakan tergolong ke dalam baja karbon sedang C = 0,57. 2. Pengujian komposisi kimia menunjukkan bahwa perlakuan panas ternyata tidak terlalu mempengaruhi hasil uji komposisi kimia, dimana baja pegas daun yang digunakan mengandung C = 0,57 karbon sebelum perlakuan panas, C = 0,55 karbon setelah proses perlakuan panas hardening dan C = 0,56 setelah perlakuan panas tempering. 3. Hasil uji kekerasan menunjukkan nilai kekerasan tertinggi yaitu pada suhu 835 o C, yang merupakan pemanasan hardening yang diikuti dengan pendinginan quench yaitu sebesar 58,2 HRc, sedangkan untuk nilai kekerasan tempering dan pengaruh waktu tahan pada umumnya menunjukkan penurunan nilai kekerasan, dimana semakin tinggi suhu tempering dan semakin lama waktu penahanan maka nilai kekerasannya akan semakin kecil. 4. Hasil struktur mikro tanpa pemanasan menghasilkan fasa ferit berwarna putih dan perlit berwarna hitam. 5. Hasil struktur mikro sebelum perlakuan panas menunjukkan struktur kristal ferit dan perlit, setelah perlakuan panas hardening dan pendinginan quench struktur kristal berubah menjadi martensit, dan setelah pemanasan tempering dan pendinginan normalizing struktur martensit berubah menjadi martensit temper yang lebih halus dan merata.

5.2. Saran

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan uji ketangguhan untuk membandingkan nilai kekerasan dan ketangguhan dari baja pegas daun setelah proses pemanasan tempering dan untuk variasi lama waktu penahanan hendaknya dilakukan dengan waktu atau interval yang lebih lama antara sampel yang pertama dan kedua saat proses tempering agar perbedaan nilai kekerasannya dapat terlihat lebih jelas lagi pengaruh serta perbedaannya. DAFTAR PUSTAKA Amanto, H dan Daryanto. 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 63-87 American Society for Metals. 1965. Failure Analysis and Prevention. Vol. 10. 8 th Edition. Ohio ASM Andriansyah. 2007. Pengaruh Temperatur Pada Proses Heat Treatment Untuk Meningkatkan Ketahanan Aus Baja Karbon Rendah Pada Pena Pegas Daun. Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa.Vol.3. N0. 1. Hal 8-9 Anonymous A. 2012. Jenis-Jenis Baja. httpklasifikasi baja.com. disunting pada tanggal 2 September 2012. pukul 13.30 Anonymous B. 2012. Gambar Baja Pegas Daun. httpbaja pegas daun.com. disunting pada tanggal 4 September 2012. pukul 10.00 Anonymous C. 2012. Kelemahan dan Kelebihan Baja Pegas Daun. httpbaja pegas daun.com. disunting pada tanggal 5 September 2012. pukul 15.00 Anonymous D. 2013. Gambar Metode Uji Komposisi Kimia. httpUji Komposisi Kimia.com. disunting pada tanggal 5 April 2013. pukul 16.00 ASM Handbook. 1991. Properties and Selection: Iron Steels and High Performance Alloys. Tenth Edition. Metals Handbook. Vol 4. pp 97-105 ASM Handbook. 1993. Properties and Selection: Iron Steels And High Performance Alloys. Metal handbook. Vol 1. pp 329-335 Asmara, A. 2005. Analisa Pengaruh Perlakuan Panas Sebelum dan Sesudah Penemperan Terhadap Nilai Kekerasan Pada Baja Perkakas HSS. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Vol.7. No.3. Hal 135-140 Dalil, M. Prayitno, A dan Inonu, I. 1999. Pengaruh Perbedaan Waktu Penahanan Suhu Stabil Holding Time Terhadap Kekerasan Logam. Jurnal Natur Indonesia. Vol.2. No.1. Hal 12-17 De garmo, P. 1969. Materials and Processes in Manufacturing, Mac Milan Company, New York Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta. Hal 91 Effendi, S. 2009. Pengaruh Perbedaan Waktu Penahanan Suhu Stabil Terhadap Kekerasan Logam. Jurnal Austenit Teknik Mesin.Vol.1. No.1. Hal 39-42 Fadare, D.A, Fadara, T.G and Akanbi, O.Y. 2011. Effect of Heat Treatment on Mechanical Properties and Microstructure of NST 37-2 Steel. Journal of Minerals Materials Characterization Engineering. Vol.10. No.3. pp 299-308 Fitri. 2012. Pengaruh Suhu Pemanasan, Lama Pemanasan dan Pendinginan Secara Cepat Terhadap Sifat Ketangguhan Pada Baja Karbon Medium. Skripsi. Jurusan Fisika Fakultas MIPA. Universitas Lampung. Bandar Lampung George, D.E. 1986. Mechanical Metallurgy, 3 rd Edition. Mc. Grawl-Hill International Book Company. Haryadi, G.D. 2006. Pengaruh Suhu Tempering Terhadap Kekerasan, Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro Pada Baja K-460. Jurnal Teknik Mesin. Vol.8, No.2. Hal 1-8 Higgins, R.A. 1999. Engineering Metallurgy Part I Applied Physical Metallurgy. Six Edition, Arnold. London Karmin dan Ginting, M. 2012. Analisis Peningkatan Kekerasan Baja Amutit Menggunakan Media Pendingin Dromus. Jurnal Austenit Jurusan Teknik Mesin. Vol.4. No.1. Hal 1-7 Koswara, E. 1999. Pengujian Bahan Logam. Humaniora Utama Press. Bandung Lestari, N.I. 2012. Pengaruh Suhu Pemanasan, Lama Pemanasan dan Pendinginan Secara Cepat Terhadap Sifat Kekerasan dan Mikrostruktur pada Baja Hypoeutectoid. Skripsi. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung Miftakhuddin, N. 2006. Pengaruh Temper Dengan Quench Media Oli Mesran SAE 20W-50 Terhadap Karakteristik Medium Carbon Steel. Skripsi. Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Uiversitas Negeri Semarang. Semarang Mizhar, S dan Suherman. 2011. Pengaruh Perbedaan Kondisi Tempering Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Dari Baja AISI 4140. Jurnal Dinamis Jurusan Teknik Mesin. Vol.2. No.8. Hal 21-26 Motagi, B.S and Bhosle, R. 2012. Effect of Heat Treatment on Microstructure and Mechanical Properties of Medium Carbon Steel. International Journal of Engineering Research and Development. Vol.2. No.1. pp 07-13 Mulyadi dan Sunitra, E. 2010. Kajian Perubahan Kekerasan dan Difusi Karbon Sebagai Akibat Dari Proses Karburisasi dan Proses Kuancing Pada Material Gigi Perontok Power Thresher. Jurnal Teknik Mesin. Vol.7. No.1. Hal 33- 49 Mulyanti. 1996. Pengaruh Kadar Mangan Mn Dan Perlakuan Panas Terhadap Sifat Mekanis Dan Struktur Mikro Paduan Baja Mangan Austenit, Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 75-78 Murtiono, A. 2012. Pengaruh Quenching dan Tempering Terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik Serta Struktur Mikro Baja Karbon Sedang Untuk Mata Pisau Pemanen Sawit. Jurnal e-Dinamis. Vol.II. No.2. Hal 57-70 Nur, I. Junaidi dan Hanwar, O. 2005. Analisis Pengaruh Media Pendingin Dari Proses Perlakuan Panas Terhadap Kekuatan Sambungan Pegas Daun Dengan Las Smaw. Jurnal Teknik Mesin. Vol.2. No.1. Hal 18-23 Rassizadehghani, J. Raygan, S.H. and Askari, M. 2006. Comparison of the quenching capacities of hot salt and oil baths. International Journal of Metal Science and Heat Treatment. Vol 48. No.5-6. pp 193-198 Sardjono KP, K. 2009. Pengaruh Hardening pada Baja JIS G 4051 Grade S45C Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Vol.11. No. 2. Hal 95-100 Schonmentz, G. 1985. Pengetahuan Bahan Dalam Pengerjaan Logam. Bumi Aksara. Bandung Setiadji, W.M. 2007. Perubahan Ketangguhan Bahan ST.40 yang Telah Mengalami Proses Double Hardening Dengan Carburizing. Skripsi. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. Semarang. Hal 22-23 Sidney. 1992. Introduction for Physics Metallurgy. Prentice-Hall Inc. USA Sulaiman. 2010. Pengaruh Proses Pelengkungan dan Pemanasan Garis Pelat Baja Kapal AISI E 2512 Terhadap Nilai Kekerasan dan Laju Korosi. Tesis. Program Studi Magister Teknik Mesin Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang Supardi, E. 1999. Pengujian Logam. Aksara. Bandung.